Anda di halaman 1dari 12

BPJS

SASARAN BELAJAR II
MODUL 5.2
Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS)
- UU No. 40 thn 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional dan
- UU No. 24 thn 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial BPJS

Merupakan sebuah lembaga hukum nirlaba untuk


perlindungan sosial dalam menjamin seluruh rakyat
agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang
layak sekaligus dibentuk untuk menyelenggarakan
program jaminan sosial di Indonesia
Macam BPJS

BPJS
Kesehatan
Jaminan Sosial Nasional
 BPJS BPJS
Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan BPJS Kesehatan

jaminan kecelakaan kerja, menyelenggarakan jaminan


jaminan hari tua, jaminan pensiun kesehatan bagi seluruh penduduk
dan jaminan kematian bagi Indonesia termasuk orang asing
seluruh pekerja Indonesia yang bekerja di Indonesia paling
termasuk orang asing yang singkat 6 (enam) bulan di
bekerja di Indonesia paling Indonesia.
singkat 6 (enam) bulan di
Indonesia.
Sejarah pembentukan dan pengoperasian BPJS
melalui serangkaian tahapan, yaitu:

1. Pengundangan UU No. 40 Tahun 2004 Tentang SJSN


pada 19 Oktober 2004;
2. Pembacaan Putusan Mahkamah Konstitusi atas
perkara No. 007/PUUIII/ 2005 pada 31 Agustus 2005;
3. Pengundangan UU No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS
pada 25 November 2011;
4. Pembubaran PT Askes dan PT Jamsostek pada 1
Januari 2014;
5. Pengoperasian BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014.
Peserta BPJS Nasional terbagi menjadi dua:
• Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)
adalah orang yang tergolong fakir miskin dan tidak
mampu, yang preminya akan dibayar oleh pemerintah.
(Perpres No 101 Tahun 2011)

• Peserta Bukan PBI


pekerja penerima upah (pegawai negeri sipil, anggota
TNI/Polri, pejabat negara, pegawai pemerintah non-
pegawai negeri, dan pegawai swasta), pekerja bukan
penerima upah dan bukan pekerja (investor, pemberi
kerja, pensiunan, veteran, janda veteran, dan anak
veteran). (Perpres No 12 Tahun 2013)
Cara menjadi peserta BPJS
1. Penentuan golongan PBI atau non PBI
2. Mengisi formulir di kantor BPJS setempat
3. Membayar iuran
Pelayanan kesehatan yang dijamin
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yaitu
pelayanan kesehatan non-spesifikasi:
1. Administrasi pelayanan
2. Pelayanan promitif dan preventif
3. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis
4. Tindakan medis non-spesialistik baik operatif
manupun non-operatif
5. Transfusi darah
6. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium
tingkat pertama, dan
7. Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi
Pelayanan kesehatan yang dijamin
Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjut yaitu
pelayanan kesehatan yang mencakup:
1. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama
2. Pelayanan Rawat Jalan tingkat II (lanjutan)
3. Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit
4. Pelayanan Persalinan
5. Pelayanan Khusus
6. Emergensi
Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin
1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui
prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku.
2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan
yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan (kecuali
untuk kasus gawat darurat).
3. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program
jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera
akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja.
4. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program
jaminan kecelakaan lalu lintas.
5. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri.
6. Pelayanan kesehatan untuk tujuan kosmetik dan/atau
kosmetik.
7. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas (memperoleh
keturunan).
Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin
8. Pelayanan ortodonsi (meratakan gigi).
9. Gangguan kesehatan akibat ketergantungan obat
terlarang dan/atau alkohol.
10. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri
sendiri atau akibat melakukan hobi yang berbahaya.
11. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional.
12. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan
sebagai eksperimentasi.
13. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi dan susu.
14. Perbekalan kesehatan rumah tangga.
15. Pelayanan kesehatan akibat bencana dan wabah
THANKYOU 

Anda mungkin juga menyukai