RUZIKNA
NIM: 1714201089
1.1 LATAR BELAKANG
Obesitas saat ini menjadi permasalahan dunia
bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mendeklarasikan sebagai epidemic global (2016).
Menurut laporan WHO (World Health Organization)
2014 prevalensi obesitas pada anak di
duniadiperkirakan mencapai jumlah 41 juta, obesitas
pada anak juga meningkat di negara-negara
berpenghasilan rendah dan menengah khususnya di
perkotaan.
Riskesdas (2013) menggambarkan kondisi anak di
Indonesia sebanyak 8 dari 100 anak di Indonesia
mengalami obesitas.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
Kota Jambi terjadi peningkatan Obesitas pada anak
dari tahun 2017 hingga 2018 dan terjadi peningkatan
pada tahun 2018. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 1.1
Tabel 1.1
Data Obesitas pada Anak di Kota Jambi
Tahun 2017
No Puskesmas Jumlah
1 Aurduri 3
2 Kenalibesar 3
3 Kebunhandil 1
4 K.Kopi 0
5 Koni 0
6 Olakkemang 2
7 Payoselincah 2
8 Paal V 13
9 Paal X 10
10 P. I 0
11 P.II 0
12 P. Baru 2
13 P.Ayu 3
14 R.Sari 0
15 Simpangkawat 1
16 Simpang IV Sipin 0
17 Tahtulyaman 1
18 Tanjungpinang 1
19 Talangbakung 0
20 Talangbanjar 283
Jumlah 325
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anak Usia Sekolah
Defenisi
Anak usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang
artinya sekolah menjadi pengalaman inti pada anak.
Periode ketika anak-anak dianggap mulai bertanggung
jawab pada perilakunya sendiri dalam berhubungan dengan
orang tua, teman sebaya, dan orang lain. Usia sekolah
merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar
pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada
kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu
(Wong, 2009).
Obesitas
Pengertian Obesitas
. Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan
terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang
diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal.
Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan
ketidakseimbangan antara tinggi dan berat badan
akibat jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi
kelebihan berat badan yang melampaui ukuran ideal
(Sumanto, 2009).
Menurut (Nirwana, 2014 ) ada beberapa faktor yang menyebabkan anak
mengalami obesitas, di antaranya adalah
Faktor Genetik
Faktor genetik ini merupakan faktor turunan dari
orang tua. Faktor inilah yang sulit untuk
dihindari. Apabila ibu dan bapak anak
mempunyai kelebihan berat badan, maka ini
akan bisa dipastikan pula akan menurun pada
anaknya. Biasanya anak yang berasal dari
keluarga yang juga mengalami overweight, dia
akan lebih berisiko untuk memiliki berat badan
berlebih, terutama pada lingkungan dimana
makanan tinggi kalori selalu tersedia dan
aktivitas fisik tidak terlalu diperhatikan.
Makanan Cepat Saji (fastfood)
Fast food sering disebut sebagai makanan siap saji.
Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis
makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis,
atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut
umumya diproduksi oleh industri pengolahan pangan
dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai
zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita
rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji biasanya
berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget,
atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan
Minuman Ringan (Soft Drink)
Sama seperti makanan cepat saji, minuman ringan (Soft
Drink) terbukti memiliki kandungan gula yang tinggi
sehingga berat badan akan cepat bertambha bila
mengkonsumsi minuman ini. Rasa yang nikmat dan
menyegarkan menjadikan anak-anak sangat
menggemari minuman ini.
Kurangnya Aktivitas Fisik
Masa anak-anak identik dengan masa bermain. Dulu,
permainan anak umumnya adalah permainan fisik yang
mengharuskan anak berlari, melompat atau gerakan
lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan dengan game
elektronik, komputer, internet, atau televisi yang cukup
dilakukan dengan hanya duduk di depannya tanpa harus
bergerak. Hal inilah yang menyebabkan anak kurang
melakukan gerak badan sehingga menyebabkan
kelebihan berat badan.
Faktor Psikologis
Beberapa anak makan berlebihan untuk
melupakan masalah, melawan kebosanan,
atau meredam emosi, seperti stres. Masalah-
masalah inilah yang menyebabkan
terjadinya overweightpada anak. Faktor ini
tidak hanya menyerang pada anak-anak,
orang tua mereka juga mempunyai
kecenderungan seperti ini.
Faktor Keluarga
Jika orang tua selalu membeli makanan
ringan, seperti biskuit, chips, dan makanan
tinggi kalori yang lain, hal ini juga
berkontribusi pada peningkatan berat badan
anak. Jika orang tua dapat mengontrol akses
anak ke makanan yang tinggi kalori, mereka
dapat membantu anaknya untuk
menurunkan berat badan.
Faktor Sosial Ekonomi
Anak yang berasal dari latar belakang keluarga berpendapatan
rendah mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami obesitas.
Karena mereka tidak pernah memperhatikan apakah makanan
mereka sehat atau tidak, yang terpenting bagi keluarga yang
kurang mampu, mereka bisa makan. Memprioritaskan makanan
yang sehat dan olahraga dalam keluarga membutuhkan waktu dan
uang. Itulah yang membuat anak-anak mereka tumbuh menjadi
anak yang kelebihan berat badan.
Aktivitas fisik
Gaya hidup tidak aktif dapat dikatakan sebagai
penyebab utama obesitas. Hal ini didasari oleh
aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dapat
meningkatkan massa otot dan mengurangi massa
lemak tubuh, sedangkan aktivitas fisik yang tidak
adekuat dapat menyebabkan pengurangan massa otot
dan peningkatan adipositas. Oleh karena itu pada
orang obesitas, peningkatan aktivitas fisik dipercaya
dapat meningkatkan pengeluaran energymelebihi
asupan makanan, yang berimbas penurunan berat
badan (Guyton, 2007).
KERANGKA TEORI
Kejadian Obesitas
Genetic
Aktivitas fisik
Perilaku makanan
Neurogenic
Hormonal
Dampak penyakit
lain
Sumber : Modifikasi Nirwana( 2014) dan
(Guyton, 2007)
BAB III
KERANGKA KONSEP
Populasi
Populasi yang diteliti dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa/pelajar SDN No.01
Kota Jambi, dengan jumlah siswa 1.093
anak.
Sampel
jumlah sampel penelitian sebanyak 38 anak
. Pengumpulan Data
Data primer
Data primer tersebut diperoleh dari
responden melalui pengisian kuesioner dan
survey awal.
Data sekunder
Data sekunder yang diperoleh dari data SDN
No.01Kota Jambi Tahun 2018.
Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menyederhanakan
atau untuk memudahkan interprestasi data kedalam
bentuk penyajian dari tampilan distribusi frekuensi
responden menurut variabel yang diteliti. Selain itu
analisis univariat juga bertujuan untuk memperoleh
gambaran distribusi frekuensi dari setiap variabel yang
diteliti meliputi variabel independen dan variabel
dependen.
Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel yang diteliti yaitu
variabel independen dan dependen dengan
menggunakan uji statistik chi-square untuk
kemaknaan hasil penghitungan statistik digunakan
batas kemaknaan alpha 5% (0,05), artinya secara
statistik terdapat hubungan yang bermakna
(signifikan) dan bila p-value > 0,05 berarti secara
statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna.
TERIMA KASIH