ROSSALIA HILDA S. (16.322.005) PSAK 22 REVISI TAHUN 2010 Penggabungan usaha merupakan usaha pengembangan atau perluasan perusahaan dengan cara menyatukan perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain menjadi satu kesatuan ekonomi. PSAK 22 revisi tahun 2010 mensyaratkan bahwa kombinasi bisnis hanya terjadi jika satu entitas mengendalikan entitas lain. Pengendalian ini dapat diperoleh dengan kepemilikan hak suara atas entitas lain. PENERAPAN METODE AKUISISI PSAK 22 menyatakan bahwa setiap Akuisisi dicatat dengan menggunakan Metode Akuisisi yang mensyaratkan : a) Mengidentifikasi Perusahaan Pengakuisisi (Entitas yang Memperoleh Pengendalian atas Pihak yang Diakuisisi) b) Penentuan Tanggal Akuisisi c) Pengakuan dan Pengukuran Aset Teridentifikasi yang Diperoleh, Lialibilitas yang Diambil Alih, dan Kepentingan Pihak Diakuisisi d) Pengakuan dan Pengukuran Goodwill atau Keuntungan dari Pembelian dengan Diskon HARGA AKUISISI Nilai investasi pada tanggal akuisisi dicatat sebesar harga perolehan. Biaya terkait akuisisi adalah biaya yang dikeluarkan pihak pengakuisisi dalam rangka kombinasi bisnis, yang meliputi biaya makelar, hukum, akuntansi, penilaian, dan biaya professional atau konsultasi lainnya, serta biaya administrasi umum termasuk biaya pemeliharaan departemen akuisisi internal yang dicatat sebagai beban pada periode akuisisi. ALOKASI HARGA AKUISISI PSAK 22 revisi 2010 mengharuskan pihak pengakuisisi menilai aset teridentifikasi yang diperoleh dan kewajiban/liabilitas yang diambil alih dengan niali wajar pada tanggal akuisisi. Selain itu, juga mengharuskan pihak pengakuisisi untuk mengukur kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi pihak yang diakuisisi. Prinsip historical cost mengharuskan entitas menyajikan aset berdasarkan harga perolehan, tetapi ketika terjadi akuisisi saham, neraca entitas yang diakuisisi harus dinilai berdasarkan harga wajarnya oleh penilai independen. CONTOH KASUS Pada tanggal 1 januari 2012, PT.ABC mengakuisisi saham biasa PT.RHS sebanyak 4 juta lembar dengan harga per saham Rp 1.400. Pengeluaran- pengeluaran lain sehubungan dengan akuisisi tersebut antara lain ; • Biaya akuntan, perusahaan penilai, dan pihak independen lain yang terlibat akuisisi Rp 200 juta • Pengeluaran sehubungan dengan surat menyurat Rp 15.000.000 • Harga akuisisi dibayar dengan menerbitkan saham PT.ABC sebanyak 2 juta lembar dengan nilai nominal Rp 2000 dan harga pasar Rp 2.800 per lembar. Saham ini diberikan kepada pemilik lama 4 juta lembar saham PT.RHS. Biaya konsultan dan pengeluaran lainnya dibayar per kas tunai.
Dengan demikian harga perolehannya adalah 4 juta lembar x Rp 1.400 per
saham = Rp 5,6 miliar, yang merupakan nilai investasi pada tanggal 1 januari 2012 transaksi ini dicatat sebagai berikut: Investasi dalam saham biasa Rp 5.600.000.000 Beban Rp 215.000.000 Saham biasa (2 juta x 2.000) Rp 4.000.000.000 Tambahan modal disetor Rp 1.000.000.000 Kas Rp 215.000.000 Akuisisi saham akan diakui dengan registrasi saham. Biaya registrasi saham pada dasarnya merupakan biaya langsung akuisisi, tetapi tidak satu paket dengan harga akuisisi. Biaya langsung yang tidak satu paket dengan transaksi akuisisi diperlakukan sebagai pengurang tambahan modal disetor. Dalam transaksi akuisisi diatas, misalkan perusahaan mencatat saham dengan biaya Rp 100 juta per kas, PT.ABC akan mencatat ayat jurnal sebagai berikut: Tambahan modal disetor Rp 100 juta
Kas Rp 100 juta
Jadi tambahan modal disetor PT. intiseka berkurang sebesar Rp
100 juta akibat pencatatan saham PT. andaika yang diakuisisi tersebut
Dokumen Serupa dengan Perlakuan Biaya Kombinasi Bisnis Dengan Metode Akuisisi