Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR BULYYING DAN CONTOH KASUS

KELOMPOK 2
1. Eka Ariestya NPS (P17220173041)
2. Yuni Wulandari (P17220173044)
3. Vandareza Yusita P (P17220174049)
4. Yosi Aprilia (P17220174053)
5. Nanda Wahidiyana (P17220174057)
6. Wisnu Murti Aji (P17220174061)
7. Muhammad Imam M.TJ (P17220174065)
8. Intan Ayu Pratama (P17220174074)
9. Alwi Rismona (P17220174069)
Sub Pokok Bahasan
Definisi Bullying

Unsur-unsur Bullying

Ciri dan Bentuk Bulllying

Ciri-ciri Pelaku dan Korban Bullying

Contoh Kasus dan Pembahasan Bullying


Definisi Bullying
 Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang
dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk
fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh
seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat
kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun
mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan
dengan tujuan membuat korban menderita.
Pengertian Bullying Menurut Para Ahli

Olweus (2005) bullying adalah sebuah tindakan atau perilaku


agresif yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok
orang atau seseorang secara berulang-ulang dan dari waktu ke
waktu terhadap seorang korban yang tidak dapat
mempertahankan dirinya dengan mudah atau sebagai sebuah
penyalahgunaan kekuasaan/kekuatan secara sistematik

Menurut Wicaksana (2008), bullying adalah


kekerasan fisik dan psikologis jangka panjang
yang dilakukan seseorang atau kelompok,
terhadap seseorang yang tidak mampu
mempertahankan dirinya dalam situasi di mana
ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang itu
atau membuat dia tertekan.
Unsur-unsur Bullying
Menurut Coloroso (2006),

Teror
Ancaman
agresi lebih
lanjut

Niat untuk
mencederai

Ketidaksei
mbangan
kekuatan
Jenis dan Bentuk Bullying
Menurut Coloroso (2006)

Bullying secara
verbal

Bullying
Bullying
secara
elektronik
fisik

Bullying secara
relasional
Ciri pelaku dan Korban Bullying
Menurut Astuti (2008)

Gerak-geriknya seringkali
Hidup berkelompok dan dapat ditandai, yaitu sering
menguasai kehidupan sosial berjalan di depan, sengaja
siswa di sekolah. menabrak, berkata kasar,
menyepelekan/melecehkan.

Menempatkan diri ditempat Merupakan tokoh populer di


tertentu di sekolah/sekitarnya. sekolah.
Ciri korban Bulyying
menurut susanto (2010)

Secara akademis, Secara sosial, korban


korban terlihat lebih terlihat lebih memiliki
tidak cerdas dari orang hubungan yang erat
yang tidak menjadi dengan orang tua
korban atau sebaliknya mereka.

Secara fisik, korban adalah orang yang


Secara mental atau perasaan, lemah, korban laki-laki lebih sering
korban melihat diri mereka mendapat siksaan secara langsung,
sendiri sebagai orang yang bodoh misalnya bullying fisik. Dibandingkan
dan tidak berharga. Kepercayaan korban laki-laki, korban perempuan
diri mereka rendah dan tingkat lebih sering mendapat siksaan secara
tidak langsung misalnya melalui kata-
kecemasan sosial mereka tinggi
kata atau bullying verbal

Secara antar perorangan, walaupun


korban sangat menginginkan
penerimaan secara sosial, mereka
jarang sekali untuk memulai kegiatan-
kegiatan yang menjurus ke arah sosial.
Anak korban bullying kurang
diperhatikan oleh pembina, karena
korban tidak bersikap aktif dalam
sebuah aktivitas
Bocah Delapan Tahun Dipersekusi Temannya, Dibakar dan Dipaksa Minum Air Kencing
Jumat, 9 November 2018 17:52

• TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang anak berinisial MAS


berusia delapan tahun, menjadi korban persekusi oleh
teman bermainnya, di Jalan Masjid Pam Beting Semelur
tepatnya di belakang Masjid Nurul Jalal, Kota Tanjungbalai,
Selasa (6/11/2018) kemarin.
• Korban disuruh menenggak air kencing temannya, kaki kiri
korban juga mengalami luka bakar setelah di siram bensin
dan di sulut api saat bermain. Bocah laki-laki berinisial MAS
ini terus meringis kesakitan di rumah mungil sewaan
keluarganya.
• Ini merupakan hari pertama MAS di rawat dirumahnya,
setelah Rabu (7/11/2018) ia sempat menjalani perawatan di
RS Djoelham Tanjungbalai, akibat luka bakar di kakinya.
• Kejadian persekusi ini bermula, saat Selasa (6/11/2018)
petang lalu, MAS sedang bermain bersama tiga orang
temannya yang berusia sekitar 10 tahun.
• MAS di suruh untuk minum air kencing dari dalam botol
mineral oleh temannya. Kendati ia menolak, korban
tetap diperdaya ketiga temannya dengan menyebut isi
botol air mineral itu adalah teh manis.
• Setelah menenggak kencing temannya itu, MAS
ditertawai oleh dua orang temannya yang sedari tadi
menonton.
• Tidak berhenti sampai disitu, pelaku yang menyuruh
MAS meminun air kencingnya juga menyiramkan bahan
bakar dari botol bensin yang dipegang korban.
Tak berhenti sampai disitu, celakanya setelah disiram
menggunakan bahan bakar, pelaku lalu menyulut api ke
celana korban
• Kontan hal itu, membuat korban panik dan kesibukan bukan kepalang
untuk memadamkan api tersebut.
• Ibu MAS, URA mengatakan kejadian pembullyan yang dialami anaknya
bukan baru kali ini terjadi. Sebelumnya pernah badannya hingga lebam
biru.
• "Ini awalnya dia di bully suruh minum air kencing. Terus sesudah disuruh
minum air kencing celananya dibakar. Karena MAS sedang memegang
botol bensin, kareba kepanasan dilepaskan botol ditangannya itu dan
tumpah serta menyambar semua ke kaki kirinya," kata URA, Jumat
(9/11/2018)
• "Anak yang bakar ini kurang lebih berumur 10 tahun, saya tidak terlalu
kenal. Dan laporan telah diterima kemarin pukul 17.00 WIB,"
sambungnya.
• Sementara itu, MAS menceritakan bahwa ia saat itu sedang bermain
dan awalnya dipaksa untuk meminum air kencing yang dibilang teh
manis hingga akhirnya kaki kirinya dibakar
• "Di bilang dia waktu itu, minum-minum. Itu enak
teh manis. Terus awak teriak bilang Mak tolong
aku," kata MAS.
• "Terus di paksanya lagi minum-minum. Awak
minumlah rupanya air kencing. Karena di bilangnya
teh manis. Setelah itu mereka tertawa,"
sambungnya.
• Hingga kini pihak keluarga masih menunggu
keadilan, atas tindakan persekusi yang dialami anak
ketiga dari empat bersaudara tersebut. (cr9/tribun-
medan.com)
Pembahasan Kasus
• Kasus bully yang di alami anak tersebut merupakan
jenis bullying secara fisik di mana dia suruh meminum
botol berisi air kencing,selain itu secara fisik dia juga di
siram dengan bensin yang mengakibatkan luka bakar
pada kakinya. Hal ini menyebabkan kondisi kejiwaan
(ketakukan atau merasa terancam ketika ingin bermain
dengan teman-temannya) kurangnya pengawasan dari
orang tua dan cara mendidik orang tua juga
mempengaruhi cara bersosialisasi dan kepribadian
seorang ada ketika diluar rumah sebagai contohnya
dalam kasus itu. Sesama anak bermain yang masih kecil
tapi sudah mempunyai pemikiran yang buruk untuk
melukai temannya sendiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai