Psikotik Ganguan2
lainnya...
Anxietas
Ganguan
Depresi Mood
• Masalah ggn jiwa (mental disorder)
– masalah kesehatan baik di negara maju,
industri ataupun di negara berkembang.
• setiap tahunnya, hampir 30% penduduk
dunia menderita gangguan mental
• 2/3 jumlah itu tdk mendapatkan layanan
perawatan
• Sekitar 20% pasien yang datang di fasilitas
pelayanan dasar adalah menderita
gangguan jiwa.
• Gangguan jiwa tidak langsung menyebabkan
kematian, tp beratnya gangguan membuat
– ketidak mampuan individu, beban psikososial yang
sangat berat baik bagi individu, keluarga dan
masyarakat
– menghambat pembangunan krn tak produktif dan
efisien
– biaya perawatan dan kehilangan waktu produktif.
– permasalahan hukum karena penderita gangguan
jiwa sering melakukan kekerasan dan mengalami
penganiayaan.
– Bunuh diri , sekitar 1,6 – 1,8 per 10.000 penduduk
– banyak sumber daya terkuras untuk menangani
masalah kesehatan yang sebetulnya bisa dicegah.
Tujuan Kesehatan JiwaMasyarakat
• Menyadarkan masy thd masalah kes jiwa yg
ada di masy.
• Mencegah timbulnya berbagai gangguan jiwa
• Menanggulangi masalah kes jiwa
• Memberdayakan masy dlm penyelenggaraan
upaya kes jiwa
• Meminimalkan dampak masalah psikososial
dan gang jiwa thd individu, kel dan masy
• Ilmu kedokteran jiwa klinis...berorientasi kpd
klinis dgn memakai terapi individual/kelompok
• Kesehatan jiwa masyarakat...pendekatannya
tidak hanya individu... pendekatan masyarakat
dengan pengobatan masyarakat....
• Perlu kerjasama dengan ..semua
bidang...sosial, ekonomi, politik, budaya,
administrasi, menajemen, LSM, dll...
• Kegiatan dilakukan dengan menggerakkan dan
memberdayakan seluruh potensi yang ada di
masyarakat.....profesi kesehatan Puskesmas sebagai ujung
tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus
memiliki tenaga yang handal agar promosi, prevensi, kurasi
dan rehabilitasi terhadap masyarakat yang menderita sakit,
beresiko sakit, maupun masyarakat yang sehat dapat
dilakukan secara menyeluruh, termasuk di dalamnya adalah
pelayanan kesehatan jiwa.
• Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang ada di
puskesmas diharapkan mampu memberikan pelayanan
keperawatan
• Pelayanan kesehatan jiwa yang komprehensif, holistik, dan
paripurna.
Sasaran Pembangunan Kes Jiwa
Upaya penunjang:
• Pendidikan dan pelatihan tenaga
• Penyempurnaan administrasi- Manajemen
• Penyempurnaan sistem informasi kesehatan jiwa
Upaya pengembangan:
• Penelitian
• Kerjasama lintas sektor
Program Perencanaan Pulang
• Pengertian : merupakan komponen yg terkait dgn rentang
perawatan dimulai dr segera stlh klien msk RSJ. Hal ini
mrpkn suatu proses yg menggambarkan usaha kerjasama
antara tim kesehatan, keluarga, klien dan org yg penting
bagi klien.
