Anda di halaman 1dari 34

BEO ENGGANO

PEMERINTAH DAERAH
KOTA BENGKULU

SATU RUMAH SATU JUMANTIK


SOLUSI PENCEGAHAN PENYAKIT TULAR VEKTOR NYAMUK

Oleh :
NELLI HARTATI, SKM MM,
KEPALA BIDANG P2P
DINAS KESEHATAN KOTA BENGKULU

1
Penyakit menular yang ditandai dengan
panas (demam) disertai pendarahan.

Penyebab : Virus Dengue

Penularan : Melalui gigitan Nyamuk


Aedes Aegypti dan Albovitus yang
hidup di dalam dan di sekitar rumah.
 Hanya nyamuk aedes betina
yang menggigit dan
menghisap darah manusia.
Darah dibutuhkan nyamuk
untuk mematangkan
telurnya.

 Rata-rata nyamuk betina


menghasilkan ± 200 butir
telur selama hidupnya (14 –
21 hari).
 Nyamuk aedes
memiliki ciri2 garis
hitam-putih di
badan dan kakinya

 Biasanya menggigit
pagi dan sore hari

 Meletakkan telurnya
di air yang jernih
dan tenang
1-2 hari

Pupa Larva/ Jentik Telur

4-5 Hari 2-3 Hari


Telur
Sekali bertelur sebanyak 100 – 200 butir
Berwarna hitam ukuran sangat kecil ± 0,8 mm
Menempel tempat yg kering bisa bertahan
sampai 6 bln
Begitu kena air bisa menetas kurang dari 2 hari
Besarnya 0,5 – 1 cm
Bergerak aktif dalam air
Pada saat istirahat tegak lurus dengan
permukaan air
Seteah 6 – 8 hari akan menjadi pupa
Berbentuk seperti koma
Gerakannya lamban
Sering berada di permukaan air
Setelah 1 – 2 hari berkembang menjadi
nyamuk dewasa.
Berwarna hitam dengan
belang-belang putih pada
kaki dan tubuhnya.
Hidup didalam dan luar rumah
serta tempat tempat umum.
Mampu terbang sampai 100
meter
Hanya nyamuk betina yang
menggigit, dipagi dan sore
hari
Umur rata-rata 2 minggu, ada
yang bisa bertahan 2 – 3
bulan
 WILAYAH YG
BANYAK KASUS

 PEMUKIMAN

 SEKOLAH

 RS / PUSKESMAS

 TEMPAT UMUM
LAIN : PASAR,
RESTORAN,
PERTOKOAN, DLL
PROGRAM UNGGULAN

Pemberdayaan Masyarakat dalam


pelaksanaan PSN melalui
 Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik
Pencanangan secara nasional Gerakan
1 Rumah 1 Jumantik oleh Direktur
Jenderal PP dan PL pada peringatan
ASEAN Dengue Day di Bekasi tanggal
14 Juni 2015
TEKNIS JUMANTIK
Jumantik adalah singkatan dari Juru Pemantau Jentik
Istilah ini digunakan untuk para petugas khusus yang berasal
dari lingkungan sekitar atau masyarakat yang ditunjuk oleh
petugas kesehatan sebagai perpanjangan tangan untuk
melakukan pemantauan jentik nyamuk DBD, Malaria, dan Vektor
nyamuk lainnya di Wilayah sekitar, serta melakukan pelaporan
secara rutin dan berkesinambungan.
TUJUAN :
Mencegah mewabahnya demam berdarah dan penyakit tular vektor
lainnya
1. Mengetahui kepadatan jentik nyamuk DBD dan Yellow Fever
secara berkala dan terus-menerus.
2. Memantau/mengamati tempat penampungan air dan tempat
yang dapat tergenang air
3. Menekan jumlah nyamuk penyebab DBD, dan vektor nyamuk
lainnya.
4. Melakukan pelaporan.

