Anda di halaman 1dari 37

PENGERTIAN

AUDITING

NAMA :

Dinda Herli 165020300111003

Annisa Wulandari 165020300111004

M. Rafiyadi Syahputra 165020300111050

Dhea Giska 165020301111088


Pengertian Secara Umum

Auditing merupakan salah satu


bentuk dari atestasi. Secara Umum,
Atestasi merupakan suatu komunikasi
dari seseorang yang expert mengenai
kesimpulan tentang reabilitas dari
pernyataan seseorang.
Pengertian Menurut Para Ahli
Hayes (2014:4)

Suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan


mengevaluasi bahan bukti mengenai asersi tentang kejadian dan kegiatan
ekonomi untuk meyakinkan keterkaitan antara asersi tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan.
Alvin A. Arens, Mark S. Beasley
dan Randal J. Elder (2017:28)

Auditing adalah akumulasi dan evaluasi dari bukti mengenai sebuah


informasi untuk menentukan dan melaporkan pada tingkat korespondensi
antara informasi dengan kriteria yang mapan. Auditing harus dilakukan oleh
orang – orang yang kompeten di bidangnya.
Konrath (2002:5)

Konrath mendefinisikan auditing sebagai proses sistematis untuk secara


objektif mendapatkan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan –
kegiatan dan kejadian – kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat
keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan
mengkomunikasikan hasilnya pada pihak – pihak yang berkepentingan.
Konrath

Auditing
Whittington, O. Ray dan Kurt
Panny (2012:4)

Dalam pelaksanaan pelaporan audit keuangan, auditor melakukan


pengumpulan bukti dan memberi jaminan tingkat tinggi bahwa laporan
keuangan mengikuti prinsip akuntasi yang diterima secara umum, atau
berdasarkan beberapa dasar akuntansi lain yang tepat. Audit yang dilibatkan
melibatkan pencarian dan verifikasi jejak akuntasi dan memeriksa bukti yang
mendukung statement keuangan itu sendiri.
Hal-hal Penting dalam Auditing

Yang diperiksa adalah laporan keuangan yang telah disusun


oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan
bukti-bukti pendukungnya

Pemeriksaan dilakukan secara kritis


dan sistematis

Pemeriksaan dilakukan oleh pihak


independen

memberikan pendapat mengenai


kewajaran laporan keuangan yang
diperiksa
Formulasi standar auditing dan
interpretasinya yang dibentuk oleh
AICPA dengan badan Auditing Standart
Board (ASB)
1. Existence atau occurance

Hal ini memiliki tujuan untuk melihat apakah semua aset, liabilitis dan
ekuitas yang tercantum di Laporan Posisi Keuangan (neraca) benar – benar ada,
dan apakah semua transaksi yang dipresentasikan dalam laporan laba rugi
komprehensif betul – betul terjadi
2. Completeness

Tujuan dari hal ini adalah untuk melihat apakah ada aset , liabilitas dan ekuitas
atau transaksi yang dihilangkan dari laporan keuangan.
3. Right and obligations

Tujuan dari hal ini adalah untuk melihat apakah aset yang tercantum di
laporan posisi keuangan (neraca) , liabilitas yang tercantum dilaoran posisi
keuangan (neraca) merupakan sebuah liabilitas perusahaan per tanggal laporan
posisi keuangan
4. Valuation and allocation

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah aset, liabilitas dan ekuitas telah
dinilai dengan tepat dan sesuai standar akuntansi yang berlaku secara umum
(sekarang SAK/ETAP/IFRS) dan apakah saldo – saldo sudah dialokasikan secara
wajar antara laporan posisi keuangan dengan laba rugi komprehensif.
5. Presentation and disclosure

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah pengklasifikasian seperti current


verson noncurrent assets and liabilities, dan operating versus nonoperating
revenue and expences sudah direfleksikan secara tepat di laporan keuangan.
Hal ini juga bertujuan untuk pengungkapan dalam catatan atas laporan
keuangan agar tidak terjadi misleading (penyesatan)
Prinsip umum yang mengatur
audit atas laporan keuangan