Tujuan :
• meningkatkan perawatan berkelanjutan bagi pasien
• Membantu rujukan klien pd pelayanan yg lain
• Membantu klien dan keluarga memiliki pengetahuan
• Keterampilan dan sikap dlm memperbaiki serta
mempertahankan status kes klien
Gangguan CEMAS (ANXIETAS)
A.TEORI PSIKOLOGIS
A. Teori Psikoanalitik
B. Teori perilaku
C. Teori Eksistensial
B.TEORI BIOLOGIS
A. Susunan Saraf Otonom
B. Neurotransmiten
C. Penelitian genetika
D. Penelitian Pencitraan Otak
• Teori psikoanalitik:
Freud menyatakan bahwa kecemasan sebagai sinyal, kecemasan menyadarkan ego untuk mengambil
tindakan defensif terhadap tekanan dari dalam diri. misal dengan menggunakan mekanisme represi, bila
berhasil maka terjadi pemulihan keseimbangan psikologis tanpa adanya gejala anxietas. Jika represi tidak
berhasil sebagai suatu pertahanan, maka dipakai mekanisme pertahanan yang lain misalnya konvensi,
regresi, ini menimbulkan gejala.
Teori perilaku:
teori perilaku menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu respon yang dibiasakan terhadap stimuli
lingkungan spesifik. Contoh : seorang dapat belajar untuk memiliki respon kecemasan internal dengan
meniru respon kecemasan orang tuanya.
Teori eksistensial:
Konsep dan teori ini adalah, bahwa seseorang menjadi menyadari adanya kehampaan yang menonjol di
dalam dirinya. Perasaan ini lebih mengganggu daripada penerimaan tentang kenyataan kehilangan/
kematian seseorang yang tidak dapat dihindari. Kecemasan adalah respon seseorang terhadap
kehampaan eksistensi tersebut.
Sistem saraf otonom:
Stimuli sistem saraf otonom menyebabkan gejala tertentu. Sistem kardiovaskular takikardi, muskular nyeri
kepala, gastrointestinal diare dan sebagainya.
Neurotransmiter:
Tiga neurotrasmiter utama yang berhubungan dengan kecemasan berdasarkan penelitian pada binatang
dan respon terhadap terapi obat yaitu : norepinefrin, serotonin dan gamma-aminobutyric acid.
Penelitian genetika:
Penelitian ini mendapatkan, hampir separuh dan semua pasien dengan gangguan panik memiliki
sekurangnya satu sanak saudara yang juga menderita gangguan.
Penelitian pencitraan otak:
Contoh: pada gangguan anxietas didapati kelainan di korteks frontalis, oksipital, temporalis. Pada
gangguan panik didapati kelainan pada girus para hipokampus.
Gejala umum
• Harus menunjukkan anxietas sebagai gejala
primer (menonjol ) gejala-gejala tersebut
biasanya mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
– Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa
seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb....)
– Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran,
tidak dapat santai...)
– Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan,
berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak napas,
keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb...)
Penatalaksanaan Gangguan Cemas ...
1. Psikoterapi
• a. Suportif
• b. Antara lain : CBT (Cognitive-Behavioral Therapy), dengan cognitive
restructuring,
• c. Relaxation Training, latihan untuk menurunkan bangkitan fisiologik yang
berlebihan
2. Farmakoterapi
# Ansiolitik Benzodiazepin,
a) Diazepam dan Lorazepam, dan Clobazam, Lorazepam, Alprazolam, dll..
# Ansiolitik Non Benzodiazepin
• a) SSRI
• b) Sulpiride , Buspirone.
• c. Antidepresan Trisiklik : Imipramine
• d. Antidepresan Atipikal : Trazodone
• e. Antidepresan Atipikal: Venlafaxine.
Gangguan DEPRESI
A. Gejala utama
1. Suasana perasaan yang tertekan (Afek depresi).
2. Kehilangan minat dan gairah pada hampir segala aktifitas, yang
dirasakan sepanjang hari.
3. Mudah lelah dan menurunkan aktifitas.
B. Gejala tambahan
1. Konsentrasi dan perhatian berkurang.
2. Harga diri dan rasa percaya diri berkurang.
3. Gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak berguna
4. Pandangan masa depan suram yang suram dan pesimistik.
5. Insomnia dan hipersomnia
6. Nafsu makan berkurang.
7. Gagasan dan perbuatan membahayakan diri atau pikiran untuk
bunuh diri.
1. Psikoterapi
A. Terapi keluarga
B. Psikoterapi interpersonal
C. Terapi perilaku kognitif
3. Psikososial
4. ECT (Electro Convulsan Therapy)
1. Psikoterapi
A. Terapi keluarga
– Melibatkan seluruh anggota keluarga
– Anggota keluarga yang bermakna dengan gangguan depresi dilibatkan dalam terapi
– Diharapkan keluarga mampu mendengarkan aktif, memberi umpan balik positif dan
negatif, menggubah perilakunya.
– Fokus terapi adalah interaksi dalam keluarga.
– Dicapai penurunan derajat depresi dan perbaikan interaksi dalam keluarga.
B. Psikoterapi interpersonal
– Fase pertama, identifikasi pola interpersonal yeng menimbulkan kognisi depresi.
Diharapkan terbentuk hubungan teurapetik.
– Fase kedua, strategi mengubah komunikasi interpersonal.
– Fase ketiga, menerapkan cara-cara untuk mengubah komunikasi interrpersonal.
Psikotik Ganguan2
lainnya...
Anxietas
Ganguan
Depresi Mood
Skizofrenia
• skhizein = spilit = pecah
• phrenia = mind = pikiran
• Mekanisme kerja :
Efek anti mania dari lithium carbonate
disebabkan kemampuanya mengurangi
dopamine reseptor supersensitivity,
meningkatkan cholinergic muscarinic activity,
dan menghambat cyclic adenosine
monophospate.
Anti-Mania
• Efek samping lithium berhubungan erat dg
dosis dan kondisi fisik pasien
• Efek samping dini : Mulut kering, haus,
gastrointestinal distres, kelemahn otot,
poliuria, tremor halus
• Efek samping lain: hipotiroidisme, peningkatan
BB, odema, lekositosis, ggn daya ingat dan
konsentrasi.
Sindrom Mania
• Butir – butir diagnostik :
*Selama 1 minggu dan hampir setiap hari terdapat
keadaan afek(mood, suasana prasaan) yang meningkat :
Keadaan tersebut disertai paling sedikit 4 gejala berikut :
1. Peningkatan aktivitas(ditempat kerja,dalam hubungan
sosial atau seksual).
2. Lebih banyak bicara dari lazimnya atau ada dorongan
untuk bicara terus menerus.
3. Lompat gagasan (flight of ideas) atau penghayalan.
4. Rasa harga diri yang melambung (grandiositas, yang
dapat bertaraf sampai waham/delusi).
1. Berkurangnya kebutuhan tidur.
2. Mudah teralih perhatian, yaitu perhatiannya terlalu
cepat tertarik kepada stimulus luar yang penting
atau yang tak berarti.
3. Keterlibatan berlebih dalam aktivitas-aktivitas yang
mengandung kemungkinan risiko tinggi dengan
akibat yang merugikan.
Efek Samping Anti-Mania
• Efek samping lithium berhubungan erat dg
dosis dan kondisi fisik pasien
• Efek samping dini : Mulut kering, haus,
gastrointestinal distres, kelemahn otot,
poliuria, tremor halus
• Efek samping lain: hipotiroidisme, peningkatan
BB, odema, lekositosis, ggn daya ingat dan
konsentrasi.
• Gejala intosikasi : (kadar serum lithium >1,5mEq/L )
Gejala dini : muntah, diare, tremor, mengantuk,
konsentrasi pikiran menurun, bicara sulit,
pengucapan kata tidak jelas, dan gaya
berjalan tidak stabil.
Anti-Ansietas
• Sinonim : Psycholeptics, Minortranqulizers,
Anxyolitics, Ansiolitika
• Obat Acuan : Diazepam/Chlordiazepoxide
• Penggolongan : Benzodiazepine
Non-Benzodiazepine
• Benzodiazepine
Diazepam (valium,stesolid,dll)
Chlordiazepoxide (cetabrium)
Bromozepam (Lexotan)
Alprazolam (xanax,alqanax,calmlet,dll)
Clobazam (Frisium)
• Non-Benzodiazepin
SSRI
Buspirone (Buspar,Tran-Q,Xiety)
Sulpiride (Dogmatil)
Hydroxyzine (iterak)
Indikasi Pengunaan
• Gejala sasaran : sindrom anxietas
• Butir – butir diagnostik :
*Adanya prasaan cemas atau khawatir yang tidak
realistik terhadap 2 atau lebih hal yang dipersepsi
sebagai ancaman prasaan ini menyebabkan individu
tidak mampu istirahat dengan tenang.
Terdapat paling sedikit 6 dari 18 gejala-gejala berikut :
Ketegangan Motorik :
1.Kedutan otot atau rasa gemetar
2.Otot tegang
3.Tidak bisa diam
4.Mudah menjadi lelah
Hiperaktivitas Otonomik :
5.Nafas pendek/terasa berat
6.Jantung berdebar-debar
7.Telapak tangan basah dingin
8.Mulut kering
9.Kepala pusing rasa melayang
10. mual,mencret,dan perut tidak enak
11.Muka panas
12.Buang air kecil lebih sering
13.Sukar menelan/rasa tersumbat
Kewaspadaan berlebihan dan penangkapan berkurang:
14.Prasaan jadi peka
15.Mudah terkejut/kaget
16.Sulit konsentrasi pikiran
17.Sukar tidur
18.Mudah tersinggung
Mekanisme Kerja
• Hipotesis :
Sindrom anxietas disebabkan hiperaktivitas dari sistem
limbik SSP yang terdiri dari
“dopaminergic,noradrenergic,serotoninergic-
neurons”yang dikendalikan oleh GABA-ergic
neurons(suatu inhibitor neurotransmiter)
• Mekanisme kerja :
Obat anti-anxietas benzodiazepine yang berinteraksi
dengan reseptor nya(Benzodiazepine receptor) akan
meng-reinforce, sehingga hiperaktivitas tersebut diatas
mereda.
Efek samping Anti-Anxietas
• Efek samping obat anti-anxietas dapat berupa :
Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang,kinerja psikomotor
menurun, kemampuan kognitif melemah)
• Relaksasi otot (rasa lemas, cepat lelah, dll)
• Lama 1-3 bln
•
Penggolongan antidepresan (Farmakologi dan Terapi Edisi V ,2007), menjadi :
• · Golongan trisiklik
• Bekerja dengan menghambat ambilan kembali neurotransmiter di otak. Dari beraneka jenis antidepresi trisiklik
terdapat perbedaan potensi dan selektivitas hambatan ambilan kembali berbagai neurotransmiter. Ada yang
sangat sensitif terhadap norepinefrin, ada yang sangat sensitif terhadap serotonin dan ada pula yang sensitive
terhadap dopamin. Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini adalah imipramin dan amitriptilin.
• · Golongan heterosiklik
• Golongan obat heterosiklik terdiri dari amoksapin, maprotilin, trazodon, bupropion, mirtazapin dan nefazodon.
Mekanisme kerjanya dengan menghambat ambilan kembali serotonin dan noradrenalin.
• · Selective Serotonin Re-uptake Inhibitors (SSRI)
• Ex: Fluoxetin, proksetin, setralin, fuvoxamin dan sitalopram. Obat-obat ini merupakan golongan obat yang secara
spesifik menghambat ambilan kembali serotonin.
• · Penghambat monoamine oksidase (MAO)
• Monoaninoksidase dalam tubuh berfungsi dalam proses deaminasi oksidatif katekolamin di mitokondria.
Penghambat MAO tidak hanya menghambat MAO, tetapi juga enzim-enzim lain, karena itu obat ini mengganggu
metabolisme banyak obat di hati. Penghambatan enzim ini bersifat ireversibel.
