Anda di halaman 1dari 68

PLENO B

KELOMPOK 8
TEAM
Dyah Nur Chasanah 04011181621224
Syafira Nofwanda 04011281621084
Retno Putri Nusantari 04011181621096
Nauval Togi Prasetro 04011181621113
Dibyo Wiranto 04011281621133
Princessilia Edsha Bulan K 04011281621136
Vincent Guantoro 04011281621137
Clarisya Resky Vania (Moderator) 04011181621006
Arindi Maretzka (Sekretaris 1) 04011281621117
Muhammad Daffa A (Sekretaris 2) 04011281621143
TOTAL ECLIPSE OF THE HEART
SKENARIO B
Ny. Boni, 32 tahun datang dibawa oleh tetangganya ke IGD dengan keluhan lemas. Ia
didampingi asisen rumah tangganya yang menyatakan sudah tiga minggu Ny. Boni
tidak nafsu makan dan dalam empat hari belakangan hampir tidak makan meski
sesuap nasi. Ny. Boni tidak menjawab ketika dilakukan wawancara oleh dokter jaga.
Dari pemeriksaan fisik saat itu, didapatkan nilai tekanan darah 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 94 kali/menit. Setelah dilakukan tatalaksana awal, Ny. Bonu
dikonsultasikan untuk pemeriksaan psikiatrik. Selama wawancara, Ny. Boni masih
belum banyak bicara sehingga anamnesis dilanjutkan terhadap asistennya.

Menurut asistennya, keadaan Ny. Boni , mulai berubah sekitar dua bulan lalu.
Awalnya, ia mengatakan malu mengikuti arisan RT dan dharma wanita kantor
suaminya, lalu kemudian ia juga semakin menarik diri dan semakin jarang keluar dari
kamarnya. Beberapa kali sang asisten mendengar tangisannya dari dalam kamar Ny,
Boni lalu dirawat sembari diberi tatalaksana
Selama perawatan, Ny Boni dipersilakan untuk mengekspresikan dirinya melalui
berbagai media untuk membantu penilaian status mentalnya , sembari menunggu
resistensinya menurun. Ny. Boni diketahui sering menuliskan kalimat sembari
mendengarkan musik. Kalimat yang berulang kali ditulis dan didengarnya adalah :
“Once upon a time I was falling in love but now I’m only falling apart;
there’s nothing I can do, a total eclipse of a heart; once upon a time there
was a light in my life, but now there’s only love in the dark; nothing I can
say, a total eclipse of a heart”.
Pada hari ketiga perawatan, kakak perempuannya dari seberang lautan datang
memenuhi panggilan. Menurutnya, sebelum menikah Ny. Boni merasa tidak memiliki
tujuan hidup, beberapa kali ketahuan melukai diri dan dikenal memiliki emosi tidak
stabil. Meski demikian, keadaan yang dialami Ny. Boni saat ini baru sekali ini diketahui
terjadi. Untuk mengatasi “kekosongan hatinya”, dulu ia berulang kali menerima
tawaran teman laki-lakinya untuk berpacaran, namum tidak pernah stabil. Dalam satu
tahun, ia bisa menerima dan memutuskan pacar hingga empat-lima kali. Hanya
karena bertemu sang suamilah dirinya mulai “tampak hidup” menurut kakaknya, Ny.
Boni menyebut suamniya sebagai satu-satunya orang yang memahami dirinya dan ia
medeskripsikan sang suami tanpa cela. Kakanya kemudia menanyakan keberadaan
sang suami kepada dokter ruangan. Besoknya sang asisten baru memberi tahu
bahwa sang suami meninggalkan Ny. Boni tiga bulan lalu dan baru-baru ini diketahui
sudah menikah lagi.
Psikopatologi yang didapat selama pemeriksaan :
Sikap tehadap pemeriksaan : tidak kooperatif, cenderung apatis
Psikomotor : tenang cenderung hipoaktif dan abulia
Bicara : tidak menjawab pertanyaan, sesekali hanya mengikuti lirik lagu
Mmood : secara objektif terkesan hipotim intensitas berat; secara subjektif tidak
diketahui
Afek : terbats, masih bisa diraba-rasakan
Pikiran, persepsi, tilikan, daya nilai : sulit dinilai
RTA : belum bisa dinilai
Aktivitas sehari-hari saat ini : tidak ada, tidak lagi dikerjakan
Kegiatan social : ditinggalkan tidak lagi diikuti
Kemampuan memgurus diri : menurun, kebersihan diri cukup baik, pemenuhan
nutrisi terbengkalai
DEPRESSION
DEPRESSION
Ny. Boni
KLARIFIKASI ISTILAH
 Kooperatif : bersifat kerja sama dan bersedia membantu
 Emosi : luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat
 Pemeriksaan psikiatrikus : pemeriksaan untuk gangguan jiwa
 Abulia : hilangnya atau berkurangnya kemauan, inisiatif, atau dorongan
 Apatis : tidak memiliki perasaan atau emosi atau ketidak acuhan
 Hipoaktif : berperilaku pasif yakni yang lambat atau sangat pelan dalam pola
perilakunya
 Hipotim : suasana perasaan yang secara pervasive diwarnai dengan kesedihan dan
kemurungan individu secara subjektif mengeluhkan tentang kesedihan dan kehilangan
semangat. Secara objekif, tapmak dari sikap murung dan perilaku yang lamban.
 Tilikan : pemahaman seseorang terhadap kondisi dan situasi dirinya dalam konteks
realitas sekitarnya atau pemahaman pasien terhadap penyakitnya
KLARIFIKASI ISTILAH
 RTA : reality testing of ability; kemampuan seseorang menilai realitas. Kemampuan ini
akan menetuka persepsi, respons emosi dan perilaku dalam berelasi dengan realitas
kehidupan
 Mood : keadaan emosional atau pikiran seseorang
 Afek : pengalaman subjektif dan langsung dari emosi yang terikat terhadap
representasi ide atau mental dari suatu objek
 Psikomotor : berhubungan dengan aktivitas fisik yang berkaitan dengan proses mental
dan psikologis
IDENTIFIKASI MASALAH
Ny. Boni, 32 tahun datang dibawa oleh tetangganya ke IGD dengan
keluhan lemas. Ia didampingi asisen rumah tangganya yang
menyatakan sudah tiga minggu Ny. Boni tidak nafsu makan dan
dalam empat hari belakangan hampir tidak makan meski sesuap
nasi. Ny. Boni tidak menjawab ketika dilakukan wawancara oleh
dokter jaga.
Apa hubungan usia dan jenis kelamin terhadap keluhan
yang dialami pasien ?

