Anda di halaman 1dari 22

Skenario 2 Blok Etik

Ketua : Rizky Satria Angoro (1102016192)


Sekretaris : Rizka Amalia (1102016190)
Anggota :

Muhammad Reza Ma’rifatullah (1102016136)


Muhammad Rifqi Febriansyah (1102016137)
Rislamia Oktafiani (1102016189)
Rizka Hayu Fhatliyah (1102016191)
Rusiani Nasilah (1102016193)
Putri Amelia Pratama (1102015180)
Skenario 2
Euthanasia Pilihan Terakhir
Seorang wanita menderita tumor otak yang dinyatakan tim dokter yang merawatnya sebagai
penyakit dengan tidak ada harapan sembuh kembali. Ia sudah beberapa kali melakukan usaha bunuh
diri atau tentamen suicide karena nyeri kepala yang luar biasa. Anak laki-lakinya adalah dokter bedah
yang sangat sayang dan prihatin terhadap keadaan ibunya. Ibunya berungkali merengek kepada
anaknya agar diberi suntikan yang mematikan karena dia tidak tahan terhadap penyakitnya itu.
Awalnya anaknya menolak mengabulkan permintaan ibunya, tetapi melihat penderitaan ibunya yang
terus menangis kesakitan dan usaha bunuh diri terus menerus dengan membentur-benturkan
kepalanya, akhirnya anaknya mengabulkan permintaan ibunya dengan memberikan suntikan
pengurang rasa sakit dengan dosis berlebihan agar ibunya tidak merasakan sakit kepala yang hebat itu
lagi. Setelah memberikan suntikan yang mematikan itu sang dokter bedah melaporkan dirinya ke
Polisi. Tetapi di pengadilan hakim menjatuhkan hukuman yang tidak sesuai dengan pasal
pembunuhan, karena sang dokter bedah tersebut menyuntikkaan suntikan yang mematikan tersebut
dengan rasa sayang yang dalam kepada ibunya karena penderitaan berkepanjangan dan tidak ada
harapan untuk sembuh.
Kata sulit
Pertanyaan

1. Mengapa dokter bedah tersebut melaporkan diri ke


polisi?
2. Mengapa dokter tidak langsung melakuakan suntikan
mematikan tersebut?
3. Mengapa awalnya sang anak menolak melakukannya ?
4. Mengapa dokter tidak dijatuhi pasal pembunuhan?
5. Mengapa dokter memilih cara menyuntikkan obat
dengan dosis yang berlebihan?
Hipotesis

Rasa sakit berlebihan mengakibatkan tentamen suicide yang


merupakan alasan dilakukannya euthanasia. Euthanasia
melanggar etik yang terdapat dalam kodeki dan sumpah
dokter.
LO I . Memahami dan Menjelaskan
Euthanasia
LI 1.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi
Euthanasia

Kamus Kedokteran Dorland


Euthanasia dalam kamus kedokteran Dorland mengandung dua arti,
yaitu :
1. Suatu kematian yang mudah atau tanpa rasa sakit
2. Pembunuhan dengan kemurahan hati, pengakhiran kehidupan
seseorang yang menderita penyakit yang tak dapat disembuhkan dan
sangat menyakitkan secara hati-hati dan sengaja
LI 1.2 Memahami dan Menjelaskan
Macam-macam Euthanasia
Berdasarkan cara dilaksanakannya:
1. Pasif : Perbuatan menghentikan/ mencabut segala tindakan medis
yang perlu untuk mempertahankan hidup manusia.
2. Aktif : Perbuatan yang dilakukan secara medis melalui intervensi
aktif oleh seorang dokter dengan tujua untuk mengakhiri hidup manusia.
a. Aktif langsung (direct) : Dilakukannya tindakan medik
secara terarah yang diperhitungkan akan mengakhiri hidup pasien disebut
juga mercy killing.
b. Aktif tidak langsung (indirect): Saat dokter atau tenaga kesehatan
melakukan tindakan medik untuk meringankan penderitaan pasien,
namun mengetahui adanya resiko dapat memperpendek/mengakhiri
hidup seseorang.
LI 1.2 Memahami dan Menjelaskan
Macam-macam Euthanasia

Berdasarkan yang memberi permintaan:


a. Volenteer : euthanasia yang dilakukan atas permintaan
pasien secara sadar dan diminta berulang-ulang.
b. Involenteer : euthanasia yang dilakukan pada
pasien yang sudah tidak sadarkan diri dan atas permintaan
keluarga pasien.
LI 1.3 Memahami dan Menjelaskan
cara melaksanakan Euthanasia