• · Golongan serotonin norepinephrin reuptake inhibitor
• Obat yang termasuk kedalam golongan ini adalah venlafaksin yang bekerja dengan menghambat ambilan kembali
serotonin dan norepinefrin.
• c. Efek samping antidepresan
• Antidepresan dapat menimbulkan banyak efek
samping yang tidak diinginkan. Kebanyakan efek
samping ini bersifat sementara dan hilang dengan
sendirinya setelah beberapa waktu. Beberapa
efek sampingnya yaitu, efek antikolonergik
seperti mulut kering, obstipasi, retensi
urin, tachycardia, serta gangguan potensi dan
akomodasi, efek sedasi, hipotensi ortostatis dan
berkurangnya fungsi seksual (Tjay, 2007)
Salah satu cara untuk mencapai jiwa yang sehat adalah dengan penilaian diri
yaitu bagaimana seseorang melihat dirinya yang berkaitan erat dengan cara
berpikir, cara berperan, dan cara bertindak.
• Penilaian diri seseorang positif apabila seseorang cenderung:
• o Menemukan kepuasan dalam hidup
• o Membina hubungan yang erat dan sehat
• o Menetapkan tujuan dan mencapainya
• o Menghadapi maju mundurnya kehidupan
• o Mempunyai keyakinan untuk menyelesaikan masalah
Penilaian diri seseorang negatif apabila seseorang cenderung:
• o Merasa hidup ini sulit dikendalikan
• o Merasa stres
• o Menghindari tantangan hidup
• o Memikirkan kegagalan
ANTI ANSIETAS
• Jenis:
• – Benzodiazepine: diazepam (valium), Lorazepam (antivan), Aprazolam
(xanax)
• Indikasi:
• – Indikasi utama dalam penggunaan benzodiazepine adalah:
1. Gangguan ansietas umum
2. Ansietas yang berhubungan dengan depresi
3. Ansietas yang berhubungan dengan phobia
4. Gangguan tidur
5. Gangguan stress pascatrauma
6. Putus obat dan alcohol
7. Ansietas yang berhubungan dengan penyakit medis
8. Relaksasi musculoskeletal
9. Gangguan kejang
10. Ansietas pra operasi
11. Menurunkan ansietas berat agar bisa diberikan psikoterapi
• Efek samping:
• – CNS: kelambatan mental, sedasi, vertigo,
bingung, tremor, lelah, depresi, sakit kepala, ansietas,
insomnia, kejang, delirium, kaki lemas, ataksia, bicara
pelo
• – CV: hipotensi orthostatik, takikardi, perubahaN
EKG
• – THT: kabur, midriasis, tinitus
• – GI: anoreksia, mual, mulut kering, diare,
konstipasi
• – Kulit: ruam, dermatitis. pruritus
Tindakan keperawatan
• – Anjurkan tidak menggunakan alat
berbahaya, menyopir
• – Benzodiazepine menyebabkan gg ereksi
dan kesulitan orgasme
• – Untuk menghentikan obat perlu
bertahap
• – Monitor ketat pada manula
• – Hindari penyalahgunaan
ANTI DEPRESAN
• Indikasi: depresi, nyeri berat dan kronis,
eneuresis anak > 6th, gg obsesif kompulsif
• Jenis: trisiklik (amitriptilin), MAO inhibitor
• Efek terapi: meningkatkan mood
• Efek samping: mengantuk, gg fungsi
seksual, gg GIT, tremor, hipotensi
• Tindakan keperawatan: monitor efek
samping dan beri pengobatan simptomatis
ANTI MANIK
• Indikasi: gangguan afektif tipe manik
• Jenis: lithium
• Efek terapi: stabilisasi mood
• Efek samping: BB meningkat, perubahan
EKG, nyeri kepala, iritasi gaster
• Tindakan keperawatan: awasi dosis,
pengobatan berkelanjutan, atasi gejala
Gangguan JIWA BERAT (PSIKOSIS)