Anda di halaman 1dari 29

TUGAS REMEDIAL FISIKA KELAS XI IPA 4

ANGGOTA :
1. IIS KUSUMAWATI
2. BAMBANG OKKY S
3. BERRY YOZA A
4. ASSYFA
TEORI KINETIK GAS
TEORI KINETIK GAS

Teori kinetik zat membicarakan


sifat zat dipandang dari sudut
momentum. Peninjauan teori ini
bukan pada kelakuan sebuah
partikel, tetapi diutamakan pada
sifat zat secara keseluruhan
sebagai hasil rata-rata kelakuan
partikel-partikel zat tersebut.
LORD
ROBERT KELVIN
BOYLE IRLANDIA
IRLANDIA (1824-
(1627- 1907)
1690)

JAMES
MAX PRESCOTT
PLANCK JOULE
JERMAN INGGRIS
(1858- (1824-1907)
1947)
Model Gas Ideal
1. Terdiri atas partikel (atom atau molekul) yang
jumlahnya besar
2. Partikel-partikel tersebut tersebar merata
dalam seluruh ruang
3. Partikel-partikel tersebut bergerak acak ke
segala arah
4. Jarak antar partikel jauh lebih besar dari
ukuran partikel
5. Tidak ada gaya interaksi antar partikel kecuali
bila bertumbukan
6. Semua tumbukan (antar partikel atau dengan
dinding) bersifat lenting sempurna dan terjadi
dalam waktu yang sangat singkat
7. Hukum Newton tentang gerak berlaku
Persamaan Keadaan Gas Ideal

PV  nRT  Nk BT
N
n
P = Tekanan gas [N.m-2] NA
V = Volume gas [m3]
n = Jumlah mol gas [mol]
N = Jumlah partikel gas
NA = Bilangan Avogadro =
R = Konstanta umum gas = 8,314 J.mol-1 K-1
kB = Konstanta Boltzmann = 1,38 x 10-23 J.K-1
T = Temperatur mutlak gas [K]
m
n
Mr
PM

R R.T
PV  m T
M

m R M = massa molekul
P T  = massa jenis
V M
m

V
R
P T
M
Pada keadaan standart 1 mol gas menempati
volume sebesar 22.400 cm3 sedangkan
jumlah atom dalam 1 mol sama dengan : 6,02
x 1023 yang disebut bilangan avogadro (NA)
Jadi pada keadaan standart jumlah atom
dalam tiap-tiap cm3 adalah :

6,02 x1023
 2,68x10 atom / cm
19 3

22.400
PROSES PADA SUHU (T) PROSES PADA VOLUME (V)
TETAP  ISOTERMIS
TETAP  ISOKHORIK

P1 P2 1 P P1 P2
P= PT
V
P
= Konstan
P.V = T T
Konstan
P1 P2
P1.V1 = P2.V2 V V =
V1 T1 T2
T T V2 V
T1 T2
P
PROSES PADA
TEKANAN (P) TETAP  ISOBARIK

P P
TV V
P
V Jika Tekanan(P), Suhu(T) dan
= Konstan
T Volume(V) tidak ada yang tetap berlaku
P.V
T1
V1 T2 V2 V1 V2
=
T1 T2
T
= Konstan
 P.V = NkT

P.V = nRT
P1 V1 P2 V2
V
= Ek =
T1 T2
N.k.T
Contoh Soal
 Sebuah tangki volumenya 60 liter diisi Massa relatif atom oksigen 16, massa sebuah atom
hidrogen  Hidrogen 1,66 . 10 –27 kg. Jika suhu gas saat itu 270
hingga tekanannya menjadi menjadi 220 C,
atm.
Berapa energi kinetik rata-rata molekul gas
Berapa volume gas saat tekanannya menjadi oksigen ?
10 atm.
Jawab Jika k = 1,38 . 10-23 J/K dan No = 6,02 . 1026
Penyelesaia
Sedangkan
n: suhunya tetap.: Penyelesaia
molekul/Mol
n:
P1.V1 = P2.V2 Diketahui :
Diketahui : 220 x 60 = 10 x
V2 Mr (O2)= 2 x 16 = 32
V1 = 60 liter
10 V2 = 13200 m = 32 x 1,66 x 110 –27
P1 = 220
atm V2 = 1320 liter = 53,12.10-27 kg
P2 = 10 atm. n = m/Mr = 53,12.10-27
: 32
Ditanyakan
: = 1,66 . 10-27 mol
V2 = …? N = No.n
= 6,02-27. 1026 x 1,66 .
 Berapa tekanan dari 10 mol gas yang berada
dalam
10
= 0,99932
tangki yang memiliki volum 100 liter
suhunya 870 C
Penyelesaia
n: Jawab : Jawab :
Diketahui :
P.V = n.R.T T = 27 +273 = 300
n = 10 mol = 0,01 Mol
P x 0,1 = 0,01 x 8314 x Suhu sedang
V = 100 liter = 0,1 m3 360
Ek = 5/2 NkT
T = 87 0 C P = 299.304 N/m2
= 5/2 x 0,99932 x 1,38 . 10-23
= 273 +87 = 360 K Atau x 300
R = 8314 J/Mol.K P = 299.304 : 105 = 1,034 x 10-20 J
=2,99 atm
Ditanyakan
:
P = …?
Seorang ilmuwan Inggris, Robert Boyle (1627-
1691) mendapatkan bahwa jika tekanan gas
diubah tanpa mengubah suhu, volume yang
ditempatinya juga berubah, sehingga
perkalian antara tekanan dan volume tetap
konstan.