Secara umum dikatakan bahwa gangguan depresi lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pada pria. Pendapat-pendapat yang berkembang mengatakan
bahwa perbedaan dari kadar hormonal wanita dan pria, perbedaan faktor
psikososial berperan penting dalam gangguan depresi mayor ini (Kaplan, et al,
2010). Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40
tahun; dan 50% dari pasien memiliki onset anatara usia 20-50 tahun.
Apa makna Ny. Boni mengeluhkan lemas dan tidak nafsu
makan ?

Untuk kriteria diagnosis dari depresi salah satunya adalah gangguan


selera makan dan dapat menurun atau meningkat dan pada kasus ini
selera makan meurun demikian juga dengan bertambah atau
menurunnya berat badan.
Bagaimana mekanisme lemas pada kasus ?

Ketika depresi, terjadi penurunan serotonin sehingga terjadi penurunan nafsu


makan karena serotonin berperan dalam mengatur nafsu makan. Saat tidak
makan maka proses glukogenesis tidak terjadi sehingga tidak ada energi yang
dihasilkannya, inilah yang menyebabkan Ny.boni lemas
Bagaimana hubungan keluhan pada kasus ?

Ny. Boni datang ke IGD dengan keluhan lemas yang dikarenakan Ny.
Boni tidak nafsu makan dan hampir tidak makan meski sesuap nasi. Hal
ini terjadi, didahului oleh suatu stressor dimana Ny. Boni ditinggalkan
oleh suaminya, karena munculnya stressor tersebut mengakibatkan
sensitifitas reseptor serotonin menurun. Akibatnya availabilitas serotonin
di celah sinapsis juga menurun yang berpengaruh pada metabolit
serotonin, kemudian menyebabkan hilangnya nafsu makan dan badan
Ny. Boni menjadi lemas.
Apa makna dari Ny. Boni tidak menjawab ketika dilakukan
wawancara oleh dokter jaga ?

Ny Boni mengalami depresi dimana salah satu manifestasi klinisnya


adalah menutup diri sehingga dia tidak mau menjawab pertanyaan
wawancara
Setelah dilakukan tatalaksana awal, Ny. Bonu dikonsultasikan untuk
pemeriksaan psikiatrik. Selama wawancara, Ny. Boni masih belum
banyak bicara sehingga anamnesis dilanjutkan terhadap asistennya.
Menurut asistennya, keadaan Ny. Boni , mulai berubah sekitar dua
bulan lalu. Awalnya, ia mengatakan malu mengikuti arisan RT dan
dharma wanita kantor suaminya, lalu kemudian ia juga semakin
menarik diri dan semakin jarang keluar dari kamarnya. Beberapa kali
sang asisten mendengar tangisannya dari dalam kamar Ny, Boni lalu
dirawat sembari diberi tatalaksana
Bagaimana mekanisme keluhan di atas ?

Sampai saat ini, neurotransmiter monoamina — norepinefrin, dopamin,


serotonin, dan histamin — menjadi fokus utama teori dan penelitian tentang
etiologi gangguan ini. Dari amina biogenik, norepinefrin dan serotonin adalah
dua neurotransmitter yang paling terlibat dalam patofisiologi gangguan
mood.
Bagaimana tatacara pemeriksaan psikiatrik yang tepat
pada kasus ini ?

Tatacara pemeriksaan psikiatrik dimulai dengan wawancara. Wawancara dalam


psikiatrik bertujuan untuk menggali data yang diperlukan untuk mengerti dan
mengobati pasien dan dalam proses untuk meningkatkan pengertian dan
kepatuhan pasien terhadap saran dokter. Komponen wawancara antara lain
rapport, riwayat psikiatrikus, screening diagnosis, dan rencana terapi.
Bagaimana tatalaksana awal pada kasus ?

Pasien datang dengan kondisi lemas akibat empat hari belakangan hampir
tidak makan meski sesuap nasi. Kondisi lemas ini bisa dicetuskan oleh kondisi
hipoglikemi. Tatalaksana awal hipoglikemi Ny. Boni dengan diberikan nutrisi
dan cairan elektrolit yang hilang untuk mengatasi keluhan lemas dikarenakan
tidak makan selama 4 hari. Nutrisi dan cairan dapat diberikan dengan peroral
atau iv dengan dosis sesuai dengan berat badan, tinggi badan, dan
banyaknya cairan yang hilang dan diperlukan oleh Ny. Boni.
Apa tujuan seseorang dilakukan pemeriksaan psikiatrik ?

 Mengetahui diagnoisis dari seorang pasien


 Membantu dokter dalam melakukan tindakan selanjutnya pada pasien
 Mengetahui perkembangan serta kemajuan terapi pada pasien
 Digunakan sebagai standar pelayanan dalam memberikan pelayanan terhadap
pasien
Apa makna keadaan Ny. Boni menarik diri dan sering
menangis di dalam kamar ?

Keadaan Ny. Boni menarik diri (penarikan sosial dan umumnya penurunan
aktivitas) dan sering menangis di dalam kamar merupakan gejala yang biasanya
muncul pada pasien depresi.
Selama perawatan, Ny Boni dipersilakan untuk mengekspresikan dirinya melalui berbagai media
untuk membantu penilaian status mentalnya , sembari menunggu resistensinya menurun. Ny.
Boni diketahui sering menuliskan kalimat sembari mendengarkan music. Kalimat yang berulang
kali ditulis dan deidengarnya adalah : “Once upon a time I was falling in love but now I’m only
falling apart; there’s nothing I can do, a total eclipse of a heart; nce upon a time there was a
light in my life, but now there’s only love in the dark; nothing I can say, a total eclipse of a heart”.
Pada hai ketiga perawatan, kakak peremuannya dari seberang lautan dating memenuhi
panggilan. Menurutnya, sebelum menikah Ny. Boni merasa tidak memiliki tujuan hiduo,
beberapa kali ketahuan melukai diri dan dikenal memiliki emosi tidak stabil. Meski demikian,
keadaan yang dialami Ny. Boni saat ini baru sekali ini diketahui terjadi. Untuk mengatasi
“kekosongan hatinya”, dulu ia berulang kali menerima tawaran teman laki-lakinya untuk
berpacaran, namum tidak pernah stabil. Dalam satu tahun, ia bisa menerima dan memutuskan
pacar hingga empat-lima kali. Hanya karena bertemu sang suamilah dirinya mulai “tampak
hidup” menurut kakanya, Ny. Boni menyebut suamniya sebagai satu-satunya orang yang
memahami dirinya dan ia medeskripsikan sang suami tanpa cela. Kakanya kemudia
menanyakan keberadaan sang suami kepada dokter ruangan. Besoknya sang asisten baru
memberi tahu bahwa sang suami meninggalkan Ny. Boni tiga bualn lalu dan baru-baru ini
diketahui sudah menikah lagi.
Apa makna sebelum menikah Ny. memiliki emosi tidak
stabil ?

Sebelum menikah Ny. Boni memiliki emosi yang tidak stabil, diduga Ny. Boni
menderita Borderline personality disorder (BPD) sejak sebelum menikah.
Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah
gangguan mental dengan gejala berupa suasana hati serta citra diri yang
senantiasa berubah-ubah, dan perilaku yang impulsif.
Apa makna dalam satu tahun, ia bisa menerima dan
memutuskan pacar hingga empat-lima kali.

