0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan40 halaman
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Nilai akhir jumlah skor keseluruhan terentang 7- 28
Nilai 1- 7 = kurang
8 – 14 = cukup
15 – 21 = baik
21 – 28 = sangat baik
Judul Asli
Smt 106, FF, Sesi 4, Theory of Fire Extinguishment, 28 Jan 2017
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Nilai akhir jumlah skor keseluruhan terentang 7- 28
Nilai 1- 7 = kurang
8 – 14 = cukup
15 – 21 = baik
21 – 28 = sangat baik
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Nilai akhir jumlah skor keseluruhan terentang 7- 28
Nilai 1- 7 = kurang
8 – 14 = cukup
15 – 21 = baik
21 – 28 = sangat baik
FIRE SAFETY SPECIALIST HENY TRIASBUDI S1 TEKNIK SIPIL, UNIVERSITAS BRAWIJAYA S2 FIRE SCIENCE, UNIVERSITY OF NEW HAVEN FIRE SAFETY SPECIALIST 0811 917154 0251 8319633 henytb@yahoo.com
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 2
PENDAHULUAN
Teori terjadinya api, Tetrahedron of Fire: api akan terjadi
bila ada 4 unsur: bahan bakar, oksigen, panas dan reaksi rantai kimia.
Teori pemadaman api: api akan padam bila 1 unsur atau
lebih dihilangkan dari 4 unsur dari tetrahedron terjadinya api.
Mekanisme penerapan teori:
Memisahkan bahan bakar dari nyala api.
Menghilangkan atau mengurangi oksigen.
Mengurangi temperatur bahan bakar atau nyala.
Memutuskan reaksi rantai kebakaran.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 3
Bila satu jenis mekanisme dilaksanakan, biasanya beberapa jenis mekanisme lain secara simultan akan terlaksana, contoh: kebakaran bahan bakar padat yang dipadamkan dengan air.
Mekanisme yang terjadi:
Temperatur air rendah mengurangi temperatur tinggi
kebakaran. Uap air menghilangkan atau mengurangi oksigen.
Contoh lain: pengunaan bahan kimia kering. Mekanisme
yang terjadi: Memadamkan nyala dengan interaksi kimia. Memisahkan bahan bakar dengan nyala.
Menurunkan temperatur nyala.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 4
Contoh lain: pengunaan tepung busa. Mekanisme yang terjadi: Memisahkan bahan bakar dari nyala api.
Menurunkan temperatur permukaan bahan bakar.
Mengurangi bahan bakar dengan proses dilusi (pengenceran).
Dalam kebakaran, media pemadam yang digunakan:
Water (air). Aqueous foam (busa aqueous).
Water mist (kabut air).
Inert gas (gas lembam). Dry chemical (bahan kimia kering).
Clean agent (bahan bersih).
Special agent (bahan khusus).
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 5
PEMADAMAN DENGAN AIR
Keuntungan penggunaan air:
Harga murah. Tersedia setiap saat. Memerlukan panas yang tinggi untuk penguapan, 4x
lebih tinggi dari cairan tidak terbakar lainnya.
Tidak beracun.
Dapat disimpan pada tekanan dan temperatur normal.
Kerugian penggunaan air:
Beku di bawah temperatur 0 °C.
Menghantar arus listrik.
Dapat merusak fasilitas/ peralatan yang tidak
terbakar/ yang dilindungi. Tidak sesuai untuk cairan yang dapat terbakar.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 6
Mekanisme pemadaman: Mendinginkan bahan bakar. Mendinginkan nyala api. Uap yang terbentuk akan mengurangi oksigen. Kabut yang terbentuk akan menghalangi radiasi panas.
Dua cara penggunaan air:
Dengan selang air. Melalui sprinkler manual dan otomatis.
Kebutuhan penggunaan air:
Untuk pemadaman, keperluan air diukur dengan laju aliran (gpm atau l/menit), durasi (menit atau jam) dan tekanan (bar atau psi) pada nozzle. Contoh: keperluan air pemadam untuk pemukiman dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. 28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 7 Tabel 1. Hubungan antara Laju Aliran Air dan Durasi Pemadaman Kebakaran
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 8
PEMADAMAN DENGAN BUSA AQUEOUS Busa aqueous pada umumnya digunakan untuk pemadaman kebakaran pada cairan yang dapat terbakar. Penggunaan khusus pada tempat yang sulit dicapai untuk bahan bakar cair dan padat, seperti dalam gedung atau ruang dalam kapal dapat digunakan sistem pembanjiran (flooding system). Keuntungan penggunaan busa: Busa lebih ringan dari semua cairan yang dapat terbakar, jadi selalu terapung menutupi permukaan cairan. Paling efektif untuk penggunaan pada bahan bakar cair.
