ILD
Pada interstitium dalam
keadaan normal ditemukan
Jejas di epitel banyak sel efektor.
alveolar
> 90 % sel ini adalah makrofag
alveolus yang biasanya adalah
monosit.
Inflamasi
perubahan struktur alveolar
berupa penebalan dan
Alveolitis
fibrosis jaringan interstitial
paru
Pasien yang ditemukan dengan kecurigaan PPI harus dievaluasi lengkap untuk
kemungkinan penyakit lain, karena infeksi (terutama pada imunodefisiensi dan
transplantasi) bisa mempunyai gambaran yang mirip PPI
PPI terdiri atas berbagai penyakit yang memiliki kemiripan dalam gejala,
perubahan fisiologi, gambaran radiologi dan gambaran histopatologinya
Gejala umumnya berupa sesak napas saat beraktivitas.
Fungsi respirasi menunjukkan gambaran restriktif.
Terdapat pula gradien alveolar-arteri yang abnormal dan penurunan kapasitas
difusi paru.
ANAMNESIS
Umur
Faktor lingkungan
Paparan pekerjaan
Penggunaan obat
Riwayat keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
Lupus
Artritis
eritamatosus
reumatoid
sistemik
FIBROSIS PARU IDIOPATIK
penyakit ILD yang etiologinya tidak diketahui, walaupun ada bentuk IPF yang
diturunkan (bentuk familial), untuk menegakkan diagnosis IPF perlu disingkirkan
penyebab fibrosis paru seperti sarkoidosis, eosinophilic granuloma, penyakit
vaskular kolagen, fibrosis paru dan obat-obatan.
Gambaran umum FPI :
batuk tak produktif,
sesak yang progresif
ronki kering di akhir inspirasi, terutama di basal paru (walaupun pada stadium
lanjut bisa sampai ke apeks).
SARKOIDOSIS PARU
HP atau extrinsic allergic alveolitis (EAA) suatu sindrom akibat inhalasi antigen
berulang terutama partikel organik seperti bakteri termofilik, protein avian, jamur
dan bahan kimia. Apabila terjadi interaksi dengan antigen maka akan terdapat
kompleks imun yang terdeposisi di paru (reaksi Arthus) dan terdapat produksi
antibodi IgG dan IgM di paru
Gambaran klinik PH bisa akut atu kronik. Pada kondisi akut, sesak napas, batuk
kering, mialgia, menggigil, diaforesis, sakit kepala dan malaise. Dapat timbul 2-9
jam pasca paparan. Puncak gejala akan tampak antara 6-24 jam dan akan
berkurang sendiri tanpa terapi umumnya dalam 1-3 hari.
Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai demam, takipneu, ronki di kedua basal dan
bisa sianosis.
Kriteria mayor Kriteria minor
1. Ada bukti paparan antigen yang sesuai, baik dari anamnesis 1. Ronki kedua basal paru
maupun pemeriksaan antibodi serum 2. Kapasitas difusi paru menurun
2. Gejala yang sesuai dengan PH 3. Hipoksemia arteri, baik karena latihan atau saat istirahat
3. Kelainan radiologi atau histologi yang sesuai PH 4. Kelaianan histologi paru yang sesuai dengan PH
5. Adanya peningkatan suhu, lekosit, perubahan radiologi atau
peningkatan gradient alveolar-arteri (ditandai dengan penurunan
PaO2) setelah adanya paparan alamiah dengan antigen yang diduga
6. Limfositosis dari cairan lavase bronkus
LUPUS ERITAMATOSUS SISTEMIK
Ada dua bentuk PPI pada lupus, yaitu bentuk akut dan bentuk kronik.
Bentuk akut disebut dengan pneumonitis lupus akut (PLA), sedangkan bentuk
kronik disebut penyakit paru interstitial lupus (PPI lupus)
PNEUMONITIS LUPUS AKUT (PLA)