1

PENGENALAN FISIK PERALATAN

GARDU INDUK

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
2
 IV. PENGENALAN FISIK PERALATAN
GARDU INDUK & RCC

Gardu Induk adalah suatu instalasi yang terdiri

dari peralatan listrik tegangan tinggi yang berfungsi
untuk mentransfer tenaga listrik dari tegangan yang
Berbeda , pengukuran, pengawasan, pengamanan
sistem tenaga listrik serta pengaturan daya.

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
3
 PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

4.1. PENGERTIAN GARDU INDUK

MACAM Gardu Induk

1. Gardu Induk pasangan dalam

2. Gardu Induk pasangan luar

3. Gardu Induk kombinasi dari 1 dan 2

4
 4.1. PENGERTIAN GARDU INDUK

JENIS GARDU INDUK

4. 1.1 Gardu Induk KONVENSIONAL

4. 1.2 Gardu Induk GIS ( Gas Insulated Swicthgear )

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
5
 4. 1.1 Gardu Induk KONVENSIONAL

GI. KONVENSIONAL adalah suatu Gardu Induk

yang peralatan Instalasinya berisolasikan udara
bebas, karena sebagian besar peralatannya terpa
sang diluar gedung ( Swicth yard ) & sebagian kecil
di dalam gedung ( HV cell dll ) , sehingga memerlu
kan areal tanah yang relatif luas.

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
6
4.1.2 Gardu Induk GIS ( Gas Insulated Swicthgear )

Gardu Induk GIS. adalah suatu Gardu Induk yang

semua peralatan swicthgearnya berisolasikan GAS
SF-6 , karena sebagian besar peralatannya terpa
sang didalam gedung dan dikemas dalam tabung
sehingga memerlukan areal tanah yang jauh lebih

Kecil ( memerlukan 5,8 % areal Konventional )

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
7
 4.2. SWITCHYARD GARDU INDUK

SWITCHYARD GI. adalah bagian utama dari GI.

Konvensional , karena disini peralatan penyaluran
tenaga listrik dibangun / dipasang menjadi Instalasi
utama , biasanya memerlukan areal tanah yg luas
maka GI. KONVENSIONAL tidak cocok dibangun di
pusat perkotaan , karena harga tanah yg. sngt tinggi

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
8
 SWITCHYARD
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN Gardu Induk KONVENSIONAL
9
 SWITCHYARD
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN Gardu Induk KONVENSIONAL
10
 Gardu Induk MOBIL KONVENSIONAL

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
11
4.1.2 Gardu Induk GIS ( Gas Insulated Swicthgear )

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN 12
4.1.2 Gardu Induk GIS ( Gas Insulated Swicthgear )

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
13
MACAM TYPE GIS ( Gas Insulated Swicthgear )

1. GIS - Single phase enclosure type

2. GIS - Three phase main buses enclosure type

3. GIS - Total three phase enclosure type

4. GIS - Cubicle type ( C – GIS )

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
14
R 1. GIS- SINGLE PHASE ENCLOSURE TYPE
S
T

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
15
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

1. GIS - SINGLE PHASE ENCLOSURE TYPE 16

 1. GIS - SINGLE PHASE ENCLOSURE TYPE

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
17
 1. GIS - SINGLE PHASE ENCLOSURE TYPE

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
18
AIR COMPRESSOR UNIT ( Unit Kompressor
Udara ) untuk mekanik Swictgear GIS )

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
19
2. GIS -THREE PHASE MAIN BUSES ENCLOSURE TYPE

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
20
3. GIS - TOTAL THREE PHASES ENCLOSURE TYPE

CT

PMT

CT

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
21
 4. GIS - CUBICLE TYPE ( C – GIS )

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
22
 PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN KONSERVATOR

2.1 TRANSFORMATOR

BUCHOLTZ RELAY

JUNCTION RELAY

RADIATOR
TERMOMETER RELAI
KIPAS PENDINGIN

SILICAGEL OLTC
MEKANIK OLTC
KIPAS PENDINGIN

KONTROL BOX FAN SILICAGEL MAIN TANK

A. PERLENGKAPAN TRANSFORMATOR 23
BUSHING
PRIMER
2. 1. TRANSFORMATOR
BUSHING SEKUNDER

KABEL INCOMING 20 kV

RADIATOR

TANGKI UTAMA KIPAS PENDINGIN

A. PERLENGKAPAN TRANSFORMATOR 24
 2. 1. TRANSFORMATOR
A. PERLENGKAPAN TRANSFORMATOR

OIL LEVEL MAIN TANK

BUCHOLTZ RELAY

KIPAS PENDINGIN
MEKANIK BOX OLTC
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN
25
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

POCKET CABLE 150 kV

KABEL BOX 150 kV

KABEL INCOMING 20 kV

2. 1. TRANSFORMATOR GIS
26
 2.1.1. PERLENGKAPAN TRANSFORMATOR

SWITCH REMOTE / LOKAL

MEKANIK OLTC KONDISI
TERTUTUP

TOMBOL NAIK
MCB

TOMBOL TURUN
ANGKA POSISI TAP

MOTOR MEKANIK

PLN UBS P3B

ENGKOL MANUAL / LOKAL
REGION JAKARTA BANTEN
27
 2.1.1. PERLENGKAPAN TRANSFORMATOR
ALAT PERNAFASAN ( SILICAGEL)

SILICAGEL OLTC

SILICAGEL MAIN TANK

PLN UBS P3B

KONTROL BOX FAN
REGION JAKARTA BANTEN
28
 2.1.1. PERLENGKAPAN TRANSFORMATOR
OIL LEVEL GAUGE MAIN TANK OIL LEVEL GAUGE OLTC

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
29
 2.1.2. PERALATAN PENGAMAN TRAFO

BUCHOLTZ RELAY

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
30
 2.1.2. PERALATAN PENGAMAN TRAFO

SUDDEN PRESSURE

SUDDEN PRESSURE

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
31
 2.1.2. PERALATAN PENGAMAN TRAFO
TERMOMETER RELAI

TEMPERATUR OIL

TEMPERATUR
WINDING PRIMER

TEMPERATUR
WINDING SEKUNDER

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
32
FIRE PROTECTION CONTROL FIRE PROTECTION

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
33
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

2.1.2. PERALATAN PENGAMAN TRAFO

PENGAMAN UTAMA TRAFO

( DIFFERENTIAL RELAY )
34
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

2.1.2. PERALATAN PENGAMAN TRAFO

PENGAMAN CADANGAN TRAFO

( OVER CURRENT RELAY )
35
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

2.1.3 ISTILAH PENTING PADA TRANSFORMATOR

1. MVA – Daya nominal TRAFO mis. 30 MVA , 60 MVA

2. In – Arus nominal Trafo di sisi PRIMER / SEKUNDER

mis. Trafo 150/20 kV – 60 MVA In Trafo tsb =
primer = 232 A dan sisi Sekunder = 1.732 A

3. KV - yaitu tegangan nominal operasi Trafo sisi Prim.

maupum Sek. Mis. 500 / 150 kV, 150 / 70 kV,
150 / 20 kV , 70 / 20 kV.
36
 PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

2.1.3 ISTILAH PENTING PADA TRANSFORMATOR

4. Vector Group – Hubungan belitan Trafo 3 phase, mis

YNynO, Yd5, Yd1, dsb.

5. IMPEDANSI – Nilai tahanan belitan Trafo dinyatakan

dg. Z %, mis. Z = 12.5 %.

37
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

2.2. NEUTRAL GROUNDING RESISTANCE

NGR ( Neutral Grounding Resistance ) Atau Resistance

pentanahan Trafo, yaitu resistance yg dipasang pada
Titik neutral trafo yang dihubungkan Y ( bintang ).
NGR biasanya dipasang pada titik netral trafo 70 kV
atau 20 KV, sedangkan pada titik neutral trafo 150 KV
dan 500 KV digrounding langsung ( solid ).

