Anda di halaman 1dari 21

ANJAR ASTUTI, S.ST, M.Tr.

Keb
Personal hygiene berasal dari “bahasa Yunani” yaitu
Personal : perorangan
Hygiene : sehat

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk


memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Tujuan :
• Peningkatan derajat kesehatan
• Pemeliharan kebersihan diri,
• Menciptakan keindahan,
• Perbaikan personal hygiene
• Mencegah penyakit
• Menciptakan percaya diri
Jenis personal hygiene meliputi :
a. Perawatan kulit kepala dan rambut serta seluruh
tubuh
b. Perawatan mata
c. Perawatan hidung
d. Perawatan telinga
e. Perawatan gigi dan mulut
f. Perawatan kuku tangan dan kaki
g. Perawatan perineum
h. Perawatan vulva
i. Perawatan tubuh (mandi)
Jenis personal hygiene
Berdasarkan waktu pelaksanaannya:
Perawatan dini hari
• Personal hygiene yang dilakukan pada waktubangun tidur, untuk
melakukan tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam
pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau feses),
• memberikan pertolongan seperti menawarkan bedpan atau urinal
jika pasien tidak mampu ambulasi, mempersiapkan pasien dalam
melakukan sarapan atau makan pagi
• tindakan personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan,
menjaga kebersihan mulut,
Perawatan pagi hari
• personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau
makan pagi seperti kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mandi atau
mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan
pada punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta
merapikan tempat tidur pasien.
Perawatan menjelang tidur
• Merupakan personal hygiene yang dilakukan pada saat menjelang
tidur agar pasien relaks sehingga dapat tidur atau istirahat
dengan tenang.
• Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan
kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mencuci tangan dan muka,
membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung.
Faktor yang mempengaruhi personal hygiene :
• Budaya
• Status sosial ekonomi
• Tingkat pengetahuan dan perkembangan individu
• Status kesehatan
• Kebiasaan
• Cacat jasmani atau mental bawaan
Upaya mencegah gangguan personal hygiene
• Mempertahankan kulit sehat
• Menghindari bahan penyebab
• Mengamati perubahan kulit
• Tidak melakukan terapi sendiri
Prinsip personal hygiene :

 Pentingnya kebersihan kulit dan membran mukosa sbg garis


pertahanan tubuh yang pertama dari kuman penyakit.
 Kulit menerima berbagai rangsangan dari luar dan menjadi pintu
masuk utama kuman pathogen ke dalam tubuh.
 Terhindar dari berbagai penyakit, gangguan, atau kelainan yang
mungkin muncul.
 Menciptakan perasaan segar dan nyaman, serta membuat seseorang
terlihat bersih dan cantik.
Dampak yang sering ditimbulkan pada masalah personal hygiene:
• Dampak Fisik
tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, shg dapat
terjadi gangguan intergritas kulit,gangguan membrane mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga,dan gangguan fisik pada kuku.
• Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri,dan gangguan interaksisosial.
Masalah umum yang terjadi pada klien dengan posisi Fowler:
• Meningkatnya fleksi servikal karena bantal di kepala terlalu tebal
dan kepala terdorong ke depan.
• Ekstensi lutut memungkinkan klien meluncur kebagian kaki tempat
tidur.
• Tekanan lutut bagian posterior, menurunkan sirkulasi ke kaki.
• Rotasi luar pada pinggul.
• Lengan menggantung di sisi klien tanpa disokong.
• Kaki yang tidak tersokong.
• Titik penekanan di sakrum atau di tumit yang tidak terlindungi.
Vulva Hygiene
• Salah satu perasat pemenuhan kebutuhan personal
hygiene yang biasa diberikan pada pasien wanita
yang tidak dapat melakukan vulva hygiene sendiri
karena kondisi kesehatannya yang tidak
memungkinkan
• Tindakan yang terkoordinasi dengan perasat lain
seperti pada pemeriksaan dalam/VT (Vaginal
Toucer) pada Asuhan kebidanan ibu hamil atau ibu
inpartu.
Tujuan Tindakan Vulva Hygiene
• Mencegah terjadinya infeksi pada luka
• Menjaga kebersihan vulva
Prosedur pelaksanaan Vulva Hygiene
Alat dan bahan Tindakan Vulva Hygiene
• Kapas sublimat atau desinfektan
• Pinset
• Bengkok
• Pispot
• Tempat cebok yang berisi larutan
• Desinfektan sesuai dengan kebutuhan
• Pengalas
• Sarung tangan
Prosedur kerja Tindakan Vulva Hygiene
• Jelaskan prosedur pada klien
• Cuci tangan
• Atur posisi pasien dengan posisi dorsal recumbent
• Pasang pengalas dan pispot di letakkan dibawah bokong
pasien
• Gunakan sarung tangan
• Lakukan tindakan hygiene vulva dengan tangan kiri
membuka vulva dan tangan kanan menyiram vulva dengan
larutan desinfektan
• Kemudian, ambil kapas sublimat dengan pinset, lalu
bersihkan vulva dari bagian terluar (labia mayora)
kemudian bagian dalam (labia minora) dari atas kebawah
dan kapas kotor di buang ke bengkok. Lakukan hingga
bersih
• Setelah selesai, ambil pispot dan atur posisi pasien
• Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Anda mungkin juga menyukai