Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan Leukemia

pada Anak
Oleh Kelompok 3
Kelas Ijin Belajar

Masriami 175070209111006
Hendra Sasmita 175070209111027
Trisianna May Ferita 175070209111041
Endang Susilowati 175070209111044
Tito Sri Rahmansyah 175070209111050
Putu Desy Anggaraeni 175070209111052
Mega Puspitasari 175070209111057
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Data Dasar Pengkajian

 Identitas

Acute lymphoblastic leukemia sering terdapat pada anak-anak usia di ba-


wah 15 tahun (85%) , puncaknya berada pada usia 3– 5 tahun.

 Keluhan

Gejala klinis berhubungan dengan anemia (mudah lelah, letargi, pusing,


sesak), infeksi dan perdarahan, nyeri tulang dan sendi, adanya mual mun-
tah, tidak nafsu makan, anoreksia dan rasa tidak nyaman pada perut.

 Riwayat kesehatan masa lalu

Pada penderita ALL sering ditemukan riwayat keluarga yang terpapar oleh
chemical toxins (benzene dan arsen), infeksi virus (epstein barr, HTLV-1),
kelainan kromosom, terapi radiasi maupun kemoterapi.
Data Dasar Pengkajian

 Pola Mekanisme Koping dan Stress

Anak berada dalam kondisi yang lemah dengan pertahanan tubuh yang
sangat jelek. Dalam pengkajian dapat ditemukan adanya depresi, cemas,
takut, marah. Juga ditemukan perubahan suasana hati, dan bingung.

 Pola Hubungan Peran

Pasien anak-anak biasanya merasa kehilangan kesempatan bermain dan


berkumpul bersama teman-teman serta belajar.

 Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Klien tampak lemah, letih, lesu, tidak bersema-


ngat, demam.
Pemeriksaan Fisik

 Kepala & Leher

 Kepala : Pusing

 Wajah : Pucat

 Mata : Tampak conjungtiva anemis

 Hidung : Tampak pernafasan cuping hidung, epistaksis

 Mulut : Tampak mukosa bibir kering, perdarahan gusi

 Leher : Adanya pembesaran kelanjar limfe

 Thorak & Dada

Jantung : Ictus cordis tak tampak. Ictus cordis teraba pada ics 3-4 midcla-
vicula sinistra. Bunyi jantung 1 dan 2 tunggal, tidak ada mur-mur.

Paru : Dyspnea, takipnea, nyeri tekan pada sternum.


Pemeriksaan Fisik

 Abdomen : Adanya purpura, adanya hepatomegali, splenome


gali, lim- fadenopati, hipertympani, bising usus menurun (normal).

 Genetalia dan anus : Kadang terdapat hematuri, diare.

 Ekstermitas : Adanya nyeri pada femur atau tibia.

 Sistem Neorologi : Letargi (keadaan lemah badan dan tidak ada doro
ngan untuk melakukan kegiatan, nafsu tidur berlebihan).

 Kulit : Adanya ptichea, purpura, mudah memar sebagai


dampak dari adanya perdarahan karena trombositopenia.
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Keletihan berbuhungan dengan kelesuan fisiologis (anemia).

2. Nyeri akut berbuhungan dengan agen cedera biologis.

3. Resiko perdarahan berbuhungan dengan koagulopati inheren (trombos


itopenia).

4. Resiko infeksi berbuhungan dengan pertahanan tubuh sekunder tidak


adekuat (penurunan hemoglobin).

5. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berbuhungan


dengan kurang asupan makanan.

6. Ansietas berbuhungan dengan perubahan besar (status kesehatan).

7. Resiko kerusakan integritas kulit berbuhungan dengan agen farmaseu-


tikal (kemoterapi).

8. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi (penya


kit leukemia, perawatan dan terapi).
Rencana Asuhan Keperawatan

Rencana Asuhan Keperawatan


Evaluasi
Menurut Wong (2004) hasil yang diharapkan pada klien dengan leukemia a
dalah :

 Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.

 Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan,


adanya laporan peningkatan toleransi aktifitas.

 Anak tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.

 Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan
muntah.

 Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa ti-
dak nyaman.

 Masukan nutrisi adekuat.

 Anak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjuk-


kan bukti-bukti ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak
nyaman.
Evaluasi
 Kulit tetap bersih dan utuh.

 Anak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan ra-


mbut, anak membantu menentukan metode untuk mengurangi efek ke-
rontokan rambut dan menerapkan metode ini dan anak tampak bersih,
rapi, dan berpakaian menarik.

 Anak dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur, keluar-


ga menunjukkan pengetahuan tentang penyakit anak dan tindakannya.
Keluarga mengekspresikan perasaan serta kekhawatirannya dan melu-
angkan waktu bersama anak.

 Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperawatan, keluar


ga dan anak mendiskusikan rasa takut, kekhawatiran, kebutuhan dan ke
inginan mereka pada tahap terminal, pasien dan keluarga mendapat du
kungan yang adekuat.
 Evalusi tingkat pemahaman keluarga terhadap tatalaksana perawatan
penyakit
Daftar Pustaka
American Cancer Society. (2011). Global Cancer Facts & Figures 2nd Edition. Atlanta: Am
erican Cancer Society.
Betz, Cecily L., Sowden, Linda A. (2009). Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Nanda International. (2014). Nursing Diagnoses 2015-2017 : Definitions and Classification
Philladelphia : Wiley Blackwell.
Nursing Interventions Classification (NIC). (2013). Nursing Interventions Classification
(NIC) Ed 6. Philladelphia : Mosby Elsevier.
Nursing Outcomes Classification (NOC). (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC)
Ed 5. Philladelphia : Mosby Elsevier.
Simanjorang, Chandrayani, Asri C. Adisasmita, & Edi S. Tehuteru. (2010). Gambaran Epid
emiologi Kasus Leukemia Anak di Rumah Sakit Kanker “Dharmais”, 2004-2008.
Indonesian Journal of Cancer, 4(1).
Suriadi, Rita Yuliani. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Sagung Seto
Wong, Donna L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Yayasan Kanker Indonesia. (2012). YKI-Jakarta Race. Jakarta: Yayasan Kanker Indone
sia.

Anda mungkin juga menyukai