Pembimbing : Joko Sulistiyo, S.T, M.Si dan Priyanto Dwi Nugroho, M.Si
Latar Belakang
Metode
Metode Pengujian :
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
(KCKT)
Aspartam
Aspartam
L-Phenylalanine- N-L-α-
aspartyl-1-methlyl ester
Dipipet 0,5 ml
lar.baku induk,
800000
600000
400000
200000
0
0 10 20 30 40 50 60
Konsentrasi (ppm)
Hasil kromatogram serapan larutan uji
permen karet
Data waktu retensi, luas area dan faktor ikutan larutan uji
SAMPEL
PERMEN
KARET
Aprianti, Y. 2007. Analisis Pemanis Buatan Natrium Sakarin Dan Aspartam Dalam Permen Karet Secara
Kromatografi Lapis Tipis Densitometri. Depok: Departemen Farmasi FMIPA Univeristas Indonesia.
Aziza, C. 2003. Penetapan Kadar Sakarin, Asam Benzoat, Asam Sorbat, Kofeina Dan Aspartam di Dalam
Beberapa Minuman Ringan Bersoda Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Depok: Departemen Farmasi FMIPA
Universitas Indonesia.
Bhatt, N dan Hinal, S. 2015. Chewing Gum and Bubble Gum: The Wonders of Gum Base. Gujarat India. World
Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science Volume 4.
Cahyadi, W. 2008. Bahan Tambahan Pangan edisi 2. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Estiasih, T dan Putri, W. 2015. Komponen Minor & Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Harmita. 2006. Anilisis Kuantitatif Bahan Baku Dan Sediaan Farmasi. Depok: Departemen Farmasi FMIPA
Univeristas Indonesia
Irawati, U. 2007. Pengaruh Aspartam Terhadap Kadar Kreatinin Serum Dan Struktur Histologis Ren Mencit (Mus
Musculus L.) Strain Swiss. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Daftar Pustaka
Jhonson, E. L dan Stevenson, R. 1991. Dasar Kromatografi Cair. Bandung: ITB.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia edisi V.
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Kusnandar, F. 2010. Kimia Pangan Komponen Makro Seri 1. Jakarta: Dian Rakyat.
Mulja, M dan Suharman. 1995. Analisis Instrumental. Surabaya: Airlangga University Press.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 1. 2015.
Kategori Pangan. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 4. 2014.
Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis. Badan Pengawas Obat
dan Makanan Republik Indonesia.
Daftar Pustaka
Rezky, L. 2011. Efek Pengunyahan Permen Karet Gula dan Xylitol Terhadap Status Saliva. Yogyakarta.
Rohman, A dan Gholib, I. 2010. Analisis Obat Secara Spektrofotometri dan Kromatografi. Jogjakarta: Pustaka
Pelajar.
Rohman, A dan Gholib, I. 2012. Analisis Obat Secara Spektrofotometri dan Kromatografi. Jogjakarta: Pustaka
Pelajar. Sudjadi. 1998. Metode Pemisahan. Yogyakarta: Kanisius.
Sulaiman, W. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus dan Pemecahannya. Yogyakarta: Andi
United States Pharmacopeia Convention Inc. 2016. USP 39 NF 34 Vol 4. Philadelphia: The United States
Pharmacopeial Convention.
Winarno.F.G dan Rahayu, T. 1994. Bahan Tambahan Untuk Makanan dan Kontaminan. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
TERIMAKASIH