Anda di halaman 1dari 30

IDENTIFIKASI MASALAH

PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN
• Judul mencerminkan topik dan tujuan
penelitian, yang menggambarkan
secara cepat kepada pembaca ide
kunci dari penelitian yang akan
dilaksanakan.
• Judul harus singkat, jelas, dan
maksimal terdiri dari 20 kata.
• Bila diperlukan menggunakan anak
judul (sub judul)
PENDAHULUAN
• Latar belakang penelitian mencakup
komponen-komponen masalah yang
perlu diteliti berdasarkan :
- pengamatan peneliti
- kajian pustaka
- hasil-hasil penelitian terdahulu yang
merupakan bahan pertimbangan
(justification) penetapan fokus penelitian
dan hipotesis bila diperlukan
Suatu penelitian penting untuk
dilakukan apabila :
(a) mengacu pada agenda riset Badan
Litbangkes,
(b) permasalahan yang belum
pernah/sangat jarang diteliti,
(c) penelitian tetapi hasilnya belum
lengkap atau kurang tajam,
(d) hasil penelitian masih kontradiktif
dan belum konsisten,
(e) isu yang berkaitan dengan validitas
eksternal dan
(f) isu-isu penting lainnya
MASALAH PENELITIAN
• Kesenjangan antara yang terjadi
dengan yang seharusnya terjadi,
jelas, relevan, nalar, terdokumentasi
• Bukan common sense atau intuitif
tetapi harus berdasarkan data, yang
identifikasi/ pemecahannya hanya
dapat dicari melalui penelitian
• Tidak semua masalah kesehatan
memerlukan penelitian, misalnya ada
masalah kesehatan yang dapat
diselesaikan melalui perbaikan
manajemen, peningkatan koordinasi,
pelatihan, dan pemenuhan
ketersediaan sumberdaya
• Setelah masalah teridentifikasi,
langkah selanjutnya adalah
membatasi/ memfokuskan
/mendefinisikan masalah dengan
formulasi/rumusan yang memuat
antara lain:
FORMULASI/RUMUSAN
MASALAH
Formulasi masalah memuat antara lain:
• Kelayakan masalah
• Besar dan luas masalah,
• Urgensi dari masalah
• Wilayah geografis yang terpengaruh,
• Karakteristik populasi yang terkena,
• Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah,
• Upaya yang pernah dilakukan untuk mengatasi
masalah, keberhasilan dan kekurangan upaya tersebut
• Prediksi terhadap keberhasilan penelitian,

Masalah penelitian tidak merupakan item-item tetapi


suatu deskripsi
Merumuskan masalah
Masalah dirumuskan dalam KALIMAT
PERTANYAAN , Contoh :
• Apakah ada hubungan antara tingkat
pendidikan orangtua dengan prestasi
belajar anak?
• Apakah ada pengaruh penilaian tentang
iklim sekolah dengan prestasi belajar?
• Apakah ada hubungan antara intensitas
merokok dengan kecenderungan
menggunakan narkoba?
CONTOH MASALAH PENELITIAN
1. Sejumlah besar penderita TB tidak
menyelesaikan secara tuntas pengobatannya.

Pertanyaan penelitiannya sbb :


• Faktor-faktor apa yang mempengaruhi seorang
penderita TB tidak kembali lagi ke Puskesmas
untuk mengambil obatnya ?
• Faktor-faktor apa yang mempengaruhi seorang
penderita TB tidak meminum obatnya ?
• Faktor-faktor apa yang dapat mendorong
seorang pendeita TB menyelesaikan
pengobatannya secara tuntas ?
2. Banyak anak gizi buruk ditemukan pada
keluarga-keluarga yang tidak miskin

