Penyaji:
Hendri Saputra
Pembimbing:
dr. Novi Salita, Sp. OG
1
Penyajian Kasus
2
Identitas Pasien
• Nama : Ny. EO
• Usia : 32 tahun
• Pekerjaan : PNS
• Alamat : Jln. Veteran 32/01 No.6
• Agama : Islam
• Pendidikan terakhir: S1
• Tanggal Masuk RS : 11 Desember 2018
3
• Keluhan Utama
Ingin melahirkan
• Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RS Abdul Aziz untuk melahirkan bayinya di rumah
sakit. Pasien sedang hamil, berdasarkan perhitungan pasien usia
kehamilan adalah 9 bulan. Keluhan mules, perut terasa kram disangkal.
Pengeluaran air, lendir maupun darah dari jalan lahir disangkal.
Gerakan janin masih dirasakan pasien seperti biasanya.
Sebelumnya pasien memeriksakan kehamilannya di klinik dokter
spesialis kandungan, menurut keterangan pasien didapatkan hasil
pemeriksaan dokter berupa air ketuban berlebih, usia kehamilan cukup
bulan dan didapatkan tekanan darah pasien tinggi.
4
• Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi sebelum kehamilan disangkal, riwayat diabetes
mellitus disangkal.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga dengan kelainan bawaan sejak lahir disangkal. Riwayat
keguguran pada keluarga disangkal. Riwayat kanker & tumor organ
reproduksi disangkal.
• Riwayat Sosioekonomi
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasien tidak berolahraga
secara rutin. Pasien tidak merokok. Pasien merupakan anggota BPJS
Kesehatan kelas 1.
5
Riwayat Obstetrik dan Ginekologik
• Status Obstetrik: G4P2A1M0
I: Abortus
II: Anak laki-laki hidup, usia 11 tahun, BBL 3750 gram, SC
III: Anak laki-laki hidup, usia 6 tahun, BBL 3280 gram, SC
IV: Kehamilan saat ini
• Menikah pada usia 20 tahun
• Hamil pertama pada usia 20 tahun
• Melahirkan pertama pada usia 21 tahun
6
Riwayat Obstetrik dan Ginekologik
• Riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan (-)
• Riwayat memiliki tekanan darah tinggi saat hamil (-)
• ANC pada kehamilan 4x, di klinik dokter spesialis kandungan
• HPHT: 03-04-2018
• Taksiran Partus: 10-01-2019
• Usia kehamilan: 36 minggu 1 hari
• Berat badan saat hamil: 90 kg
• Berat badan sebelum hamil: 78 kg
• Pertambahan berat badan selama hamil: 12 kg
7
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda Vital
• Tekanan Darah : 160/100
• Nadi : 88x/menit
• Pernapasan : 22x/menit
• Suhu : 36.8 ºC
8
• Status Generalis
• Kepala : normocephale
• Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil isokor, refleks
cahaya +/+
• Leher : pembesaran KGB -/-, distensi vena jugularis -/-.
• Thorax : S1S2 tunggal reguler, gallop (-), murmur (-). Suara nafas dasar
vesikuler +/+, rhonki (-/-), wheezing (-/-).
• Abdomen : cembung gravida, soepel, bising usus (+) normal
• Ekstremitas : Edema tungkai (+/+), akral hangat, CRT <2 detik.
9
• Status Obstetrik
• Mammae : hiperpigmentasi areola mammae (+/+)
• Abdomen
• Inspeksi : cembung gravida (+), linea griesea (+), striae gravidarum (+)
• Palpasi : Leopold I: TFU 34 cm, teraba bagian bokong (bulat lembut)
dari janin pada bagian fundus uteri. Leopold II: teraba bagian punggung
(keras memanjang) pada sisi kanan abdomen. Leopold III: teraba massa bulat
dan keras. Leopold IV: bagian terbawah janin belum memasuki PAP.His (-).
Balotemen janin (+).
• Auskultasi : DJJ: 147x/menit.
• Pemeriksaan Dalam: tidak dilakukan.
10
Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin: Hb: 12,5 g/dl, eritrosit: 3.8x105/µL, leukosit: 10.800/µL,
trombosit: 320.000/µL, hematokrit 38%.