14
PROTAP KERJA :
Jumantik harus mendapatkan pelatihan khusus
jumantik dan tinggal di dekat wilayah pantau
jentik. Pemantauan dilakukan minimal satu kali
dalam sebulan
Jika ditemukan jentik nyamuk maka petugas
berhak memberi peringatan kepada penghuni /
pemilik untuk membersihkan atau menguras agar
bersih dari jentik.
Jumantik lalu membuat catatan dan laporan yang
diperlukan untuk dilaporkan
KEGIATAN / TUGAS JUMANTIK DALAM MEMANTAU
LINGKUNGAN :
1. Mengecek tempat penampungan air dan tempat yang dapat
tergenang apakah ada jentik dan apakah sudah tertutup
rapat. Untuk tempat air yang sulit dikuras diberi bubuk
larvasida seperti abate.
2. Memberikan pengetahuan kpd pemilik rumah untuk tidak
menggantung kain/pakaian di dalam kamar atau rumah.
3. Mengecek kolam renang dan kolam ikan agar bebas dari
jentik nyamuk.
4. Menyambangi rumah kosong / tidak berpenghuni untuk cek
jentik.
CARA KERJA PEMERIKSAAN JENTIK
1. Tentukan rumah/KK yang akan dikunjungi/diperiksa.
2. Melakukan kunjungan rumah/kantor:
* Pilih waktu yang tepat untuk berkunjung (pada waktu pagi saat matahari
tidak terik)
* Petugas yang akan melakukan pemeriksaan ke dalam bangunan milik
Instansi Pemerintah/Swasta harus izin terlebih dahulu kepada petugas
di instansi tersebut.
* Membicarakan tentang penyakit demam berdarah,cara penularan dll.
* Mengajak bersama-sama memeriksa tempat penampungan air dan
barang-barang yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk
Aedes Agypti
* Jika ditemukan jentik, beri penjelasan kepada tuan rumah tentang
berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti
* Jika tidak ditemukan, maka beri pujian kepada tuan rumah dan beri
saran untuk terus menjaga rumah agar selalu bebas jentik.
PERIKSA BAK MANDI/WC,TEMPAYAN,DRUM DAN
TEMPAT-TEMPAT PENAMPUNGAN AIR LAIN
BILA CONTAINER POSITIF JENTIK ATAU BERISI AIR
Larvasidasi
Pembubuhan larvasida dilakukan bersamaan dengan kegiatan survei
larva.
Apabila ditemukan kontainer positif larva, maka pada kontainer
tersebut dibubuhkan larvasida sebanyak (untuk Abate Sand Granula
1% perbandingan 1 gram per 10 liter air atau satu sendok plastik 5
ml untuk 80 liter air).
Catat setiap penggunaan larvasida yang dibubuhkan pada formulir.
Daya racun menempel di dinding kontainer yang berada dalam air
selama 3 bulan.
Bila air di dalam kontainer selalu diganti tanpa digosok dindingnya,
daya racun bertahan 1 sampai 2 bulan.
Bila air diganti sebanyak 30% setiap dua (2) hari, daya racun
bertahan 9 - 12 minggu.
Lakukan evaluasi tindakan anti larva dengan membandingkan
kepadatan larva/jentik sebelum dan setelah tindakan anti larva.
LOKASI POTENSIAL TERDAPAT JENTIK
GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK
• Tanggal 14 Juni 2015 Dirjen PP-PL mencanangkan #Gerakan 1
Rumah 1 Jumantik yang bertepatan dengan peringatan Hari
Dengue Se-ASEAN (ADD) tanggal 15 Juni

• Gerakan 1 Rumah 1Jumatik dalam PSN 3 M Plus mengandung


pesan bahwa upaya pencegahan dan pengendalian DBD di mulai
dari masing-masing rumah tangga

• Upaya pencegahan DBD akan berjalan optimal jika tiap-tiap rumah


tangga berperan dan rutin melaksanakan PSN 3M Plus sekurang-
kurangnya seminggu sekali

• Pelaksaan Pekan Jumantik disetiap Puskesmas sdh dimulai pada


tgl 20 Januari 2017 diawali dari Puskesmas Sidomulyo dengan
kasus DBD tertinggi per Nov 2016, kemudian di kelurahan Pagar
Dewa wil. Pkm Basukirahmad, dan di jumat ke tiga di kec Muaro
Bangkahulu wil Pkm Ratu Agung serta jumat ke 4 pekan juantik di
kec Ratu Agung 23
RENCANA KEGIATAN PELATIHAN KADER JUMANTIK DAN
PEMANTAUAN JENTIK

Alur pelatihan kader Jumantik :


Pkm Kader jumantik tk
Pelatihan kader melaksanakan Rt mengkoordinir
jumantik 0leh koordinasi jumantik rumah
masing2 PKM jumantik tk. RT tangga

Alur Pemantauan jentik

Wilayah Kader Kader Kader


Dinkes Jumantik
kota kerja Jumantik jumantik
PKM kelurahan RT Rumah
tangga

24
KARTU SURVEY JENTIK

HASIL PEMERIKSAAN JENTIK


KARTU PEMERIKSAAN JENTIK
TGL. HASIL TTD TGL. HASIL TTD

NAMA KK :
ALAMAT :RT.
TGL. PEMERIKSAAN :

PETUGAS
SURVEI

………………
…….……… 25
KERUGIAN FOGGING

Fogging mencemari lingkungan, manusia


Fogging harganya mahal dan hasilnya tidak
begitu signifikan, karena setiap fogging
hanya focus dengan radius 100 meter dan
membutuhkan 3 liter Pestisida dan 60 liter
solar dan akhirnya dengan fogging
masyarakat menjadi terlena dan nyamuknya
menjadi resisten
Penelitian Jurnal Epidemiolgy hubungan
antara paparan Malathion dengan kejadian
kelainan gastrointestinal (saluran cerna),
wanita hamil yang terpapar malathion
mempunyai risiko 2,5 kali lebih besar
anaknya menderita kelainan
gastrointestinal
EFEK MALATION

Paparan terhadap malathion ini mengakibatkan


Leukemia pada anak-anak, Aplastik anemia,
Gagal ginjal,
Defek pada bayi baru lahir, kerusakan gen dan
kromosom, kerusakan paru dan penurunan
sistem kekebalan tubuh
BAHAYA PESTISIDA

Bahaya dari pestisida dapat menimbulkan


dampak kronis, yaitu pada :
1. Sistem syaraf, Neurotoksin: masalah
ingatan yang gawat, sulit berkonsentrasi,
perubahan kepribadian, kelumpuhan,
kehilangan kesadaran dan koma;
2. Perut; Muntah-muntah, sakit perut dan
diare adalah gejala umum dari keracunan;
3. Sistem kekebalan dan Keseimbangan
hormon
DAMPAK JANGKA PANJANG
PESTISIDA
karsinogenic (pembentukan jaringan
kanker pada tubuh);
Mutagenic (kerusakan genetik untuk
generasi yang akan datang);
teratogenic (kelahiran anak cacad dari
ibu yang keracunan) dan residu sisa
berbahaya bagi konsumen.
Solar merupakan salah satu bahan bakar
yang berasal dari fosil.
Hasil pembakaran berupa Emisi CO, NOx,
Sox. CO-Hb (dalam darah) => HbCO,
seharusnya HbO2, CO 210x lebih kuat
mengikat Hb dibanding O2.
DAMPAKNYA KEKURANGAN O2. NO2 BERSIFAT
RACUN
1. mengakibatkan radang paru-paru
(sembuh 6-8 minggu), penyumbatan
bronchioli (dapat meninggal 3-5 minggu).
2. SO2 bersifat iritan, mudah diserap
selaput lendir saluran nafas, produksi
lendir berlebihan, iritasi. Pemaparan
berulang-ulang berisiko kanker saluran
nafas.
GLOBAL, jika terkena air hujan di udara:
NOx di udara juga dapat membentuk
NH3, NH4. Sox di udara dapat
membentuk H2S, H2SO4. NH3, NH4,
NH2S, H2SO4 dan SO2 menyebabkan
hujan asam. Unsur N dan C di atmosfer
dapat menyebabkan efek rumah kaca,
sehingga bumi semakin panas
34

Anda mungkin juga menyukai