Bahan Ajar Perecanaan Aip
Bahan Ajar Perecanaan Aip
KEUANGAN DAERAH
OLEH:
DRS. WISMA ENDRIMON, M.PD
1
SISTEMATIKA
DASAR HUKUM
1. UUD 1945
2. UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
4. Beberapa PP dan peraturan per-UU- lainya
KONSEP UMUM (LANJUTAN…)
PEMERINTAH
PROVINSI KAB/KOTA
KECAMATAN
KELURAHAN/DESA/NAGARI
KONSEP UMUM (LANJUTAN…)
6
KONSEP UMUM (LANJUTAN…)
DASAR HUKUM
1. UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan
Nasional
3. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4. PP No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
5. PP No. 21 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga
6. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
7. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyususnan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
9. Permendagri No.54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP No.8 Tahun
2008
KONSEP UMUM
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Sistem :
adalah suatu kesatuan yang utuh terdiri dari beberapa sub sistem yang saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya
Perencanaan;
adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Pembangunan
Adalah suatu proses perubahan kearah yang lebih baik dengan menggunakan
sumber daya yang ada
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;
adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan
rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di
Daerah.
14
PRINSIP UMUM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
RPJPN:
Rencana pembangunan jangka panjang nasional yang selanjutnya
disingkat RPJPN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional
untuk periode 20 (duapuluh) tahun.
RPJMN:
Rencana pembangunan jangka menengah nasional yang selanjutnya
disingkat RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional
untuk periode 5 (lima) tahunan.
RKP
Rencana kerja pemerintah yang selanjutnya disingkat dengan RKP adalah
dokumen perencanaan nasional untuk periode 1 (satu) tahun.
16
KONSEP UMUM (LANJUTAN...)
RPJPD :
Rencana pembangunan jangka panjang daerah yang selanjutnya
disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20
(dua puluh) tahun.
RPJMD:
Rencana pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya
disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5
(lima) tahun.
RKPD:
Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPD
adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau
disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.
RENSTRA SKPD:
Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra
SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.
RENJA:
Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah
dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.
17
RUANG LINGKUP PERENCANAAN
NASIONAL DAERAH
Rencana Pembangunan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Jangka Panjang Daerah
(RPJPN) (RPJPD)
Rencana Pembangunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Jangka Menengah Daerah
(RPJMN (RPJMD)
Rencana Strategis ( RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA)
Kementerian / Lembaga Satuan Kerja Perangkat Daerah
18
DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH
SESUAI UU NO. 17/2003, UU NO. 25/04 DAN UU NO. 32/04
JANGKA • 20 TAHUN.
• RPJP
PANJANG DITETAPKAN 6 BULAN SETELAH
(NASIONAL DAN DAERAH) PELANTIKAN PRESIDEN. DAERAH MENYU
(20 THN) SUN RPJP DAERAH SETELAH RPJP
NASIONAL DITETAPKAN
• RKPD • 1 Tahun
JANGKA
• RENJA SKPD Peraturan Kepala Daerah
PENDEK
• APBD
(1 THN) • DPA
19
ISI RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG (RPJP)
NASIONAL DAERAH
20
ISI RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH (RPJM)
RPJM NASIONAL RPJM DAERAH
Penjabaran visi, misi, program Penjabaran visi, misi, program
Presiden; Kepala Daerah;
Berpedoman pada RPJP Berpedoman pada RPJP Daerah
Nasional dan memperhatikan RPJM
Nasional
Isi: Isi:
1. Strategi Pemb. Nasional 1. Strategi Pemb. Daerah
2. Kebijakan Umum 2. Kebijakan Umum
3. Kerangka Ekonomi Makro 3. Arah Kebijakan Keuangan
4. Program kementerian, Daerah
lintas kementerian, 4. Program SKPD, lintas SKPD,
kewilayahan, dan lintas kewilayahan, lintas
kewilayahan yang memuat kewilayahan yang memuat
