( GASTROINTESTAL)
Nama Kelompok 02 :
Yola Meiga Rita
Siti Rahma Daleka
Intan permata sari
Sastriani larashinta
Indah Lestari
Hariski Yusuf Arianto
PENGERTIAN
Sistem pencernaan
(sistem
gastroinstestinal)
adalah sistem organ
dalam manusia yang
berfungsi untuk :
menerima makanan
mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi,
menyerap zat-zat gizi ke
dalam aliran darah serta
membuang bagian
makanan yang tidak
dapat dicerna atau
merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh
PROSES PENCERNAAN
Pencernaan fisik/mekanis
Merupakan proses perubahan molekul makanan
yang besar menjadi kecil-kecil, misalnya
penghancuran makanan dengan gigi atau dengan
otot lambung
Pencernaan kimiawi
Merupakan proses perubahan molekul-molekul
bahan organik yang ada dalam bahan makanan dari
bentuk yang kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim
SALURAN CERNA
Mulut (oris)
Tenggorokan/ faring/ tekak
Kerongkongan/ Esofagus
Lambung (ventrikulus)
Usus halus (intestinum minor)
Usus besar (intestinum mayor)
Rektum
Anus
Organ Pencernaan
Tambahan
Gigi/ geligi
Lidah
Kelenjar ludah
Kandung empedu
Hati
Pankreas
BAGIAN RONGGA MULUT
Bagian luar yang sempit
atau vestibula terdiri dari
ruang antara gusi, gigi,
bibir dan pipi
Pencernaan kimiawi:
pemecahan zat pati/ amilum oleh ptialin/amilase
menjadi maltosa.
GIGI
Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-
anak umur 6-7 bulan. Lengkap pada
umur 2½ tahun, jumlahnya 20 buah,
disebut juga gigi susu, terdiri dari: 4
buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah
gigi seri (dens insisivus) dan 8 buah gigi
geraham (molare).
Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada
umur 6-18 tahun, jumlahnya 32 buah,
terdiri dari: 12 buah gigi seri (dens
insisivus), 4 buah gigi taring, 8 buah
gigi geraham belakang (molare) dan 8
buah gigi geraham depan (premolare).
Fungsi gigi:
Gigi seri (memotong dan menggigit
makanan)
Gigi taring (memutuskan/ merobek
makanan yang keras dan liat)
Gigi geraham (mengunyah/ menggiling
makanan yang sudah dipotong-potong).
LIDAH
Lidah terdiri dari otot serat
lintang/ lurik (otot sadar, dapat
digerakkan ke seluruh arah),
dilapisi selaput lendir.
Lidah terbagi 3 bagian:
Radiks lingua (pangkal lidah) :
terdapat Epiglotis yang
berfungsi menutup jalan nafas
saat menelan.
Dorsum lingua (punggung lidah)
: terdapat ujung saraf pengecap
Apeks lingua (ujung lidah)
Fungsi lidah : mengaduk
makanan, membentuk suara,
sebagai alat pengecap dan
menelan serta merasakan
makanan.
KELENJAR LUDAH
Kelenjar parotis: terletak di
sebelah bawah depan daun
telinga, diantara otot prosesus
mastoid kiri dan kanan dengan
kulit pipi. Cairan ludah hasil
sekresi dikeluarkan melalui
duktus stensen ke dalam
rongga mulut.
Kelenjar sublingualis: terletak
di bawah lidah, salurannya
(duktus rinvus) menuju lantai
rongga mulut.
Kelenjar submandibularis:
terletak lebih ke belakang dan
ke samping dari kelenjar
sublingual. Salurannya
(duktus wharton) menuju
lantai rongga mulut
FARING
Faring merupakan organ
yang menghubungkan
rongga mulut dengan
kerongkongan (esofagus),
yang panjangnya ± 7 cm.
Ada 3 bagian faring:
Nasofaring : bagian
superior (bagian yang sama
tinggi dengan hidung)
Orofaring : bagian media
(bagian yang sama tinggi
dengan mulut), terdapat
amandel/ tonsil di dinding
lateral orofaring.
Laringofaring : bagian
inferior (bagian yang sama
tinggi dengan laring)
ESOFAGUS
Dari mulut, makanan menuju
esofagus / kerongkongan.
Kerongkongan berupa tabung
otot yang panjangnya sekitar 25
cm.
Terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3
otot polos. Oleh karena ototnya
tersusun secara memanjang dan
melingkar maka jika terjadi
kontraksi secara bergantian
akan terjadi gerakan peristaltic
makanan terdorong menuju
lambung.
GASTER / LAMBUNG
desinfektan,
mengeluarkan sekretnya,
mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin,
mengeluarkan getahnya
Enzim Lipase (sdkt): memecah lemak asam lemak, gliserida
Ileum
DUODENUM
Duodenum = usus 12 jari.
Panjangnya ± 25 cm.
Pengosongan lambung
Terjadi karena peristaltik yang kuat: kontraksi tonik
sfingter pilorus
PROSES PENCERNAAN
Pergerakan usus halus dan kolon
Pergerakan lambat saat mencampur dan mendorong
(8-15 jam untuk mendorong kimus dari katup
ileosekal sampai ke kolon transversum.
Dipermudah refleks gastrokolik dan duodenokolik