– Audit harus dilakukan sesuai dengan standart yang berlaku


– Auditor harus menaati kode etik akuntan publik
– Kantor Akuntan Publik harus memiliki Standar Pengendalian Mutu
– Akuntan publik harus menerapkan Standar Pengendalian Mutu
– Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan
– Manajemen harus mendesain internal control dan mengimplementasikannya.
– Tanggung jawab auditor terletak pada opini yang diberikan mengenai
kewajaran sebuah laporan keuangan yang disusun oleh manajemen.
– Wajar berarti laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan dan bebas dari salah saji material.
– Auditor tidak mungkin memeriksa seluruh transaksi secara 100% terhadap
perusahaan yang di audit, tetapi melakukan pemeriksaan secara sampling.
– Auditor harus merencanakan dan melaksanakan auditnya sedemikian rupa
dengan menggunakan Profesional Jugdement, sehingga apabila terjadi salah
saji material atau kecurangan dapat ditemukan dan diberitahukan kepada
manajemen.
– Auditor harus mempertahankan independensi, integritas, objektivitas serta
sikap skeptis dalam pelaksanaan auditnya.
– Untuk bisa memberi opini, auditor harus mengumpulkan bahan bukti yang
cukup dan tepat.
Bussines Risk dan Audit
Risk.

Setiap perusahaan akan menghadapi suatu resiko bisnis yang disebabkan


oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari kondisi ekonomi di
negaranya atau di seluruh dunia sedang memburuk. Tidak hanya itu, adanya
perubahan peraturan pemerintah juga dapat memberikan dampak buruk bagi
bisnis perusahaan dan perusahaan sejenisnya.
Audit risk adalah suatu risiko yang dihadapi auditor dalam bentuk salah
satu memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan yang diauditnya.
Oleh karena itu, auditor harus merencanakan dan melaksanakan auditnya
untuk mengurangi audit risk tersebut pada tingkat rendah yang bisa diterima.
PERBEDAAN AKUNTANSI DAN
AUDITING

– Akuntansi yaitu pencatatan, pengklasifikasian dan


peringkasan kejadian ekonomi yang terjadi untuk tujuan
menyediakan keuangan informasi yang digunakan dalam
pengambilan keputusan.

– Auditing yaitu menentukan apakah informasi yang dicatat


dengan benar mencerminkan peristiwa ekonomi yang terjadi
selama periode akuntansi.
KETERANGAN AUDIT AKUNTANSI

Memperoleh dan menilai Mengidentifikasi kejadian-


atau mengevaluasi bukti kejadian dan kemudian
yang berhubungan dengan mengukur, mencatat,
METODE
laporan keuangan yang mengklasifikasikan dan
disusun oleh manajemen. meringkasnya dalam
catatan-catatan akuntansi.

Menyatakan pendapat Menyusun dan


TUJUAN tentang kewajaran mendistribusikan
laporan keuangan. laporan keuangan.

PIHAK YANG Laporan auditing (audit Laporan keuangan


BERTANGGUNG report) tanggung jawab tanggung jawab
JAWAB auditor. manajemen.
KRITERIA AKUNTANSI AUDITING

Pencatatan secara
sistematis dari rekening Pemeriksaan atas
suatu organsiasi dan pembukuan dan laporan
ARTI penyusunan laporan keuangan suatu organisasi
keuangan pada akhir
tahun

Mengikuti aturan Mengikuti aturan standard


accounting standards on auditing
PERATURAN

PELAKSANA Akuntan Auditor


Phase I Client Acceptence
(Penerimaan Klien )

Planning
Phase II ( Perencanaan )

Phase III Testing and Evidence


( Test dan Bukti Audit )

Phase IV Evaluation and Judgement


( Evaluasi dan Pertimbangan
Auditor )
Mengapa Diperlukan Audit?

Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen


perlu diaudit oleh KAP yang merupakan pihak ketiga yang
independen, karena :

– Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan


tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun
tidak disengaja.
– Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini
wajar tanpa pengecualian dari KAP, berarti pengguna laporan
keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas
dari salah saji.
– Mulai tahun 2001 perusahaan yang total assetnya Rp 25 milyar ke
atas harus memasukkan audited financial statements nya ke
Departemen Perdagangan dan Perindustrian.

– Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial


statements nya ke Bapepam-LK paling lambat 90 hari setelah tahun
buku.

– SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya


oleh pihak pajak dibandingkan dengan yang didukung oleh
laporan keuangan yang belum diaudit.
JENIS-JENIS AUDIT

LUAS NYA PEMERIKSAAN :


1. Pemeriksaan Umum
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) independen dan bertujuan untuk dapat
memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan secara
keseluruhan
2. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus merupakan suatu pemeriksaan terbatas (sesuai
permintaan auditee) yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
yang independen, dan pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu
memberikan opini atau pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan
secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau
masalah tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang dilakukan
juga terbatas
JENIS PEMERIKSAAN

1. MANAGEMENT AUDIT
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi perusahaan, termasuk
kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh
manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah
dilakukan secara efektif dan ekonomis.
4 Tahapan management audit :
 Survey Pendahuluan
 Penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian manajemen
 Pengujian terinci
 Pengembangan laporan
2. PEMERIKSAAN KETAATAN
3. PEMERIKSAAN INTERN
4. COMPUTER AUDIT
Dua metode yang dapat dilakukan auditor :
 Audit around the computer
 Audit through the computer
INTERNAL CONTROL ATAS
ELECTRONIC DATA
PROCESSING

1. General Control
Berkaitan dengan organisasi EDP Department, prosedur
dokumentasi testing dan otorisasi dari original system dan setiap
perubahan yang akan dilakukan terhadap sistem tersebut. Selain itu
juga menyangkut control yang terdapat dalam harwarenya
2. Application Control
Berkaitan dengan pelaksanaan tugas khusus oleh EDP Department,
misalnya membuat daftar gaji. Selain itu dimaksudkan untuk
meyakinkan bahwa data yang diinput, diproses, dan dihasilkan
dalam bentuk print out bisa dilakukan secara akurat sehingga dapat
menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Profesi Akuntan di Indonesia
dan di Negara Lain

Di Indonesia, sampai dengan 31 Desember 2015 ini, untuk mendapat gelar

akuntan, seorang lulusan fakultas ekonomi jurusan akuntansi baik negeri

maupun swasta harus mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan di Perguruan

Tinggi tertentu.

Untuk bisa memperoleh izin praktik sebagai akuntan publik, seorang

akuntan harus memenuhi beberapa syarat yang ditentukan Departemen

Keuangan, yaitu:

– Berpengalaman di KAP minimal 3 tahun setara 4000 jam.

– Mempunyai beberapa orang staf.

– Mempunyai kantor yang cukup representative, dll.


Mulai awal tahun 1998, untuk memperoleh izin praktik, terlebih
dahulu harus lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). USAP
kemudian diganti dengan ujian CPA yang boleh diikuti oleh mereka
yang sudah bergelar Akuntan.

Lulusan PPAk saat ini harus lulus ujian CA (Chartered Accountant)


untuk memperoleh gelar CA, yang diselenggarakan oleh IAI. Mereka
yang bergelar CA bisa mendirikan KJA (Kantor Jasa
Akuntansi/setelah memperoleh izin dari Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan).
Seorang akuntan yang mempunyai nomor register dan/atau CA, bisa
memilih profesi sebagai:
– Akuntan Publik
– Pemeriksa Intern
– Auditor Pemerintah
– Bank Indonesia, OJK
– Financial Accountant
– Cost Accountant
– Management Accountant
– Tax Accountant
– Akuntan Pendidik
Contoh di Negara Lain

Di Amerika:

– Untuk mendapat gelar Certified Public Accountant (CPA) harus lulus

ujian yang diselenggarakan oleh American Institute of Certified Public

Accountant (AICPA).

– Untuk mendapat gelar Certified Internal Auditor (CIA) harus lulus

ujian yang diselenggarakan oleh Institute of Internal Auditor (IIA).

– Untuk mendapat gelar Certified Management Accountant (CMA)

harus lulus ujian yang diselenggarakan oleh Institute of Management

Accountant (IMA).
– Di Inggris, untuk mendapat gelar CA harus lulus ujian yang
diselenggarakan oleh UKAccountant Association.

– Di Singapura, untuk mendapat gelar CA harus lulus ujian


yang diselenggarakan oleh Singapore Accountant Association.

Anda mungkin juga menyukai