kegiatan dalam: kegiatan dalam:
– Kerangka Regulasi – Kerangka Regulasi
– Kerangka Anggaran – Kerangka Anggaran
21
ISI RENSTRA-KL & RENSTRA-SKPD
Renstra-KL Renstra-SKPD
Berpedoman pada Berpedoman pada RPJM
RPJM Nasional Daerah
Isi: Isi:
1. Visi-Misi 1. Visi-Misi
2. Tujuan, Strategi, 2. Tujuan, Strategi, dan
dan Kebijakan Kebijakan
3. Program-program 3. Program-program
4. Kegiatan Indikatif 4. Kegiatan Indikatif
22
ISI RENCANA KERJA
PEMERINTAH/DAERAH (RKP/D)
RKP RKP Daerah
Penjabaran RPJM Nasional Penjabaran RPJM Daerah;
Mengacu pada RKP
Isi: Isi:
1. Prioritas Pembangunan 1. RENCANA KERANGKA
Nasional EKONOMI DAERAH
2. Rancangan Kerangka 2. PROGRAM PRIORITAS
Ekonomi Makro PEMB.DAERAH
3. Arah Kebijakan Fiskal 3. RENCANA KERJA,
4. Program Kementerian, PENDANAAN DAN
lintas kementerian, PERKIRAAN MAJU
kewilayahan, dan lintas
kewilayahan yang
memuat kegiatan dalam:
– Kerangka Regulasi
– Kerangka Anggaran
23
ISI RENJA-KL & RENJA-SKPD
Renja-KL Renja-SKPD
Penjabaran Renstra Penjabaran Renstra
KL SKPD
Isi: Isi:
1. Kebijakan KL 1. Program dan Kegiatan
Pembangunan
2. Program dan
Kegiatan 2. LOKASI KEGIATAN
Pembangunan 3. INDIKATOR KINERJA
– Dilaksanakan 4. KELOMPOK SASARAN
Pemerintah 5. PAGI INDIKATIF dan
PERKIRAAN MAJU
– Mendorong
Partisipasi
Masyarakat
24
PROSES PENYUSUNAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
Musrenbang Kelurahan/Nagari
Musrenbang Kecamatan
Forum SKPD Kab/Kota
Musrenbang Kab/Kota
Musrenbang Provinsi
Musrenbang Nasional
25
MUSRENBANG KELURAHAN
Pengertian
1. Musrenbang Kelurahan adalah forum musyawarah tahunan
stakeholders kelurahan (pihak yang berkepentingan untuk mengatasi
permasalahan kelurahannya dan pihak yang akan terkena dampak
hasil musyawarah) untuk menyepakati kegiatan tahun anggaran
berikutnya;
2. Tujuan.
Tujuan Musrenbang Kelurahan antara lain sebagai berikut:
1. Menampung dan menetapkan prioritas kebutuhan masyarakat yang
diperoleh dari musyawarah perencanaan pada tingkat di bawahnya.
2. Menetapkan prioritas kegiatan yang akan diajukan untuk dibahas
pada Musrenbang Kecamatan.
26
MUSRENBANG KELURAHAN (2)
Keluaran.
Keluaran yang dihasilkan Musrenbang Kelurahan adalah:
1. Dokumen Rencana Kerja Pembangunan
Kelurahan yang berisi:
Prioritas Kegiatan pembangunan skala kelurahan yang akan
didanai oleh kelurahan atau swadaya.
Prioritas Kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan
melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dilengkapi
dengan kode kelurahan dan kecamatan dan masih akan
dibahas pada forum Musrenbang Kecamatan.
2. Daftar nama delegasi untuk mengikuti
Musrenbang Kecamatan.
3. Berita acara Musrenbang Kelurahan.
27
MUSRENBANG KELURAHAN (3)
Peserta.
Peserta Musrenbang Kelurahan adalah komponen
masyarakat (individu atau kelompok) yang berada di
kelurahan, seperti: ketua RT/RW; Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM), ketua adat,
kelompok perempuan, kelompok pemuda, organisasi
masyarakat, pengusaha, kelompok tani, komite
sekolah dan lain-lain.
Narasumber.
Lurah, Ketua dan Anggota LPM, Camat atau dan aparat
kecamatan, LSM dll.
28
MUSRENBANG KECAMATAN
1. Pengertian.
Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah stakeholders
kecamatan untuk mendapatkan masukan prioritas kegiatan dari
kelurahan serta menyepakati kegiatan lintas kelurahan di kecamatan
tersebut sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kota pada tahun berikutnya.
2. Tujuan.
Musrenbang Kecamatan berttujuan:
1. Membahas dan menyepakati hasil-hasil Musrenbang dari tingkat
kelurahan yang akan menjadi prioritas kegiatan pembangunan di
wilayah kecamatan yang bersangkutan.
2. Membahas dan menetapkan prioritas kegiatan pembangunan Tk.kec.
yang belum tercakup dalam prioritas kegiatan pembangunan Kel.
3. Melakukan klasifikasi atas prioritas kegiatan pembangunan kecamatan
sesuai dengan fungsi-fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota.
29
MUSRENBANG KECAMATAN (2)
Keluaran.
Keluaran dari Musrenbang Kecamatan adalah:
1. Daftar prioritas kegiatan pembangunan di wilayah
kecamatan menurut fungsi/SKPD atau gabungan
SKPD, yang siap dibahas pada Forum Satuan Kerja
Perangkat Daerah dan Musrenbang Kota, yang akan
didanai melalui APBD Kota dan sumber pendanaan
lainnya.
