Anda di halaman 1dari 17

Analisa Kation Golongan II A

Kelompok 2
Nama : 1. Albert Felix S. Manik (18 01 066)
2. Corry G. M. Nainggolan (18 01 077)
3. Sri Magdalena Tarigan (18 01 056)
4. Yohana G. Siahaan (18 01 061)
Mata Kuliah : Kimia Analisa I
Kelas : I TK B
Dosen : Dimas F. Simatupang, S.Pd., M.Si., M.Sc.
Penjelasan

Analisa
Ciri khas Kation Reaksi
Gol. II A

Kegunaan
& dampak
Penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion
sejenis ke dalam larutan jenuh suatu garam akan
menurunkan kelarutan garam tersebut karena konsentrasi
ion bertambah dan kesetimbangan bergeser rsenic
pembentukan garamnya. Untuk mempermudah dalam
reaksi identifikasi kation-anion, maka digunakan metode
analisis kualitatif sistematik.metode ini merupakan
pengklasifikasian kation-kation ke dalam 5 golongan.
Penggolongan kation-kation ini didasarkan pada produk
hasil reaksi dengan suatu reagensia. Reagen yang umum
digunakan adalah HCl, H2S, (NH4)2S, (NH4)2CO3,
didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, arsenic
dan karbonat dari kation tersebut.
Kation golongan II ini adalah raksa(II), tembaga(II), bismut(III),
cadmium(II), arsen(III), arsen(V), stibium(III), stibium(V), timah(II),
dan timah(IV). Kation golongan II dibagi menjadi dua bagian sub
golongan, yaitu sub golongan tembaga dan sub golongan arsenik.
Dasar pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam
ammonium polysulfida. Sementara sulfida dari sub golongan
tembaga tak larut dalam reagensia ini, sulfida dari sub golongan
arsenik larut dengan membentuk garam TiO. Kation golongan II A :
raksa(II), tembaga(II), bismut(III), cadmium(II), adalah sub-golongan
tembaga dan kation golongan II B : arsen(III), arsen(V), stibium(III),
stibium(V), timah(II), dan timah(IV) (dapat larut dalam amonium
polisulfida) adalah sub-golongan arsenik. Kation golongan IIA tidak
bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk endapan dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer sehingga sering
disebut golongan tembaga-timah.
• Kation golongan II dikenal juga sebagai kation golongan H2S
karena semua anggotanya mengendap dengan pengaliran gas
H2S. Golongan II termasuk golongan yang memiliki anggota
kation yang paling banyak diantara semua golongan.
• Ciri khas kation golongan II A
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida,
tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam encer. Ion-ion golongan ini : raksa(II),
tembaga, bismut,dan kadmium.
membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam
suasana asam mineral encer.
Kation Golongan II A
(Hg2+,Bi3+,Pb2+,Cu2+,Cd2+)

+H2S
Endapan:
HgS(s), Bi2S3 (s), PbS (s),
CuS(s), CdS(s)

Endapan: Filtrat
HgS Bi3+,Pb2+,Cu2+,Cd2

Endapan : Filtrat :
Hg2Cl2
Pb(OH)2, Bi(OH)3 Cu(NH3)42+
Cd(NH3)42+

Hg Endapan : Filtrat :
Bi(OH)3 Na2PbO2 Cu2[Fe(CN)6] (s) CdS (s)

