Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan Radiologi
3. Biopsi
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
2. Konservatif
3. Tindakan bedah sementara
4. Perawatan
A. Pengkajian
a. Identitas
ASUHAN KEPERAWATAN
Lihat kondisi pasien. Penyakit ini sebagian
besar ditemukan pada bayi cukup bulan dan
merupakan kelainan tunggal.
b. Anamnesis
• Adanya keterlambatan pengeluaran mekonium yang
pertama, biasanya keluar >24 jam.
• Adanya muntah berwarna hijau.
• Adanya obstipasi masa neonates, jika terjadi pada anak
yang lebih besar obstipasi semakin sering, perut kembung,
dan pertumbuhan terhambat.
• Adanya riwayat keluarga sebelumnya yang pernah
menderita keluhan serupa, misalnya anak laki-laki
terdahulu meninggal sebelum usia 2 minggu dengan
riwayat tidak dapat defekasi.
c. Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : Tanda khas didapatkan adanya
distensi abnormal. Pemeriksaan rectum dan
feses akan didapatkan adanya perubahan feses
seperti pita dan berbau busuk.
• Auskultasi : Pada fase awal didapatkan
penurunan bising usus, dan berlanjut dengan
hilangnya bising usus.
• Perkusi : Timpani akibat abdominal mengalami
kembung.
• Palpasi : Teraba dilatasi kolon abdominal.
d. Pemeriksaan Diagnostik
• Foto Polos adomen
• Biopsi
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul
adalah ;
• Risiko konstipasi berhubungan dengan
penyempitan kolon, sekunder, obstruksi
mekanik
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan makanan tidak adekuat dan
rangsangan muntah
C. Intervensi
Risiko konstipasi berhubungan dengan
penyempitan kolon, sekunder, obstruksi mekanik
• Tujuan : Pola BAB normal
• Kriteria Hasil : Pasien tidak mengalami
konstipasi, pasien mempertahankan defekasi
setiap hari
No Intervensi Rasional
1 Observasi bising usus dan periksa Untuk menyusun rencana penanganan
adanya distensi abdomen pasien. yang efektif dalam mencegah konstipasi
Pantau dan catat frekuensi dan dan impaksi fekal
karakteristik feses
2 Catat asupan haluaran secara Untuk meyakinkan terapi penggantian
akurat cairan dan hidrasi
3 Dorong pasien untuk Untuk meningkatkan terapi penggantian
mengkonsumsi cairan 2.5 L setiap cairan dan hidrasi
hari, bila tidak ada kontraindikasi
4 Lakukan program defekasi. Untuk membantu adaptasi terhadap fungsi
Letakkan pasien di atas pispot atau fisiologi normal
commode pada saat tertentu
setiap hari, sedekat mungkin
kewaktu biasa defekasi (bila
diketahui)
5 Berikan laksatif, enema, atau Untuk meningkatkan eliminasi feses padat
supositoria sesuai instruksi atau gas dari saluran pencernaan, pantau
keefektifannya
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan makanan tidak adekuat dan
rangsangan muntah
• Tujuan : Kebutuhan cairan terpenuhi
• Kriteria Hasil : Turgor kulit elastik dan normal,
CRT < 3 detik, Berat badan stabil
No Intervensi Rasional
2 Pertahankan intake dan output Untuk menjaga agar berat badan stabil
yang akurat