Anda di halaman 1dari 12

OM SWASTYASTU

KELOMPOK: 11

Putu Prily Ari Wahyu P07120017 128


I Putu Wirawan P07120017 140
Dian Eka Febriani P07120017 158

TINGKAT : 1.4
Peran Kalaborasi
Perawat Dalam
Pelaksanaan
Farmakologi dan
Pengelolaan obat
Peran Kalaborasi Perawat Dalam Pelaksanaan
Farmakologi dan Pengelolaan obat
Pemberian obat menjadi salah satu tugas kolaboratif
perawat yang paling penting, karena :
a. Perawat merupakan mata rantai terakhir
dalam proses pemberian obat kepada pasien.
b. Perawat bertanggung jawab bahwa obat sudah
diberikan dan memastikan bahwa obat itu benar diminum
oleh pasien.
c. Perawat yang paling tahu tentang kebutuhan dan
respon pasien terhadap pengobatan. Misalnya : pasien yang
sukar menelan, muntah atau tidak dapat minum obat
tertentu.
d. Perawat hampir 24 jam waktunya disediakan
untuk memenuhi kebutuhan pasien.
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT

Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat,


tidak sekedar memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi
obat melalui pembuluh darah (parenteral), namun juga
mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut

Perawat dalam memberikan obat juga harus


memperhatikan resep obat yang diberikan harus tepat, hitungan
yang tepat pada dosis yang diberikan sesuai resep dan selalu
menggunakan prinsip 12 benar, yaitu:
BENAR DOSIS
BENAR KLIEN BENAR OBAT
OBAT

BENAR WAKTU BENAR CARA BENAR


PEMBERIAN PEMBERIAN DOKUMENTASI

BENAR PENDIDIKAN
BENAR HAK KLIEN BENAR
KESEHATAN PERIHAL
MEDIKASI KLIEN UNTUK MENOLAK PENGKAJIAN

BENAR REAKSI BENAR REAKSI


BENAR EVALUASI TERHADAP DENGAN OBAT
MAKANAN LAIN
Implikasi Keperawatan Dalam Farmakologi
Implikasi keperawatan dalam farmakologi mencakup
hal-hal yang berkaitan dengan proses keperawatan antara lain
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam pengelolaan
farmakologi :
1. KEADAAN PASIEN/IDENTIFIKASI PASIEN
 USIA : BAYI, ANAK-ANAK , DEWASA
DAN LANSIA
 REAKSI : BAGAIMANA REAKSI PASEIN
SETELAH MINUM OBAT.
 POLA KEBIASAAN : KEBIASAAN
PASIEN PADA WAKTU MINUM
OBAT, MISALNYA DENGAN MEMAKAI
AIR MINUM, PISANG DAN LAIN-LAIN.
 PERSEPSI PASIEN TENTANG OBAT :
KHASIAT OBAT, SUGESTI TERHADAP
OBAT.
2. KEADAAN OBAT / IDENTIFIKASI OBAT
• DOSIS OBAT SESUAI UMUR PASIEN
• BENTUK OBAT APAKAH PADAT , CAIR
SUSPENSI
• PENGUNAAN OBAT : ORAL, SUB-
LINGUAL, DITELAN ATAU DIKUNYAH.

3. EFEK SAMPING OBAT (SIDE EFFECT)

4. ETIKET

• OBAT LUAR ATAU OBAT DALAM


(OBAT DALAM DIBERI ETIKET PUTIH,
OBAT LUAR DIBERI EKTIKET BIRU).
• TANGGAL/BULAN/TAHUN
KADALUARSA OBAT.
• JENIS OBAT (SEDATIVE,
ANTIHISTAMINE, ANTIBIOTIC,
DEURESIS DLL.
5. KEADAAN PASIEN

HAL YANG PERLU DIKAJI


ADALAH APAKAH PASIEN SEDANG
MENJALANI TERAPI KHUSUS :

• PENDERITA TBC AKTIF


• PENDERITA KUSTA AKTIF
• PENDERITA EPILEPSI
• PENDERITA MALNUTRISI

6. ADA TIDAKNYA RIWAYAT ALERGI OBAT


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN
KOLABORASI PEMBERIAN OBAT

1. Perawat yang 3. Obat yang sudah


membagi obat harus lama, lebih-lebih yang
bekerja dengan sudah hilang etiketnya
penuh konsentrasi atau tidak jelas jangan
dan tenang dipakai.

2. Setelah mengecek
4. Cara pemberian
perintah pengobatan,
obat harus
bacalah tabel tiga kali memperhatikan
ketika prinsip 12 benar
mempersiapkan obat :
• Saat mengambil obat 5. Perhatikan pasien
• Saat waktu minum obat,
membuka/menuang jangan
atau mencampur meninggalkan obat
• Saat mengembalikan. diatas meja.
6. Jangan sekali-kali
memberikan obat-obatan
yang telah disiapkan orang 7. Perhatikan reaksi pasien
lain, kecuali jelas setelah minum obat
ditugaskan kepada kita.

8. Mencatat atau membubuhkan paraf


pada waktu atau pada status pasien
setelah memberikan obat

9. Obat-obatan harus disimpan


sesuai dengan syarat-syarat
penyimpanan masing-masing obat,
misalnya : Lemari es, tempat yang
sejuk, gelap dan lain-lain
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai