HEPATITIS
HEPATITIS
Nama Kelompok
1. Menara Muslim (15670044)
2. Firda Kurniawati D. K (16670044)
3. Melisa Dwi Puspitasari (16670046)
4. Thoriq Dhiya U. (16670051)
5. Shofi Nurul H. (16670052)
6. Nidiya Attho’ati F. Q. (16670068)
7. Satrio Dwi Rahamadhan (16670073)
8. Dara Jumindar R. (16670082)
PENGANTAR
Pengantar Hepatitis
■ Hepatitis termasuk permasalahan penyakit terbesar di indonesia (hepatitis A, B, C, D)
■ Hepatitis A dan E, biasa di tularkan secara fecal oral, sedangkan BCD secara parenteral
■ Dalam menimbulkan sirosis hingga kanker hati
■ Indonesia menjadi negara terbesar keadua mengidap penyakit hepatitis B setelah
myanmar se asia
■ Berdasarkan data PMI 10 dari 100 pendonor mengidap hepatitis B atau C
■ Di perkirajan 28 juta penduduk indonesia terinfeksi hepatitis B atau C, 14 juta di
antaranya kronis dan 1,4 jt berpotensi mengidap kanker
■ Masalah ini akan berdampak pada kesehatan masyarakat, produktivitas, umur harapan
hidup, ekonomi dan lainnya.
Definisi Hepatitis
Hepatitis adalah proses peradangan difus pada sel hati. Hepatitis A adalah
hepatitis yang disebabkan oleh infeksi Hepatitis A Virus. Infeksi virus
hepatitis A dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, diantaranya
adalah hepatitis fulminant, autoimun hepatitis, kolestatik hepatitis,
hepatitis relaps, dan sindroma pasca hepatitis (sindroma kelelahan
kronik). Hepatitis A tidak pernah menyebabkan penyakit hati kronik
Etiologi Penularan
Diagnosis berdasarkan gejala pasien dan Pada anak, penyakit ini sering tidak dikenali
dikonfirmasikan dengan tes darah yang atau tampak dengan keluhan tidak parah.
menunjukkan antibodi IgM terhadap hepatitis Gejala lebih terlihat pada orang dewasa dan
A. dapat berupa kelemahan sampai dengan
demam, ikterik, mual, dan muntah. Penyakit
ini biasanya berlangsung 1 sampai 3 minggu.
Pasien jarang membutuhkan perawatan di
rumah sakit dan pada saat gejala timbul,
sangat kecil kemungkinan menular pada
orang lain.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hepatitis A virus sebagian besar adalah terapi suportif, yang terdiri dari bed
rest sampai dengan ikterus mereda, diet tinggi kalori, penghentian dari pengobatan yang
beresiko hepatotoxic, dan pembatasan dari konsumsi alkohol. Sebagian besar dari kasus
hepatitis A virus tidak memerlukan rawat inap. Rawat inap direkomendasikan untuk pasien
dengan usia lanjut, malnutrisi, kehamilan, terapi imunosupresif, pengobatan yang
mengandung obat hepatotoxic, pasien muntah berlebih tanpa diimbangi dengan asupan
cairan yang adekuat, penyakit hati kronis/didasari oleh kondisi medis yang serius, dan
apabila pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan gejala-gejala dari
hepatitis fulminan. Pasien dengan gagal hati fulminant, didefinisikan dengan onset dari
encephalopathy dalam waktu 8 minggu sejak timbulnya gejala. Pasien dengan gagal hati
fulminant harus dirujuk untuk pertimbangan melakukan transplantasi hati.
HEPATITIS B
Etiologi Hepatitis B
•Hepatitis B juga dapat ditularkan kepada bayi pada saat lahir dari
ibu yang terinfeksi.
Diagnosis hepatitis B
Diagnosis hepatitis B dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan darah, yakni tes antigen
dan antibodi untuk virus hepatitis B, serta pemeriksaan darah untuk melihat fungsi hati.
Ada tiga jenis pemeriksaan antigen dan antibodi untuk hepatitis B, yakni (Griffin K., 2008) :
■ Hepatitis B surface antigen (HbsAg). Tes ini dilakukan untuk menilai penularan virus
hepatitis B. Hasil tes negatif (-) berarti tidak ada virus hepatitis B dalam darah.
Sedangkan hasil tes yang positif (+) menandakan bahwa memiliki virus hepatitis B dalam
tubuh dan berpotensi menyebarkan virus ini ke orang lain. Namun, tes ini tidak dapat
membedakan apakah infeksi ini sedang terjadi (akut) atau telah terjadi di masa lampau
(kronis).
■ Hepatitis B core antigen (HbcAg). Tes ini seringkali dilakukan apabila hasil HbsAg
menunjukkan hasil positif, karena dengan tes ini dapat dilihat apakah hepatitis B yang
dialami bersifat akut atau kronis. HbcAg positif pada umumnya berarti terdiagnosa
menderita hepatitis B kronis (jangka panjang), atau dapat juga berarti sedang dalam masa
pemulihan dari hepatitis B akut.
Lanjutan…
Akbar H. N., 2007. Hepatitis B in: Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. 1 st ed. Jakarta:
Jayabadi pp. 201-4.
Baratawidjaja.K. G., 2009. Immunologi Dasar. 8 th ed. Jakarta: FKUI pp. 560 – 83.
Griffin K., 2008. Crash Course: Immunology and Haematology. 3 rd ed. USA: Mosby
Elsevier pp. 20-60.
Info Datin. 2014. Situasi Dan Analisis Hepatitis. Pusat Data Dan Infomasi
Kementrian Kesehatan. Kementrian Kesehatan RI