Ny. Boni memiliki emosi yang tidak stabil, diduga Ny. Boni menderita
Borderline personality disorder (BPD). Borderline personality disorder ditandai
dengan perilaku impulsive dan memiliki perasaan hampa dan bosan. Pasien
memiliki ketakutan yang ditandai akan ditinggalkan oleh orang sekitarnya.
Pada kasus Ny. Boni, Ny. Boni memutuska pacarnya berkali-kali menandai
bahwa Ny.Boni memiliki hubungan pribadi yang tidak stabil dan takut
ditinggalkan; gejala yang timbul pada Borderline personality disorder.
Apa makna Ny. Boni menyebut suamniya sebagai satu-satunya
orang yang memahami dirinya ?

Sebelumnya Ny.Boni telah mengalami gangguan kepribadian ambang, di mana


memiliki defense yang primitive, yang kegagalan membentuk self object yang kokoh
yang kemungkinan disebabkan kekuragan sosok yang bermakna (idealized parental
imago) yang dianggap ideal. Setelah menikah, Ny.Boni menemukan seseorang yang
dapat melengkapi kepribadiannya yang membutuhkan idealized parental imago yang
merupakan bentuk dari ego defensenya. Idealisasi; selalu melihat sisi positif walaupun
tidak nyata (imature).
Bagaimana hubungan keadaan Ny. Boni sebelum menikah dengan
kejadian yang dialami Ny. Boni sekarang ?

Sebelum menikah Ny. Boni merasa tidak memiliki tujuan hidup, beberapa kali
ketahuan melukai diri, dan dikenal memiliki emosi tidak stabil. Defense yang dipakai
adalah Agresi Pasif. Orang dengan pertahanan pasif – agresif mengarahkan
kemarahan mereka pada diri sendiri. Untuk mengisi "kekosongan hati" -nya, dulu ia
berulang kali menerima tawaran teman laki-lakinya untuk berpacaran, namun tidak
pernah stabil. dalam satu tahun, ia bisa menerima dan memutuskan pacar hingga
empat-lima kali. Defense yang dipakai adalah Identifikasi proyektif, yaitu aspek diri
diproyeksikan pada orang lain, perilaku proyeksi mencoba memaksa orang lain untuk
mengidentifikasi apa yang telah diproyeksikan, dan menerima proyeksi serta pelaku
proyeksi merasa menyatu atau membentuk kesatuan. Adanya kedua defense ini
menjadikan Ny. Boni sulit untuk membina hubungan, akibatnya Ny. Boni sering
berganti pasangan.
Bagaimana cara menilai status mental seseorang ?
Terakhir dengan GAF
Penilaian Interpretasi
100-91 gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi
90-81 gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalh harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat
dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi dalam
hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan
mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Psikopatologi yang didapat selama pemeriksaan :
Sikap tehadap pemeriksaan : tidak kooperatif, cenderung apatis
Psikomotor : tenang cenderung hipoaktif dan abulia
Bicara : tidak menjawab pertanyaan, sesekali hanya mengikuti lirik lagu
Mmood : secara objektif terkesan hipotim intensitas berat; secara subjektif tidak
diketahui
Afek : terbats, masih bisa diraba-rasakan
Pikiran, persepsi, tilikan, daya nilai : sulit dinilai
RTA : belum bisa dinilai
Aktivitas sehari-hari saat ini : tidak ada, tidak lagi dikerjakan
Kegiatan social : ditinggalkan tidak lagi diikuti
Kemampuan memgurus diri : menurun, kebersihan diri cukup baik, pemenuhan
nutrisi terbengkalai
Bagaimana interpretasi psikopatologi yang didapat
selama pemeriksaan ?
Pemeriksaan psikopatologi

Pemeriksaan Hasil Normal Interpretasi


Sikap terhadap Tidak koopertaif, cenderung apatis Kooperatif dan compos Tidak Normal
pemeriksaan mentis
Psikomotor Tenang, cenderung hipoaktif dan abulia Tenang Tidak Normal
Bicara Tidak menjawab pertanyaan, sesekali Menjawab pertanyaan Tidak Normal
hanya mengikuti lirik lagu bila ditanya
Mood Secara objektif terkesan hipotim intensitas Tidak Normal
berat secara subjektif tidak diketahui

