HORDEOLUM
PEMBIMBING
dr. Henry A. W, SpM
dr. Agah Gadjali, SpM
dr. Harmansyah, SpM
dr. Gartati Ismail, SpM
dr. Mustafa K. Shahab, SpM
Di susun oleh
Ilyas Ismail Shaleh
(1102011122)
IDENTITAS PASIEN
Keluhan Tambahan
Nyeri pada benjolan dan terasa seperti ada yang menjanggal pada mata kiri
dan terasa gatal.
Konjungtiva Tarsal Hiperemis (-), papil (-), Hiperemis (-), papil (-),
Konjungtiva Tarsal Hiperemis (-), papil (-), Hiperemis (-), papil (-),
pemeriksaan pemeriksaan
pemeriksaan pemeriksaan
Resume
Pasien perempuan berusia 26 tahun datang dengan
keluhan benjolan di kelopak mata atas kiri sejak 3 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Pada awalnya pasien merasa
mata kiri nyerih dan terasa seperti ada yang menjanggal pada
mata, lalu kelopak mata kiri menjadi bengkak, merah, gatal dan
mata terasa nyeri jika ditekan.
Pemeriksaan Fisik
Palpebral superior
PENATALAKSAAN
Non- medikamentosa
Kompres air hangat selama 10-15 menit sebanyak 3 kali dalam
sehari
Medikamentosa
Topical : Cendo Tobroson (4 dd gtt OS)
Sistemik : Cefixim ( 2 dd 200mg )
PROGNOSIS
Quo Ad Vitam : Ad Bonam
Quo Ad Fungsionam : Dubia Ad Bonam
Quo Ad Sanactionam : Dubia Ad Bonam
Quo Ad Cosmeticam : Ad Bonam
ANATOMI PALPEBRA
Struktur palpebra ( Panjang palpebra adalah 25-30mm dan
lebarnya 2mm)
1. Lapisan Kulit : tipis, longgar, dan elastis, dengan
sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.
2. Musculus Orbikularis Okuli : Fungsi otot menutup
palpebra / mata dan dipersarafi N.VII
3. Jaringan Areolar
4. Tarsus : Lapisan jaringan fibrosa padat dan jaringan
penyokong kelopak mata dengan kelenjar Meibom
5. Konjungtiva Palpebra : melekat pada tarsus
TEPIAN PALPEBRA
1. Tepian anterior
bulu mata
glandula Zeiss (modifikasi kelenjar sebasea kecil yang
bermuara dalam folikel rambut pada dasar bulu mata) dan
Moll ( modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam
satu baris dekat bulu mata)
2. Tepian posterior
glandula Meibom ( modifikasi dari kelenjar sebasea)
Epidemiologi
Data epidemiologi internasional menyebutkan bahwa
hordeolum merupakan jenis penyakit infeksi kelopak mata
yang paling sering ditemukan pada praktek kedokteran.
insidensi tidak tergantung pada ras dan jenis kelamin.
Faktor resiko hordeolum adalah sebagai berikut :
a. Penyakit kronik.
b. Kesehatan atau daya tahan tubuh yang buruk.
c. Peradangan kelopak mata kronik, seperti blefaritis.
d. Diabetes.
e. Hiperlipidemia, termasuk hiperkolesterolemia
f. Penyakit hordeolum sebelumnya.
g. Higiene dan lingkungan yang tidak sehat.
h. Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik.
Stadium Hordeolum
1. Stadium infiltrat
Ditandai dengan kelopak mata bengkak, kemerahan, nyeri tekan
dan keluar sedikit kotoran.
2. Stadium supuratif
Ditandai dengan adanya benjolan yang berisis pus (core)
Klasifikasi
1. Hordeolum eksternum
infeksi pada kelenjar Zeiss atau
Moll
Penonjolan terutama ke daerah kulit
kelopak dan ikut pergerakan kulit
dan mengalami supurasi
Nanah dapat keluar dari pangkal
rambut,
2. Hordeolum internum
• infeksi kelenjar Meibom yang
terletak didalam tarsus
• penonjolan terutama ke daerah
kulit konjungtiva tarsal.
• Tidak ikut bergerak dengan
pergerakan kulit, serta jarang
mengalami supurasi dan tidak
memecah sendiri
PATOGENESIS
Hordeolum eksterna diawali dengan pengecilan lumen dan statis hasil
pembentukan nanah dalam lumen kelenjar sekresi kelenjar
oleh infeksi Staphylococcus aureus yang
mengenai kelenjar Zeis dan Moll Mengakibatkan
Penatalaksanaa
Non medikamentosa
1. Kompres hangat 3-4 kali sehari selama 10-15 menit untuk membantu
drainase
2. Membersihkan kelopak mata dengan air bersih ataupun dengan sabun
atau shampo
3. Menghindari pemakaian make up pada mata
4. Jangan menekan atau menusuk hordeolum
5. Jangan menggunakan lensa kontak
Medikamentosa
Topikal
o Bacitracin atau tobramicin salep mata diberikan setiap 4 jam
selama 7-10 hari
o eritromisin salep mata untuk kasus hordeolum eksterna
Sistemik
o Eritromisin 250mg atau 125 250mg diklosasilin 4 kali sehari,
o cephalexin atau dicloxacilin 500 mg per oral 4 kali sehari
selama 7hari.
o alergi penisilin atau cephalosporin dapat diberikan
clindamycin 300mg oral 4 kali sehari selama 7 hari atau
klaritromycin 500 mg 2 kali sehari selama 7 hari.
Pembedahan
1. Dilakukan anestesi infiltrat dengan prokain atau lidokain
didaerah hordeolum dan dilakukan insisi yang bila:
a. Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fliktuasi pus,
tegak lurus pada margo palpebra.
b. Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan margo
palpebra.
Pembahasan kasus
Teori Kasus
Anamnesis Nyeri pada kelopak mata Terasa seperti ada yang
Bengkak menjanggal pada mata
Eritem Bengkak
Edem seperti gambaran abses kecil
Merah
Terasa panas dan tidak nyaman pada kelopak
Gatal
mata
Mata terasa nyeri jika
Sakit bila ditekan pada kelopak mata
ditekan
Ada rasa yang mengganjal
Medikamentosa
Antibiotik diindikasikan bila dengan
kompres hangat selama 24 jam tidak ada
perbaikan dan bila proses peradangan
menyebar ke sekitar daerah hordeolum
Terimakasih