P1 V1 = P2 V2 = C
Tekanan Gas Ideal

z Tinjau N buah partikel suatu


gas ideal dalam kotak,

masing-masing dengan
A kecepatan:
y
v1  v x1iˆ  v y1 ˆj  v z1 kˆ

v 2  v x 2 iˆ  v y 2 ˆj  v z 2 kˆ
x
………….
Tinjau 1 partikel ...
• Kecepatan partikel mula2: v  v x iˆ  v y ˆj  v z kˆ
• Kecepatan partikel setelah menumbuk dinding kanan (asumsi:
tidak ada tumbukan antar partikel):
v   v x iˆ  v y ˆj  v z kˆ
• Perubahan momentum partikel:
p  mv dinding
• Selang waktu partikel tsb dua kali menumbuk 2mv y ˆj
 mv  kanan:
2
t 

v y diberikan partikel pada dinding kanan
Besarnya momentum yg
tiap satuan waktu:

p 2mv y2 mv y2
 ˆj  ˆj
t 2 
Bagaimana dengan N partikel ?
• Besarnya momentum total yg diberikan N buah partikel
pada dinding kanan tiap satuan waktu:
p m 2
t



v y1  v y22  ...  v yN
2 ˆj 
• Tekanan gas pada dinding kanan:
p
P 
m 2
At A

v y1  v y2 2  ...  v yN
2
 
mN 2
V
vy

• Tetapi dan
v 2  v x2  v y2  v z2 v x2  v y2  v z2
• sehingga 1
v y2  v 2
3
1 Nm 2
P v
3 V
Temperatur Gas Ideal
Dari persamaan 1 Nm 2
P v
3 V
dan persamaan gas ideal
PV  nRT  Nk BT
dapat diperoleh hubungan atau
T  1 3 mv 2 k B
v 2  3k B T m
sehingga

2 1 2 2
T  m v   EK
3k B  2  3k B

Energi kinetik translasi partikel gas


1 Nm 2 3 PV
P v Ek 
3 V 2 N

v 2  v x2  v y2  v z2 PV  N k T
v  vrms
2 PV
kT
2

N
Energi kinetik rata-rata molekul:
1 3
Ek  m vrms
2
2
Ek  k T
1 1 2 N
2
P  2 m vrms
3 2 V
2 N Ek
P
3 V
3k T
3 vrms 
Ek  k T m
2
M R
1 2 3 m k
Ek  m vrms  k T NA NA
2 2

2 3k T 3RT
vrms  vrms 
m
M
3P
vrms 

Pada suhu yang sama, untuk dua macam gas kecepatannya
dapat dinyatakan :

1 1
vrms1 : vrms 2  :
M1 M 2

Pada gas yang sama, namun suhu berbeda dapat disimpulkan :

vrms1 : vrms 2  T1 : T2
Energi Dalam Gas Ideal
Dari hubungan terakhir di atas dapat dituliskan 1  3
N  mv 2   Nk BT
 2 dan
yaitu energi kinetik gas, yg juga merupakan energi total  2
energi dalam gas

3 3
U Nk BT  nRT
2 2
Perbandingan dengan eksperimen ?

Kapasitas kalor pada volume tetap:  U  3


CV    CV  nR
 T V 2
atau kapasitas kalor pd tekanan tetap:
5
C P  CV  nR CP  nR
Perbandingan CP dan CV adalah suatu konstanta: 2
CP 5
    1,67
CV 3
Bandingkan dengan hasil eksperimen ...
Gas  CP/nR CV/nR
Monoatomik
He 1,66 2,50 1,51
Ne 1,64 2,50 1,52
Ar 1,67 2,51 1,50
Kr 1,69 2,49 1,47
Xe 1,67 2,50 1,50 Persesuaian
Diatomik dengan hasil
H2 1,40 3,47 2,48 eksperimen hanya
O2 1,40 3,53 2,52 terdapat pada gas
N2 1,40 3,50 2,46 mulia monoatomik
CO 1,42 3,50 2,46 saja !
NO 1,43 3,59 2,51
Cl2 1,36 4,07 2,99
Poliatomik
CO2 1,29 4,47 3,47
NH3 1,33 4,41 3,32
CH3 1,30 4,30 3,30
Distribusi Maxwell
• Fungsi distribusi kecepatan partikel dalam arah sb-x bernilai v x