38
 PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

JENIS DAN NILAI NGR

JENIS NGR
1. Resistance Liquid ( Air ), yaitu bahan resistancenya adalah air
murni . Untuk memperoleh nilai Resistance yang diinginkan
ditambahkan garam KOH .
-
2. Resistance Logam, yaitu bahannya terbuat dari logam nekelin
dan dibuat dalam panel dengan nilai resistance yang sudah
ditentukan.

39
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

JENIS NGR

LOGAM ( Nekelin )

40
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

JENIS DAN NILAI NGR

NILAI NGR
1. Tegangan 70 KV 40 Ohm
2. Tegangan 20 KV 12 Ohm , 40 Ohm , 200 Ohm
dan 500 Ohm

41
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

3. PMT ( Pemutus Tenaga )

PMT ( Pemutus Tenaga ) adalah saklar yang dapat

digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan
Instalasi listrik dalam keadaan berbeban sesuai dengan
ratingnya. Pada saat PMT menghubungkan atau
Memutuskan arus listrik ( beban ) terjadi busur api.
Untuk memadamkan busur api PMT dilengkapi dengan
sarana pemadam busur api antara lain berupa : Minyak
Udara dan Gas.
42
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

3.1 JENIS PMT

1. PMT dg. media MINYAK :

a. Bulk Oil CB ( PMT isi minyak banyak )
b. Low Oil Content CB ( PMT isi minyak sedikit )

2. PMT dg. Media UDARA :

a. PMT Udara hembus ( Air Blast Cirduit Breaker )
b. PMT dg. Udara hampa ( Vacuum CB )

3. PMT dg. Media GAS SF – 6 ( Sulfur Hexafluoride )

Untuk jenis GCB ini yang paling banyak kita
gunakan karena keandalannya dan low
Maintenance
43
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

3.2 JENIS PENGGERAK PMT

1. PMT dg. Penggerak PEGAS atau PER.
Kontak - kontak PMT digerakkan oleh tenaga pegas atau per
yang di regangkan oleh motor listrik.

2. PMT dg. Penggerak HIDROLIK

Minyak hidrolik yang di pompa dg motor listrik pada tekanan
tertentu untuk menggerakkan kontak kontak PMT.

3. PMT dg. Penggerak PNEUMATIK

Udara yang ditekan oleh pompa motor listrik hingga tekanan
tertentu ditampung dlm tangki reservoir untuk menggerakkan
kontak² PMT.
44
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

3.3 PMT ( GCB ) dg. Penggerak PEGAS atau PER.

JENIS PMT SINGLE POLE JENIS PMT THREE POLE 45

3.4. PMT ( GCB ) dg. Penggerak HIDROLIK type
mekanik “ Three pole “ . 46
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

4. PMS / PEMISAH

PMS
Atau pemisah adalah suatu alat untuk

memisahkan tegangan pada peralatan

instalasi tegangan tinggi.

47
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

4. PMS / PEMISAH

FUNGSI PMS
Ada dua macam fungsi pms , yaitu :
1. Pemisah Tanah ( Pisau Pentanahan ) ; Berfungsi untuk
menghilangkan / mentanahkan tegangan induksi .
2. Pemisah Peralatan ; Berfungsi untuk mengisolasikan
peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang
bertegangan. Pms ini boleh dibuka atau ditutup hanya
pada rangkaian yang tidak berbeban.

48
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

PMS / PEMISAH REL 150 kV

49
 PMS / PEMISAH REL 150 kV
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN
50
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

5. BUS-BAR / REL

FUNGSI
BUSBAR / REL pada Gardu Induk –
Adalah sebagai titik pertemuan / hubungan trafo-
trafo tenaga , SUTT , SKTT dan peralatan listrik
lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga /
daya listrik.

51
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

5. BUS-BAR / REL

Macam-macam sistem Rel di GI. :

1. BUSBAR / REL TUNGGAL ( Single Busbar )
Pada sistem rel tunggal semua peralatan instalasi gardu induk
dihubungkan pada 1 ( satu ) Busbar / Rel. Ada kalanya sistem Rel
Tunggal ini dilengkapi dg. Pemisah dan PMT seksi / bagian.

2. REL GANDA ( Double Busbar )

Sistem rel ganda bisa terdiri dari 2 ( dua ) rel. Pada sistem rel ganda
ada yg menggunakan 1 ( satu ) PMT dan 1 ½ ( satu setengah ) PMT .

52
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

6. LIGHTNING ARRESTER / LA

Ligthning Arrester / LA yang biasa di sebut Arrester ,

di Gardu Induk berfungsi sebagai pengaman instalasi
( peralatan listrik pada instalasi ) dari gangguan tegangan
lebih akibat sambaran petir ( Ligthning Surge ) maupun
oleh surja hubung ( Switching Surge ).

53
 6. LIGHTING ARRESTER / LA

LA 150 kV TRAFO TENAGA

LA 150 kV TRANSMISI
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN
54
 7. TRAFO ARUS / CT ( Current Transformer )

FUNGSI TRAFO ARUS

1. Memperkecil besaran arus listrik ( ampere ) pada sistem

tenaga listrik menjadi besaran arus untuk sistem
pengukuran dan proteksi.
2. Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian
primer, yaitu memisahkan instalasi pengukuran dan
proteksi dari tegangan tinggi.
3. Memungkinkan standarisasi rating arus untuk peralatan
sisi sekunder .

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
55
 TRAFO ARUS / CT 150 kV

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
56
 8. TRAFO TEGANGAN / PT / CVT

Fungsi Transformator Tegangan / PT / CVT

1. Memperkecil besaran tegangan pada sistem tenaga
listrik menjadi besaran tegangan untuk sistem
pengukuran atau proteksi.
2. Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian
primer.
3. Memungkinkan standarisasi rating tegangan untuk
peralatan sisi sekunder.

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
57
 TRAFO TEGANGAN / PT / CVT 150 kV GI.
KONVENTIONAL

PLN UBS P3B

REGION JAKARTA BANTEN
58
 TRAFO TEGANGAN / CVT 150 kV G I S
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN
59
 PT 20 KV

CT Neutral 20 KV
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN
60
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

9. GEDUNG KONTROL

GEDUNG KONTROL dalam bangunan Gardu Induk

berfungsi sebagai pusat aktivitas pengoperasian gardu induk
tersebut. Dari dalam gedung kontrol, operator bekerja untuk
mengontrol dan mengoperasikan peralatan-peralatan yang
berada di Gardu Induk. Selain sebagai pusat aktivitas
pengoperasian, di dalam gedung kontrol tersebut juga
terdapat beberapa peralatan antara lain : panel kontrol, panel
proteksi, batere & rectifier, pembagi catu ac/dc, plc/scadatel,
sel 20 kv, dan sarana pendukung seperti fire alarm/apar,
emergency lamp serta pendingin udara.

61
9.1 PANEL KONTROL
62
SWITCH² KONTROL 63
PENGUKURAN - PENGUKURAN
64
ANNOUNCIATOR
65
ANNOUNCIATOR

66
9.2 PANEL PROTEKSI

67
DISTANCE RELAY
68
OVER CURRENT RELAY
69
OVER CURRENT RELAY
70
DISTANCE RELAY
71
DIFFERENTIAL RELAY
72
PANEL RELAY ASEA
73
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

9.3 SUMBER DC GARDU INDUK

SUATU GARDU INDUK memerlukan adanya Sumber DC untuk

menggerakkan peralatan kontrol, relay pengaman, motor penggerak
PMT , PMS dlsb. Untuk itu sebagai sarananya maka di pasanglah
ACCU BATTERY.
Battery adalah suatu alat yang menghasilkan sumber tenaga listrik
arus searah dari hasil proses kimia.
Battery ini harus selalu terjaga kapasitasnya ( harus selalu penuh ) ,
maka battery setiap saat / secara terus menerus harus terhubung
dengan rectifier. Karena sangat pentingnya battery ini , maka perlu
diperiksa kondisi air ( elektrolite-nya ), kebersihan dan Berat Jenisnya
( B J ).

74
A. BATTERY SET
75
A. BATTERY SET
76
B. RECTIFIER
77
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

9.4 TRAFO PS GARDU INDUK

Trafo PS adalah suatu alat listrik untuk menurunkan tegangan

tinggi ( 20 kV ) menjadi tegangan rendah ( 220/380 Volt ).
Trafo PS ini berguna sebagai sumber AC 3 phase – 220/380 Volt
untuk memenuhi kebutuhan listrik di suatu Gardu Induk
misalnya : untuk penerangan, AC-AC, Rectifier dan peralatan
lain yang memerlukan tenaga listrik.
Semenjak aset 20 KV diserahkan dari UBS P3B ke DISTRIBUSI
Trafo PS ini termasuk aset yang diserahkan , maka dalam
pemeliharaan dan operasionalnya ditangani oleh distribusi.
Walaupun demikian kita tetap harus peduli dan memperhatikan
kemungkinan kelainan yang timbul sehingga kebutuhan
sumber AC 3 - phase Gardu Induk tetap terjaga.

78
9.4 TRAFO PS GARDU INDUK
79
9.4 TRAFO PS - GIS 80
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

10. PANEL AC / DC

Panel AC / DC adalah suatu peralatan listrik berupa

lemari pembagi dimana didalamnya terpasang MCB-

MCB, NFB atau fuse-fuse sebagai pembagi beban

dan sekaligus sebagai pengaman dari Instalasi yang

terpasang pada suatu Gardu Induk

81
10. PANEL AC / DC
82
DISTRIBUTION BOX
83
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

11. HV CELL 20 KV

HV CELL 20 KV adalah Suatu peralatan tegangan menengah

20 kV yang berbentuk kubikel dan didalamnya terpasang Circuit
Breaker ( CB / PMT ), CT,PT yang dilengkapi peralatan kontrol
peralatan proteksi dan pengukuran ( meter²), yang berguna un-
membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke pusat beban
( Konsumen ) 20 kV melalui Saluran Udara Tegangan Menengah
( SUTM ) atau Saluran Kabel Tegangan Menengah ( SKTM ) .

84
11. HV CELL 20 KV
85
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

12. ACC ( Area Control Centre )

ACC ( Area Control Centre ) adalah suatu ruangan yang

Didalamnya dilaksanakan kegiatan untuk mengontrol , monitor
dan mengendalikan system tenaga listrik ( Instalasi penyaluran )
dengan bantuan peralatan SCADA ( Supervisory Control And
Data Aquatition ) . ACC ini terdapat disetiap Region yaitu
Region 1, Region 2, Region 3 dan Region 4 serta Sub region Bali
yang secara operational dikoordinir oleh JCC UBOS PLN Unit
Bisnis Strategis P3B,

86
12. ACC ( Area Control Centre )
87
12. ACC ( Area Control Centre )

88
12.1. WAVE TRAP ( BLOCKING COIL )

89
12.2. TERMINAL BOX CVT 150 kV
90
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

12.3. PERLENGKAPAN SCADA 91

PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

12.4. PERLENGKAPAN JWOT 92

PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

SARANA KOMUNIKASI LEWAT SARANA KOMUNIKASI LEWAT

TELEPON JWOT , PTT RADIO TRANSCEIVER

93
PLN UBS P3B
REGION JAKARTA BANTEN

SARANA PEMADAM API HYDRANT

94
95