Pertanyaan penelitiannya :
• Determinan apa yang terkait dengan gizi
buruk pada keluarga yang tidak miskin?
• Apakah faktor pola asuh merupakan faktor
utama penyebab gizi buruk pada keluarga
yang tidak miskin ?
• Apakah gaya hidup (life style) merupakan
faktor utama penyebab gizi buruk pada
keluarga yang tidak miskin ?
STUDI PENDAHULUAN
• Peneliti mencoba mendalami
masalah penelitian demi
mempersiapkan penelitian dengan
baik dan benar dan dapat
mempersiapkan perencanaan
selanjutnya
TUJUAN MELAKUKAN STUDI
PENDAHULUAN
 Agar tidak mengulang hasil penelitian orang
lain ( ide orisinal )
 mengetahui dengan pasti “apa” yang akan
diteliti
 mengetahui dimana/siapa data/informasi
dapat diperoleh
 Memahami bagaimana cara memperoleh
data/informasi
 Dapat menentukan metode yang tepat
 Memahami bagaimana harus mengambil
kesimpulan dan cara memanfaatkan hasilnya
TUJUAN MELAKUKAN PENELITIAN
• EKSPLORATIF / PENJAJAGAN
Mencari yang belum ada/pengetahuan
baru
• VERIFIKASI / PENGUJIAN
Menguji Kebenaran yang ada
• DEVELOPMENT / PENGEMBANGAN
Mengembangkan Ilmu Pengetahuan yang
ada
Merumuskan hipotesis
• Hipotesis merupakan jawaban sementara
yang secara teoritik paling mungkin atas
masalah yang diajukan
• Dirumuskan dalam kaliman pernyataan
• Jenis-jenis :
1) Hipotesis nol = menyatakan tidak ada
hubungan, pengaruh , atau perbedaan
2) Hipotesis alternative nondireksional
3) Hipotesis alternative direksional positif
(berbanding lurus)
4) Hipotesis altarnative direksional negatif
(berbanding balik) Contoh:
• Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin
tinggi prestasi belajar anak
• Laki-laki lebih mampu beradaptasi
daripada perempuan
• Siswa berasal dari kota memiliki motif
berprestasi yang lebih tinggi daripada
siswa yang berasal dari luar kota
PROSEDUR
PENELITIAN
SAMPLE
Sample diteliti

Data dianalisis

Disimpulkan

Kesimpulan
berlaku untuk
seluruh populasi
POPULASI DAN SAMPEL
• Populasi penelitian adalah keseluruhan atau himpunan obyek
dengan ciri sama (manusia, hewan, senyawa, sistem, fasilitas,
bahan biologi tersimpan/BBT, organisasi dll).
• Target population adalah kepada siapa (about which)
kesimpulan akan diberlakukan atau digeneralisasikan. Cara
menentukan populasi penelitian, tergantung pada masalah
yang di teliti.
• Sampel penelitian adalah himpunan bagian atau sebagian dari
populasi, sedangkan sample population adalah dari mana
(from which) sampel akan diambil
POPULASI

PARAMETER SAMPLING
SAMPEL


2 STATISTIK
 x s
s2 r

GENERALISASI
/ INFERENSI
BESAR SAMPEL
• Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus
yang sesuai dengan tujuan penelitian, dapat melalui
perhitungan sendiri, tabel, atau bantuan piranti
lunak komputer.
• Bila tujuannya untuk menghitung perbedaan
proporsi maka gunakan rumus perhitungan sampel
untuk beda proporsi.
• Bila tujuannya untuk menghitung perbedaan rata-
rata, gunakan rumus perhitungan sampel untuk beda
rata-rata.
• Besar sampel hasil perhitungan biasanya di tambah
5-10% untuk antisipasi kemungkinan gagal (drop out)
CARA PEMILIHAN SAMPEL

