“ASMA”
▸KELOMPOK 7 (B)
▸FENTI MARTIANA 3351182020
▸INTAN YUNITA SARI 3351182025
▸HUSNUL FAUZY 3351182027
▸FITRYANI 3351182039
▸INGGRIT ANGGLI SASMITA L. 3351182047
▸ISNA WAHYUNI 3351182054
▸FADLIANI RAMADHAN 3351182055
▸LINTANG WIDYA KERTI 3351182060
melibatkan peran banyak sel
gangguan inflamasi dan komponen, terutama mast
kronik pada cells,eosinofil, dan limfosit T,
saluran pernafasan
Definisi Asma
Sumber:
Hasil Riskesdas 2018
JENIS ASMA
- Siang hari terus menerus ada gejala - Variabilitas APE > 30%
Persisten berat - Setiap malam hari sering timbul gejala - VEP1 ≤ 60% nilai prediksi
- Aktifitas fisik terbatas - APE ≤ 60% nilai terbaik
- Sering timbul serangan
PATOFISIOLOGI
makrofag,
Bulu hewan,
netrofil dan
mold
sel epitel
ETIOLOGI
Pemeriksaan fisik.
1. Edukasi pasien
• Edukasi pasien dan keluarga, untuk menjadi mitra dokter dalam penatalaksanaan asma.
Edukasi kepada pasien/keluarga bertujuan untuk :
• meningkatkan pemahaman (mengenai penyakit asma secara umum dan pola penyakit
asma sendiri)
• meningkatkan keterampilan (kemampuan dalam penanganan asma sendiri/asma mandiri)
• meningkatkan kepuasan
• meningkatkan rasa percaya diri
• meningkatkan kepatuhan (compliance) dan penanganan mandiri
• membantu pasien agar dapat melakukan penatalaksanaan dan mengontrol asma
LANJUTAN
Lanjutan….
pasien (kg), diberikan
subkutan dengan interval 2
atau 4 minggu.
INTERAKSI OBAT
I
1. simpatomimetik/aganois beta 2 adrenergic
3. Antikolinergik
▸ Pemberian bersama tiotropium dengan obat yang mengandung antikolinergik lain (misalnya,
ipratropium) belum ditelaah, karenanya tidak direkomendasikan
5. Kortikosteroid
▸ Ketokonazol: suatu inhibitor poten sitokrom P450 3A4 dapat meningkatkan kadar plasma budesonide
dan fluticasone selama pemberian obat bersama. Signifikasi klinik tidak diketahui.Berhati-hatilah.
Studi kasus
STUDI KASUS
IDENTITAS PASIEN
▸Nama : An. HH
▸Umur : 2 tahun 2 bulan
▸Ayah/Ibu : Tn.A/Ny.A
▸Alamat : Pekanbaru
▸Tanggal masuk : 2 September 2014
▸Pasien mengalami Sesak napas sejak 1 hari sebelum masuk rumah
sakit, dan sibu pasien mengeluhkan pasien batuk berdahak, dahak
berwarna putih kental, demam (-), muntah (-), mencret (-). Batuk timbul
setiap perubahan cuaca atau suhu dingin, debu dan setelah makan
makanan ringan dan minum es. Batuk diikuti keluhan sesak napas.
Sesak napas semakin lama semakin hebat, menimbulkan suara ngik-
ngik baik ketika pasien menarik maupun menghembuskan, pasien lebih
suka duduk atau digendong dibandingkan berbaring, hanya bisa
mengucapkan beberapa kata serta pasien rewel.
Pasien kemudian dibawa Ke RS Z dan dilakukan pengasapan
sebanyak 1 kali. Sesak sedikit berkurang, kemudian pasien pulang.
Beberapa menit di rumah, pasien kembali sesak. Kemudian pasien
di bawa kembali ke RS Z untuk dilakukan pengasapan kembali
namun sesak bertambah hebat. Kemudian ibu pasien langsung
membawa pasien ke RSUD AA dan dilakukan pengasapan
sebanyak 2 kali dan keluhan hanya sedikit berkurang.
Sebelumnya dalam 1 tahun ini ibu pasien mengeluhkan batuk dan
sesak pasien sudah sering timbul. Dalam 1 tahun terakhir batuk
dan sesak timbul lebih kurang 3-4 bulan sekali. Terkadang dalam 1
bulan, lebih kurang selama 5 hari pasien mengalami batuk-batuk.
Batuk dan sesak timbul terutama ketika perubahan cuaca, suhu
dingin, debu, setelah makan ice cream. Ibu pasien mengaku saat
tidak dalam keadaan sesak anak bisa bermain seperti biasa. Ibu
pasien mengatakan bahwa tidur anak tidak terganggu saat malam
hari. Riwayat batuk dan sesak sejak usia 8 bulan . Riwayat
dilakukan pengasapan 5 bulan terakhir 1-2 bulan sekali di RS.
▸Objective:
▸Nadi 100x/menit (isian cukup, regular), nafas 56x/menit, suhu 37oC
▸Kulit : Pucat (-), kuning (-), sianosis(-), ptekie (-)
▸Kepala : Normosefali Rambut : hitam, lurus,
tidak mudah rontok
▸Mata kanan/kiri : Konjungtiva : anemis -/- Sklera : ikterik -/-
Pupil : bulat, isokor, diameter 2mm/2mm , Reflex cahaya : +/+
▸Liang telinga : Secret (-), pus (-)
▸Hidung : Napas cuping hidung (-)
▸Mulut : Faring hiperemis, tonsil T2-T2
hiperemis
▸Bibir : Merah, basah, selaput lendir : basah, Palatum : utuh, lidah :
biru (-), kotor (-) , gigi : karies (-)
Leher : KGB : pembesaran KGB tidak ditemukan
Dada Inspeksi : Retraksi interkostal (+) , Palpasi : VF sulit
dinilai , Perkusi : sonor/sonor Auskultasi : vesikuler +/+,
wheezing +/+ diseluruh lapangan paru
Alat kelamin : Bentuk normal, kelainan congenital (-),
hipospadia (-), undensensus testis (-), tanda radang (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <3”
Reflek fisiologis : +/+ normal , Reflek patologis : -/-
Pemeriksaan Laboratorium :
Darah Hb : 12,1 mg/dl
Ht : 38,5 %
Leukosit : 21.800/μl
Trombosit : 324.000/µl
▸Assesment : Asma serangan sedang episodic jarang
▸Plan :
▸Terapi :
▸Medikamentosa :
▸O2 2L/menit nasal kanul
▸IVFD KAEN I B 10 tpm mikro
▸Inj.Dexametason 2 mg/ 8 jam
▸Nebulizer Combivent 1 ampul per 4 jam
▸Inj.Ceftriaxone 1 x 750 mg
▸Gizi :
▸Berat Badan Ideal (BBI) berdasarkan Z-Score = 11 Kg
Recommended Daily Allowance (RDA) usia 1-3 tahun = 100 Kkal
▸Kebutuhan kalori = BBI x RDA = 11 x 100 Kkal = 1100 Kkal/hari
▸Diet makanan lunak .
▸Upaya mencegah perburukan kondisi dengan cara menghindari
faktor pencetus asma serta gaya hidup sehat.
▸Melakukan kontrol rutin ke Rumah Sakit untuk mencegah
kekambuhan berulang dari serangan asma.
▸Kepatuhan pengobatan untuk mencegah kekambuhan dan
perburukan kondisi pasien
Thank you