 mv x2
m
f  vx   e 2 k BT

2k B T
[f(vx)dvx adalah peluang bahwa sebuah partikel gas mempunyai kecepatan dengan
komponen x bernilai antara vx dan dvx]
• Peluang bhw sebuah partikel mempunyai kecepatan dgn
komponen x bernilai antara v x dan dvx
komponen y bernilai antara vy dan dvy
komponen z bernilai antara vz dan dvz
f  v x , v y , v z  dv x dv y dv z  f  v x  dv x f  v y  dv y f  v z  dv z
32  mv 2
 m 
;
   e 2 kT
dv x dv y dv z v  v x2  v y2  v z2
 2k B T 
• Selanjutnya pindah ke koordinat bola:

32  mv 2
 m 
f  v, ,   dvdd    e 2 k BT
v 2 sin dvdd
 2k B T 
(peluang bagi sebuah partikel mempunyai kecepatan yang besarnya v
dan v+dv, yang arahnya membuat sudut antara +d thd sb-z, serta
proyeksinya membuat sudut +d dgn sb-x)
• Akhirnya dapat diperoleh distribusi laju partikel:

32  mv 2
 m 
f  v   4   v 2 e 2 k BT Fungsi distribusi
 2k B T  laju Maxwell
Fungsi distribusi laju gas O 2 pada beberapa
temperatur *)

*)
Gambar diambil dari buku Halliday Resnick, FISIKA, edisi ketiga, jilid 1, hal. 804
Penyimpangan nilai CP dan CV pada gas-
gas selain gas mulia monoatomik ?
• Penyimpangan nilai CV, CP dan  pada gas-gas selain gas monoatomik
(tabel) disebabkan oleh kontribusi energi kinetik rotasi dan vibrasi
disamping energi kinetik translasi.

• Contoh molekul diatomik (misalnya H2, O2, NaCl, dll.)

z

K
m1 m2

x
• Kontribusi tambahan pada energi kinetik translasi (thd sub-x,
y dan z) diasosiasikan dengan energi kinetik rotasi (thd sb-x
dan z) dan energi kinetik vibrasi (thd sb-y):

1= I : 2momen
1 inersia
E rotasi  I   I 2
I x
x
z
x z z
thd sb x & z
2 2
K1: Konstanta
1 “pegas”
E vibrasi  K  M 2
2

2 2
M : Massa tereduksi m1 dan m2

• Energi (kinetik) total gas diatomik:


Etotal  ( Etranslasi )  ( E rotasi )  ( Evibrasi )
 1   1   1  7
  3x k BT    2 x k BT    2 x k BT   k BT
 2   2   2  2
Asas Ekipartisi Energi

• Asas Ekipartisi Energi: untuk tiap derajat kebebasan yang


energinya berbanding dengan kuadrat variabel bebasnya,
energi rata-ratanya adalah 1/2 kBT

• Jadi untuk molekul gas diatomik:

7 7
U Nk B T  nRT
2 2
 U  7 9 CP 9
C v   ;  ;  nR C P  C v  nR  nR     1,29
 T V 2 2 CV 7

Dari tabel, hasil eksperimen utk gas diatomik,   1,40 !


Ketidaksesuaian dgn hasil eksperimen?
•Pada kenyataannya, CV gas diatomik bergantung pada suhu!
•Hasil eksperimen CV dari gas H2 *)

Pada temperatur rendah


molekul diatomik (H2)
hanya bertranslasi saja;
pada temperatur kamar
molekul H2 bertranslasi
dan berotasi; pada
temperatur tinggi molekul
H2 bertranlasi, berotasi
translasi rotasi vibrasi dan bervibrasi.

*)
Gambar diambil dari buku Halliday Resnick, FISIKA, edisi ketiga, jilid 1, hal. 787
Hasil eksperimen dari suhu rotasi & vibrasi
beberapa
Gas Tvibrasi,gas
o
K diatomik
Trotasi, oK
H2 6140 85,5
OH 5360 27,5
HCl 4300 15,3
CH 4100 20,7
CO 3120 2,77
NO 2740 2,47
O2 2260 2,09
Cl2 810 0,347
Br2 470 0,117
Na2 230 0,224
K2 140 0,081
SEKIAN
DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai