Kes
Suatu keputusan yang diambil untuk
menyelamatkan ibudan janin dengan melakukan
kolaborasi dan persiapan tindakan operatif
kebidanan
Mengenal pasien,mengetahui masalah saat ini,
mengetahui riwayat penyakit dahulu serta
keadaan atau masalah yang mungkin menyertai
pada saat ini.
Adanya hubungan kerjasama dalam tim
pelayanan kebidanan
Menyusun penalaksanaan sebelum, selama dan
sesudah anastesi/operasi
Informed concent
Tiap tindakan pembedahan harus didasarkan
atas indikasi yang tepat
Perlu dipilih tindakan yang paling aman bagi ibu
dan janin
Tindakan harus diselenggarakan sedemikian
rupa sehingga sedapat mungkin tidak timbul
komplikasi pada ibu dan bayi
Persiapan pre operatif yang baik
Asepsis dan anti sepsis yang baik
Anastesi / analgesia yang baik
Tidakan / prosedur yang baik
Evaluasi / penatalaksanaan post operatif yang
baik
INDIKASI IBU
a. Kelelahan ibu
b. Partus tidak maju
c. Toksemia gravidarum
d. Ruptura uteri imminens
e. Ibu yang tidak boleh lama mengejan, seperti
ibu yang menderita penyakit jantung, anemia,
TBD, asma bronkial, dll
INDIKASI JANIN
Gawat janin :
DJJ menjadi cepat ( takikardi )
DJJ menjadi lambat ( bradikardi )
Adanya mekonium
INDIKASI IBU
a. Kelelahan ibu
b. Partus tidak maju
c. Adanya edema vulva / vagina
d. Adanya tanda – tanda infeksi
e. Indikasi pinard ; kepala sudah di H. IV,
pembukaan serviks lengkap, ketuban pecah, 2
jam mengejan janin belum lahir juga
f. Toksemia gravidarum
g. Ruptura uteri imminens ringan
h. Ibu yang tidak boleh lama mengejan
INDIKASI JANIN
Gawat janin :
DJJ menjadi cepat ( takikardi )
DJJ menjadi lambat ( bradikardi )
Adanya mekonium
INDIKASI IBU
a. Plasenta previa sentralis dan lateralis
b. Panggul sempit
c. Disproporsi sefalo pelvik
d. Ruptura uteri mengancam
e. Partus lama
f. Partus tak maju
g. Distosia serviks
h. Pre eklamsi dan hipertensi
INDIKASI JANIN
a. Kelainan letak : letak lintang, letak bokong,
presentasi muka dan dahi, presentasi rangkap
b. Gemeli
INDIKASI IBU
a. Hipertensi
b. Pre eklamsi dan eklamsi
c. Ketuban pecah dini
d. DM pada kehamilan 32 minggu
e. Penyakit ginjal berat
f. Primigravida tua
g. Perdarahan antepartum
INDIKASI JANIN
a. Postmaturitas
b. IUFD
c. Hidroaminion
d. Gawat janin
INDIKASI
a. Bila ada ancaman keselamatan ibu ; Pre eklamsi
dan eklamsi, ancaman robekan rahim,
perdarahan yang banyakm, adanya tanda
infeksi, partus lama, dan ibu sangat lelah
b. Ibu yang tidak boleh mengejan
c. Disproporsi sefalo pelvik
INDIKASI IBU
a. Primigravida umumnya
b. Perinium kaku dan riwayat perinium pada
persalinan yang lalu
c. Apabila terjadi peregangan perineum yang
berlebihan
d. Arkus pubis yang sempit
INDIKASI JANIN
a. Sewaktu melahirkan janin prematur. Tujuannya
untuk mencegah terjadinya trauma yang
berlebihan pada kepala janin
b. Sewaktu melahirkan janin letak sungsang, letak
defleksi janin besar
c. Pada keadaan dimana ada indikasi untuk
mempersingkat kala II seperti pada gawat
janin, tali pusat menumbung
Indikasi ibu
a. Abortus inkomplitus
b. Menometroragia
c. Mola hidrotidosa
INDIKASI JANIN
a. Dead conseptus
b. Blighted Ova
a. Penilaian catatan medik ( chart review )
- Membedakan masalah obstetri dan non –
obstetri yang terjadi pada kehamilan
- Jenis operasi yang direncanakan
- Indikasi / kontroindikasi
- Ada / tidak kemungkinan terjadinya komplikasi,
penyulit
- Obat – obat yang pernah / sedang / akan
diberikan
- Hasil – hasil pemeriksaan penunjang yang
diperlukan
b. Pemeriksaan pasien
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik
- Pada kasus obstetri / non – obstetri dalam
kehamilan, penting dilakukan :
pemeriksaan obstetri, pementauan
kesejahteraan janin
c. Menetapkan rencana anastesi
- Konsultasi dengan dokter yang akan melakukan
tindakan obstetri
- Penjelasan kepada pasien
- Penggunaan anastesi disesuaikan dengan
tindakan operatif