Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MITHA KUMALASARI
WEGA OLIVIA YUSUF
DEFINISI ASET TETAP
Aset Tetap adalah harta kekayaan atau sumber daya
entitas bisnis (perusahaan) yang diperoleh serta
dikuasai dari hasil kegiatan ekonomi (transaksi) pada
masa yang lalu. aset tetap digunakan dalam jangka
panjang untuk menjalankan aktivitas operasional
usaha guna menghasilkan barang atau jasa.
Penggolongan aset tetap
tanah : meliputi tanah yang digunakan sebagai tempat
berdirinya gedung dan fasilitas perusahaan lainnya
Perbaikan tanah : meliputi jalan jalan di seputar lokasi
perusahaan yang dibangun perusahaan, tempat parkir,
pagar , dan saluran air bawah tanah
Gedung : meliputi gedung yang digunakan untuk
kantor, pabrik, gudang, dan bangunan gedung lainnya
Perlatan : meliputi peralatan kantor, perlatan pabrik,
mesin-mesin, kendaraan, dan mebel
Penentuan biaya perolehan aset
tetap
Biaya perolehan aset tetap dapat dihitung dengan cara
menjumlah semua biaya yang diperlukan untuk
mendapatkan aset, dan biaya-biaya lain hingga aset
siap untuk digunakan
Contoh soal
Gedung
Hasil Tunai = 200 jt
Biaya Balik Nama (AKTA) = 10 jt
Biaya Asuransi 3 tahun pertama = 12 jt
Biaya Pajak Penjualan – Pembelian = 5 jt
Biaya Makelar = 1 jt
Hitung-hitungan
Harga Pokok
H Tunai = 200 jt
Biaya Balik Nama = 10 jt
Biaya Makelar = 1 jt
Pajak Penjualan – Pembelian = 5 jt
Biaya Perolehan = 216 jt
Biaya Asuransi 3 tahun pertama tidak dimasukkan ke
dalam penghitungan biaya perolehan dikarenakan
asuransi dibayar SETELAH gedung menjadi hak milik
kita.
Jurnal
Harga Perolehan
Gedung Rp 216.000.000
Kas Rp 216.000.000
Biaya
Asuransi Dibayar Dimuka Rp 12.000.000
Kas Rp 12.000.000
Soal 2
Beli Mesin
H Tunai 100 jt
B. Angkut Pembelian 1 jt
PPN (10% dari Harga Tunai) 10jt
Pemasangan + Perakitan 1 jt
Perbaikan (setelah barang sampai ternyata karena
kelalaian tukang angkut, barangnya rusak),
mengeluarkan biaya 1 jt
Hitung-hitungan
H. Tunai = Rp 100 jt
B. Angkut Pembelian = Rp 1 jt
PPN = Rp 10 jt
Pemasangan & Perakitan = Rp 1 jt
Biaya Perolehan = Rp 112 jt
Pembelian dengan menggunakan
wesel berbunga
Dalam pembelian aset tetap, perusahaan biasanya
menggunakan wesel berbunga apabila ada pembelian
yang mencakup jumlah rupiah yang besar seperti:
pembelian rumah, kendaraan, mesin pabrik, dll
biaya perolehan aset adalah jumlah kas yang
dibayarkan sebagai uang muka ditambah dengan nilai
nominal wesel.
Biaya bunga wesel yang dibayar perusahaan
merupakan biaya pendanaan (financing cost) dan di
catat dalam pembukuan dengan mendebet akun
beban bunga
Pembelian dalam satu paket
(lump-sum)
Lump-sum terjadi bila beberapa jenis aset dibeli
secara bersama dalamsatu transaksi, misalnya sebuah
pabrik sudah tidak digunakan lagi oleh perusahaan lain.
Pembelian ini meliputi: tanah,gedung,mesin-mesin,dan
mebel.
Apabila terjadi pembelian secara paket, maka harga
beli borongan harus dialokasikan ke berbagai jenis aset.
Cara yang paling umum untuki mengalokasikan harga
borongan adalah dengan mendasarkan pada harga pasar
masing-masing golongan aset yang tercakup dalam
pembelian tersebut.
Perolehan dengan membangun
sendiri
Biasanya perusahaan membangun sendiri aset yang
diperlukannya.
Misal: perusahaan membangun sendiri garasi atau
gudang tanpa memboronkannya pada pihak luar, melainkan
membeli material dan mencakup tukang sendiri dengan
menggunakan fasilitas perusahaan yang ada. Biaya perolehan
aset yang diperoleh dengan membangun sendiri terdiri dari:
harga material dan tenaga kerja yang dibayar perusahaan dan
biaya listrik, bahan bakar, dan depresiasi peralatan milik
perusahaan yang digunakan untuk pembangunan tersebut
dan terdapat biaya bunga apabila biaya pembangunan
berasal dari pinjaman pada pihak luar.
Pembelian Aset Tetap dengan Menukarkan
Surat Berharga
I.e : Beli tanah harga pasar 1 milyar, tapi akan ditukar
dengan sb obligasi/saham.
Jika apabila harga pasar surat berharga diketahui,
maka asumsi perolehan sama dengan harga pasar
Contoh
Tanah Harga Pasar (FV) Rp 1 Milyar
SB Saham 1000lb @ Rp 2 jt = Rp 2 Milyar
NILAI BUKU PADA AWAL TAHUN X TARIF SALDO MENURUN =BEBAN DEPR SETAHUN
Rp 130.000.000,00 X 40 % = Rp 52.000.000,00
Seperti di atas ,RP.165.000.000 adalah dasar yang baru bagi aset yang
di revaluasi . Pt agung sedayu melapporkan beban depresiasi sebesar
Rp.40.000.000 dalam laporan laba rugi dan Rp.5.000.000 dalam laba
komprehensif lain. Dengan sumsi tidak ada perubahan taksiran
umur, maka depresiasi pada tahun ke @ akan menjadi RP. 41.250.000
(165.000.000:4)
Pengeluaran Selama Massa
Manfaat
Revaluasi aktiva tetap memang mempunyai manfaat
bagi perusahaan, diantaranya yaitu:
1. Dapat menciptakan performance of balance sheet
yang lebih baik, sebagai akibat
meningkatnya nilai aktiva dan modal;
2. Meningkatkan kepercayaan para pemegang saham,
karena kenaikan nilai aktiva
dapat dicatat sebagai tambahan nilai saham (saham
bonus);
3. Meningkatkan kepercayaan kreditur, sebagai
dampak membaiknya beberapa rasio
keuangan perusahaan, khususnya yang ditunjukkan
oleh debt to assets
ratio dan debt to equity ratio.
4. Penghematan pajak yang terjadi sebagai akibat
bertambah besarnya nilai
penyusutan aktiva, yang dapat memberikan
penghematan pajak sebesar 30% dari
nilai tambah penyusutan. Sementara keuntungan dari
revaluasi aktiva hanya
dikenakan pajak final sebesar 10%
Kesalahan-kesalahan penaksiran umur aktiva akan berakibat
kesalahan dalam menghitung beban depresiasi,Apabila
diketahui taksiran umur aktiva di buat dengan tidak benar
maka tindakan koreksi dapat dilakukan .
terdapat dua jurnal pertama jurnal untuk membenarkan
nilai buku :
Apabila depresiasi tahun lalu telah lewat terlalu besar
maka jurnalnya sebagai berikut :
akumulasi depresiasi XXXXX
koreksi laba tahun lalu XXXXXX
Apabila depresiasi tahun lalu telah lewat terlalu kecil
maka jurnalnya sebagai berikut
Koreksi laba tahun lalu XXXX
akumulasi depresiasi XXXX
Erma Dwi C. / 8 / D4 1D
M. Rizki Aditya / / D4 1D
Nikita Savira / 21 / D4 1D
Pelepasan aset tetap
Pelepasan Aktiva merupakan kegiatan pengurangan
jumlah aktiva yang dilakukan perusahaan karena berbagai
alasan. Pertimbangan efisiensi telah menjadi acuan
penting dalam memutuskan kebijakan aktiva.
Pada saat pelepasan terjadi, perusahaan harus mencatat
depresiasi untuk masa sejak dicatatnya depresiasi yang terakhir
sampai saat terjadinya penyelesaian.
Perusahaan terlebih dahulu mencari nilai buku yaitu selisih
antara biaya perolehan suatu aset tetap dg akumulasi
depresiasinya Selanjutnya nilai buku dieliminasi dengan :
1. Mendebet (mengurangi) akumulasi depresiasi sejumlah
depresiasi yang telah dilakukan sampai dengan saat pelepasan
2. Mengkredit (mengurangi) akun aset tetap sebesar biaya
perolehan aset tetap yang bersangkutan.
Cara Pelepasan Aset Tetap
Aktiva tetap yang sudah habis masa guna atau umur ekonomisnya
atau mungkin mengalami kerusakan karena proses produksi, dan
DIHENTIKA CONTOH
tidak dapat diperbaiki lagi, perusahaan dapat mengambil
N SOAL
keputusan untuk membuang aktiva tetap tersebut.
Aktiva yang tidak terpakai lagi jika masih laku, maka perusahaan CONTOH
DIJUAL
dapat menjual aktiva tersebut SOAL
Aktiva yang sudah tidak terpakai, selain dibuang dan dijual, dapat
ditukar dengan aktiva tetap yang lain, baik dengan perushaan lain,
CONTOH
DITUKAR maupun ditukar yang baru dengan menambah uang /pembayaran.
SOAL
Aktiva tersebut dapat ditukar dengan aktiva sejenis maupun aktiva
lain
Contoh soal (Dihentikan –
depresiasi penuh)
Jurnal
Akm depresiasi mesin 32.000.000
mesin 32.000.000
Contoh soal (Dihentikan –
depresiasi tdk penuh)
Menghitung laba-rugi
Biaya perolehan mebel 60.000.000
Akm depresiasi mebel(41.000.000 + 8.000.000) 49.000.000
Nilai buku 11.000.000
Hasil penjualan 16.000.000
Laba penjualan 5.000.000
Jurnal Dijual
JURNAL - laba
Kas 16.000.000
Akm penyusutan mesin 49.000.000
Mebel kantor 60.000.000
Laba penjualan AT 5.000.000
JURNAL - rugi
Kas xxx
Akm penyusutan mesin xxx
rugi penjualan aset tetap xxx
mebel kantor xxx
Contoh Soal (Ditukar – rugi)
PT Rajawali menukar truk bekas ditambah uang sejumlah Rp 170.000.000 dengan mobil
pick up. Truk bekas memiliki nilai buku Rp 420.000.000 (biaya perolehan Rp 640.000.000
dikurangi akumulasi depresiasi Rp 220.000.000. Nilai wajar truk adalah Rp 260.000.000
Menghitung laba/rugi
Nilai buku truk bekas (Rp 640.000.000-Rp220.000.000) Rp 420.000.000
Nilai wajar truk bekas Rp 260.000.000
Kerugian Rp 160.000.000
Jurnal Ditukar - rugi
JURNAL
pick up Rp 430.000.000
akm depresiasi truk Rp 220.000.000
kerugian pertukaran AT Rp 160.000.000
truk Rp 640.000.000
kas Rp 170.000.000
Contoh Soal (Ditukar – laba)
PT Kencana menukar mobil lama ditambah kas sebesar Rp 30.000.000 dengan mobil
baru. Nilai buku mobil lama Rp 120.000.000 (biaya perolehan Rp 400.000.000 dikurangi
akm depreasiasi Rp 280.000.000. Nilai wajar mobil lama adalah Rp 190.000.000
Menghitung biaya perolehan mobil baru
Nilai wajar mobil lama Rp 190.000.000
Kas yang keluar Rp 30.000.000
Biaya perolehan Rp 220.000.000
Menghitung laba/rugi
Nilai wajar mobil lama Rp 190.000.000
Nilai buku mobil lama(Rp 400.000-Rp 280.000.000) Rp 120.000.000
Laba Rp 70.000.000
Jurnal ditukar -laba
JURNAL
mobil (baru) Rp 220.000.000
Akm depresiasi - mobil RP 280.000.000
Mobil (lama) Rp 400.000.000
Laba Rp 70.000.000
kas Rp. 30.000.000
1. Dewa Endar (05)
2. Filda Ayu Marta (09)
3. Uci Puspita Sari (27)
DEFINISI
Aset Tak Berwujud adalah hak-hak istimewa, dan
keuntungan kompetitif yang timbul dari pemilikan aset
jangka panjang yang tidak memiliki substansi fisik
(tidak berujud) atau posisi yang menguntungkan guna
menghasilkan pendapatan.