Bi PbCrO4
Cu
Cd

Pb
Reaksi Kation Merkuri (II)
• Hg2+ + 2HCl --> HgCl2 + 2H+
• HgCl2 + H2S --> HgS (hitam) +2HCl
• 3HgS + 6HCl (P) + 2HNO3 (P) --> 3HgCl2 + 3S + 2NO
+ 4H2O
• 2HgCl2 + SnCl2 --> Hg2Cl2 (putih) + SnCl4
• Hg2Cl2 + SnCl2 --> 2Hg (hitam) + SnCl4
Reaksi Kation Timbal (II)
• Pb2+ + 2HCl --> PbCl2 + 2H+
• PbCl2 + H2S --> PbS (hitam) + 2HCl
• 3PbS + 8HNO3 encer --> 3Pb(NO3)2 + 3S + 2NO + 4H2O
• Pb(NO3)2 + H2SO4 --> PbSO4 (putih) + 2HNO3
• PbSO4 + 4CH3COONH4 --> (NH4)2[Pb(CH3COO)4] +
(NH4)2SO4
• (NH4)2[Pb(CH3COO)4] + K2CrO4 --> PbCrO4 (kuning) +
2CH3COOK + 2CH3COONH4
Reaksi Kation Bismuth (III)
• Bi3+ + 3HCl --> BiCl3 + 3H+
• 2BiCl3 + 3H2S --> Bi2S3 (hitam) + 6HCl
• Bi2S3 + 8HNO3 encer --> 2Bi(NO3)3 + 3S + 2NO + 4H2O
• 2Bi(NO3)3 + 3H2SO4 --> Bi2(SO4)3 + 6HNO3
• Bi2(SO4)3 + 6NH4OH berlebih --> 2Bi(OH)3 putih+
6(NH4)2SO4
• 2Bi(OH)3 + 3Na2[Sn(OH)4] --> 2Bi (hitam) +
3Na2[Sn(OH)6]
Reaksi Kation Tembaga (II)
• Cu2+ + 2HCl --> CuCl2 + 2H+
• CuCl2 + H2S --> CuS (hitam) + 2HCl
• 3CuS + 8HNO3 encer --> 3Cu(NO3)2 + 3S + 2NO + 4H2O
• Cu(NO3)2 + H2SO4 --> CuSO4 + 2HNO3
• CuSO4 + 4NH4OH berlebih --> [Cu(NH3)4]SO4 + 4H2O
• [Cu(NH3)4]SO4 + 4CH3COOH --> CuSO4 + 4CH3COONH4
• 2CuSO4 + K4[Fe(CN)6] --> Cu2[Fe(CN)6] (merah coklat) +
2K2SO4
Reaksi Kation Kadmium (II)
• Cd2+ + 2HCl --> CdCl2 + 2H+
• CdCl2 + H2S --> CdS (kuning) + 2HCl
• 3CdS + 8HNO3 encer --> 3Cd(NO3)2 + 3S + 2NO + 4H2O
• Cd(NO3)2 + H2SO4 --> CdSO4 + 2HNO3
• CdSO4 + 4NH4OH berlebih --> [Cd(NH3)4]SO4 + 4H2O
• [Cd(NH3)4]SO4 + 4KCN berlebih --> K2[Cd(CN)4] + K2SO4
+ 4NH3
• K2[Cd(CN)4] + H2S --> CdS (kuning) + 2HCN + 2KCN
KEGUNAAN & DAMPAK KATION GOLONGAN II A
Cu2+
Kegunaan Cu dalam kehidupan :
• Untuk perhiasan
• Untuk bahan pembuat uang logam
• Sebagai konduktor yang baik
• Sebagai bahan pembuat logam lain
Dampak Cu dalam kehidupan :
• Menyebabkan kematian
• Kerusakan hati dan ginjal
• Mengakibatkan mual, diare, dan kram perut.
Bi3+
Kegunaan Bi dalam kehidupan :
• Digunakan dalam produksi besi lunak
• Digunakan untuk bahan penyolderan
• Sebagai bahan lapisan kaca keramik
Dampak Bi dalam kehidupan :
• Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal
• Menyebabkan iritasi pernafasan
• Menyebabkan diare , mual, sakit kepala dan
demam.
Cd2+
Kegunaan Cd dalam kehidupan :
• Digunakan untuk pewarnaan
• Komponen campuran logam
• Digunakan untuk pembuatan tabung tv
Dampak Cd dalam kehidupan :
• Gangguan paru – paru
• Diare , sakit perut dan muntah yang parah
• Gangguan psikologis
• Fraktur tulang
Pb2+ ( Plumbum / Timbal)
Kegunaan plumbum dalam kehidupan :
• Bahan pembuat cat
• Pembuatan baterai
• Pembuatan pipa yang tahan korosi
• Campuran bahan – bahan bensin tetraetil
Dampak plumbum dalam kehidupan :
• Gangguan reproduksi
• Merusak jaringan saraf dan fungsi ginjal
• Menyebabkan keguguran serta hipertensi

Anda mungkin juga menyukai