Keb Personal hygiene berasal dari “bahasa Yunani” yaitu Personal : perorangan Hygiene : sehat
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Tujuan : • Peningkatan derajat kesehatan • Pemeliharan kebersihan diri, • Menciptakan keindahan, • Perbaikan personal hygiene • Mencegah penyakit • Menciptakan percaya diri Jenis personal hygiene meliputi : a. Perawatan kulit kepala dan rambut serta seluruh tubuh b. Perawatan mata c. Perawatan hidung d. Perawatan telinga e. Perawatan gigi dan mulut f. Perawatan kuku tangan dan kaki g. Perawatan perineum h. Perawatan vulva i. Perawatan tubuh (mandi) Jenis personal hygiene Berdasarkan waktu pelaksanaannya: Perawatan dini hari • Personal hygiene yang dilakukan pada waktubangun tidur, untuk melakukan tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau feses), • memberikan pertolongan seperti menawarkan bedpan atau urinal jika pasien tidak mampu ambulasi, mempersiapkan pasien dalam melakukan sarapan atau makan pagi • tindakan personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan, menjaga kebersihan mulut, Perawatan pagi hari • personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau makan pagi seperti kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur pasien. Perawatan menjelang tidur • Merupakan personal hygiene yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien relaks sehingga dapat tidur atau istirahat dengan tenang. • Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung. Faktor yang mempengaruhi personal hygiene : • Budaya • Status sosial ekonomi • Tingkat pengetahuan dan perkembangan individu • Status kesehatan • Kebiasaan • Cacat jasmani atau mental bawaan Upaya mencegah gangguan personal hygiene • Mempertahankan kulit sehat • Menghindari bahan penyebab • Mengamati perubahan kulit • Tidak melakukan terapi sendiri Prinsip personal hygiene :
Pentingnya kebersihan kulit dan membran mukosa sbg garis
pertahanan tubuh yang pertama dari kuman penyakit. Kulit menerima berbagai rangsangan dari luar dan menjadi pintu masuk utama kuman pathogen ke dalam tubuh. Terhindar dari berbagai penyakit, gangguan, atau kelainan yang mungkin muncul. Menciptakan perasaan segar dan nyaman, serta membuat seseorang terlihat bersih dan cantik. Dampak yang sering ditimbulkan pada masalah personal hygiene: • Dampak Fisik tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, shg dapat terjadi gangguan intergritas kulit,gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga,dan gangguan fisik pada kuku. • Dampak Psikososial Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri,dan gangguan interaksisosial. Masalah umum yang terjadi pada klien dengan posisi Fowler: • Meningkatnya fleksi servikal karena bantal di kepala terlalu tebal dan kepala terdorong ke depan. • Ekstensi lutut memungkinkan klien meluncur kebagian kaki tempat tidur. • Tekanan lutut bagian posterior, menurunkan sirkulasi ke kaki. • Rotasi luar pada pinggul. • Lengan menggantung di sisi klien tanpa disokong. • Kaki yang tidak tersokong. • Titik penekanan di sakrum atau di tumit yang tidak terlindungi. Vulva Hygiene • Salah satu perasat pemenuhan kebutuhan personal hygiene yang biasa diberikan pada pasien wanita yang tidak dapat melakukan vulva hygiene sendiri karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan • Tindakan yang terkoordinasi dengan perasat lain seperti pada pemeriksaan dalam/VT (Vaginal Toucer) pada Asuhan kebidanan ibu hamil atau ibu inpartu. Tujuan Tindakan Vulva Hygiene • Mencegah terjadinya infeksi pada luka • Menjaga kebersihan vulva Prosedur pelaksanaan Vulva Hygiene Alat dan bahan Tindakan Vulva Hygiene • Kapas sublimat atau desinfektan • Pinset • Bengkok • Pispot • Tempat cebok yang berisi larutan • Desinfektan sesuai dengan kebutuhan • Pengalas • Sarung tangan Prosedur kerja Tindakan Vulva Hygiene • Jelaskan prosedur pada klien • Cuci tangan • Atur posisi pasien dengan posisi dorsal recumbent • Pasang pengalas dan pispot di letakkan dibawah bokong pasien • Gunakan sarung tangan • Lakukan tindakan hygiene vulva dengan tangan kiri membuka vulva dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan desinfektan • Kemudian, ambil kapas sublimat dengan pinset, lalu bersihkan vulva dari bagian terluar (labia mayora) kemudian bagian dalam (labia minora) dari atas kebawah dan kapas kotor di buang ke bengkok. Lakukan hingga bersih • Setelah selesai, ambil pispot dan atur posisi pasien • Cuci tangan setelah prosedur dilakukan