Anda di halaman 1dari 23

PAJAK

PENGHASILAN
- Pasal 21 -

Pasal 21 UU PPh
Peraturan Dirjen Pajak No. PER-16/
PJ/ 2016
Kelompok 2:
Fawaidur rohmah 160221100044
Achmad fatoni 160221100132
Amelya honest 160221100186
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 3

• Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan
dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
orang pribadi dalam negeri wajib dilakukan oleh:
• pemberi kerja yang membayar gaji, dll sebagai imbalan pekerjaan yang dilakukan
oleh pegawai atau bukan pegawai;
• bendahara pemerintah yang membayar gaji, dll sehubungan dengan pekerjaan, jasa,
atau kegiatan;
• dana pensiun atau badan lain yang membayarkan uang pensiun dll;
• badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan
sehubungan dengan jasa termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan
bebas; dan
• penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan dengan
pelaksanaan suatu kegiatan.

Your Logo Here


DEFINISI 4

Pajak yang dikenakan terhadap WP Orang Pribadi Dalam Negeri atas


penghasilan yang terkait dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan.

Penghasilan yang dimaksud dapat berbentuk gaji, upah, honorarium,


tunjangan, pensiun, atau pembayaran lain dengan nama apapun.

Saat Terutang

Saat yang lebih dahulu antara akhir bulan diterimanya pembayaran


atau akhir bulan diperolehnya penghasilan.

Your Logo Here


SUBJEK PAJAK 5

PEGAWAI TETAP PEGAWAI TIDAK TETAP PEKERJAAN BEBAS/


NON ASN BUKAN PEGAWAI
PER PEKERJAAN

Upcoming Deposits

Your Logo Here


PENGERTIAN PEGAWAI TIDAK TETAP 6

Pegawai Tidak Tetap adalah pegawai yang hanya menerima


penghasilan apabila pegawai yang bersangkutan bekerja,
berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil
pekerjaan yang dihasilkan atau penyelesaian suatu jenis
pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja.

Your Logo Here


PEGAWAI TIDAK TETAP 7

Pegawai yang hanya menerima penghasilan apabila karyawan


tersebut bekerja, dengan besar penghasilan dihitung berdasarkan
jumlah hari bekerja, jumlah unit pekerjaan yang dihasilkan, dan
penyelesaian suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi
kerja.

Your Logo Here


TARIF DAN DASAR PENGENAAN PAJAK (DPP) 8

Your Logo Here


PENGERTIAN PENERIMAAN PENGHASILAN 9

BUKAN PEGAWAI

Orang pribadi selain pegawai tetap dan pegawai tidak tetap


/ tenaga kerja lepas yang memperoleh penghasilan dengan
nama dan dalam bentuk apapun dari pemotong PPh pasal
21 dan / atau PPh pasal 26 sebagai imbalan jasa yang
dilakukan berdasarkan perintah atau permintaan dari
pemberi penghasilan.

Your Logo Here


WPOP PENERIMAAN PENGHASILAN BUKAN 10

PEGAWAI
Sehubung dengan pemberi jasa yang dipotong PPh pasal 21/ 26, yaitu :
• pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris.
• Pemain musik, pembawa acara,penyanyi, pelawak, bintang film, penari dan
pelukis.
• Olahragawan
• Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah,
• Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer, dan sistem
apikasinya,
• Agen iklan
• Pengawas atau pengelola proyek
• Dan lainnya.

Your Logo Here


PERHITUNGAN PPH PASAL 21BAGI PENERIMA 11

PENGHASILAN BUKAN PEGAWAI


1.Pemotongan Pph pasal 21 bagi orang pribadi dalam negeri bukan pegawai atas imbalan
yang bersifat berkesinambungan
a. Bagi yang telah memiliki NPWP dan hanya memperoleh penghasilan dari hubungan
kerja dengan pemotong PPh pasal 21/26 serta tidak memperoleh penghasilan
lainnya.PPh pasal 21 dihitung dengan menerapkan tarif pasal 17 ayat (1) huruf a :

PKP = (50% x pengh. Bruto – PTKP perbulan)

a. Bagi yang tidak memiliki NPWP atau memperoleh penghasilan lainnya selain dari
hubungan kerja dengan pemotong PPh pasal 21/26 serta memperoleh penghasilan
lainnya.PPh pasal 21 dihitung dengan menerapkan tarif pasal 17 ayat (1) huruf a

PKP = (50% x pengh. Bruto )

Your Logo Here


PERHITUNGAN PPH PASAL 21 BAGI PENERIMA 12

PENGHASILAN BUKAN PEGAWAI

2. Pemotongan PPh pasal 21 bagi orang pribadi dalam negeri bukan pegawai atas
imbalan yang tidak bersifat berkesinambungan. PPh pasal 21 dengan menerapkan pasal 17
ayat (1) huruf a :

PKP = (50% x pengh. Bruto )

3. Dalam hal bukan pegawai adalah Dokter yang melakukan praktik dirumah sakit dan
atau klinik maka besarnya jumlah penghasilan bruto adalah sebesar jasa dokter yang
dibayarkan pasien melalui rumah sakit dan atau klinik sebelum dipotong biaya-biaya atau
bagi hasil oleh rumah sakit atau klinik.