Cara melaksanakan euthanasia dibagi menjadi dua, yaitu


euthanasia aktif dan pasif. Cara melaksanakan euthasia aktif
yaitu dengan memberikan suntikan zat ke dalam tubuh
pasien. Sedangkan cara melaksanakan euthanasia pasif yaitu
dengan melepas alat bantu dan menghentikan pemberian
obat.
LI 1.4 Memahami dan
Menjelaskan Tujuan Euthanasia
Tujuan euthanasia :
1. Untuk meringankan penderitaan si pasien yang telah
mengalami penyakit menahun (akut) dan sudah tipis
harapan untuk sembuh.
2. untuk dapat meringankan pula keluarga pasien yang
ditinggal apalagi kalau kehidupan mereka tergolong
ekonomi menengah.
LO 2. Memahami dan Menjelaskan
Kodeki yang Mengatur Euthanasia
LI 2.1 Memahami dan Menjelaskan Sumpah
Dokter yang Menyangkut Euthanasia
Di dalam sumpah dokter point nomor 1 menjelaskan bahwa
“ Saya akan mengabdikan hidup saya guna kepentingan
perikemanusiaan.” Serta point nomer 6 dijelaskan bahwa
‘Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari
pembuahan’
LI 2.2 Pasal yang Mengatur dalam
Kodeki tentang Euthanasia

a. Pasal 2
Seorang dokter harus senantiasa berupaya
melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi
tertinggi.
b. Pasal 7d
Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan
kewajiban melindungi hidup setiap insani
LI 2.3 Sanksi Melakukan
Euthansia
a. Pasal 344 KUHP
Barang siapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang
disebutkannya dengan nyata dan sunguh-sunguh, dihukum penjara selama-lamanya dua belas tahun.
b. Pasal 338 KUHP
Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan
dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
c. Pasal 340 KUHP
Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain diancam,
karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup
atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
LI 2.3 Sanksi Melakukan
Euthansia
d. Pasal 359 KUHP
Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan
orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau
pidana kurungan paling lama satu tahun.
e. Pasal 345 KUHP
Barang siapa sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri,
menolongnya dalam perbuatan itu atau memberi sarana kepadanya untuk
itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun kalau orang itu
jadi bunuh diri.
LO 3 Memahamai dan Menjelaskan
Pandangan Islam terhadap
Euthanasia
QS Al-an’am ayat 151

Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu
mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh
anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu
mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu
yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya).
LO 3 Memahamai dan Menjelaskan
Pandangan Islam terhadap
Euthanasia
QS Al-Isra ayat 33

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya melainkan dengan
suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah
memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam
membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
LO 4 Memahami dan Menjelaskan
Kaidah Dasar Bioetik
LI 4.1 Memahami dan menjelaskan definisi kaidah
bioetik
Bioetik berasal dari kata bios= kehidupan dan ethos= norma - norma atau moral –
moral. Bioetik merupakan studi interdisipliner tentang masalah – masalah yang
ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya
memperhatikan masalah – masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga
memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan datang.
LI 4.2 Memahami dan menjelaskan
tujuan kaidah bioetik

Terdapat kesenjangan antara pemahaman dokter berkaitan dengan filsafat


moral (karena dokter bukan filsuf) dengan pakar filsafat. Karena itu diperlukan
panduan praktis yang merupakan hasil pemikiran mendalan dari filsuf, tetapi dapat
langsung diaplikasikan tanpa membuat dokter merasa bersalah atauberdosa.
Panduan atau pedoman praktis itu termuat dalam kaidah dasar bioetika, sebagai
filsuf menyebutkannya principalism. Kaidah dasar bioetik adalah aksioma yang
mempermudah penalaran etik.
LI 4.3 Memahami dan menjelaskan
ciri-ciri kaidah bioetik
1. Sifat interdisipliner
Rupanya tidak dapat diragukan bahwa dalam kerja sama antar ilmu itu etika
(sebagai ilmu) memgang peranan sentral. Tetapi ada banyak ilmu lain yang terlibat
juga.
2. Sifat internasional
Karena bioetika membahas masalah – masalah yang timbul dalam perkembangan
ilmu kedokteran dan ilmu – ilmu hayati, tidak mengherankan juga bahwa bioetika
bersifat global.
3. Sifat pluralistic
Bioetika membentuk sebuah forum dimana semua pihak yang berkepentingan dan
berminat ikut serta. Diantara partisipan dalam dialog ini kadang – kadang terdapat
perbedaan cukup besar.
LI 4.4 Memahami dan menjelaskan
pembagian dan contoh kaidah
bioetik
1. Beneficence
Yaitu seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter
tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan sehat.
2. Non maleficence
Yaitu suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan
yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling sedikit resiko
buruknya bagi pasien.
LI 4.4 Memahami dan menjelaskan
pembagian dan contoh kaidah
bioetik
3. Autanom
Yaitu seorang dokter menghormati martabat pasien dimana setiap pasien
diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri,
dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan
sendiri.
4. Justice
yaitu suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata dan adil
terhadap setiap pasien untuk kebahagian dan kenyaman pasien tersebut. Perbedaan
tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan social,
dan kewarganegaraan tidak mengubah sikap dokter terhadap pasiennya.
Thank You For Your
Attention

Anda mungkin juga menyukai