Anda di halaman 1dari 23

Praktikum Teknologi

Formulasi

SIRUP DAN SUSPENSI


Dela Karlea
Sri Adi Setiawati
Susi Susanti
SIRUP
 Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula
atau perngganti gula dengan atau tanpa
penambahan bahan pewangi dan zat obat (Ansel,
1989).
 Komponen-komponen sirup terdiri
dari (Van Duin, 1991) :
1. Pemanis
2. Pengawet antimikroba
3. Perasa dan Pengaroma
4. Pewarna
 Selanjutnya sifat fisika sediaan sirup
terdiri dari (Syamsuni, 2006) :
1. Viskositas
2. Uji mudah tidaknya dituang
3. Uji Intensitas Warna
 Jenis-Jenis sirup
1. Sirup simplek
2. Sirup obat
3. Sirup pewangi
KEUNTUNGAN SIRUP
1. Sesuai untuk pasien yang susah menelan obat
dengan sediaan padat. Contohnya : anak –
anak, lanjut usia, dan parkinson.
2. Dapat menarik keinginan pasien untuk minum
obat, karena rasanya yang enak dan baunya
yang sedap. Sehingga anak – anak tidak takut
untuk minum obat.
3. Sesuai untuk bahan obat yang bersifat
higroskopis.
4. Merupakan campuran yang homogen.
5. Dosis dapat diubah ubah pembuatannya
6. Mempunyai rasa manis
7. Obat lebih mudah diabsopsi dalam tubuh
KERUGIAN SIRUP
1. Tidak semua obat bentuk sediaan sirup ada di pasaran.
2. Sediaan sirup jarang yang isinya zat tunggal, pada
umumnya campuran atau kombinasi beberapa zat
berkhasiat yang kadang-kadang sebetulnya tidak di
butuhkan oleh pasien tersebut.
3. Tidak bisa untuk sediaan yang sukar larut dalam air
(biasanya di buat suspensi atau eliksir) eliksir kurang di
sukai oleh dokter anak karena mengandung alkohol,
suspensi stabilitasnya lebih rendah tergantung formulasi
dan suspending agent yang di gunakan.
4. Tidak bias untuk bahan obat yang berbentuk minyak
(minyak/oil biasanya di bentuk emulsi yang mana stabilitas
emulsi juga lebih rendah.
5. Tidak ssesuai untuk bahan obat yang tidak stabil.
6. Harga relaatif mahal karena memerlukan khusus dan
kemasan yang khusus pula.
FORMULA
R/ Glycerylis Guaiacolas 50 mg/5 mL
Sirup Simplex 20mL
Methyl Paraben 0,1 %
Asam sitrat 0,01%
Essensce melon qs
Aqua dest ad 60 mL
PROSEDUR KERJA SIRUP
LANJUTAN...
EVALUASI SIRUP
1. Organoleptik
2. Penetapan pH
3. Uji Kejernihan
4. Bobot Jenis
5. Viskositas/ kekentalan (Farmakope Indonesia
edisi IV)
PEMBAHASAN
 Formulasi yang kami gunakan yaitu dengan sediaan
sirup yang mana menggunakan bahan aktif
Glycerin guaiacolat berkhasiat sebagai
ekspectoran kelarutan dari glyceril guaiacolat yaitu
larut dalam air maka dari itu cocok dibuat sediaan
sirup adapun pemanisnya pemanis berfungsi untuk
memperbaiki rasa dari sediaan kami menggunakan
pemanis sirup simplex sebagai bahan utama,
antimikroba digunakan untuk menjaga kestabilan
obat dalam penyimpanan agar bertahan lebih lama &
tidak ditumbuhi oleh mikroba / jamur, pengawet
yang digunakan methyl paraben,perasa dan
pengaroma yang digunakan yaitu perasa melon, dan
aquadest sebagai pelarut dari sediaan yang kami
buat.
LANJUTAN...
 Setelah jadi sediaan sirup tersebut kami melakukan evaluasi
yaitu uji organoleptis yang menghasilkan bentuk sediaan cair
karena banyak pelarut dalam formulasi sediaan kami pada uji
organoleptis yang pertama itu rasa setelah dicicipi sedikit
rasa agak pahit hal ini dikarenakan zat aktif tersendiri yaitu
Glyceril Guaiacolat, aroma melon, warna orange, kejernihan
dari sediaan yang kami buat jernih , uji selanjutnya pengujian
pH, sediaan kelompok kami dengan sediaan sirup
menghasilkan pH 3 bersifat sehingga dalam proses
pengguna sediaan diminum setelah makan, hal ini bertujuan
apabila diminum sebelum makan maka akan mengganggu
pencernaan terutama menaikan asam lambung menjadi
berlebih. Tujuan dari uji organoleptis ini memeriksa
kesesuain bau warna dan rasa.
 Adapun uji lain yang dilakukan yaitu uji bobot jenis
ppengujian menggunakan piknometer bobot jenis yang
didapat uji viskositas menggunakan ostwald
SUSPENSI
 Menurut FI Edisi IV, suspensi adalah sediaan
cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair.
 Komponen sediaan suspensi :

