Anda di halaman 1dari 13

PERAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

LEMBAGA PEMERINTAHAN
DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI

KELOMPOK 4

VELANI ANALAN N WIDYA K


KHOIRUN NISA TRI MUSTYARINI
UMI ROHMAWATI REFI NOOR INDAH
DWI MIFTAH NUR J CHINDY FEBRIA R
AFRIANA NOER M LANCAR NASTITI
DWI SAFITRI WAKID TOHARI T
SEPTY FIRDAYANTI
LEMBAGA-LEMBAGA
PEMBERANTASAN KORUPSI

A.Kejaksaa
KPK
n

Pengadilan
Kepolisian
TIPIKOR
• KPK terdiri atas : (pasal 21 ayat (1) undang-undang nomor 30
tahun 2002)
• Pimpinan komisi yang terdiri atas lima anggota komisi
pemberantasan korupsi;
• Tim penasihat yang terdiri atas empat anggota;
• Pegawai komisi pemberantasan korupsi sebagai pelaksanaan
tugas.

Tugas KPK :
• Koordinasi
• Supervisi
• Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan
• Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.
• Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan
negara (pasal 6 undang-undang nomor 30 tahun 2002).
Wewenang KPK :
• Mengoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan
• Menetapkan sistem pelaporan
• Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan
tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait.
• Melaksanakan dengar pendapat dengan instansi yang
berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
• Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan
tindak pidana korupsi (pasal 7 undang-undang tahun
2002).
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya,
Komisi Pemberantasan Korupsi berasaskan pada :
• Kepastian hukum
• Keterbukaan
• Akuntabilitas
• Kepentingan umum
• Proporsionalitas
KEJAKSAAN

Dibidang Pidana, kejaksaan mempunyai tugas dan


wewenang:
• Melakukan penuntutan
• Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan
pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan
keputusan lepas bersyarat
• Melakukan penyelidikan terhadap tindak pidana tertentu
berdasarkan undang-undang
• Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan
ke Pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan penyidik.
KEJAKSAAN

Dibidang Pidana, kejaksaan mempunyai tugas dan


wewenang:
• Melakukan penuntutan
• Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan
pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan
keputusan lepas bersyarat
• Melakukan penyelidikan terhadap tindak pidana tertentu
berdasarkan undang-undang
• Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan
ke Pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan penyidik.
KEJAKSAAN

• Undang-undang nomor 16 tahun 2004 tentang


kejaksaan secara eksplisit menyebutkan : kejaksaan
memiliki kewenangan dalam penyidikan tindak pidana
korupsi. Hal ini diatur dalam Pasal 30 ayat (1) huruf d
yaitu: Melakukan penyelidikan terhadap tindak pidana
tertentu. Dalam penjelasannya disebutkan bahwa yang
dimaksud dengan tindak pidana tertentu adalah tindak
pidana Korupsi dan Pelanggaran HAM.
• Fatwa Mahkamah Agung nomor KMA/102/III/2005
tanggal 9 Maret 2005 : jaksa mempunyai kewenangan
untuk menyidik perkara tindak pidana korupsi sesudah
berlakunya UU Nomor 31 tahun 1999
KEPOLISIAN

Fungsi kepolisian (pasal 2 Undang-Undang No 2 Tahun


2002) tentang Kepolisian adalah salah satu fungsi
pemerintahan negara di bidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan
hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat.

Sedangkan polisi dalam mencegah dan


menangani tindak pidana korupsi mempunyai
sebuah direktorat khusus yaitu Badan Reserse Kriminal
Direktorat Tindak Pidana Korupsi.
KEPOLISIAN

• Dalam penegakan korupsi polisi mempunyai


strategi, yaitu:

• Sinergitas penanganan tindak pidana korupsi baik dengan


KPK maupun dengan aparat penegak hukum lainnya.
• Meningkatkan fungsi koordinasi baik dalam penyelidikan
mau penyidikan tindak pidana korupsi.
• Fokus melaksanakan penyelidikan terhadap 10 area yang
rawan terjadi korupsi.
• Merespon tuntutan masyarakat untuk melaksanakan
percepatan penyidikan tindak pidana korupsi dalam
koridor Due Process Of Law (Proses Hukum yang Benar).
PENGADILAN TIPIKOR

Merupakan pengadilan khusus yang berada di


lingkungan peradilan umum dan berkedudukan di
setiap ibukota kabupaten/kota yang daerah
hukumnya meliputi daerah hukum pengadilan negeri
yang bersangkutan.

diatur dalam UU No. 46 Tahun 2009 tentang


pengadian tindak pidana korupsi.
PENGADILAN TIPIKOR

Pengadilan TIPIKOR berwenang memeriksa,


mengadili, dan memutuskan perkara :

1. Tindak pidana korupsi


2. Tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya
adalah tindak pidana korupsi
3. Tindak pidana yang secara tegas dalam undang-undang
lain ditentukan sebagai tindak pidana korupsi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai