Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN JAGA KAMAR BERSALIN

KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Oleh:
Rasyiqoh Fitriyah G4A017043
Firdausa Dwi Ariyanti G4A017044

Pembimbing:
dr. Adi Setyawan Prianto, Sp. OG (K) FER

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN UMUM
PURWOKERTO
No Nama/ Usia Diagnosis Awal Tindakan Diagnosis Saat ini

1 Ny Y Pre Eklampsia Berat pada G3P2A0 Usia -Terminasi kehamilan dengan priming Pre Eklampsia Berat pada G3P2A0 Usia 35
35 tahun hamil 40 minggu belum inpartu misoprostol 1/8 tab pervaginam evaluasi tahun hamil 40 minggu belum inpartu
6 jam
-protap MgSO4
- Po dopamet 6x250 mg
- Po nifedipin 3x10 mg
2 Ny. S Inpartu Kala I fase aktif memanjang U dalam 500 ml RL dimulai 8 tpm P5A0 Usia 40 tahun post partum spontan
dengan inersia uteri pada G5P4A0 Usia dinaikkan tiap 30 menit sebanyak 4 tpm patologis dengan inersia uteri sekunder
40 tahun hamil 38 minggu maksimal 20 tpm
3. Ny. S Ketuban Pecah Dini (Potensial Infeksi) Terminasi kehamilan dengan priming P1A0 usia 22 th post partum spontan patologis
17 jam pada G1P0A0 Usia 22 tahun misoprostol 1/8 tab pervaginam evaluasi IUD dgn vakum ekstraksi
hamil 40 minggu 4 hari belum inpartu 6 jam
Injeksi ceftriaxone 2 gr
Vacum ekstraksi
4. Ny N Inpartu kala II lama pada G1P1A0 u sia Pimpin persalinan Atonia uteri pada P1A0 usia 21 tahun post partus
21 tahun hamil 39 minggu. spontan patologis dengan atonia uteri
Identitas Pasien
● Nama : Ny. SY
● Alamat : Panusupan RT 2/RW 6
● Usia : 22 tahun
●Agama : Islam
● No. CM : 02052854
● Tanggal Masuk: 8 Mei 2018 pukul 15.05 WIB
SO A P
Hari, Tanggal: S:
Jumat, Keluhan utama: Keluar air rembes dari jalan lahir
20/4/18 RPS:
Pasien datang ke VK IGD RSMS Purwokerto pukul 16.09 rujukan dari
Pukul: Puskesmas 2 Cilongok dengan keluhan keluar air rembes warna jernih dari
16.09 jalan lahir sejak 17 jam sebelum datang ke RSMS. Pasien merasakan kenceng-
kenceng masih jarang, keluar lendir dan darah (-).
Tempat: • HPHT: 28/7/2017
VK IGD • HPL: 4/5/2018
• UK: 40 minggu 4 hari
• R. ANC: Teratur/ 4x / Puskesmas
• R. Mens: Teratur/ 7 hari/ siklus 28 hari, dismenore (-)
• R. Nikah: 1x/ 1,5 tahun
• R.KB : -
• R. Obs: G1P0A0
Anak 1 : Hamil ini
RPD : riwayat hipertensi sebelum hamil (-), riwayat diabetes melitus (-), riwayat
asma (-), riwayat alergi (-)
RPK : riwayat hipertensi (-), riwayat diabetes melitus (-), riwayat asma (-),
riwayat alergi (-)
SO A P
Hari, Tanggal: RSE: Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasien sehari-harinya
Jumat,
20/4/18 mengonsumsi nasi dengan lauk pauk seperti tahu, tempe, ikan asin, dan jarang
mengonsumsi telor serta daging. Pasien terkadang mengonsumsi sayur dan jarang
Pukul:
mengonsumsi buah-buahan. Pasien setiap harinya senang mengonsumsi
16.09
gorengan dan sering mengonsumsi mendoan, cilok, dan mie ayam. Selama
Tempat: kehamilan pasien tidak pernah mengikuti senam kehamilan dan jarang
VK IGD
berolahraga. Suami pasien bekerja sebagai buruh di sebuah toko dan merupakan
perokok berat.
SO A P
Hari, Tanggal: O:
KU/Kes: sedang/compos mentis
Jumat, TD: 120/80; N: 88 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36.6 ºC, TB 154 cm,
20/4/18 BB awal 40 kg, BB sekarang 58 kg,
delta BB 18 kg, IMT 16.86 kg/m2
Pukul: Status generalis
Kepala
16.09 Mata: CA -/-, SI -/-
Hidung/Telinga: discharge -, NCH -/-
Tempat: Mulut: sianosis -/-
Leher
VK IGD Tiroid: tidak ada pembesaran
Thoraks
Paru: sd ves +/+ rbh -/- rbk -/-
Jantung: s1>s2 Murmur (-) Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi cembung gravid, linea nigra (+), striae gravidarum (+), nyeri tekan (-)
Pemeriksaan obstetri:
L1: bokong
L2: punggung kanan
L3: kepala
L4: divergen
TFU: 29 cm, TBJ 2635 gram
DJJ: 148 X/menit, reguler
His: jarang 1x10’/15”
SO A P
Hari, Tanggal: Pemeriksaan dalam : Ketuban Pecah -Cek darah lengkap,
1.Inspeksi: vulva vagina tenang, tidak ada lesi, kondiloma, tidak ada kista PT, APTT
Jumat, 2.Dinding vagina licin, supel Dini (Potensial
8/5/18 3.Portio: konsistensi kenyal, posisi medium medial Infeksi) 17 jam -Antibiotik
4.Pembukaan 1 cm -Lapor dr. Adi, Sp.OG
pada G1P0A0 Usia
5.Kulit ketuban (-)
Pukul: 6.Janin: presentasi kepala, penurunan kepala Hodge I 22 tahun hamil 40
16.09 7.POD : belum dapat dinilai minggu 4 hari
8.STLD –
9. Air ketuban (AK) (+) jernih
belum inpartu
Tempat: Laboratorium:
VK IGD Darah Lengkap 8/5/2018 pukul 15.33
Hb: 11,1 g/dL (L)
Leu: 15580 U/L (H)
Ht: 33% (L)
Eri: 4,1 10^6 /uL (L)
Trom: 206.000 /uL
Basofil : 0,5
Eosinofil : 0,6
Batang : 1,0 (L)
Segmen : 75,0 (H)
Limfosit : 18 (L)
Monosit : 4,9
PT : 9,4
APTT : 35,1
8/5/18 Kronologi SO A P

