2
Iran J Pediatrics, 2008
3
Fototerapi muncul sebagai bentuk terapi yang paling banyak
digunakan untuk pengobatan dan pencegahan
hiperbilirubinemia indirek pada neonatus
5
Perekrutan Pasien
Klp.Intermiten Cek ulang kadar
57 neonatus. bilirubin total
NICU di Diberi fototerapi
Afzalipour 114 neonatus setelah 12 jam
2 jam hidup dan dari mulainya
Medical Center setengah jam
di Kerman, fototerapi
Seleksi mati
Iran
Kriteria inklusi
6
7
8
Serum bilirubin total diperiksa pada 12 jam, 24 jam, 36 jam dan 48 jam
setelah dimulai fototerapi.
8 neonatus 7 neonatus
membutuhkan fototerapi membutuhkan fototerapi
selama 48 jam selama 48 jam
Tidak ada perbedaan signifikan kadar serum bilirubin total dengan Uji-T
10
Dilakukan perbandingan penurunan serum bilirubin total
selama 24 jam pertama dengan Uji ANOVA berulang.
11
12
Fototerapi intermiten yang diartikan dengan satu jam hidup dan
satu jam off sama efektifnya dengan fototerapi terus menerus yang
dilakukan selama 2 jam dan dimatikan setengah jam, dalam
mengurangi kadar total serum bilirubin pada bayi cukup bulan
13
14
Apakah desain
Apakah studi yang
penilaian digunakan
paparan cukup bebas
dan keluaran kuat? dari bias?
Kurang
Ya kuat
Karena
Faktorpada
perancupenelitian ini menggunakan
dalam penelitian desain
dijelaskan dan studi Case
Control untuk dengan
diminimalisir mengetahui efektivitas
penggunaan dari intervensi
kriteria yang
inklusi dan eksklusi
diberikan di penelitian
yang relevan sesuai karakteristik dari peneliti
15
Apakah ada hubungan yang
bermakna secara statistik?
Tidak
16
Apakah hubungan yang diteliti
konsisten dengan peneliti lain?
Ya
17
Population / problem
Sebanyak 114 neonatus yang dirawat NICU di Afzalipour Medical Center di
Kerman, Iran dengan hiperbilirubinemia indirek, sesuai kriteria peneliti dan
dimasukkan ke subkelompok.
Intervention / indicator
Pemberian fototerapi terus menerus, dengan cara fototerapi selama 2 jam dan
dimatikan setengah jam
Comparator / control
Perbedaan dari total kadar bilirubin serum antara dua kelompok tidak
signifikan pada awal fototerapi dan juga setelah 12, 24, 36 dan 48 jam
Outcome
Pemberian deferasirox dapat menurunkan dan mencegah kelebihan besi
jantung pada pasien β-thalassemia.
Research Question:
Apakah terdapat perbedaan antara pemberian fototerapi intermiten
dibandingkan dengan fototerapi terus menerus untuk mengurangi
hiperbilirubinemia pada neonatus? 18
Which What
primary study
is the type would give the highest quality
What Which
is the purpose
is the ofstudy
best the
studytype
study?used?
type is also feasible?
evidence to answer the question?
Untuk membandingkan
Cohort
Case Retrospektif
Control
efektivitas fototerapi intermiten
dengan fototerapi terus menerus
19
Apakah subyek penelitian cukup
representatif?
Ya
20
Allocation / Adjustment
Maintenance
Measurement
Kedua kelompok
Terdapat mendapatkan
sebuah sistem blinding perlakuan dari peneliti.
dalam penelitian ini, Pada
yaitu kelompok
terhadap
fototerapi
penilai, intermiten
sehingga diberikan
hasil yang fototerapi
diperoleh selama
bersifat satu jam lalu dimatikan
objektif.
selama satu jam, sedangkan pada kelompok fototerapi terus-menerus
diberikan fototerapi selama dua jam dan dimatikan selama setengah jam
21
22
KESIMPULAN
1. Jurnal yang berjudul “Intermittent versus Continuous Phototherapy for
Reducing Neonatal Hyperbilirubinemia” sesuai dengan pedoman
epidemiologi klinik.
3. Pemberian fototerapi dari satu jam on dan satu jam off seefektif
fototerapi terus-menerus dalam pengobatan neonatal hiperbilirubinemia
indirek pada bayi cukup bulan
23
SARAN
24