Anda di halaman 1dari 14

Rheumotoid Arthritis adalah Penyakit yang

sering menyebabkan kerusakan sendi, kecacatan dan


banyak mengenai penduduk pada usia produktif
sehingga memberi dampak sosial dan ekonomi yang
besar
Etiologi RA belum diketahui dengan
pasti. Namun, kejadiannya dikorelasikan
dengan interaksi yang kompleks antara faktor
genetik dan lingkungan.
a. Genetik
b. Hormon Sex
c. Faktor Infeksi
d. Heat Shock Protein (HSP)
e. Faktor Lingkungan
RA dapat ditemukan pada semua sendi dan sarung
tendo, tetapi paling sering di tangan. RA juga dapat
menyerang sendi siku, kaki, pergelangan kaki dan lutut.
Sinovial sendi, sarung tendo, dan bursa menebal akibat radang
yang diikuti oleh erosi tulang dan destruksi tulang disekitar
sendi.
Ditinjau dari stadium penyakitnya, ada tiga stadium
pada RA yaitu:
a. Stadium sinovitis
b. Stadium destruksi
c. Stadium deformitas
RA merupakan penyakit autoimun sistemik yang menyerang
sendi. Reaksi autoimun terjadi dalam jaringan sinovial. Kerusakan
sendi mulai terjadi dari proliferasi makrofag dan fibroblas sinovial.
Limfosit menginfiltrasi daerah perivaskular dan terjadi proliferasi
sel-sel endotel kemudian terjadi neovaskularisasi. Pembuluh darah
pada sendi yang terlibat mengalami oklusi oleh bekuan kecil atau
sel-sel inflamasi.
Komplikasi yang bisa terjadi pada penderita
rheumatoid arthritis :
a. Anemia
b. Kanker kejadian limfoma dan leukemia
c. Komplikasi kardiak
d. Penyakit tulang belakang leher
e. Gangguan mata pembentukan fistula peningkatan
infeksi deformitas sendi tangan
f. Komplikasi pernapasan
g. Nodul rheumatoid
h. Vaskulitas
Mengklasifikasikan rheumatoid arthritis menjadi
4 tipe, yaitu:
1. Rheumatoid arthritis klasik
2. Rheumatoid arthritis defisit
3. Probable rheumatoid arthritis
4. Possible rheumatoid arthritis
1. Laboratorium
a. Penanda inflamasi
b. Rheumatoid Factor (RF)
c. Anti Cyclic Citrullinated Peptide (anti CCP)

2. Radiologis Dapat terlihat berupa pembengkakan jaringan lunak,


penyempitan ruang sendi, demineralisasi “juxta articular”,
osteoporosis, erosi tulang, atau subluksasi sendi.
Penatalaksanaan pada RA
mencakup terapi farmakologi,
rehabilitasi dan pembedahan bila
diperlukan, serta edukasi kepada
pasien dan keluarga. Tujuan
pengobatan adalah menghilangkan
inflamasi, mencegah deformitas,
mengembalikan fungsi sendi, dan
mencegah destruksi jaringan lebih
lanjut
• Biodata klien
• Riwayat kesehatan
• Aktifitas/ istirahat
• Sirkulasi
• Eliminasi
• Makanan/ cairan
• Neuronsensori
• Nyeri/kenyamanan
• Pernafasan
• Keamanan
1. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera, distensi jaringan oleh
akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal,
nyeri, penurunan kekuatan otot.
3. Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran berhubungan
dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum,
peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan musculoskeletal,
penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
5. Kebutuhan pembelajaran mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan/ mengingat,
kesalahan interpretasi informasi
Implementasi keperawatan adalah tahap
ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan
keperawatan dalam bentuk intervensi
keperawatan guna membantu pasien mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
Evaluasi keperawatan adalah
penilaian terakhir keperawatan yang
didasarkan pada tujuan keperawatan
yang ditetapkan. Penetapan
keberhasilan suatu asuhan
keperawatan didasarkan pada
perubahan perilaku dan kriteria hasil
yang telah ditetapkan, yaitu
terjadinya adaptasi ada individu

Anda mungkin juga menyukai