Oleh:
Billy Hartomi
Pembimbing :
dr. Lasmaria Flora Sp.An
ANESTESI REGIONAL
Relatif •
•
Bedah lama
Penyakit jantung
• Hipovolemia ringan
• Nyeri punggung kronik
• Pasien menolak
• Infeksi pada tempat suntikan
• Hipovolemia berat, syok
Kontra Indikasi • Koagulapatia atau mendapat terapi
koagulan
Absolut • Tekanan intrakranial meningkat
• Fasilitas resusitasi minim
• Kurang pengalaman tanpa
didampingi konsulen anestesi.
Anestetik lokal yang paling sering digunakan:
Urinalisis
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Antibiotik generasi ke 3 cephalosporins, ampicillin,
metronidazol ,klindanisin atau gentamisin diberikan untuk
infeksi bakteri aerob dan anaerob (Escherichia coli, Bacteroides,
Klebsiella, Enterococci, dan Pseudomonas).
Operatif
Terapi bedah merupakan terapi definitif meliputi apendiktomi
dan laparoskopik appendiktomi.
KOMPLIKASI
perforasi
peritonitis
Infeksi setelah pembedahan sering terjadi pada apendisitis
perforasi atau gangrenosa
PROGNOSIS
Bila ditangani dengan baik, prognosis apendiks adalah baik.
LAPORAN KASUS
IDENTITA Nama : Ny. S
S PASIEN
Umur : 18 tahun
Berat badan : 48
Tinggi badan : 158 cm
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Ujung padang
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
Tanggal masuk RS : 19 February 2019
No. RM : 117549
Keluhan Utama
• Nyeri perut kanan bawah 2 jam SMRS
Ekstremitas : Capillary Refill Time < 2 detik, akral hangat, edema tungkai
(-/-)
Abdomen
• Inspeksi : Perut datar, darm countur (-), darm stefung (-)
• Palpasi: Nyeri tekan (+) regio iliaca dekstra, psoas sign (+),
obturator sign (+), Rovsing sign (-)
• Perkusi : Timpani, nyeri ketok abdomen regio iliaca dextra
(+)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
DIAGNOSIS KLINIS
STATUS ANASTESI
TINDAKAN
• Dilakukan :Appendektomy
• Tanggal : 20 February 2019
LAPORAN ANESTESI
Dilakukan
pemasangan
monitor
tekanan darah,
Persiapan nadi dan
Anestesi Puasa saturasi O2
Informed Pemasangan
concent IV line
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hb : 15,1 g/dl (13-18)
darah
lengkap Leukosit : 16.000 ul (5-11)
Ht : 42,0 % (37-47)
Trombosit : 255.000/ul (150.000-450.000)
LED : 10 mm/jam (<15)
Eusinofil : 2% (1-3)
Basofil : 0% (0-1)
Neutrofil Stab : 3% (2-6)
Neutrofil Seg : 64% (50-70)
Limfosit : 26% (20-40)
Monosit : 5% (2-8)
Sel muda :- (negatife)
Penatalaksanaan Anestesi
• Ceftriaxon 1 gr
Premedikasi • Ketorolac 30 mg
• Ranitidin 50 mg
• Fentanil 0,1 mg
Medikasi intra • Ketamin 50 mg
operatif • Sedakum 2mg
• Ketorolac 30 mg
Medikasi post • Ondansetron 4 mg
operatif • Tramadol 200 mg
Teknik anestesi
Pasien dalam posisi duduk tegak dan kepala menunduk,
dilakukan desinfeksi di sekitar daerah tusukan yaitu di regio
vertebra lumbal 4-5. Dilakukan Sub arakhnoid blok dengan
jarum spinal, pada regio vertebra lumbal 4-5 dengan tusukan
paramedian.
LCS keluar (+) jernih
Respirasi : Spontan
Posisi : Supine
Jumlah cairan yang masuk :
Kristaloid = 1000 cc (RL 1 + RL 2)
Perdarahan selama operasi = ± 60 cc
Pemantauan selama anestesi :
Mulai anestesi : 10.00 WIB
Mulai operasi : 10.10 WIB
Selesai operasi : 11.00 WIB
Tekanan darah, saturasi oksigen dan frekuensi nadi :
Waktu Tekanan darah Saturasi oksigen Nadi
10.00 122/58 mmHg 100% 100 x / Menit
10.15 102/49 mmHg 100% 98 x / Menit
10.30 130/70 mmHg 100% 78 x / Menit
10.45 126/57 mmHg 100% 78 x / Menit
11.00 128/60 mmHg 100% 80 x / Menit
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad kosmetikum : Dubia ad bonam
PEMBAHASAN
PRE OPERATIF
Persiapan persiapan alat, penilaian dan persiapan pasien, dan persiapan obat
anestesi yang diperlukan.
INTRA OPERATIF
Teknik Regional Anestesi (RA) dengan Sub Arakhnoid Block (SAB), yaitu
pemberian obat anestesi lokal ke ruang subarakhnoid.
kebutuhan cairan pada pasien dengan BB = 48 kg:
Pemeliharaan cairan per jam:
(4 X 10) + (2 X 10) + (1 X 28) = 88 mL/jam
Pengganti defisit cairan puasa:
10 X 48 mL = 880 mL
Kebutuhan kehilangan cairan saat pembedahan:
6 X 48 = 288 mL
1 jam pertama = (50 % X defisit puasa ) + pemeliharaan + pendarahan operasi :
440 + 88 + 288 = 816 mL 1-1,5 kolf RL (kristaloid)
POST OPERATIF
Observasi vital sign & perdarahan keadaan umum stabil pindah keruang
perawatan.