17.20 VK IGD S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial Lapor dr. Adi, Sp.OG
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 19 jam pada G1P0A0 Usia - Akhiri kehamilan dengan priming misoprostol
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari 1/8 tablet per oral
N: 88x/mnt; belum inpartu - Evaluasi jam 6 jam
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C - Injeksi Ceftriaxone 2 gr
Abd : cembung gravid - Pengawasan KU, TTV, PPV, His, DJJ, tanda
St. genitalia inpartu, tanda chorioamnionitis
Ext : L/D: +
DJJ: 148x/menit
HIS: 2x10’/25”
+Pemeriksaan dalam: pembukaan 1 cm

18.00 VK IGD S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial Pengawasan KU, TTV, PPV, His, DJJ,, tanda
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 19 jam pada G1P0A0 Usia chorioamnionitis
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 88x/mnt; inpartu kala I fase laten.
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 148x/menit
HIS: + 3x10’/25”
Pemeriksaan dalam: pembukaan 2 cm, KK (-),
18.30 VK IGD S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 20 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 88x/mnt; inpartu kala I fase laten.
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 150x/menit
HIS: + 3x10’/25”
Pemeriksaan dalam: pembukaan 2 cm, KK (-),
8/5/18 Kronologi SO A P

19.00 VK IGD S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 20 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 88x/mnt; inpartu kala I fase laten.
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 150x/menit
HIS: + 3x10’/25”

20.00 VK IGD S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 21 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 88x/mnt; inpartu kala I fase laten.
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 150x/menit
HIS: + 3x10’/25”

21.30 VK belakang S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 22 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 88x/mnt; inpartu kala I fase laten
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: -
DJJ: 148x/menit
HIS: + 3x10’/25”
Pemeriksaan dalam: pembukaan 3 cm, KK (-), H1, portio
teraba lunak.
8/5/18 Kronologi SO A P

22.30 VK Belakang S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 23 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 984/mnt; inpartu kala I fase ten
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 140 x/menit
HIS: + 3x10’/25”
Pemeriksaan dalam: pembukaan 3 cm, KK (-), H1, portio
teraba lunak.
23.00 VK Belakang S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 24 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 94x/mnt; inpartu kala I fase laten.
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 140x/menit
HIS: + 3x10’/25”

00.00 VK Belakang S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 25 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 84/mnt; inpartu kala I fase laten
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 150 x/menit
HIS: + 3x10’/30”
Pemeriksaan dalam: pembukaan 3 cm, KK (-), H1, portio
terabalunak.
8/5/18 Kronologi SO A P

01.00 VK Belakang S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 26 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 88/mnt; inpartu kala I fase laten
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 148 x/menit
HIS: + 3x10’/30”

02.00 VK Belakang S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 27 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 84x/mnt; inpartu kala I fase laten.
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 142x/menit
HIS: + 3x10’/30”

02.30 VK IGD S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial Observasi DJJ His dan pembukaan selama 4 jam
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 28 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 84/mnt; inpartu kala I fase aktif
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 150 x/menit
HIS: + 3x10’/30”
Pemeriksaan dalam: pembukaan 6 cm, KK (-), H2, portio
teraba lunak.
8/5/18 Kronologi SO A P

3.30 VK Belakang S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 29 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 84/mnt; inpartu kala I fase aktif
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 148 x/menit
HIS: + 3x10’/35”

04.00 VK Belakang S: Keluar air dari jalan lahir Ketuban Pecah Dini (Potensial
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 21 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 82x/mnt; inpartu kala I fase laten.
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 148x/menit
HIS: + 3x10’/35”

04.15 VK belakang S: pasien ingin mengejan Ketuban Pecah Dini (Potensial Pimpin persalinan
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 17 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 82x/mnt; inpartu kala II awal
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia
Ext : L/D: +
DJJ: 148x/menit
HIS: + 3x10’/35”
Pemeriksaan dalam: pembukaan lengkap, KK (-), H2, portio
teraba lunak.
8/5/18 Kronologi SO A P

04.30 VK Belakang S: Pasien tidak bisa mengejan dan kelelahan Ketuban Pecah Dini (Potensial Lapor dr. Adi Sp.OG untuk vakum ekstraksi
O: KU/Kes: Sedang/CM Infeksi) 29 jam pada G1P0A0 Usia
TD: 120/80 mmHg; 22 tahun hamil 40 minggu 4 hari
N: 84/mnt; inpartu kala II
RR: 20 x/mnt; S: 37.0 C
Abd : cembung gravid
St. genitalia

04.40 VK Belakang Bayi di lahirkan : P1A0 usia 22 tahun post vacum


Perempuan, ekstraksi + pemasangan IUD atas
BB 2950 gr indikasi klala II lama dan maternal
PB 48 cm exhaution
LK 31 cm
LD 33 cm
Anus (+)
Kelainan (-)

04.45 VK Belakang Plasenta dilahirkan secara spontan lengkap. P1A0 usia 22 tahun post vacum - Drip Oksitosin 20 IU + Metil Ergongin 0.5
Uterus kontraksi agak lembek ekstraksi + pemasangan IUD atas mg drip / 500ml RL infus 30 tetes/menit
indikasi klala II lama dan maternal -  kontraksi uterus keras
exhaution
2 Jam Post Partum
Waktu TD N S TFU Kontraksi Urin PPV