Kerugian penggunaan busa:
Busa merupakan emulsi udara air yang mudah pecah oleh pengaruh fisis dan mekanis. Menghantar arus listrik. Harga relatif mahal. Menimbulkan bekas-bekas busa pada peralatan. Ketersediaan yang terbatas. 28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 9 Kebutuhan penggunaan busa: Untuk pemadaman, keperluan busa diukur dengan l/menit/m2 dan durasi (menit). Keperluan busa pemadam untuk berbagai jenis alat sesuai dengan jenis dan ukuran peralatan, sebagai contoh dapat dilihat pada perhitungan kebutuhan busa. Busa disimpan sebagai konsentrat busa dengan persentase 1%, 3% atau 6% dalam pail 5 galon atau drum 55 galon.
Gambar 1. Pail Konsentrat Busa Ukuran 5 Galon
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 10 PEMADAMAN DENGAN KABUT AIR Pemadaman dengan media kabut air merupakan teknologi relatif baru dikembangkan sebagai pengganti bahan mengandung halogen (halon).
Keuntungan penggunaan kabut air:
Air relatif murah. Tidak merusak fasilitas/ peralatan yang dilindungi karena butiran air sebelum mencapai permukaan peralatan sudah hilang/ habis. Tidak beracun.
Kerugian penggunaan kabut air:
Memerlukan alat penyimpan/ tabung yang khusus. Memerlukan tabung untuk menyimpan gas pendorong. Harga sistem peralatan relatif mahal. Air sebagai bahan baku harus mempunyai karakteristik tertentu. 28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 11 Tiga cara penggunaan kabut air: Pemasangan tetap (fixed installation), untuk pemadaman kebakaran di dalam ruang. Nozzle tetap (fixed spray nozzle), dipasang di sekeliling fasilitas/ peralatan yang dilindungi. Menggunakan alat pemadam ringan.
Mekanisme penggunaan kabut air:
Butiran kabut yang menguap akan menghilangkan panas pada permukaan bahan bakar atau nyala api. Butiran halus kabut menguap pada udara panas sebelum mengenai nyala api, uap akan mengencerkan oksigen. Kabut akan menghalangi perpindahan radiasi panas
dari nyala api ke bahan bakar.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 12
Kebutuhan penggunaan kabut air: Untuk pemadaman, keperluan kabut air diukur dengan laju aliran air (gpm atau l/menit/m2), tekanan (bar atau psi) dan durasi pemadaman (detik atau menit).
Sebagai contoh, perbandingan antara diameter butiran
air yang disemburkan dari sprinkler, selang dan kabut air (dari nozzle Microfog) seperti Gambar 2 berikut.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 13
Gambar 2. Perbandingan Ukuran Butiran Air. 28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 14 PEMADAMAN DENGAN GAS INERT
Gas inert memadamkan kebakaran dengan cara
mengencerkan oksigen. Keuntungan penggunaan gas inert: Tidak menimbulkan bekas-bekas/ sisa media pemadam pada fasilitas/ peralatan yang dilindungi. Tidak menghantar arus listrik.
Kerugian penggunaan air:
Memerlukan alat penyimpan/ tabung yang khusus. Harus disimpan dengan tekanan dan temperatur
tertentu. Harga relatif mahal.
Dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Ketersediaan yang terbatas.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 15
Kebutuhan penggunaan gas inert: Untuk pemadaman, keperluan gas inert diukur dengan kg/m3 . Sebagai contoh konsentrasi gas CO2 dan N2 yang
diperlukan untuk pemadaman sebagai tabel berikut.
Gambar 3. Sistem Pemadaman Kebakaran dengan CO2.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 16 Tabel 2. Rasio Volume Minimum CO2 atau N2 untuk Memadamkan Kebakaran pada Temperatur Udara 25 °C.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 17
PEMADAMAN DENGAN BAHAN KIMIA KERING Bahan kimia kering merupakan alternatif untuk penggunaan gas-gas inert sebagai media pemadam.
Menggunakan mekanisme pemutusan reaksi rantai
kimia dalam pemadaman.
Keuntungan penggunaan bahan kimia kering:
Tidak menghantarkan arus listrik. Efektif memadamkan nyala api.