• Urinalisis: protein urin (-)
• Ultrasonografi (11/12/2018): gravida 37 minggu, presentasi kepala,
ketuban: polihidramnion, TBBJ: 3700 gram.
11
Diagnosis
• G4P2A1 gravida aterm + previous sectio caesaria 2x + CPD + hipertensi
gestasional+ polihidramnion
12
Tatalaksana
• Pro sectio caesaria elektif + MOW (12/12/2018)
• IVFD RL 20 tpm
• Inj. Cefotaxime 1 gram (profilaksis)
• P.O Diltiazem (HERBESSER®) 2x100 mg
13
Prognosis
• Ibu
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : bonam
• Bayi : dubia ad bonam.
14
Follow Up
• Rabu, 12 Desember 2018
S Mules (-) pengeluaran darah & lendir (-), kram (-)
17
Follow Up
• Kamis, 13 Desember 2018
S Nyeri pada luka post operasi (+), nyeri ringan, skala 3. Perdarahan pervaginam
minimal.
21
• Polihidramnion ringan menujukkan sedikit tanda atau gejala.
Polihidramnion berat dapat menyebabkan:
• Sesak napas atau ketidakmampuan untuk bernapas, kecuali ketika berdiri
• Pembengkakan pada ekstremitas bawah, vulva dan dinding perut
• Penurunan produksi urin
• Gangguan pencernaan
• Edema
• Pada pasien ini hanya ditemukan edema. DJJ masih dalam batas
normal, masih dapat dideteksi dengan Doppler dan identifikasi janin
masih melalui pemeriksaan palpasi masih dapat dilakukan sehingga
berdasarkan klinis dicurigai polihidramnion ringan.
22
• Berdasarkan pemeriksaan penunjang yaitu ultrasonografi,
polihidramnion ringan jika didapatkan amnion fluid index (AFI)
berkisar antara 25-29.9 cm atau single deepest pocket daripada cairan
amnion 8-9.9 cm.
• Polihidramnion dapat disebabkan oleh kelaninan kongenital seperti
anensefali, hidranensefali yang berdampak pada kemampuan
menelan bayi. Gangguan traktus gastrointestinal, gangguan
neuromuskular seperti miotonik distrofi dan gangguna ginjal pada
janin juga dapat mengakibatkan polihidramnion.
23
24
25
• Derajat keparahan polihidramnion berhubungan dengan kelainan
kongenital pada bayi. Berdasarkan penelitian di Parkland Hospital
(2002), prevalensi anomali janin dengan polihidramnion ringan
sebesar 8%, polihidramnion sedang sebesar 12% dan meningkat
menjadi 30% pada polihidramnion berat. Pada pasien ini didapatkan
bayi lahir normal tanpa kelainan kongenital.
26
• Pada pasien ini juga didapatkan tekanan darah tinggi (160/100
mmHg).
• Tidak didapatkan riwayat hipertensi pada saat sebelum hamil.
Pemeriksaan protein urin menunjukkan hasil (-). Riwayat kejang,
penurunan kesadaran disangkal
• Pada pasien ini termasuk dalam kategori hipertensi gestasional yaitu
tekanan darah >140/90 setelah kehamilan 20 minggu pada wanita
yang sebelumnya normotensi.
• Terapi farmakologis yang disarankan: golongan CCB => bekerja dengan
memblokade pelepasan Ca2+ intrasel yang mengakibatkan vasodilatasi
pembuluh darah sehingga aliran darah meningkat dan tekanan darah
dapat diturunkan. Pada pasien ini diberikan tatalaksana farmakologis
CCB yaitu diltiazem.
27
28
Indikasi Sectio caesaria
• Pada pasien ini indikasi SC adalah CPD, dan
riwayat SC sebelumnya.
29
Kesimpulan
• Wanita 32 tahun hamil 36-37 minggu datang ke IGD untuk
melahirkan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan diagnosis tambahan
berupa polihidramnion dan hipetensi gestasional. Pasien dilakukan
persalinan dengan SC atas indikasi riwayat SC sebelumnya dan
disproporsi sefalopelvik.
30
Terima Kasih
31