Afek Terbatas, masih bisa diraba-rasakan Tidak Normal


Pikiran, persepsi,tilikan, Sulit dinilai -
daya nilai
RTA Belum bisa dinilai -
Aktivitas sehari-sehari saat Tidak ada, tidak lagi dikerjakan Tidak Normal
ini
Kegiatan sosial Ditinggalkan, tidak lagi diikuti Tidak Normal
Kemampuan mengurus diri Menurun. Kebersihan diri cukup baik, Tidak Normal
pemenuhan nutrisi terbengkalai
Bagaimana mekanisme abnormal dari psikopatologi yang
didapat selama pemeriksaan ?
Tidak kooperatif saat diperiksa: Disebabkan tidak ada rasa percaya kepada pemeriksa
karena pengalaman ditinggal suami yang menurutnya lebih bisa memahami dirinya
Psikomotor cenderung hipoaktif dan abulia: Disebabkan rasa kehilangan yang
mendalam menyebabkan Ny. Boni merasa kurang termotivasi untuk beraktivitas
Ny. Boni tidak menjawab pertanyaan, sesekali hanya mengikuti lirik lagu: Karena tidak
ada rasa percaya kepada pemeriksa serta sifat yang lebih tertutup karena kesedihan dan
lebih memilih mendengarkan lagu sambil mengikuti lirik yang menurutnya sesuai dengan
perasaannya sekarang.
Mood Ny. Boni secara obyektif terkesan hipotim intensitas berat; secara subyektif tidak
diketahui: Mood hipotim muncul karena rasa kesedihan yang mendalam akibat ditinggal
suami yang dicintainya. Penjelasan subjektif dari Ny. Boni belum bisa diketahui karena Ny.
Boni masih apatis terhadap pertanyaan pemeriksa.
Aktivitas sehari-hari tidak ada, nutrisi terbengkalai, dan ditinggalkannya aktivitas sosial:
Disebabkan kesedihan yang mendalam akibat suami yang dicintainya memilih pergi.
APA YANG DIALAMI NY. BONI ?

SELANJUTNYA
Apa diagnosis banding dari kasus Ny. Boni?

Menurut DSM-V, depresi dibedakan dari kesedihan atau kehilangan yang normal; namun,
pada pasien yang, misalnya, berkabung dan yang mengembangkan gejala yang cukup
berat, diagnosis depresi dapat diberikan. Diagnosis banding utama depresi adalah
gangguan bipolar, gangguan depresi persisten, skizofrenia, dan depresi berat dengan
gejala psikotik. Depresi berat dengan gejala psikotik memiliki kriteria sama dengan depresi
tanpa gejala psikotik, yang membedakannya adalah disertai waham, halusinasi atau
stupor depresif.
Bagaimana alur penegakan diagnosis dari kasus Ny. Boni?
 Pemeriksaan psikologis. Untuk mengecek ada tidaknya depresi, dokter atau
tenaga kesehatan akan menanyakan tentang perasaan dan pikiran, dan pola
perilaku pasien. Dokter atau petugas akan mengajukan pertanyaan tentang
gejala, kapan mulainya, apakah pernah mengalami hal yang sama dulu. Dokter
juga akan menanyakan apakah ada pemikiran kearah menganiaya diri sendiri
atau bunuh diri. Pasien mungkin akan diminta untuk mengisi kuestionnaire
(daftar pertanyaan) untuk membantu menentukan ada tidaknya depresi.
 Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan berat
badan tinggi badan, suhu tubuh, tekanan darah dan detak nadi, mendengarkan
jantung dan paru paru serta memeriksa perut.
 Pemeriksaan laboratorium. Dokter mungkin akan memerintahkan pemeriksaan
darah rutin, atau pemeriksaan fungsi kelenjar gondok bila ada indikasi kearah
gangguan fungsi kelenjar gondok.
Apa diagnosis kerja dari kasus Ny. Boni?

Diagnosis Multiaksial
Aksis 1: Depresi berat tanpa ciri psikotik (F32.2)
Aksis 2: Gangguan kepribadian ambang
Aksis 3: Low dietary intake
Aksis 4: Masalah keluarga
Aksis 5: GAF 40
Apa definisi dari diagnosis kerja?

Gangguan depresi mayor (MDD) adalah gangguan mood episodik yang terutama
ditandai oleh perasaan depresi dan anhedonia yang berlangsung setidaknya selama 2
minggu dan biasanya seseorang dengan diagnosis episode depresi mayor juga
mengalami setidaknya empat gejala dari daftar yang mencakup perubahan nafsu makan
dan berat badan, perubahan dalam tidur dan aktivitas, kurang energi, perasaan bersalah,
masalah dalam berpikir dan mengambil keputusan, dan pikiran berulang tentang
kematian atau bunuh diri.
Apa etiologi dari diagnosis kerja pada kasus Ny. Boni?

Etiologi pada depresi antara lain faktor organobiologi, faktor genetic, dan faktor
psikososial. Pada kasus, faktor psikosial menjadi penyebab depresi. Menurut Freud dalam
teori psikodinamikanya, penyebab depresi adalah kehilangan objek yang dicintai (Kaplan,
2010). Stressor lingkungan yang paling berhubungan dengan onset suatu episode depresi
adalah kehilangan pasangan. Stressor psikososial yang bersifat akut, seperti kehilangan
orang yang dicintai, atau stressor kronis misalnya kekurangan finansial yang berlangsung
lama, kesulitan hubungan interpersonal, ancaman keamanan dapat menimbulkan depresi.
Bagaimana epidemiologi dari diagnosis kerja pada kasus
Ny. Boni?
a.Incidence & Prevalence
Gangguan mood sering terjadi. Dalam survei terbaru, gangguan depresi mayor memiliki prevalensi seumur
hidup tertinggi (hampir 17 persen) dari gangguan kejiwaan apa pun. Tingkat prevalensi seumur hidup untuk
depresi berat adalah 5 hingga 17 persen.
b.Sex
Pengamatan secara universal, terlepas dari negara atau budaya menujukkan prevalensi dari gangguan depresi
mayor dua kali lipat lebih besar pada wanita dibandingkan pada pria. Alasan perbedaan tersebut dihipotesiskan
untuk melibatkan perbedaan hormonal, efek persalinan, stres psikososial yang berbeda untuk wanita dan pria.
c.Usia
Usia rata-rata onset untuk gangguan depresi mayor adalah sekitar 40 tahun, dengan 50 persen dari semua
pasien mengalami onset antara usia 20 dan 50 tahun. Gangguan depresif juga dapat dimulai pada masa kanak-
kanak atau di usia tua. Data epidemiologi terbaru menunjukkan bahwa insidensi gangguan depresi mayor
mungkin meningkat di antara orang yang lebih muda dari 20 tahun. Ini mungkin terkait dengan peningkatan
penggunaan alkohol dan penyalahgunaan narkoba dalam kelompok usia ini.
d.Status pernikahan
Gangguan depresi mayor terjadi paling sering pada orang tanpa hubungan interpersonal yang dekat dan pada
mereka yang bercerai. Tidak ada korelasi yang ditemukan antara status sosioekonomi dan gangguan depresi
mayor. Depresi lebih sering terjadi di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan. Prevalensi gangguan
mood tidak berbeda antar ras.
Apa saja faktor risiko dari diagnosis kerja pada kasus
Ny. Boni?

(1) jenis Kelamin; secara umum dikatakan bahwa gangguan depresi lebih sering terjadi
pada wanita dibandingkan pada pria,
(2) umur; gangguan depresi biasanya dimulai pada usia 15 dan 30 tahun. Gangguan
depresif berat rata-rata dimulai pada usia 40 tahun,
(3) status pernikahan; Gangguan depresif berat paling sering terjadi pada orang tanpa
hubungan antarpersonal yang dekat atau pada orang yang mengalami perceraian atau
perpisahan, dan
(4) faktor genetik
Bagaimana klasifikasi dari diagnosis kerja pada kasus
Ny. Boni?
Menurut PPDGJ III, klasifikasi depresi terdiri dari :
a) Episode depresif ringan
Minimal harus ada dua dari tiga gejala utama depresi seperti kriteria PPDGJ
Ditambah sekurang- kurangnya dua gejala sampingan (yang tidak boleh ada gejala berat
diantaranya)
Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu
Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.

b) Episode depresif sedang


Minimal harus ada dua dari 3 gejala utama
Ditambah sekurang- kurangnya 3 (dan sebaiknya empat) dari gejala lainnya
Seluruh episode berlangsung minimal 2 minggu
Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah
tangga.
Tanpa gejala somatik atau dengan gejala somatik.
c) Episode depresif berat tanpa gejala psikotik
Semua gejala utama harus ada
Ditambah minimal 4 dari gejala lainnya dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat
Episode depresi terjadi minimal 2 minggu, namun dibenarkan dalam kurung waktu yang lebih
singkat apabila gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat.
Sangat tidak mungkin pasien untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, atau urusan rumah
tangga kecuali pada taraf yang sangat terbatas.

d) episode depresif berat dengan gejala psikotik


Memenuhi seluruh kriteria episode depresif berat tanpa gejala psikotik
Disertai waham, halusinasi, atau stupor depresif
Bagaimana cara penilaian GAF?
Penilaian Interpretasi
100-91 gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi
90-81 gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalh harian biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat
Bagaimana mekanisme dari diagnosis kerja pada kasus Ny.
Boni?

Berkurangnya jumlah neurotransmitter norepinefrin (NE), serotonin ( 5 – HT ) dan


dopamine (DA) dalam otak sejalan dengan depresi yang terjadi. Neuron
noradrenergik menyebar dari batang otak ke hampir semua area otak di mana
norepinefrin (NE) memodulasi fungsi korteks prefrontal, pemrosesan memori kerja
dan mengatur perilaku dan perhatian. NE juga memainkan peran dalam
perolehan ingatan yang membangkitkan emosi. Serotonin (5-hydroxytryptamine:
5HT) menginervasi semua area otak dan merupakan sistem neurotransmiter
kohesif terbesar di otak, sementara Dopamine (DA) memodulasi fungsi reward
dan motivasi, memori kerja dan perhatian. Perubahan Serotonin di otak telah
dikaitkan dengan perubahan dalam perilaku dan fungsi somatik (termasuk nafsu
makan, tidur, jenis kelamin, respons nyeri, suhu tubuh dan ritme sirkadian) yang
terlihat pada depresi dan berbagai studi postmortem menunjukkan tingkat
serotonin rendah di otak pasien depresi dibandingkan dengan pasien yang tidak
depresi.
Bagaimana manifestasi klinis pada kasus Ny. Boni?

- Suasana depresi dan kehilangan minat atau kesenangan


- Putus asa, dalam kesedihan, atau tidak berharga
- Kesulitan tidur, terutama bangun pagi atau hypersomnia
- Penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan, atau peningkatan nafsu
makan dan berat badan
- Ketidakmampuan berkonsentrasi dan gangguan dalam berpikir
- Depresi suasana hati hampir sepanjang hari, dan hampir setiap hari
- Agitasi psikomotor atau retardasi
- Kelelahan dan penurunan energy
- Merasa tidak berharga dengan rasa bersalah
- Pikiran bunuh diri
Bagaimana tatalaksana pada kasus?

Dalam penatalaksanaan depresi, ada dua pilihan pengobatan utama awal:


psikoterapi dan farmakoterapi. Depresi episode sedang hingga berat harus diobati
dengan obat atau dengan kombinasi obat dan psikoterapi. Sebaliknya, depresi
episode ringan dapat diobati dengan psikoterapi saja.
Bagaimana komplikasi dari penyakit Ny. Boni?

1. Serangan panik
2. Kecemasan sosial atau fobia yang memicu isolasi sosial
3. Kehilangan atau kelebihan berat badan
4. Nyeri dan penyakit fisik
5. Pikiran atau mencoba bunuh diri
6. Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
7. Terganggunya sistem imun
8. Mudah mendapat penyakit jantung dan dapat meninggal karena itu
Komplikasi tersering dan terberat adalah bunuh diri. 15 % pasien yang tidak tertangani
melakukan bunuh diri (30 x lebih sering dibandingkan pasien non-depresi). Di
Indonesia cukup meningkat, termasuk bunuh diri pada remaja dan anak-anak.
Bagaimana edukasi dan pencegahan yang dapat diberikan
kepada Ny. Boni?
Pasien
1. Konsumsi obat dan kontrol secara rutin dan teratur
2. Menyarankan agar pasien tidak terlalu memikirkan masalah yang ada, lebih terbuka dan bisa bertukar
pikiran mengenai hal tersebut
3. Menyarankan pasien agar lebih beraktivitas yang berdampak positif, seperti berolah raga atau melakukan
hobinya
4. Apabila terlintas keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bahkan bunuh diri segera beritau orang
terdekat dan usahakan untuk tidak menyendiri
Keluarga
1. Membantu mengawasi pasien dalam mengonsumsi obat dan kontrol ke dokter
2. Memberikan dukungan dan support ke pasien
3. Segera tanggap apabila mengetahui pasien memiliki keinginan untuk unuh diri

Pencegahan :
1. Kerohanian/keagamaan
2. Berfikir dan bertindak positif atas segala sesuatu
3. Jangan menutup diri
4. Perbanyakan kegiatan positif
Bagaimana prognosis diagnosis kerja pada kasus Ny.
Boni?

Gangguan depresi saat masa anak-anak dan remaja, riwayat episode depresi
sebelumnya, distimia, dan gangguan cemas meningkatkan risiko depresi di masa
depan. Prognosis lebih buruk pada depresi onset lambat. Episode ringan, tidak
adanya psikotik gejala, dan dirawat di rumah sakit dalam waktu singkat adalah
indikator prognostik yang baik. Tanda-tanda prognostik tambahan yang baik adalah
tidak adanya gangguan psikiatri komorbid dan gangguan kepribadian, tidak lebih dari
satu kali rawat inap sebelumnya untuk gangguan depresi mayor, dan usia lanjut saat
onset. Kemungkinan prognosis yang buruk meningkat dengan gangguan dysthymic,
penyalahgunaan alkohol dan zat lain, gejala gangguan kecemasan, dan riwayat lebih
dari satu episode depresif sebelumnya.
Quo ad Vitam : bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : dubia ad bonam
apa SKDI dari diagnosis kerja pada kasus Ny. Boni?

