Pembimbing :
dr. Een Hendarsih, SpPD, KHOM, FINASIM
Disusun oleh:
Rosi Arly Fadila
201510401011023
DM Tipe 2
PLANNING Terapi
Infus RL 14 tpm
USG Abdomen
Biopsi Transfusi WE 2 pack
Foto thorak PA RCS 3 x 4 unit sc
EKG Metilprednisolon 3 x 16 mg
Konsul bedah,jantung, anastesi
TINJAUAN KASUS
PLANNING
Monitoring Edukasi
•Keadaan umum Memberitahu pasien dan keluarga pasien tentang keadaan
•Vital sign (nadi, TD, RR, suhu) pasien, dan penyakit yang diderita.
•Keluhan pasien Memberitahu pasien memgenai pemeriksaan dan terapi yang
dilakukan kepada pasien (Indikasi, prosedur, persiapan hingga
•DL serial
komplikasi yang mungkin terjadi).
•Reaksi transfusi
Memberitahukan tentang komplikasi serta prognosis dari penyakit
•GDP, G2PP yang diderita pasien
FOLLOW UP HARIAN
Perkembangan Harian (Tanggal 18 Juni 2016)
Subjektif Objektif Assesment Planning
Benjolan di leher mengecil KU : cukup Diagnosis : Biopsi
Limfadenopati susp. LNH
Badan lemas berkurang Kesadaran : CM, GCS : 456 Monitoring :
Mata berkunang-kunang (-) TD : 110/80, N : 84x, RR : 18x, Suhu : 35 Anemia hemolitik VS
Demam menggigil (-) K/L : a/i/d/c : +/-/-/- Keluhan pasien
Mual muntah (+) pembesaran KGB (+) DM Tipe 2 Reaksi transfusi
Nyeri pinggang (-) Benjolan di rahang kanan bawah : DL post transfusi
Gatal (-) massa (+) padat kenyal uk. 1x1 cm, NT Terapi :
Bercak kemerahan di seluruh badan (-), mobile (-) Infus PZ 21 tpm
(-) Benjolan di bawah dagu : massa (+), Transfusi WE 2 bag
Sesak (-) padat kenyal, uk o 1 cm, NT (-), Inj Lantus 0-0-20
BAK lancar, darah (-), nyeri (-) mobile terbatas novorapid 3 x 8 unit sc
BAB normal, konsistensi padat warna Thoraks : c/p dbn Metilprednisolon 3 x 16 mg
coklat Abdomen : L teraba schuffner III – IV, Lansoprazole 1 x 1 tab
Nafsu makan baik traube space +
Ekstremitas : Akral hangat kering
pucat
USG Abdomen : Spleenomegali
Foto thoraks PA : Nodul di suprahiller
kiri
Biopsi belum dilakukan karena KU dan
gula darah pasien belum stabil, Hb
belum naik
FOLLOW UP HARIAN
Perkembangan Harian (Tanggal 19 Juni 2016)
Subjektif Objektif Assesment Planning
Benjolan di leher mengecil KU : cukup Diagnosis : Biopsi
Limfadenopati susp. LNH
Badan lemas berkurang Kesadaran : CM, GCS : 456 Monitoring :
Demam menggigil (-) TD : 110/70, N : 86x, RR : 20x, Suhu : 35,6 Anemia hemolitik susp. VS
Mual muntah (+) K/L : a/i/d/c : +/-/-/- Keluhan pasien
Nyeri pinggang (-) pembesaran KGB (+) AIHA Reaksi transfusi
Gatal (-) Benjolan di rahang kanan bawah : massa (+) DL post transfusi
Bercak kemerahan di seluruh badan padat kenyal uk. 1x1 cm, NT (-), mobile (-) DM Tipe 2 Terapi :Infus PZ 21 tpm
(-) Benjolan di bawah dagu : massa (+), padat Transfusi WE 2 bag
Sesak (-) kenyal, uk o 1 cm, NT (-), mobile terbatas Inj Lantus 0-0-20
BAK lancar, darah (-), nyeri (-) Thoraks : c/p dbn novorapid 3 x 8 unit sc
BAB normal, konsistensi padat Abdomen : L teraba schuffner III – IV, traube Metilprednisolon 3 x 16mg
warna coklat space + Lansoprazole 1 x 1 tab
Nafsu makan baik Ekstremitas :
Akral hangat kering pucat
Laboratorium :
Hb : 8,3 g/dL
Leukosit : 6.290 /mm3
Hematokrit : 25,7 %
Trombosit : 394.000 /mm3
FOLLOW UP HARIAN
Perkembangan Harian (Tanggal 20 Juni 2016)
Subjektif Objektif Assesment Planning
Benjolan di leher mengecil KU : lemah Pro KRS
Limfadenopati susp. LNH
Badan lemas (-) Kesadaran : CM, GCS : 456 Lantus 0-0-20
Demam menggigil (-) TD : 110/70, N : 83x, RR : 23x, Suhu : Anemia hemolitik susp. AIHA Novorapid 3 x 8 unit sc ac
Mual muntah (-) 35,6 Metilprednisolon 3 x 16 mg
Nyeri pinggang (-) K/L : a/i/d/c : +/-/-/- DM Tipe 2
Gatal (-) pembesaran KGB (+)
Bercak kemerahan di seluruh badan Benjolan di rahang kanan bawah :
(-) massa (+) padat kenyal uk. 1x1 cm,
Sesak (-) NT (-), mobile (-)
BAK lancar, darah (-), nyeri (-) Benjolan di bawah dagu : massa (+),
BAB normal, konsistensi padat warna padat kenyal, uk o 1 cm, NT (-),
coklat mobile terbatas
Nafsu makan baik Thoraks : c/p dbn
Abdomen : L teraba schuffner III – IV,
traube space +
Ekstremitas :
Akral hangat kering pucat
RESUME TINJAUAN KASUS
• Laki-laki, 50 tahun, Tn Y. datang ke IGD RSU Haji tanggal 15 Juni 2016
dengan keluhan benjolan di leher. Keluhan dirasakan sudah 2 minggu
sebelum MRS. Benjolan di rahang bawah kanan dan di bawah dagu.
Benjolan muncul tiba-tiba, cepat membesar, teraba lunak, kaku, nyeri
(-). Pasien belum minum obat untuk mengurangi benjolan.
• Pasien juga mengeluh badan terasa lemas. Keluhan dirasakan 1
minggu sebelum MRS. Pasien juga mengeluh matanya berkunang-
kunang. Telinga berdenging (-), mual muntah (-), sesak (-).
• Demam (-), keringat malam hari (+), penurunan BB (+) sebanyak 10 kg
dalam 1 bulan ini, BAK lancar, warna kuning pucat, nyeri (-), BAB
lancar, warna kuning kecoklatan konsistensi padat, darah (-).
RESUME TINJAUAN KASUS
• Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya, saat ini MRS
yang kedua kalinya. MRS 2 minggu yang lalu dan ditransfusi PRC 3
pack muncul demam. Sebelum MRS pasien mengeluh demam sudah
1 bulan dan ada riwayat gigi berlubang. Riwayat Diabetes mellitus (+)
sudah 6 tahun, rutin suntik lantus 10-0-0, riwayat Hipertensi (-), riwayat
PJK (-), riwayat asma (-), riwayat alergi (-)
• Keluarga tidak pernah sakit seperti ini, riwayat Hipertensi (+), riwayat
Diabetes mellitus (+), riwayat PJK (-), riwayat asma (-), riwayat alergi (-)
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva palpebra inferior
tampak anemis, pembesaran kelenjar getah bening benjolan di
rahang kanan bawah : massa (+) padat kenyal uk. 6x8 cm, NT (-),
mobile (-), benjolan di bawah dagu : massa (+), padat kenyal, uk o 3
cm, NT (-), mobile terbatas dan splenomegali schuffner III-IV.
RESUME TINJAUAN KASUS
• Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya, saat ini MRS
yang kedua kalinya. MRS 2 minggu yang lalu dan ditransfusi PRC 3
pack muncul demam. Sebelum MRS pasien mengeluh demam sudah
1 bulan dan ada riwayat gigi berlubang. Riwayat Diabetes mellitus (+)
sudah 6 tahun, rutin suntik lantus 10-0-0, riwayat Hipertensi (-), riwayat
PJK (-), riwayat asma (-), riwayat alergi (-)
• Keluarga tidak pernah sakit seperti ini, riwayat Hipertensi (+), riwayat
Diabetes mellitus (+), riwayat PJK (-), riwayat asma (-), riwayat alergi (-)
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva palpebra inferior
tampak anemis, pembesaran kelenjar getah bening benjolan di
rahang kanan bawah : massa (+) padat kenyal uk. 6x8 cm, NT (-),
mobile (-), benjolan di bawah dagu : massa (+), padat kenyal, uk o 3
cm, NT (-), mobile terbatas dan splenomegali schuffner III-IV.
RESUME TINJAUAN KASUS
• Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia gravis (Hb 5,5
g/dl) dengan indeks eritrosit menunjukkan anemia hipokrom mikrositik
(MCV 81,1 fl, MCH 25,9 pg dan MCHC 32,0 g/dl) dan pada
pemeriksaan hapusan darah tepi tidak didapatkan sel blast.
Kemudian leukopeni (leukosit 4.480/mm3), penurunan hematokrit (Hct
17,2%), hiperglikemi (GDA 229mg/dl), bilirubin indirek yang sedikit
meningkat (bilirubin indirek 1,16 mg/dl) dan peningkatan retikulosit
(retikulosit 4,3%).
• Pasien membawa hasil FNAB dari laboratorium klinik luar rumah sakit
dengan kesimpulan nodul submandibula dextra dan sinistra dd
malignant lymphoma dan metastase undifferentiated.
