Anda di halaman 1dari 12

LIMBAH

LABORATORIUM KIMIA
Disusun oleh ;
1. Rizki Abed Nego
2. Annisa Feby Alvionita
3. Karilah Tazmara
4. Muhammad Rizal Assiddik
Definisi
Limbah
Jenis – jenis limbah

Limbah Non B3 Limbah B3 (bahan


beracun dan berbahaya )
Limbah B3 ( Bahan, Beracun dan Berbahaya)

Limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap


bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena
sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity)
serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat merusak,
mencemarkan lingkungan, atau membahayakan
kesehatan manusia.
Fase Limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun )
GAS PADATAN CAIRAN

SO2, NO2 ,H2S, NH3, asam, basa, zat warna, solven


organik, ion logam, Endapan Sludge, protein, Endapan kimia,
Debu C, Pb atau Hg kimia, adsorben, anion, zat Bahan kimia kadaluarsa
organik
Jenis limbah B3 Berdasarkan sifatnya
Mudah terbakar (Flamable).
Buangan pengoksidasi (Oxidizing waste), Buangan ini apabila dekat dengan
yaitu buangan yang dapat menyebabkan api/sumber api, percikan, gesekan
kebakaran karena melepaskan oksigen mudah menyala dalam waktu yang
atau buangan peroksida (organik) yang lama baik selama pengangkutan,
tidak stabil dalam suhu tinggi. penyimpanan atau pembuangan

Buangan yang Mudah meledak (Explosive), yaitu


menimbulkan penyakit buangan yang melalui reaksi kimia
menghasilkan ledakan dengan cepat,
(Infectious Waste), yaitu
suhu, tekanan tinggi mampu merusak
dapat menularkan penyakit lingkungan.

Buangan beracun (Toxic waste), yaitu Menimbulkan karat (Corrosive), yaitu buangan
buangan berkemampuan meracuni, yang pH nya sangat rendah (pH < 3) atau
menjadikan cacat sampai membunuh sangat tinggi pH > 12,5) karena dapat bereaksi
mahluk hidup dalam jangka panjang dengan buangan lain, dapat menyebabkan
ataupun jangka pendek. karat besi dengan adanya buangan lain, dapat
menyebabkan karat baja/besi.
Penanganan Limbah B3
• Tujuan penanganan limbah adalah untuk mengurangi resiko pemaparan limbah terhadap
kuman yang menimbulkan penyakit (patogen) yang mungkin berada dalam limbah
tersebut.

• Ada beberapa metode penanganan limbah cair/padat yang bersifat infeksius,


yaitu:
1. Metode Desinfeksi
2. Metode Pengenceran (Dilution)
3. Metode Proses Biologis
4. Metode Ditanam (Landfill)
5. Metode Insinerasi (Pembakaran
Penanganan limbah berbahaya dan beracun, dengan cara :

Reduksi-Oksidasi
Terhadap zat organik
Netralisasi toksik dalam limbah Penukaran ion
Limbah yang dapat dilakukan Ion logam berat
bersifat asam reaksi nikel, Ni dapat
dinetralkan dengan reduksi oksidasi diserap oleh kation,
basa seperti kapur (redoks) sehingga sedangkan anion
tohor, CaO atau terbentuk zat yang beracun dapat
Ca(OH)2 Sebaliknya, kurang/tidak toksik diserap oleh resin
limbah yang anion. Limbah
bersifat basa infeksius
dinetralkan dengan
asam seperti H2SO4
atau HCI.
Limbah Cair
Koagulasi -Flokulasi -Sedimentasi
koagulan

jernih
koloid
Flok

1. Limbah yang keruh oleh


koloid/padatan yang sangat
halus, sulit terdeposit
2. Jenis B3 dalam limbah tidak
spesifik
3. Penambahan koagulan :
tawas atau polimer
Limbah padat anorganik : Solidifikasi/Stabilisasi

Tujuan :
Mengubah sifat fisik dan
kimia limbah B3 dengan cara :
Penambahan senyawa
pengikat B3 agar pergerakan
senyawa B3 ini terhambat
atau terbatasi dan
membentuk massa monolit
dengan struktur yang kekar.
Limbah padat organik :
insenerasi pembakaran terkontrol

Metode Insinerasi (Pembakaran) :


Pemusnah limbah dengan cara memasukkan ke dalam insinerator. Dalam insinerator
senyawa kimia karbon yang ada dibebaskan ke atmosfir sebagai CO2 dan H2O. Bahan-bahan
seperti mineral, logam dan bahan organik lainnya (kuman penyakit, jaringan tubuh, hewan,
darah, bahan kimia, kertas, plastik) yang tidak terbakar tersisa dalam bentuk abu yang
beratnya 10-30% dari berat aslinya (tergantung dari jenis limbah).

Tanur
Pembakaran Gas
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai