Anda di halaman 1dari 40

THEORY OF FIRE EXTINGUISHMENT

(TEORI PEMADAMAN KEBAKARAN)

HENY TRIASBUDI, IR., MSC.


FIRE SAFETY SPECIALIST
HENY TRIASBUDI
S1 TEKNIK SIPIL, UNIVERSITAS BRAWIJAYA
S2 FIRE SCIENCE, UNIVERSITY OF NEW HAVEN
FIRE SAFETY SPECIALIST
0811 917154
0251 8319633
henytb@yahoo.com

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 2


PENDAHULUAN

 Teori terjadinya api, Tetrahedron of Fire: api akan terjadi


bila ada 4 unsur: bahan bakar, oksigen, panas dan
reaksi rantai kimia.

 Teori pemadaman api: api akan padam bila 1 unsur atau


lebih dihilangkan dari 4 unsur dari tetrahedron
terjadinya api.

 Mekanisme penerapan teori:


 Memisahkan bahan bakar dari nyala api.

 Menghilangkan atau mengurangi oksigen.

 Mengurangi temperatur bahan bakar atau nyala.

 Memutuskan reaksi rantai kebakaran.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 3


 Bila satu jenis mekanisme dilaksanakan, biasanya
beberapa jenis mekanisme lain secara simultan akan
terlaksana, contoh: kebakaran bahan bakar padat yang
dipadamkan dengan air.

 Mekanisme yang terjadi:


 Temperatur air rendah mengurangi temperatur tinggi

kebakaran.
 Uap air menghilangkan atau mengurangi oksigen.

 Contoh lain: pengunaan bahan kimia kering. Mekanisme


yang terjadi:
 Memadamkan nyala dengan interaksi kimia.
 Memisahkan bahan bakar dengan nyala.

 Menurunkan temperatur nyala.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 4


 Contoh lain: pengunaan tepung busa. Mekanisme yang
terjadi:
 Memisahkan bahan bakar dari nyala api.

 Menurunkan temperatur permukaan bahan bakar.


 Mengurangi bahan bakar dengan proses dilusi
(pengenceran).

 Dalam kebakaran, media pemadam yang digunakan:


 Water (air).
 Aqueous foam (busa aqueous).

 Water mist (kabut air).


 Inert gas (gas lembam).
 Dry chemical (bahan kimia kering).

 Clean agent (bahan bersih).

 Special agent (bahan khusus).

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 5


PEMADAMAN DENGAN AIR

 Keuntungan penggunaan air:


 Harga murah.
 Tersedia setiap saat.
 Memerlukan panas yang tinggi untuk penguapan, 4x

lebih tinggi dari cairan tidak terbakar lainnya.


 Tidak beracun.

 Dapat disimpan pada tekanan dan temperatur normal.

 Kerugian penggunaan air:


 Beku di bawah temperatur 0 °C.

 Menghantar arus listrik.

 Dapat merusak fasilitas/ peralatan yang tidak


terbakar/ yang dilindungi.
 Tidak sesuai untuk cairan yang dapat terbakar.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 6


 Mekanisme pemadaman:
 Mendinginkan bahan bakar.
 Mendinginkan nyala api.
 Uap yang terbentuk akan mengurangi oksigen.
 Kabut yang terbentuk akan menghalangi radiasi
panas.

 Dua cara penggunaan air:


 Dengan selang air.
 Melalui sprinkler manual dan otomatis.

 Kebutuhan penggunaan air:


 Untuk pemadaman, keperluan air diukur dengan laju
aliran (gpm atau l/menit), durasi (menit atau jam) dan
tekanan (bar atau psi) pada nozzle.
 Contoh: keperluan air pemadam untuk pemukiman
dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 7
Tabel 1. Hubungan antara Laju Aliran Air dan Durasi Pemadaman Kebakaran

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 8


PEMADAMAN DENGAN BUSA AQUEOUS
 Busa aqueous pada umumnya digunakan untuk
pemadaman kebakaran pada cairan yang dapat terbakar.
Penggunaan khusus pada tempat yang sulit dicapai untuk
bahan bakar cair dan padat, seperti dalam gedung atau
ruang dalam kapal dapat digunakan sistem pembanjiran
(flooding system).
 Keuntungan penggunaan busa:
 Busa lebih ringan dari semua cairan yang dapat
terbakar, jadi selalu terapung menutupi permukaan
cairan.
 Paling efektif untuk penggunaan pada bahan bakar cair.

 Kerugian penggunaan busa:


 Busa merupakan emulsi udara air yang mudah pecah
oleh pengaruh fisis dan mekanis.
 Menghantar arus listrik.
 Harga relatif mahal.
 Menimbulkan bekas-bekas busa pada peralatan.
 Ketersediaan yang terbatas.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 9
 Kebutuhan penggunaan busa:
 Untuk pemadaman, keperluan busa diukur dengan
l/menit/m2 dan durasi (menit).
 Keperluan busa pemadam untuk berbagai jenis alat
sesuai dengan jenis dan ukuran peralatan, sebagai
contoh dapat dilihat pada perhitungan kebutuhan
busa.
 Busa disimpan sebagai konsentrat busa dengan
persentase 1%, 3% atau 6% dalam pail 5 galon atau
drum 55 galon.

Gambar 1. Pail Konsentrat Busa Ukuran 5 Galon


28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 10
PEMADAMAN DENGAN KABUT AIR
 Pemadaman dengan media kabut air merupakan
teknologi relatif baru dikembangkan sebagai pengganti
bahan mengandung halogen (halon).

 Keuntungan penggunaan kabut air:


 Air relatif murah.
 Tidak merusak fasilitas/ peralatan yang dilindungi
karena butiran air sebelum mencapai permukaan
peralatan sudah hilang/ habis.
 Tidak beracun.

 Kerugian penggunaan kabut air:


 Memerlukan alat penyimpan/ tabung yang khusus.
 Memerlukan tabung untuk menyimpan gas
pendorong.
 Harga sistem peralatan relatif mahal.
 Air sebagai bahan baku harus mempunyai
karakteristik tertentu.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 11
 Tiga cara penggunaan kabut air:
 Pemasangan tetap (fixed installation), untuk
pemadaman kebakaran di dalam ruang.
 Nozzle tetap (fixed spray nozzle), dipasang di
sekeliling fasilitas/ peralatan yang dilindungi.
 Menggunakan alat pemadam ringan.

 Mekanisme penggunaan kabut air:


 Butiran kabut yang menguap akan menghilangkan
panas pada permukaan bahan bakar atau nyala api.
 Butiran halus kabut menguap pada udara panas
sebelum mengenai nyala api, uap akan mengencerkan
oksigen.
 Kabut akan menghalangi perpindahan radiasi panas

dari nyala api ke bahan bakar.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 12


 Kebutuhan penggunaan kabut air:
 Untuk pemadaman, keperluan kabut air diukur
dengan laju aliran air (gpm atau l/menit/m2), tekanan
(bar atau psi) dan durasi pemadaman (detik atau
menit).

 Sebagai contoh, perbandingan antara diameter butiran


air yang disemburkan dari sprinkler, selang dan kabut
air (dari nozzle Microfog) seperti Gambar 2 berikut.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 13


Gambar 2. Perbandingan Ukuran Butiran Air.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 14
PEMADAMAN DENGAN GAS INERT

 Gas inert memadamkan kebakaran dengan cara


mengencerkan oksigen.
 Keuntungan penggunaan gas inert:
 Tidak menimbulkan bekas-bekas/ sisa media
pemadam pada fasilitas/ peralatan yang dilindungi.
 Tidak menghantar arus listrik.

 Kerugian penggunaan air:


 Memerlukan alat penyimpan/ tabung yang khusus.
 Harus disimpan dengan tekanan dan temperatur

tertentu.
 Harga relatif mahal.

 Dapat mempengaruhi kesehatan manusia.

 Ketersediaan yang terbatas.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 15


 Kebutuhan penggunaan gas inert:
 Untuk pemadaman, keperluan gas inert diukur
dengan kg/m3 .
 Sebagai contoh konsentrasi gas CO2 dan N2 yang

diperlukan untuk pemadaman sebagai tabel berikut.

Gambar 3. Sistem Pemadaman Kebakaran dengan CO2.


28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 16
Tabel 2. Rasio Volume Minimum CO2 atau N2 untuk Memadamkan
Kebakaran pada Temperatur Udara 25 °C.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 17


PEMADAMAN DENGAN BAHAN KIMIA KERING
 Bahan kimia kering merupakan alternatif untuk
penggunaan gas-gas inert sebagai media pemadam.

 Menggunakan mekanisme pemutusan reaksi rantai


kimia dalam pemadaman.

 Keuntungan penggunaan bahan kimia kering:


 Tidak menghantarkan arus listrik.
 Efektif memadamkan nyala api.

 Kerugian penggunaan bahan kimia kering:


 Dapat menimbulkan pengkaratan pada fasilitas/
peralatan yang dilindungi.
 Memerlukan alat penyimpan/ tabung yang khusus.
 Memerlukan tabung untuk menyimpan gas
pendorong.
 Harga relatif mahal.
 Ketersediaan yang terbatas.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 18


 Cara penggunaan:
 Pembanjiran total (total flooding).

 Penggunaan setempat (local application).

 Dengan selang (hand hose application).

 Gabungan pembanjiran total dan penggunaan lokal.

 Kebutuhan penggunaan bahan kimia kering:


 Untuk pemadaman, keperluan bahan kimia kering
diukur dengan berat per satuan luas permukaan
peralatan (kg/m2) dan durasi (menit atau detik).
 Beberapa bahan kimia kering dapat di lihat pada Tabel

3 berikut.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 19


Tabel 3. Bahan Kimia Kering.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 20


PEMADAMAN DENGAN BAHAN BERSIH
 Bahan bersih (clean agent) digunakan sebagai pengganti
bahan media pemadam yang bersifat halogen khususnya
Halon yang termasuk kelompok ODS (Ozone Depletion
Substances) atau bahan/ gas perusak lapisan ozon.
 Menggunakan mekanisme pemutusan reaksi rantai kimia
dalam pemadaman.
 Keuntungan penggunaan gas inert:
 Tidak menghantarkan arus listrik.
 Efektif memadamkan nyala api.
 Tidak beracun dengan kondisi dan syarat tertentu.

 Kerugian penggunaan air:


 Memerlukan alat penyimpan/ tabung yang khusus.
 Harus disimpan dengan tekanan & temperatur tertentu.
 Sebagian media memerlukan tabung untuk menyimpan
gas pendorong.
 Harga relatif mahal.
 Ketersediaan yang terbatas.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 21


 Kebutuhan penggunaan bahan bersih:
 Untuk pemadaman, keperluan bahan bersih kering
diukur dengan:
o Konsentrasi desain (% O2) dan kg/m2 (berat bahan/

luas permukaan peralatan) untuk penggunaan lokal


(local application).
3
o Konsentrasi desain (% O2) dan kg/m (berat bahan/
volume ruang) untuk pembanjiran total (total
flooding).
 Contoh: kebutuhan clean agent Perfluorobutane (FC-

3-1-10) dapat di lihat pada Tabel 4 berikut.

 Clean agent menurut NFPA 2001 seperti pada Tabel 5.

 Konsentrasi inert clean agent terhadap beberapa bahan


bakar gas seperti pada Tabel 6.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 22
Tabel 4. Jumlah Total Flooding untuk Clean Agent FC-3-1-10.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 23


Tabel 4. Jumlah Total Flooding untuk Clean Agent FC-3-1-10 (pembesaran).

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 24


Tabel 5. Clean Agent menurut NFPA 2001.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 25


Tabel 6. Konsentrasi Kelembaman Clean Agent (1).

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 26


Tabel 6. Konsentrasi Kelembaman Clean Agent (2).

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 27


PEMADAMAN DENGAN BAHAN KHUSUS

 Bahan kimia khusus diperlukan untuk pemadaman


kebakaran logam. Bila digunakan air, dapat terjadi
ledakan uap atau kebakaran hebat pada saat
pembentukan hidrogen akibat reaksi antara logam
dengan air.

 Logam yang dapat terbakar (combustible metal) akan


terbakar pada temperatur tinggi sesuai jenis logam.
(Lihat Tabel 7).

 Untuk kebakaran logam tidak ada media lain yang efektif


dan sesuai kecuali seperti bahan-bahan kimia pada
Tabel 8 berikut.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 28


Tabel 7. Jenis-jenis Logam yang Terbakar sesuai Boiling Point.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 29


Tabel 8. Bahan Kimia Pemadam untuk Kebakaran Logam (1).

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 30


Tabel 8. Bahan Kimia Pemadam untuk Kebakaran Logam (2).

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 31


CONTOH PERHITUNGAN :
PENGGUNAAN BUSA PEMADAM UNTUK
KEBAKARAN TANGKI ATAP TETAP
(FIXED ROOF TANK)

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 32


Gambar 4. Tangki Atap Tetap (Fixed Roof Tanks).
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 33
Gambar 5. Tangki Atap Terapung (Floating Roof Tanks).
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 34
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 35
(Lihat Tabel 9)

(Lihat Tabel 10)


(Lihat Tabel 11)

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 36


Tabel 9. Hubungan Waktu Pemadaman dengan Bahan Bakar Cair.

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 37


Tabel 10. Hubungan Jumlah Selang dengan Diameter Tangki.

Tabel 11. Hubungan Waktu Operasi Selang dengan Diameter Tangki

28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 38


28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 39
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 40

Anda mungkin juga menyukai