Berdasarkan patofisiologis :
a. Kegagalan sumsum tulang
b. Perdarahan
c. Hemolitik
Kelainan Laboratoris
Jumlah Sel darah merah 4 juta / mm3 3,3 juta /mm3 < 2,8 juta /mm3
Adalah anemia yang timbul akibat kekurangan zat besi
sebagai bahan pembentuk sel darah merah
Diagnosis
Berdasarkan atas :
- Gejala klinik anemia
- Kelainan laboratorium
Gejala klinik
Anemia
Anoksia
1. Anemia (5L)
2. Koilonychia
3. Stomatitis angularis
4. Plummer vinson syndrome
5. Gastritis
6. Ozaena
Kelainan Laboratorium AKB
Darah tepi Sumsum Biokimia Rontgen
tulang
-Hipokrom -Hiperplasia -Serum iron < Osteoporosis
mikrositer eritrosit 30
-Anisositosis - Pengecatan - TIBC > 360
- Poikilositosis besi (-) - Saturasi besi <
10%
- Protoporfirin
100 – 600 mcgr
/ 100 cc
- Feritin ↓ < 15
mcgr / L
Kausa AKB
2. Radiasi
E. Myoglobinuria
Pengobatan umum
1. Anemia hemolitik akut (mis pada reaksi transfusi) pengobatan
ditujukan pada pencegahan syok, keseimbangan cairan dan
pencegahan gagal ginjal akut
2. Splenektomi dapat bermanfaat pada beberapa kasus yang
kondisi eritrositnya masih baik oleh krn sebagian eritrosit dipecah
terutama di limpa mis pada sferositosis herediter
3. Hormon steroid bermanfaat pada AIHA
4. Pada AIHA kronis perlu diberikan asam folat 0,15 – 3 mg sehari
untuk mencegah krisis hemolitik
5. Transfusi darah (harus lebih hati-hati pada penderita anemia
hemolitik)
6. Bila terdapat anamnesa infeksi, bahan kimia bahan fisika yang
diduga sebagai penyebab anemia hemolitik hendaknya segera
diatasi
I. AIHA terjadi akibat adanya antibodi terhadap sel eritrosit
sendiri. AIHA bisa berdiri sendiri sebagai manifestasi dari
reaksi otoimun tetapi dapat pula sekunder akibat penyakit
lain, misalnya limfoma maligna dan penyakit kolagen