A. Probability Sampling
1. Simple Random Sampling
2. Sistematik Random Sampling
3. Stratified Random Sampling
4. Cluster Random Sampling
5. Multistage Random Sampling
B. Non Probability Sampling
1.Convenience atau accidental Sampling
2.Purposive Sampling
3.Judgment Sampling
4. Expert Sampling
5. Quota Sampling
CARA PENARIKAN SAMPEL
(SAMPLING)
• Untuk mendapatkan sampel yang sesuai, maka populasi harus
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
• Cara penarikan sampel tergantung dari metode penelitian
yang dipakai (kualitatif, kuantitatif dan kombinasi) dan
kelayakan (SDM, kondisi lapangan)
• Untuk metode kuantitatif dasar penarikan sampel adalah
probability samping dan non probability samping
• Probability sampling meliputi (a) simple random sampling, (b)
sistematik random sampling, (c) stratified random sampling,
(d) cluster random sampling dan (e) multistage random
sampling
• Non probability sampling terdiri dari (a) convenience atau
accidental sampling, (b) purposive sampling, (c) judgment
sampling, (d) expert sampling dan (e) quota sampling
CONTOH PROSEDUR SAMPLING
1. Dalam suatu penelitian diperlukan 500 sampel rumah tangga di suatu
kabupaten, prosedur pengambilan sampel rumah tangga:
• Memilih 10% Kab di prov Jatim dilakukan secara acak sistematis
• Tiap kab dipilih kecamatan sebanyak 10% dg cara acak sederhana
• Tiap kec terpilih, diambil 3 desa sampel secara acak sederhana
• Dilakukan listing rumah tangga di masing-masing desa terpilih
• Listing ini ditujukan untuk menyusun daftar sampel rumah tangga di setiap
kabupaten
• Diambil secara probability proportional to size (PPS) sebanyak 500 rumah
tangga di setiap kabupaten
• Disamping 500 rumah tangga terpilih dipilih juga cadangan sebanyak 10%
atau sebanyak 50 rumah tangga
• Disusun daftar sampel rumah tangga lengkap dengan nama kecamatan,
desa dan alamat rumah
• Daftar sampel ini akan digunakan oleh peneliti untuk kunjungan rumah
KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
• Kriteria inklusi & eksklusi harus dinyatakan dengan
jelas dan logis.
• Kriteria inklusi merupakan persyaratan umum yang
harus dipenuhi oleh subyek agar dapat
diikutsertakan dalam penelitian
• Kriteria eksklusi, disebut juga kriteria penolakan,
adalah keadaan yang menyebabkan subyek yang
memenuhi kriteria inklusi tetapi tidak dapat
diikutsertakan dalam penelitian.
• Kriteria eksklusi bukan kebalikan dari kriteria
inklusi.
CONTOH : KRITERIA INKLUSI DAN
EKSKLUSI
1. Pasien dengan diagnosis malaria
• Kriteria inklusi : umur 15-50 tahun, tdk hamil/menyusui, tdk
alergi pd obat yg sedang diuji & bersedia berpartisipasi
• kriteria eksklusi: menderita penyakit lain
2. Pasien penderita DBD
• Kriteri inklusi: umur 7-16 thn
• kriteria eksklusi: penderita DBD dg shock syndrom
3. Pasien peserta Jamkesmas
• Kriteria inklusi : anggota keluarga miskin, umur remaja (12-
20 th),
• Kriteria eksklusi : remaja tidak tinggal dengan ibunya
VARIABEL
• Variabel adalah karakteristik dari subyek penelitian, atau
fenomena yang dapat memiliki beberapa nilai (variasi nilai).
• Variabel yang dikumpulkan harus mengacu pada tujuan, dan
kerangka konsep.
• Variabel yang diteliti harus jelas mana variabel bebas
(independent) dan mana variabel terikatnya (dependent).
• Variabel bebas adalah faktor yang tidak terpengaruh oleh
perlakuan atau faktor yang dapat mempengaruhi. Variabel
terikat adalah faktor yang dapat berubah karena perlakuan
atau variabel outcome
• Contoh: Diet untuk penderita DM: diet (kalori) adalah variabel
bebas, kadar gula darah adalah variabel terikat
CONTOH
• Pertumbuhan balita dipengaruhi oleh intake zat gizi
dan penyakit infeksi.
• Variabelnya : data konsumsi makanan, berat badan
dan tinggi badan, umur, dan tingkat keparahan
penyakit infeksi yang diderita

• Kinerja Jamkesmas dipengaruhi oleh 4 aspek, yaitu


kepesertaan, pelayanan kesehatan, pembiayaan dan
pengorganisasian.
• Variabel : status kepesertaan jamkesmas, jumlah
kunjungan, klaim biaya kesehatan, kelas rumah sakit,
kepemilikan rumah sakit
CONTOH VARIABEL BEBAS
1) Diet (kalori), umur, olah raga adalah variable bebas, kadar gula
darah adalah variabel terikat
2) Status terinfeksi HIV atau tidak terinfeksi HIV adalah variabel
terikat, sedangkan variabel bebasnya adalah pemakaian
kondom, perilaku seksual bebas, penggunaan jarum suntik
3) Pertumbuhan balita adalah variabel terikat, dan variabel
bebasnya adalah intake gizi, dan tingkat keparahan penyakit
infeksi yang diderita
4) Kinerja Jamkesmas adalah variabel terikat, dan variabel
bebasnya adalah status kepesertaan jamkesmas, kualitas
pelayanan kesehatan, klaim biaya kesehatan, kelas rumah
sakit dan kepemilikan rumah sakit
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
• DO disusun dalam bentuk matrik, yang berisi : nama dan deskripsi
variabel, indikator, skala yang digunakan (nominal, ordinal, interval dan
rasio), rujukan dan cara mengukurnya.
• DO dibuat untuk memudahkan dan menjaga konsistensi pengumpulan
data, menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang
lingkup variabel.
• Variabel yang dimasukkan dalam definisi operasional adalah semua
variabel yang dikumpulkan, dapat diukur secara operasional dan dapat
dipertanggung jawabkan, sedapat mungkin menggunakan referensi yang
sudah baku.

Contoh:
• Variabel status obesitas, DOnya adalah status gizi yang diukur dengan
indeks massa tubuh (IMT) yang merupakan berat badan (kg) dibagi tinggi
badan (cm) kaudrat. Batasannya adalah IMT> 30 termasuk obesitas
sedangkan IMT < 30 tidak obesitas (WHO 2007)

Anda mungkin juga menyukai