05.00 120/80 84 36.3 2 jari di bawah pusar keras - -

05.15 120/80 84 36.3 2 jari di bawah pusar keras - -

05.30 120/80 84 36.3 2 jari di bawah pusar keras - -

05.45 120/80 84 36.3 2 jari di bawah pusar keras - -

06.15 120/80 80 36.3 2 jari di bawah pusar keras - -

06.45 120/80 80 36.3 2 jari di bawah pusar keras - -

Waktu Kronologi SO A P

07.00 VK Belakang S:- P1A0 usia 22 th post partum Rawat di R.


O : TFU 2 jari di bawah pusat, teraba spontan patologis dengan
Flamboyan
keras tindakan vakum ekstraksi +
TD : 120/80 pemasangan IUD atas
N : 83x/menit indikasi maternal exhaution
RR : 18x/menit
S : 36.8 C
Daftar masalah
◦KPD (Ketuban Pecah Dini)
◦Kala II lama
◦Lifestyle buruk
◦Sosial ekonomi rendah
◦Underweight
◦Manajemen persalinan
PEMBAHASAN
Ketuban Pecah Dini
Kasus ini didiagnosis KPD aterm berdasarkan :
◦ Pengeluaran air rembes sejak 17 jam SMRS pada usia kehamilan 40
minggu 4 hari.
◦ Pemeriksaan dalam didapatkan KK (-), AK (+), pembukaan 1 cm,
janin presentasi kepala penurunan kepala Hodge I
◦ Termasuk dalam klasifikasi KPD aterm karena ketuban pecah pada
atau setelah usia gestasi 37 minggu
Jika didapatkan salah satu kondisi klinis berikut
Pada USG dapat
Inspekulo: ada dinilai volume
genangan cairan di cairan ketuban dan
vagina dari canalis identifikasi bagian
serviks uteri bawah dan usia
kehamilan

P. Air ketuban Cairan amnion


secara kontinu atau sedikit basa dengan
menyembur
KPD pH 7,1-7,3

aterm
)
Faktor Risiko IMT < 19,8
(Underweight)

Faktor
risiko
KPD
Sosial ekonomi Defisiensi nutrisi
karena pola
rendah makan yg buruk
((Cunningham et al., 2014; POGI, 2016)
Lifestyle
Pada kasus ini pasienmemiliki gaya hidup yang buruk, dimana tidak memenuhi
keseimbangan gizi yang dibutuhkan selama hamil.
Kekurangan zat besi memicu terjadinya infeksi maternal, hipoksia, dan peningkatan
stres oksidatif yang bisa meningkatkan risiko Ketuban Pecah Dini.
Pasien sering mengkonsumsi gorengan, cilok, mie ayam, jarang makan sayur dan
buah, jarang berolahraga.
Kekurangan vitamin C juga meningkatkan risiko Ketuban Pecah Dini karena
vitamin C berperan dalam proses sintesis kolagen dan penurunan stres oksidatif.
Pengetahuan tentang gizi ibu hamil kurang. Perlu pengambilan sikap berupa edukasi
kepada pasien mengenai pola hidup sehat.
Underweight
Kasus ini didiagnosis underweight
berdasarkan :
◦ Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum
hamil 16,86 kg/m2.
◦ Pada kasus ini, penambahan berat
badan selama kehamilan adalah 18 kg.
Meskipun hal ini sesuai dengan
kenaikan BB selama hamil untuk
pasien underweight adalah 12,8 s/d 18
kg, tetapi penambahan pada BB pada
trimester awal hanya 1-1,5 kg saja.
Berat badan pasien baru mengalami
penambahan signifikan ketika
trimester 3.
Rekomendasi penambahan berat badan selama
kehamilan berdasarkan IMT

(Ministry of Health, 2014)


Patogenesis dan Patofisiologi (Cunningham et al., 2014)
Sikap terhadap kehamilan
Pada kasus ini kami setuju bahwa kehamilan pasien ditunggu dan
dievaluasi selama 4 jam untuk rencana partus pervaginam dan juga
pemberian injeksi ceftriaxone 2 gram untuk mencegah korioamnitis.
Kenceng-kenceng masih jarang dari pkl 15.05. Kenceng-kenceng
mulai sering pada pukul 01.00 sebanyak 3x dalam 10 menit (durasi 30
detik). Pembukaan lengkap pada pukul 04.15, kemudian dilakukan
pimpin persalinan namun ibu kelelahan mengejan sehingga dilakukan
vakum ekstraksi
Pasien diurigai KPD
Penilaian KPD
Anamnesia, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Transfer pasien
Berikan tokolitik jika diperlukan selama transportasi

Lahirkan dg cepat &tepat


Cari adanya infeksi intra uteri, solusia plasenta, gangguan kesejahteraan janin

Management berdasarkan usia gestasi

<24 minggu 24-34 minggu 34-37 minggu >37 minggu

Konseling pasien dan keluarga tentang Manajemen ekspektasi/ rawat inap Jika maturasi fetud terdokumentasi, Berikan antibiotic untuk profilaksis
survival, direkomendasikan diskusi dg pertimbangkan induksi/ lakukan manajemen sreptokokus group B jika diperlukan
neonatolog ekspektatif
Berikan magnesium jika persalinan <24 jam
Lahirkan (biasanya dg induksi persalinan

Berdasarkan pilihan: Berikan kortikosteroid Pertimbangkan pemberian kortikosteroid


- Induksi persalinan
- Manajemen ekspektatif/ resusitasi (rawat) Berikan antibiotik
- Manajemen ekspektatif/ tidak diresusitasi
Konsul alhli fetomaternal jika HSV, HIV atau hepatitis C

- Evaluasi px selama 24-48jam, berikan Pengawasan dengan –NST harian


antibiotik USG periodik untuk menialai cairan amnion
- Pulangkan dengan instruksi monitor suhu
harian Nilai maturitas fetus dengan perhitungan badan amellar dari cairan amnion, usahakan mendapat
- USG fetal tiap minggu specimen pada gestasi 32 minggu dan proses persalinan jika maturasi (+) atau pada 34 minggu
- Pemberian kortikosteroid tidak
direkomendasikan

Jika fetal viable dan tim


memutuskan resusitasi, rawat px
neonatologi
Tatalaksana (POGI, 2016)
Sumber
◦ Dietl, A., Cupisti, S., Beckmann, M. W., Schwab, M., & Zollner, U. (2015). Pregnancy and Obstetrical
Outcomes in Women Over 40 Years of Age. Geburtshilfe Und Frauenheilkunde, 75(8), 827–832.
http://doi.org/10.1055/s-0035-1546109
◦ Timofeev J, Reddy UM, Huang CC, Driggers RW, Landy HJ, Laughon SK.Obstetric complications, neonatal
morbidity, and indications for cesarean delivery by maternal age. Obstet Gynecol. 2013 Dec; 122(6):1184-95.
◦ Balasch J, Gratacós E. Delayed childbearing: effects on fertility and the outcome of pregnancy. Fetal Diagn Ther.
2011; 29(4):263-73.
◦ Dao, H. H., Essalihi, R., Bouvet, C., Moreau, P. 2005. Evolution And Modulation Of Age-Related Medial
Elastocalcinosis: Impact on Large Artery Stiffness and Isolated Systolic Hypertension. Cardiovascular
Research journal, 66: 17 – 307.
◦ O’Rourke, M. F., Hashimoto, J., 2006. Medical Factor in Arterial Aging : A Clinical Perspective. Journal
American Collage Cardiology, 50: 1 – 13.

Anda mungkin juga menyukai