Kerugian penggunaan bahan kimia kering:
Dapat menimbulkan pengkaratan pada fasilitas/ peralatan yang dilindungi. Memerlukan alat penyimpan/ tabung yang khusus. Memerlukan tabung untuk menyimpan gas pendorong. Harga relatif mahal. Ketersediaan yang terbatas.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 18
Cara penggunaan: Pembanjiran total (total flooding).
Penggunaan setempat (local application).
Dengan selang (hand hose application).
Gabungan pembanjiran total dan penggunaan lokal.
Kebutuhan penggunaan bahan kimia kering:
Untuk pemadaman, keperluan bahan kimia kering diukur dengan berat per satuan luas permukaan peralatan (kg/m2) dan durasi (menit atau detik). Beberapa bahan kimia kering dapat di lihat pada Tabel
3 berikut.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 19
Tabel 3. Bahan Kimia Kering.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 20
PEMADAMAN DENGAN BAHAN BERSIH Bahan bersih (clean agent) digunakan sebagai pengganti bahan media pemadam yang bersifat halogen khususnya Halon yang termasuk kelompok ODS (Ozone Depletion Substances) atau bahan/ gas perusak lapisan ozon. Menggunakan mekanisme pemutusan reaksi rantai kimia dalam pemadaman. Keuntungan penggunaan gas inert: Tidak menghantarkan arus listrik. Efektif memadamkan nyala api. Tidak beracun dengan kondisi dan syarat tertentu.
Kerugian penggunaan air:
Memerlukan alat penyimpan/ tabung yang khusus. Harus disimpan dengan tekanan & temperatur tertentu. Sebagian media memerlukan tabung untuk menyimpan gas pendorong. Harga relatif mahal. Ketersediaan yang terbatas.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 21
Kebutuhan penggunaan bahan bersih: Untuk pemadaman, keperluan bahan bersih kering diukur dengan: o Konsentrasi desain (% O2) dan kg/m2 (berat bahan/
luas permukaan peralatan) untuk penggunaan lokal
(local application). 3 o Konsentrasi desain (% O2) dan kg/m (berat bahan/ volume ruang) untuk pembanjiran total (total flooding). Contoh: kebutuhan clean agent Perfluorobutane (FC-
3-1-10) dapat di lihat pada Tabel 4 berikut.
Clean agent menurut NFPA 2001 seperti pada Tabel 5.
Konsentrasi inert clean agent terhadap beberapa bahan
bakar gas seperti pada Tabel 6. 28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 22 Tabel 4. Jumlah Total Flooding untuk Clean Agent FC-3-1-10.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 23
Tabel 4. Jumlah Total Flooding untuk Clean Agent FC-3-1-10 (pembesaran).
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 24
Tabel 5. Clean Agent menurut NFPA 2001.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 25
Tabel 6. Konsentrasi Kelembaman Clean Agent (1).
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 26
Tabel 6. Konsentrasi Kelembaman Clean Agent (2).
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 27
PEMADAMAN DENGAN BAHAN KHUSUS
Bahan kimia khusus diperlukan untuk pemadaman
kebakaran logam. Bila digunakan air, dapat terjadi ledakan uap atau kebakaran hebat pada saat pembentukan hidrogen akibat reaksi antara logam dengan air.
Logam yang dapat terbakar (combustible metal) akan
terbakar pada temperatur tinggi sesuai jenis logam. (Lihat Tabel 7).
Untuk kebakaran logam tidak ada media lain yang efektif
dan sesuai kecuali seperti bahan-bahan kimia pada Tabel 8 berikut.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 28
Tabel 7. Jenis-jenis Logam yang Terbakar sesuai Boiling Point.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 29
Tabel 8. Bahan Kimia Pemadam untuk Kebakaran Logam (1).
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 30
Tabel 8. Bahan Kimia Pemadam untuk Kebakaran Logam (2).
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 31
CONTOH PERHITUNGAN : PENGGUNAAN BUSA PEMADAM UNTUK KEBAKARAN TANGKI ATAP TETAP (FIXED ROOF TANK)
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 32
Gambar 4. Tangki Atap Tetap (Fixed Roof Tanks). 28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 33 Gambar 5. Tangki Atap Terapung (Floating Roof Tanks). 28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 34 28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 35 (Lihat Tabel 9)
(Lihat Tabel 10)
(Lihat Tabel 11)
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 36
Tabel 9. Hubungan Waktu Pemadaman dengan Bahan Bakar Cair.
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 37
Tabel 10. Hubungan Jumlah Selang dengan Diameter Tangki.
Tabel 11. Hubungan Waktu Operasi Selang dengan Diameter Tangki
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 38
28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 39 28/01/2017 Heny Triasbudi/ Theory of Fire Extinguishment 40