Adalah Zat aktif dan Bahan tambahan yaitu


Bahan pensuspensi / suspending agent, Bahan
pembasah (wetting agent) / humektan, Pemanis,
Pewarna dan pewangi, Pengawet, Antioksidan,
Pendapar, Acidifier, Flocculating agent
Keuntungan Suspensi Menurut Syamsuni
(2006); Anief (1987)
1. Baik digunakan untuk pasian yang sukar
menerima tablet/ kapsul, terutama anak-
anak.
2. Homogenitas tinggi
3. bih mudah diabsorpsi daripada
tablet/kapsul karena luas permukaan
4. Kontak antara zat aktif dan saluran cerna
meningkat
5. Dapat menutupi rasa tidak enak/pahit obat
(dari larut/tidaknya)
6. Mengurangi penguraian zat aktif yang tidak
stabil dalam air
KERUGIAN SUSPENSI MENURUT SYAMSUNI
(2006),
1. Kestabilan rendah (pertumbuhan Kristal (jika
jenuh), dan degradasi
2. Jika membentuk “cacking” akan sulit terdispersi
kembali sehingga homogenitasnya turun
3. Alirannya menyebabkan sukar dituang
4. Ketetapan dosis lebih rendah daripada bentuk
sediaan larutan
5. Pada saat penyimpanan, kemungkinan terjadi
perubahan system dispersi terutama jika terjadi
perubahan temperatur
6. Sediaan suspensi harus dikocok terlebih dahulu
untuk memperoleh dosis yang diinginkan.
FORMULA
R / Ibuprofen 100 mg/ 5 mL
CMC 1%
As. Sitrat 0,03%
Nipagin 0,13%
Sirup Simplex 20 mL
Assence Strawberry qs
Aquadest ad 60 mL
PROSEDUR KERJA
EVALUASI

1. Organoleptis (bentuk, bau, warna, dan


rasa)
1. Viskositas
2. Volume sedimentasi
3. Diameter rata-rata
PEMBAHASAN
 Pada praktikum ini kelompok kami membuat
formulasi suspensi melakukan pembuatan
sediaan suspensi bahan yang digunakan yaitu
ibuprofen kegunaannya sebagai analgesik dan
antipiretik pemerian tidak larut dalam air maka
dari itu dibuat sediaan suspensi ibuprofen
sebagai zat aktif kemudian bahan lainya Na cmc,
asam sitrat, methyl paraben dan sirup simplex
dan essence melon dan aquadest,
LANJUTAN...
 Na cmc sebagai suspending agentnya asam sitrat sebagai
antioksidan methyl paraben sebagai pengawet aquadest
pelarut dan mengunakan pengaroma assence melon dalam
pembuatan suspensi stabilitasnya harus tetap terjaga.pada
bahan-bahan formulasi sediaan suspensi yang kami buat
bahan yang kami gerus cukup mhomogen dan semua
tercampur secara sempurna dalam pembuatan suspensi ini
menggunakan metode campuran antara flokulasi dan
deflokulasi evaluasi yang dilakukan pada suspensi yaitu
ada uji organoleptis terdiri dari bau melon rasa agak manis
setelah dicicipi dari kelompok kami sendiri warna yang
dihasilkan dari sediaan suspensi dari formulasi kami yaitu
putih kekeruhan yang kedua dilakukan uji pH, pH yang
dihasilkan yaitu 5 pada sediaan suspensi ini volume
sedimentasi yaitu tidak ada endapan homogenitas homogen
UJI PH
pH Sirup ph Suspensi
Uji Kejernihan Sirup Volume sedimentasi
VISKOMETER

Anda mungkin juga menyukai