• Dilakukan pemeriksaan coombs test namun hasilnya negatif
RESUME TINJAUAN KASUS
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang
Hb : 8,3 g/dL
Leukosit : 6.290 /mm3
Hematokrit : 25,7 % Diff count
Trombosit : 394.000 /mm3 Eo : 0,0 %
MCV : 86,0 fL Baso : 0,0 %
MCH : 27,8 pg Neut : 89,7 %
MCHC : 32,3 g/dL Lymph : 6,8 %
RDW-SD : 58,2 fL Mono : 3,5 %
RDW-CV : 19,5 %
PERMASALAHAN TINJAUAN KASUS
• Mengapa pasien ini didiagnosis dengan anemia hemolitik?
• Adakah hubungan antara anemia hemolitik dengan limfadenopati colli?
DEFINISI Anemia hemolitik
TINJAUAN PUSTAKA
Anemia hemolitik terjadi apabila sebelum mencapai usia tersebut eritrosit menjadi rusak yang
dapat disebabkan oleh karena factor intrakorpuskuler maupun ekstrakorpuskuler
ETIOLOGI Anemia
hemolitik
Penyebab intrakorpuskular
Penyebab ekstrakorpuskular
DIAGNOSIS TINJAUAN PUSTAKA
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Keluhan anemia Anemia
• riwayat keluarga anemia, ikterus, spleenomegali, Ikterus
spleenektomi serta kolesistektomi
Spleenomegali
• Riwayat perdarahan
Gejala klinik akibat penyakit dasar (leukemia,
limfoma, SLE)
Pemeriksaan lab
Penurunan kadar Hb > 1g/dl
dalam seminggu
Peningkatan retikulosit
Hiperbilirubinemia indirek
PEMERIKSAAN LAB KHUSUS TINJAUAN PUSTAKA
• Kelainan morfologik eritrosit • Apabila dengan pemeriksaan
tersebut diatas belum dapat
• Coombs test
ditentukan juga penyebabnya
• Elektroforesisi Hb maka kemungkinan besar
penyebabnya adalah
• Tes denaturasi panas untuk
kekurangan enzim-enzim eritrosit
kelainan Hb
atau penderita dengan AIHA
• Tes askorbat sianida yang DAT nya negatif dan pada
penderita ini dapat dicoba
• Tes untuk defisiensi piruvat kinase
dengan pemberian prednisone
• Pemeriksaan G6PD
• Sucrose water test dan Ham’s test
untuk PNH
DIAGNOSIS BANDING TINJAUAN PUSTAKA
Sehingga dari teori tersebut penulis menduga anemia hemolitik Tn. Y dikarenakan anemia
hemolitik autoimun (AIHA).
PEMBAHASAN
Klinis pasien Non Hodgkin’s Lymphoma Limfadenitis TB
Dari anamnesis didapatkan Pada Non Hodgkin’s Limfadenitis TB merupakan
adanya benjolan di leher yang Lymphoma terdapat peradangan pada kelenjar
dirasakan sudah 2 minggu pembesaran kelenjar limfe limfe yang disebabkan oleh
sebelum MRS, di rahang menyeluruh. Termasuk didalam basil tuberculosis. Peradangan
bawah kanan dan di bawah dada, abdomen dan pelvis. pada kelenjar limfe dileher
dagu, Juga teraba pembesaran disebut scrofula, yang
kelenjar limfe di leher, di biasanya paling sering terjadi
bawah ketiak dan (Sutoyo, 2010).
selangkangan (American
Cancer Society, 2014)
PEMBAHASAN
Benjolan muncul tiba-tiba, Limfoma non Hodgkin Adanya kemerahan dan suhu
cepat membesar, teraba mempunyai karakteristik lebih panas dari sekitarnya
lunak, kaku, tidak nyeri; terfiksasi dan terlokalisasi mengarah pada infeksi bakteri
pemeriksaan fisik yaitu dengan konsistensi padat (Sutoyo, 2010). Limfadenopati
pembesaran kelenjar getah kenyal seperti karet serta tidak memiliki konsistensi lunak dan
bening à benjolan di rahang nyeri (Bazemore, 2002). nyeri yang disebabkan oleh
kanan bawah : massa (+) inflamasi (Bazemore, 2002)
padat kenyal uk. 6x8 cm, NT (-),
mobile (-), benjolan di bawah
dagu : massa (+), padat
kenyal, uk o 3 cm, NT (-),
mobile terbatas dan hasil FNAB
dari laboratorium klinik luar
rumah sakit dengan
kesimpulan nodul
submandibula dextra dan
sinistra dd malignant
lymphoma dan metastase
undifferentiated
PEMBAHASAN
Pasien juga mengeluh ada Demam, keringat malam, Demam, keringat malam,
keringat malam hari dan dan penurunan berat badan penurunan berat badan,
penurunan berat badan lebih dari 10% dapat hemoptisis, riwayat kontak
sebanyak 10 kg dalam 1 merupakan gejala limfoma B merupakan karakteristik dari
bulan ini. symptom (Bazemore, 2002). infeksi tuberculosis (Bazemore,
2002).