Anda di halaman 1dari 27

Kolesistitis

Disusun oleh
Dr. Danisa Wijayanti

Pembimbing
Dr. Andreis Kia Tolok, Sp. PD
Dr. Abdul Jaelani
Dr. Bariani Anwar
Identitas Pasien

Nama : Tn. Y
Usia : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tanggal MRS : 26 Februari 2019
Nomor MR : 151536
Anamnesis :
(Autoanamnesis pada 26 Februari 2019 pukul 10.00 WIB)

Deskripsi
Tn. Y, 38 tahun datang ke UGD RSUD MA Sentot Patrol dengan
keluhan nyeri perut kanan atas yang dirasakan sejak 3 minggu
SMRS. Keluhan diawali dengan rasa mual dan perut terasa
penuh setelah memakan makanan yang berlemak. Pasien juga
mengeluh lemas dan nafsu makannya menurun. Selain itu
warna air kencing pasien seperti teh, dan BAB nya berwarna
putih pucat, kedua mata pasien menjadi kuning, pasien juga
mengeluh gatal pada badannya
• Keluhan diawali dengan rasa mual dan perut terasa penuh
setelah memakan makanan yang berlemak
• Keluhan dirasakan terus-menerus dan tidak membaik.
1 bulan • Pasien mengeluh lemas dan nafsu makannya jadi turun
SMRS

• Pasien mengeluh nyeri perut kanan atas yang dirasakan


hilang timbul dan tidak menjalar ke belakang
• Air kencing pasien berwarna seperti teh dan BAB nya
3 minggu berwarna putih pucat
SMRS • Kedua mata pasien menjadi kuning
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah Riwayat Pengobatan
mengalami hal ini Tidak ada riwayat
sebelumnya atau penyakit pengobatan sebelumnya
lain sebelumnya

Riwayat Keluarga Riwayat Kebiasaan Pribadi


Keluarga pasien tidak ada Pasien jarang memakan
yang mengalami sayur-sayuran. Pasien
penyakit atau keluhan lebih sering memakan
seperti pasien makanan yang berlemak

Riwayat Pekerjaan
Petani
Pemeriksaan Fisik

Status Present
Kondisi Umum: Tampak sakit sedang
Status Vital: Kesadaran: Compos Mentis
Tekanan darah: 120/80 mmHg
Nadi: 80x/ menit, regular
Pernapasan: 20x / menit
Suhu: 37.40C, suhu axila
Status General

Kepala : Normocefal, distribusi rambut merata, rambut tidak


mudah dicabut, benjolan (-), warna rambut hitam, nyeri tekan (-)

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (+/+),pupil


bulat, isokor, refleks cahaya (+/+), Ø 3mm/3mm.

Telinga : Sekret (-), perdarahan (-), tanda peradangan (-)

Hidung : Sekret (-), perdarahan (-), Nafas Cuping Hidung (-)

Leher : Kelenjar tiroid tidak teraba, JVP tidak meningkat


Thorax
• Inspeksi : Bentuk normothorak, pernafasan simetris
• Palpasi : Nyeri tekan (-), Ekspansi pernafasan simetris, fremitus taktil
simetris, iktus kordis teraba di Intercosta V linea midklavikularis sinistra,
kuat angkat normal, irama regular, frekuensi normal.
• Perkusi : Semua lapang paru sonor
• Auskultasi :
▫ Suara paru vesikuler simetris, Ronkhi -/-, Wheezing -/-, suara jantung I dan II
reguler tidak ada suara tambahan (gallop, murmur), vermitus vokal simetris
▫ Katup pulmo : ICS II parasternalis sinistra, BJ II > BJ I
▫ Katup aorta : ICS II parasternalis dextra, BJ II > BJ I
▫ Katup trikuspid :ICS IV parasternalis sinistra, BJ I > BJ II
▫ Katup Mitral : Intercosta VI ± 2 jari ke arah medial linea midklavikularis
sinistra, BJ I > BJ II
Abdomen

• Inspeksi :

▫ Bentuk normal, tidak tampak pelebaran vena, tidak tampak kelainan kulit, tidak tampak

peristaltik usus.

• Auskultasi :

▫ Bising usus (+), bising aorta tidak terdengar

• Perkusi

▫ Anterior :

 Timpani pada 4 kuadran abdomen.

▫ Posterior :

 Tidak ada nyeri ketok ginjal

• Palpasi :

▫ Soefl, nyeri tekan (+), hipokondrium dextra dan epigastrium, murphy sign (+),

blast tidak penuh, hepar dan lien tidak teraba membesar

Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2”, Edema


Pemeriksaan Penunjang
Komponen Nilai Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 13,4 g/dL 13.2 – 17,3
Hematokrit 40,7 % 40 - 52
Leukosit 10.200 /uL 4.400 – 11.300
Trombosit 327.000 uL 150.000-
400.00
GDS 73,7 g/dL g/dL
SGOT 37 U/L < 38
SGPT 35 U/L <40
Ureum 20 mg/dl 13 – 43
Kreatinin 0,64 mg/dl 0,8 – 1,3
Bilirubin total 20,2 mg/dl <1
Bilirubin direct 14,33 mg/dl <0,5
Bilirubin indirect 5,87 mg/dl
USG Abdomen

Kesan:
Kolesistitis

Diagnosis :
-Kolesistitis
- Fatty Liver
- Low intake
Tatalaksana
• Advice dr. Sp. PD
▫ IVFD NaCl 0,9% 30 tpm
▫ Drip moxifloksasin 400 mg/24 jam
▫ Urdahex 2 x 250 mg
▫ Ranitidine 2 x 50 mg
▫ Hyosin 2 x 1 amp
▫ Ondancentron 2 x 4 mg
▫ Hepabalance 1 x 1 tab
▫ Loratadine 1 x 1

• Advice dr.Sp. B
▫ Ceftriaxone 2 x 1 gram
KOLESISTITIS

Kolesistitis Kalkulus

Kolesistitis
Akalkulus
• Ditemukan pada 90% kasus

Kolesistitis • Berhubungan dengan batu kandung


empedu yang tersangkut pada duktus

kalkulus sistikus dan menyebabkan distensi


kandung empedu

• Kolesistitis akalkulus terjadi pada


Kolesistitis 10% kasus
• Lebih sering terjadi pada pasien
Akalkulus laki-laki umur 50 tahun atau lebih
Faktor Risiko Kolesistits Kalkulus
Female

Fertile 4F Forty

Fat
Usia tua

Faktor
Risiko

Obat-
Obesitas
obatan
Faktor Risiko Kolesistitis Akalkulus

Pasien luka
Sepsis Diabetes Mellitus
bakar

Post resusitasi
Kolesterol pada syok Vaskulitis
perdarahan

Pasien yang
mendapat nutrisi
parenteral
jangka panjang
Patofisiologi (Kolesistitis Kalkulus)
4 Faktor terjadinya kolesistitis
akalkulus

Respon
Stasis
inflamasi
Bilier
sistemik

Iskemik Penyakit
viseral infeksi
Hilang timbul
Nyeri perut
sebelah kanan
atas Kadang
menjalar ke
punggung/bahu
Demam
GEJALA
KLINIS
Mual, muntah

Kuning
Kriteria Diagnosis Kolesistitis Akut
Klasifikasi Kolesistitis
• Pasien dengan inflamasi ringan pada kandung empedu, tanpa disertai
disfungsi organ, dan kolesistektomi dapat dilakukan dengan aman dan
berisiko rendah. Pasien pada derajat ini tidak memenuhi kriteria untuk
Grade I kolesistitis sedang dan berat

• a. Leukositosis
• b. Massa teraba di abdomen kuadran atas
• c. Keluhan berlangsung lebih dari 72 jam
Grade II • d. Inflamasi lokal yang jelas (peritonitis bilier, abses perikolesistikus, abses
hepar, kolesistitis gangrenosa, kolesistitis emfisematosa)

• a. Disfungsi kardiovaskuler
• b. Disfungsi neurologis (penurunan kesadaran)
• c. Disfungsi pernapasan
• d. Disfungsi renal (oliguria, kreatitin >2mg/dL)
Grade III • e. Disfungsi hepar (PT-INR > 1,5)
• f. Disfungsi hematologi (trombosit <100.000/ mm)
Pemeriksaan Penunjang

USG

MRI
CT
SCAN
Penatalaksaan
• Istirahat total
• Pemberian nutrisi parenteral
• Diet rendah lemak
• Antibiotik sefalosporin generasi ketiga atau keempat
atau flurokuinolon, ditambah dengan metronidazole.
Golongan ampisilin, sefalosporin dan metronidazole
cukup memadai untuk mematikan kuman-kuman yang
umum terdapat pada kolesistitis akut sepeti E. coli, S.
faecalis dan Klebsiella.

Anda mungkin juga menyukai