Anda di halaman 1dari 20

ANSIETAS

DEFINISI
• Ansietas atau kecemasan adalah respon terhadap s
uatu ancaman yang sumbernya tidak diketahui, inte
rnal, samar-samar, atau konfliktual (Kaplan and Sad
ock, 2010).
EPIDEMIOLOGI
• Jumlah penderita gangguan kecemasan baik akut m
aupun kronik diperkirakan mencapai 5% dari jumla
h penduduk, dengan perbandingan antara wanita d
an pria 2 banding 1 (Hawari, 2001).
RENTANG RESPON ANSIETAS
TINGKAT ANSIETAS
1. Kecemasan ringan
2. Kecemasan sedang
3. Kecemasan berat
4. Panik
1. Ansietas Ringan
Lapang persepsi melebar dan orang akan bersikap hati-hati
dan waspada.
 Respons fisiologis : sesekali mengalami napas pendek, nai
knya tekanan darah dan nadi, muka berkerut, bibir berget
ar, dan mengalami gejala pada lambung.
 Respons kognitif : lapang persepsi yang melebar, dapat m
enerima rangsangan yang kompleks, konsentrasi pada ma
salah dan dapat menjelaskan masalah secara efektif.
 Respons perilaku dan emosi : tidak dapat duduk tenang, t
remor halus pada tangan, suara kadang-kadang meninggi.
1. Ansietas Sedang
Lapang persepsi pada lingkungan menurun dan memfokuskan d
iri pada hal-hal penting saat itu juga dan menyampingkan hal-h
al lain.
 Respons fisiologis : sering napas pendek, nadi dan tekanan d
arah naik mulut kering, anoreksia, diare, konstipasi dan gelisa
h.
 Respon kognitif : lapang persepsi yang menyempi, rangsanga
n luar sulit diterima, berfokus pada apa yang menjadi perhati
an.
 Respon perilaku dan emosi : gerakan yang tersentak-sentak,
meremas tangan, sulit tidur, dan perasaan tidak aman .
1. Ansietas Berat
Lapang persepsi menjadi sangat sempit, individu cenderung m
emikirkan hal-hal kecil dan mengabaikan hal-hal lain. Individu s
ulit berpikir realistis dan membutuhkan banyak pengarahan un
tuk memusatkan perhatian pada area lain.
 Respons fisiologis : napas pendek, nadi dan tekanan darah d
arah naik, banyak berkeringat, rasa sakit kepala, penglihatan
kabur, dan mengalami ketegangan.
 Respon kognitif : lapang persepsi sangat sempit dan tidak m
ampu untuk menyelesaikan masalah.
 Respons perilaku dan emosi : perasaan tidak aman, verbalis
asi yang cepat, dan blocking.
1. Panik
Lapang persepsi seseorang sudah sangat sempit dan sudah me
ngalami gangguan sehingga tidak bisa mengendalikan diri lagi
dan sulit melakukan apapun walaupun dia sudah diberikan pen
garahan.
 Respons-fisiologis : napas pendek, rasa tercekik, sakit dada,
pucat, hipotensi dan koordinasi motorik yang sangat rendah.
 Respons kognitif : lapang persepsi yang sangat pendek sekali
dan tidak mampu berpikir logis.
 Respons perilaku dan emosi : agitasi, mengamuk dan mara
h-marah, ketakutan dan berteriak-teriak, blocking, kehilanga
n kontrol diri dan memiliki persepsi yang kacau.
MANIFESTASI KLINIK
1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya s
endiri, mudah tersinggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak ora
ng.
4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangka
n.
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
6. Keluhan-keluhan somatik.
ETIOLOGI
1. Faktor predisposisi
Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang yang da
pat menimbulka kecemasan.
Ketegangan dalam kehidupan tersebut dapat berupa :
 Peristiwa traumatik
 Konflik emosional yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan baik.
kecemasan pada individu
 Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan individu berpikir
secara realitas sehingga akan menimbulkan kecemasan
 Frustasi akan menimbulkan rasa ketidak berdayaan untuk mengambil keputu
san yang berdampak terhadap ego
 Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman t
erhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep diri individu
 dll
1. Faktor Presipitasi
Stressor presipitasi adalah ketegangan dalam kehidupan y
ang dapat mencetuskan tibulnya kecemasan. Stressor pres
ipitasi kecemasan dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
 Ancaman terhadap intregitas fisik
 Ancaman terhadap harga diri
• Ancaman terhadap intregitas fisik.
Ketegangan yang mengancam integritas fisik yang meliputi
;
a. Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiolo
gis sistem imun, regulasi suhu tubuh, perubahan biolo
gis normal (misalnya hamil).
b. Sumber eksternal meliputi paparan terhadap infeksi vir
us dan bakteri, polutan lingkungan, kecelakaan, kekura
ngan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal
• Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber ekste
rnal dan internal
a. Sumber internal, kesulitan dalam berhubungan interpe
rsonal dirumah dan tempat kerja, penyesuaian terhada
p peran baru.
b. Sumber eksternal: kehilangan orang yang dicintai, perc
eraian, perubahan status pekerjaan, tekanan kelompo
k, sosial budaya .
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGA
RUHI ANSIETAS
1. Perkembangan Kepribadian
2. Tingkat Maturasi
3. Tingkat Pengetahuan
4. Karakteristik Stimulus
PENATALAKSANAAN
1. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress,
dengan cara
Makan makanan yang bergizi dan seimbang.
Tidur yang cukup.
Olahraga yang cukup
Tidak merokok
Tidak meminum minuman keras
1. Terapi psikofarmaka
merupakan pengobatan untuk cemas dengan memakai ob
at-obatan yang berkhasiat memulihkan fungsi gangguan n
eurotransmiter ( sinyal penghantar syaraf ) di susunan sara
f pusat otak ( limbic system ). Terapi psikofarmaka yang ser
ing dipakai adalah obat anti cemas (anxiolitic), yaitu diazep
am, clobazam, bromazepam, lorazepam, buspironeHCl, m
eprobamate dan alprazolam.
1. Terapi somatik
Gejala atau keluhan fisik ( somatik ) sering dijumpai sebag
ai gejala ikutan atau akibat dari kecemasan yang berkepan
jangan.
Untuk menghilangkan keluhan-keluhan somatik ( fisik ) itu
dapat diberikan obat-obatan yang ditujukan pada organ tu
buh yang bersangkutan.
1. Psikoterapi
Psikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu,
antara lain:
 Psikoterapi suportif
 Psikoterapi re-edukatif
 Psikoterapi re-konstruktif
 Psikoterapi kognitif
 Psikoterapi psikodinamik
 Psikoterapi keluarga
 Terapi psikoreligius
1. Napas Dalam
Napas dalam yaitu bentuk latihan napas yang terdiri atas pernapa
san abdominal (diafragma)
Prosedur :
 Atur posisi yang nyaman
 Fleksikan lutut klien untuk merelaksasi otot abdomen
 Tempatkan 1 atau 2 tangan pada abdomen, tepat dibawah tula
ng iga.
 Tarik napas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap tertutup. Hi
tung sampai 3 selama inspirasi.
 Hembuskan udara lewat bibir seperti meniup secara perlahan –
lahan

Anda mungkin juga menyukai