SKDI 3A BUKAN GAWAT DARURAT


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Pemeriksaan status mental pada depresi :
a.Gambaran umum
Retardasi psikomotor generalisata adalah gejala depresi yang paling umum, meskipun agitasi
psikomotor juga terlihat, terutama pada pasien yang lebih tua. Meremas tangan dan menarik
rambut adalah gejala agitasi yang paling umum. Secara klasik, pasien yang depresi memiliki
postur membungkuk; tidak ada gerakan spontan; dan yang tertunduk, mengalihkan tatapan.
Pada pemeriksaan klinis, pasien depresi yang menunjukkan gejala retardasi psikomotorik
mungkin tampak identik dengan pasien dengan skizofrenia katatonik.

b.Suasana hati, Affect, dan Perasaan


Anggota keluarga sering membawa atau mengirim pasien-pasien ini untuk perawatan karena
penarikan sosial dan umumnya penurunan aktivitas. Suasana hati menunjukkan tertekan,
mudah marah, frustrasi, sedih. Afek yang ditunjukkan berupa labil atau terbatas.

c.Speech
Banyak pasien depresi mengalami penurunan tingkat dan volume bicara; mereka menanggapi
pertanyaan dengan kata tunggal dan menunjukkan respons yang tertunda terhadap
pertanyaan. Pemeriksa mungkin harus menunggu 2 atau 3 menit untuk menanggapi sebuah
pertanyaan.
d.Pikiran
Pasien yang depresi biasanya memiliki pandangan negatif tentang dunia dan diri mereka
sendiri. Konten pikiran mereka sering kali berisi penggambaran yang tidak diucapkan tentang
kehilangan, rasa bersalah, bunuh diri, dan kematian. Sekitar 10 persen dari semua pasien
depresi telah menunjukkan gejala gangguan pikiran, biasanya berpikir memblokir dan
kemiskinan yang mendalam dari konten.

e.Sensorium dan Kognisi


Orientasi. Kebanyakan pasien depresi berorientasi pada orang, tempat, dan waktu, meskipun
beberapa mungkin tidak memiliki energi atau minat yang cukup untuk menjawab pertanyaan
tentang subjek ini selama wawancara.
Memori. Sekitar 50 hingga 75 persen dari semua pasien depresi memiliki gangguan kognitif,
kadang-kadang disebut sebagai pseudodementia depresi. Pasien seperti itu umumnya
mengeluhkan gangguan konsentrasi dan kelupaan.

f.Kontrol Impuls
Pasien yang mengalami depresi berat seringkali kekurangan motivasi atau energi untuk
bertindak dengan cara impulsif atau kasar. Pasien dengan gangguan depresi berisiko lebih
tinggi untuk bunuh diri karena mereka mulai membaik dan mendapatkan kembali energi yang
diperlukan untuk merencanakan dan melakukan bunuh diri (bunuh diri paradoks).
g.Judgment dan Insight
Penilaian paling baik dinilai dengan meninjau tindakan pasien di masa lalu dan perilaku
mereka selama wawancara. Gambaran pasien yang depresi tentang gangguan mereka sering
hiperbolik; mereka terlalu menekankan gejala mereka, gangguan mereka, dan masalah hidup
mereka. Sulit untuk meyakinkan pasien seperti itu bahwa perbaikan itu mungkin.

h.Reliability
Dalam wawancara dan percakapan, pasien depresi terlalu menekankanpada hal yang buruk
dan meminimalkan yang baik.

i.Objective Rating Scales for Depression


Zung Self-Rating Depression Scale. Skala Depresi Rating Diri Zung terdiri dari 20 item. Skor
normal adalah 34 atau kurang; skor depresi adalah 50 atau lebih. Skala ini memberikan indeks
global tentang intensitas pasien gejala depresi, termasuk ekspresi depresi afektif.
Raskin. Skala Depresi Raskin adalah skala yang dinilai dokter yang mengukur tingkat
keparahan depresi pasien, seperti yang dilaporkan oleh pasien dan seperti yang diamati oleh
dokter, pada skala 5-point dari tiga dimensi: laporan verbal, perilaku yang ditampilkan, dan
gejala sekunder . Skala ini memiliki kisaran 3 hingga 13; skor normal adalah 3, dan skor depresi
adalah 7 atau lebih.
HAMILTON

Skala Rating Hamilton untuk Depresi (HAM-D) adalah skala depresi yang
banyak digunakan dengan hingga 24 item, yang masing-masing diberi nilai 0
hingga 4 atau 0 hingga 2, dengan skor total 0 hingga 76. Klinisi mengevaluasi
jawaban pasien atas pertanyaan tentang perasaan bersalah, pikiran bunuh
diri, kebiasaan tidur, dan gejala depresi lainnya, dan peringkat berasal dari
wawancara klinis.
KERANGKA
KONSEP
<< KESIMPULAN >>

Ny. Boni 32 tahun mengalami depresi berat tanpa


gejala psikotik

Anda mungkin juga menyukai