Your Logo Here


PERHITUNGAN PPH PASAL 21 BAGI PENERIMA 13

PENGHASILAN BUKAN PEGAWAI


4. Dalah hal bukan pegawai memberikan jasa kepada pemotong PPh pasal 21 dan / atau
pasal 26 :
a. mempekerjakan orang lain sebagai pegawainya, maka besarnya jumlah penghasilan
bruto adalah sebesar jumlah pembayaran setelah dikurangi dengan bagian gaji atau upah
dari pegawai yang dipekerjakan tersebut, kecuali apabila dalam kontrak/perjanjian tidak
dapat dipisahkan bagian gaji atau upah dari pegawai yang dipekerjakan tersebut, maka
besarnya penghasilan bruto tersebut adalah sebesar jumlah yang dibayarkan;
b. melakukan penyerahan material atau barang, maka besarnya jumlah penghasilan
bruto hanya atas pemberian jasanya saja, kecuali apabila dalam kontrak/perjanjian tidak
dapat dipisahkan antara pemberian jasa dengan penyerahan material atau barang.

Your Logo Here


14

Bagi penerima penghasilan yang


dipotong PPh pasal 21 yang
tidak memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP) dikenakan
pemotongan pph pasal 21
dipotong sebesar 120% dari pph
pasal 21 yang terutang

Your Logo Here


CONTOH PERHITUNGAN PPH PASAL 21 ATAS 15

PEKERJA BEBAS
Pekerja bebas yang menerima penghasilan yang tidak bersifat berkesinambungan.

Budi Berlin melakukan jasa perbaikan komputer


kepada PT. Cahya kurnia dengan fee sebesar Rp.
5.000.000,00

Your Logo Here


16

Pengerjaan**

PKP = 50% x peng.Brruto


= 50% x Rp. 5000.000,00
=Rp. 2.500.000,00
Perhitungan PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp. 2.500.000,00 = Rp. 125.000,00

Dalam hal Budi Berkin tidak memiliki NPWP maka


besar PPh pasal 21 terutang ;

120% x Rp.125.000,00 = Rp. 150.000,00

Your Logo Here


DEFINISI PEGAWAI TETAP 17

Pegawai tetap adalah pegawai yang menerima atau memperoleh


penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur

Imbalan
Gaji atau Uang
Tunjangan secara
upah lembur
periodik

Penghasilan pegawai yang bersifat tidak teratur

Jasa Gratifikasi/
Bonus THR Tantiem
produksi imbalan

Your Logo Here


PEGAWAI TETAP 18

Masa pajak terakhir adalah masa desember atau masa pajak tertentu di mana pegawai tetap
berhenti bekerja.

Dasar pengenaan dan pemotongan

DPP = Penghasilan neto - PTKP

Your Logo Here


PEGAWAI TETAP 19

Penghasilan neto bagi pegawai tetap =


Jumlah penghasilan bruto – biaya jabatan (5% dari penghasilan
bruto)* - iuran terkait dengan gaji yang dibayar

* setinggi-tingginya Rp 500.000,00 sebulan atau Rp 6.000.000,00 setahun

Your Logo Here


BESARNYA PTKP PERTAHUN 20

54.000.000,00 = untuk wajib pajak orang pribadi

4.500.000 = tambahan untuk wajib pajak yang kawin

4.500.000 = tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga


semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang
menjadi tanggunan sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap
keluarga.

Your Logo Here


BAGI YANG TIDAK MEMILIKI NPWP 21

Bagi penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 yang tidak memiliki NPWP,
dikenakan pemotongan PPh pasal 21 dengan tariff lebih tinggi 20% daripada tariff
yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki NPWP

Your Logo Here


ILUSTRASI 22

• Arbi pada tahun 2017 memperoleh gaji sebulan sebesar Rp 6.000.000,00 dan
membayar iuran pensiun yang ditanggung sendiri sebesar Rp 250.000,00.
• Arbi telah menikah dan memiliki dua orang anak.
• Bagaimanakah penghitungan PPh 21

Your Logo Here


THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai