PERSPEKTIF KRIMINOLOGI
Paper
Disampaikan Pada Lokakarya
“Kemitraan Antara Polri dan Masyarakat Dalam
Penanganan Radikalisme”
Dalam Rangka HUT Bhayangkara Ke-65 POLRI
Oleh
Saut P. Panjaitan
( Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya )
Sifat Radikalisme
diwujudkan dengan cara :
a. Kekerasan (violent)
b. Tanpa kekerasan (non-violent)
• Didorong oleh rasa ketidak adilan dan kekecewaan akibat tata
sosio-ekonomis dan sosio-politis, yang sifatnya :
a. diskualifikatif, dicirikan dengan sulitnya mendapatkan akses ke
dunia kerja akibat ketidak mampuan bersaing karena rendahnya
Penyebab Timbulnya keterampilan dan pendidikan;
b. Dislokasi sosial-ekonomis, dalam bentuk termarginalisasikannya
Radikalisme / kaum miskin dari sumber daya ekonomi, sosial, dan kultural;
c. Deprivasi sosio-politis, dapat berupa proses pemiskinan
Ekstrimisme masyarakat kelas bawah, lebih besar melalui lembaga-lembaga
ekonomi yang sifatnya monopolitik, adanya konglomerasi dan
masuknya modal asing yang berkolusi dengan elit penguasa lokal
atas penguasaan sumber-sumber ekonomi dan politis.
• Mengharapkan konsekuensi
politik sesuai dengan yang
diyakininya.
Penanggulangan radikalisme
melalui sarana dan
mekanisme hukum harus
dilakukan secara hati-hati.
Karena proses
kriminalisasi yang tanpa
memilah-milah, justru
akan mendatangkan
keresahan sosial (social
unrest).
Jalur Non-Penal
Jalur Penal/Represif
• Menangani faktor kondusif
• Kebijakan serta dapat menimbulkan
formulatif/legislatif kejahatan (kausatif dan
(perumusan, hukum mendasar).
pidana).
• Pendidikan, economic
• Kebijakan aplikatif prevention, pendekatan
(penerapan hukum pidana). moral, peningkatan social
• Kebijakan eksekutif welfare, dsb.
(pelaksanaan pidana oleh
aparat penegak hukum)
Upaya menjadikan masyarakat
sebagai lingkungan sosial dan
Konsep / cara perbuatan lingkungan hidup yang sehat
melawan hukum dan apa (material / immaterial) dari
sanksinya. faktor-faktor kriminogen)
Kriminalisasi ?
• Perbuatan melawan
hukum. Masyarakat dijadikan faktor
• Pertanggungjawaban Dalam negara demokrasi, penangkal kejahatan (anti-
pidana (mens nea)
apakah wacana (kebebasan kriminogen)
• Sanksi (punishment) berpendapat) merupakan suatu
• Tindakan (treatment) kejahatan ? MenghapusSocial Policy
kondisi-kondisi sosial
yang dapat menurunkan harkat
dan martabat kemanusiaan,
seperti kemiskinan, ketidakadilan,
Hindari Overcriminilization kebuta hurufan, diskriminasi, dsb.
Deradikalisasi
Pencerahan Sosial Social Policy Soft-Approach
Pemahaman akan
Kebhinekaan /
Keberagaman
Referensi
Antara News.com/berita/259918, diupdate tgl. 20 Juni 2011.
Andi Hamzah. 1987. Hukum Pidana Politik, Jakarta, P.T. Pradnya Paramita.
Hoofnagels, G.P. 1969. The Other Side Of Criminology. Kluwer Duventer Holland.
Nawawi, Barda. 2002. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Bdg. Citra Aditya
Bakti.
Schafer, Stephen. 1974. The Political Criminal. New York – London, The Free Press.
Wijngaert, Christine Van den. 1980. The Political Offences : Exception To Extradition.
1980.
Curriculum Vitae
Nama : Saut P. Panjaitan
Tempat/Tgl. Lahir : Pontianak / 21 Januari 1963
Pekerjaan : Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
Pangkat / Jabatan Fungsional : Pembina Tk. I / Lektor Kepala
Jabatan Administratif : 1. Ketua Bagian Hukum Administrasi FH UNSRI
2. Sekretaris BKBH Fakultas Hukum UNSRI
3. Ketua Program Studi Magister Kenotariatan (MKn)
Fakultas Hukum UNSRI
Bidang Keahlian : Hukum Administrasi dan Pemerintahan
Pendidikan : 1. Sarjana Hukum (FH UNSRI) – 1987
2. Magister Hukum (Pascasarjana UNPAD) – 1994
3. Sedang Menyelesaikan Pendidikan Doktor Ilmu
Hukum pada Pascasarjana UNSRI.
Organisasi : 1. Wakil Ketua Asosiasi Pengajar HTN/HAN Se-
Indonesia Wilayah Sumatera Selatan
2. Aktif pada Badan Kerjaasma (BKS) Prodi MKn Se-
Indonesia
3. Perbakin Sumsel
Saut P. Panjaitan