Bersumber dari:
Pemerintah
Akuisisi
Hak monopoli dari perjanjian kontrak
JENIS-JENIS ASET TAK BERUJUD
HAK PATEN
Adalah hak khusus yang diberikan oleh pemerintah
kepada penerimanya untuk menghasilkan, menjual,
atau melakukan pengendalian lain atas suatu penemuan
dalam jangka waktu tertentu sejak hak tersebut
diberikan.
Biaya perolehan awal = harga tunai yang dibayarkan
untuk memperoleh hak paten
HAK CIPTA
Pemerintah adalah pemberi hak cipta yang memberikan hak ekslusif
kepada pemegangnya untuk memproduksi dan menjual barang-barang
hasil karya artistic dan penerbitan. Hak cipta biasanya diamortisasi
dalam jangka waktu yang pendek.
Rp
Harga Tunai Tanah 120.000.000
Rp
Kondisi Perantara 3.600.000
Rp
Biaya Balik Nama 900.000
Rp
Pembongkaran Gedung 6.000.000
Penjualan Hasil Rp
Bongkaran (1.200.000)
Biaya Pembongkaran Rp
Bersih 4.800.000
Rp
Biaya Peralatan Tanah 2.000.000
Rp
Pajak Bumi & Bangunan 6.000.000
Rp
Biaya Perolehan Tanah 137.300.000
Latihan 3-2
Metoda Nilai Jual Relatif / Nilai Jual Pasar
Tanah Rp 80.000.000
Gedung Rp 520.000.000
Peralatan Rp 200.000.000
Kas Rp 800.000.000
Anggota Kelompok :
Abdullah Huda (01)
Nada Qoribah F. (18)
Wiya Retno A. (30)
Latihan 3-3
• SOAL
Tanggal 2 Januari 2011, PT. PRAMBANAN membeli sebuah mesin dengan harga
Rp.24.000.000 dengan termin 2/10, n/30. pembayaran dilakukan pada periode
potongan, termasuk pajak pertambahan nilai sebesar Rp.2.400.000. Perusahaan juga
membayar biaya pengangkutan sebesar Rp.1.200.000. Karena kelalaian karyawan,
mesin tersebut mengalami kerusakan ringan. Biaya untuk memperbaiki kerusakan
sebesar Rp.125.000. Biaya untuk pemasangan mesin berjumlah Rp.1.610.000 dan
mesin ini ditaksir punya umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp.2.000.000
Mesin Rp.28.730.000
Kas Rp.28.730.000
Rp.11.400.000
b) Saldo menurun ganda
Truck B
Nilai Residu = Rp 180.000.000 x 10% = Rp 18.000.000
Beban depresiasi = Rp 180.000.000 – Rp 18.000.000 = Rp. 32.400.000
5
Akumulasi Depresiasi = Rp 81.000.000
Rp 32.400.000
= 2,5 tahun
a. Januari 1
Biaya Perolehan th 2011 Rp 150.000.000
Akm Depresiasi th 2011 (Rp 81.000.000)
Tambahan Box Rp 25.000.000
Nilai Residu (Rp 20.000.000)
Nilai Truck Rp 74.000.000
Mesin B
- Tarif = ( 100 : 10 ) x 2 = 20 %
- Penyusutan = 20 % x 6/12 x Rp. 19.000.000 = Rp. 1.900.000
Mesin C
-Tarif = ( 100 : 4 ) x 2 = 50 %
-Penyusutan = 2/12 x 50 % x Rp. 27.000.000 = Rp. 2.250.000
Perbaikan Tanah
-Tarif = ( 100 : 10 ) x 2 = 20 %
-Penyusutan = 9/12 x 20 % x Rp. 16.500.000 = Rp. 2.475.000
Jun-01Kas Rp 1.500.000.000
Tanah Rp 400.000.000
Laba penjualan aset tetap Rp 1.100.000.000
Jul-01Peralatan Rp 2.000.000.000
Kas Rp 2.000.000.000
Rp 4.772.000.000
Rp 5.342.000.000
Gedung Rp 28.500.000.000
Rp 15.830.000.000
Peralatan Rp 48.720.000.000
Rp 38.948.000.000
c. Mesin Rp 75,000
Kas Rp 75,000
(capital expenditure)
d. Gedung Rp 3,600,000
Kas Rp 3,600,000
(capital expenditures)
e. Mesin Rp 540,000
Kas Rp 540,000
(capital expenditures)
f. Mesin Rp 1,750,000
Kas Rp 1,750,000
(Capital expenditures)
g. Tanah Rp 1,300,000
Kas Rp 1,300,000
(Capital expenditures)
i. Gedung Rp 350,000
Kas Rp 350,000
(Capital expenditures)
a. Pembelian Rp 180.000.000
Tanah
b. Biaya Komisi Rp 9.200.000
(Tanah)
c. Biaya Balik Rp 2.000.000
Nama
d. Pembelian Rp 28.100.000
Mesin
e. Biaya Perataan Rp 2.100.000
(Tanah)
f. Biaya Honor Rp 4.700.000
Arsitektur
(Gedung)
g. Biaya Ijin Rp 400.000
(Gedung)
h. Biaya Rp 12.000.000
Pembongkaran
(Gedung Lama)
i. Biaya Premi Rp 120.000
Asuransi (Mesin)
Keterangan Tanah Gedung Mesin Lain-Lain
j. Biaya Rp 155.000.000
Kontraktor
(Gedung Baru)
k. Biaya Angkut Rp 240.000
(Mesin)
l. Biaya Rp 470.000
Penyiapan
Tempat (Mesin)
m. Biaya Rp 15.000.000
Pembuatan (perbaikan tanah)
Tempat Parkir
n. Biaya Rp 7.500.000
Pemasangan
(mesin)
o. Biaya Uji Coba Rp 950.000
(Mesin)
Tarif Depresiasi
100%/5 = 20%
Tabel
TABEL DEPRESIASI - METODE GARIS LURUS
Perhitungan Akhir Tahun
Tahun
Biaya Perolehan Tarif Depresiasi Per Akumulasi Nilai Buku
Dipresiasi Depresiasi Tahun Depresiasi
AKUMULASI
TAHUN HITUNG-HITUNGAN DEPRESIASI DEPRESIASI NILAI BUKU
Tahun
Nilai Buku
Biaya Perolehan Dipresiasi Tarif Depresiasi Per Akumulasi
(Nilai Buku Awal Th) Depresiasi Tahun Depresiasi
2012 Rp89.000.000 40% Rp35.600.000 Rp35.600.000 Rp53.400.000
2013 Rp53.400.000 40% Rp21.360.000 Rp56.960.000 Rp32.040.000
2014 Rp32.040.000 40% Rp12.816.000 Rp69.766.000 Rp19.224.000
2015 Rp19.224.000 40% Rp7.689.600 Rp77.465.600 Rp11.534.400
2016 Rp11.534.400 40% Rp6.534.400* Rp84.000.000 Rp5.000.000
8
2010 Rp9.000.000 12*20% Rp1.200.000 Rp1.200.000 Rp9.800.000
8
2010 Rp11.000.000 12
*40% Rp2.933.333,33 Rp2.933.333,33 Rp 8.066.666,67
Beban Depresiasi X
Hasil Produksi = Beban Depr Tahun yang
Per satuan Hasil Tahun yg bersangkutan bersangkutan
Rp 180,00 X 1.050 JAM = Rp 189.000
2013 = RP 12.000.000
*METODE SALDO MENURUN GANDA*
TARIF = 100% : 8 TH X 2 = 25%