2. Terpilihnya delegasi kecamatan untuk mengikuti
Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah dan
Musrenbang Kota.
3. Berita Acara Musrenbang Tahunan Kecamatan.
30
MUSRENBANG KECAMATAN (3)
Peserta.
Peserta Musrenbang Kecamatan adalah wakil dari kelurahan dan wakil
dari kelompok-kelompok masyarakat yang beroperasi dalam skala
kecamatan (misalnya: organisasi petani, organisasi pengrajin, dan
lain sebagainya).
Narasumber.
1. Dari Kota: Bappeda, perwakilan SKPD dari kota, pejabat SKPD di
kecamatan yang bersangkutan, kepala unit pelayanan di
kecamatan, anggota DPRD dari wilayah pemilihan kecamatan yang
bersangkutan.
2. Dari Kecamatan: Camat, aparat kecamatan, LSM yang bekerja di
kecamatan yang bersangkutan, dan para ahli/profesional yang
dibutuhkan.
31
FORUM SKPD KOTA
Pengertian.
32
FORUM SKPD KOTA (2)
Tujuan.
Forum SKPD Kota bertujuan untuk:
1. Mensinkronkan prioritas kegiatan pembangunan dari 2
kecamatan dengan Rancangan Rencana Kerja Satuan Perangkat
Daerah (Renja-SKPD).
2. Menetapkan prioritas kegiatan yang akan dimuat dalam Renja-
SKPD.
3. Menyesuaikan prioritas Renja-SKPD dengan plafon/ pagu dana
SKPD yang termuat dalam prioritas pembangunan daerah
(Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah).
4. Mengidentifikasi keefektifan berbagai regulasi yang berkaitan
dengan fungsi SKPD, terutama untuk mendukung terlaksananya
Renja-SKPD.
33
FORUM SKPD KOTA (3)
Keluaran.
Keluaran yang dihasilkan dari Forum-SKPD Kota adalah:
1. Rancangan Renja-SKPD berdasarkan hasil Forum SKPD yang
memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran SKPD.
2. Prioritas kegiatan yang sudah dipilah menurut sumber pendanaan
dari APBD setempat, APBD Propinsi maupun APBN yang termuat
dalam Rancangan Renja-SKPD disusun menurut kecamatan dan
kelurahan. Selanjutnya, prioritas kegiatan setiap kecamatan
disampaikan kepada masing-masing kecamatan oleh para
delegasi kecamatan.
3. Terpilihnya delegasi dari Forum SKPD yang yang berasal dari
organisasi kelompok-kelompok masyarakat skala kota untuk
mengikuti Musrenbang Kota.
4. Berita Acara Forum SKPD Kota.
34
FORUM SKPD KOTA (4)
Peserta.
Peserta Forum SKPD Kota terdiri dari para delegasi kecamatan dan
delegasi dari kelompok-kelompok masyarakat di tingkat kota yang
berkaitan langsung dengan fungsi/SKPD atau gabungan SKPD yang
bersangkutan. Ini mencakup antara lain Dewan Pendidikan untuk Forum
Pendidikan; Ikatan Bidan Indonesia di daerah untuk Forum Kesehatan
dan lain sebagainya.
Narasumber.
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota, Kepala dan para pejabat
Bappeda, anggota DPRD dari Komisi Pasangan Kerja masing-masing
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota, LSM yang memiliki bidang kerja
sesuai dengan fungsi SKPD, ahli/profesional baik yang berasal dari
kalangan praktisi maupun akademisi.
35
MUSRENBANG KOTA/KAB
Pengertian.
Adalah musyawarah stakeholders kota untuk mematangkan
rancangan RKPD berdasarkan Renja SKPD hasil Forum SKPD
dengan cara meninjau keserasian antara rancangan Renja
SKPD yang digunakan untuk pemutakhiran RKPD.
Tujuan.
Musrenbang Kota bertujuan untuk:
1. Mendapatkan masukan bagi penyempurnaan awal RKPD memuat
prioritas pembangunan daerah, pagu indikatif dll
2. Mendapatkan rincian rancangan awal RKA SKPD, khususnya
berhubungan dengan pembangunan.
3. Mendapatkan rincian rancangan awal kerangka regulasi
menurut SKPD yang berhubungan dengan pembangunan).
36
MUSRENBANG KOTA (4)
Peserta.
Peserta Musrenbang Kota adalah delegasi dari
musrenbang kecamatan dan delegasi dari forum
SKPD
Narasumber.
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota,
DPRD, LSM, Perguruan Tinggi, Tim Penyusun
RKPD, Tim Penyusun renja SKPD, TAPD, Panggar
para pejabat Bappeda Propinsi.
37
MUSRENBANG KOTA (3)
Keluaran.
Keluaran yang dihasilkan dari Musrenbang Kota adalah:
1. Penetapan arah kebijakan, prioritas pembangunan dan
plafon/pagu anggaran.
2. Daftar kegiatan prioritas yang dipilah berdasarkan sumber
pembiayaan.
3. Daftar usulan kebijakan/regulasi pada tingkat Kota.
4. Rancangan pendanaan
Rancangan RKPD
38
RENCANA KERJA PEMERINTAHAN DAERAH
(RKPD)
Rencana Pembangunan
Tahunan Daerah Memuat :
40
KEBIJAKAN UMUM APBD (KUA)
adalah
DOKUMEN YANG MEMUAT KEBIJAKAN BIDANG
PENDAPATAN, BELANJA, DAN PEMBIAYAAN SERTA ASUMSI
YANG MENDASARINYA UNTUK PERIODE 1 (SATU) TAHUN
ditetapkan
Pedoman
Mendagri Penyusunan
Setiap tahun APBD
berpedoman
RKPD pada
selambat-lambatnya
pertengahan Juni
berdasarkan th anggaran berjalan
menyusun Rancangan
Kepala menyampaikan
Kebijakan DPRD
Daerah Umum APBD kepada
Kebijakan
Umum APBD
42
PROSES PENYUSUNAN KUA (2)
43
PROSES PENYUSUN KUA (3)
44
PROSES PENYUSUNAN KUA (4)
45
PENYUSUNAN NOTA KESEPAKATAN KUA
46
PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA (PPAS)
•PPAS adalah: Program prioritas dan patokan batas
maksimum anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk
setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD
•Plafon anggaran sementara: adalah jumlah rupiah batas
tertinggi yang dapat dianggarkan oleh tiap-tiap satuan kerja
perangkat daerah, termasuk didalamnya belanja pegawai
•Plafon anggaran yang disepakati oleh Pemerintah Daerah
dengan DPRD bersifat sementara, artinya bahwa plafon
anggaran harus ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala
Daerah menyangkut batasan plafon anggaran yang bersifat
tetap.
Prioritas dan Plafon Anggaran PPAS) SKPD yang telah
ditetapkan selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan
rencana kerja dan anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat
Daerah pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah
47
PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN
48
PENGERTIAN PRIORITAS
Prioritas adalah suatu upaya mengutamakan sesuatu daripada
yang lain dengan proses dinamis yang dinilai paling penting
dengan dukungan komitmen untuk melaksanakan keputusan
tsb.
Penetapan prioritas tidak hanya mencakup keputusan apa yang
penting untuk dilakukan, tetapi juga menentukan skala atau
peringkat wewenang/urusan/fungsi atau program dan
kegiatan yang harus didahulukan dibanding program atau
kegiatan lain
Tujuan prioritas : Terpenuhinya skala dan lingkup kebutuhan
masyarakat yang dianggap paling penting dan paling luas
jangkauannya, agar alokasi sumber daya dapat digunakan
secara ekonomis, efisien dan efektif, mengurangi tingkat
risiko dan ketidakpastian serta tersusunnya program atau
kegiatan yang lebih realistis
49
LANGKAH-LANGKAH DALAM
PEMBAHASAN PPAS
KUA
51
3. KEUANGAN DAERAH (APBD)
DASAR HUKUM
1. UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan
Pembangunan Nasional
3. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4. PP No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
5. PP No. 21 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga
6. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
7. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Aturan lainnya yang terkait
RPJPD RPJMD RKPD
KUA
Prioritas &
Plafon Ang Sem
RKA APBD
RAPBD
Penjabaran
RKA SKPD APBD
DPA SKPD
53
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Perencanaan
Keuda
Pelaksanaan
Penatausahaan
Pelaporan
Pertanggungjawaban
Pengawasan
Dibahas
KUA PPAS bersama
DPRD
NOTA KESEPAKATAN
PIMPINAN DPRD DG KDH
Pedoman
RPJMD Penyusunan
RKA-SKPD
TAPD
Ranperda
55
APBD
STRUKTUR APBD
DPA-SKPD Penatausahaan
Nota Belanja
Kesepakatan Laporan Keuangan
• Penerbitan SPM-UP,
SPM-GU, SPM-TU dan Pemerintah Daerah
Pelaksanaan APBD SPM-LS oleh Kepala
SKPD • LRA
Laporan
Pedoman • Penerbitan SP2D oleh
• Neraca Keuangan
Penyusunan Pendapatan PPKD
• Lap. Arus Kas diperiksa oleh
RKA-SKPD • CaLK BPK
Belanja Penatausahaan
Pembiayaan
RKA-SKPD
• Dilakukan oleh PPKD
Pembiayaan
60
61