Anda di halaman 1dari 44

Presentasi kasus

Gravida 3 Para 2 Abortus 0 Usia 28 Tahun Hamil 33 Minggu 5 Hari dengan


Perdarahan Antepartum, Preeklampsia Berat dan Riwayat Sectio Caesarean 2x

Pembimbing :
DR. HARDJONO PURWADHI, SP.OG

Disusun oleh :

Dyah Haning Sintyara G4A015197


Gembong Satria Mahardhika G4A016083
Husnan Mujiburrahman G4A016084
Arny Arpianty G4A016134

SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN


RSUD PROF DR.MARGONO SOEKARDJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. RI
Usia : 28 tahun
Alamat : Kedungwuluh 04/06 Purwokerto Barat
Waktu datang: 05 Juli 2017
ANAMNESIS
Keluhan utama
Keluar darah dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang sendiri ke VK IGD RSMS pukul 22.50 WIB (05/07/2017) dengan keluhan keluar darah
dari jalan lahir disertai prongkol-prongkol pukul 21.45 WIB. Pasien mengeluhkan pusing (+). Pasien
menyangkal nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah (-) dan pandangan kabur (-). Pasien mengeluhkan
kenceng-kenceng sejak pukul 17.00 WIB (05/07/2017), pengeluaran air ketuban (-) dari jalan lahir.
Tensi tinggi sejak hamil 6 bulan.
HPHT : 11/11/2016
HPL : 18/08/2017
Usia kehamilan : 33 minggu 5 hari
Riwayat Menstruasi
Lama/siklus : 6 hari/teratur
Jumlah : 2-3x ganti pembalut/hari
Riwayat Obstetrik
Gravida 3 Para 2 Abortus 0
I  laki-laki/6th/SC a.i PEB/2100gr/RSUD Margono Soekarjo
II  perempuan/20bln/SC a.i PEB, riwayat SC/2600gr/RS Dadi Keluarga
III  hamil ini
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi : diakui, saat hamil pertama dan hamil kedua
Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat operasi : diakui, SC 2x
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit kandungan: disangkal
Riwayat nutrisi
Pasien mengaku sering mengonsumsi hidangan sayuran dan buah. Sehari-hari pasien mengonsumsi nasi
putih dengan lauk-pauk yang dimasak sendiri. Pasien tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien berasal dari sosial ekonomi menengah, pasien adalah seorang ibu rumah tangga, suami pasien
bekerja sebagai karyawan swasta. Pasien menggunakan pembayaran BPJS non PBI.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum/kesadaran : sedang/compos mentis
Tinggi badan : 152 cm
Berat badan : 62 kg
IMT : 26,8 kg/m2
Vital sign
Tekanan Darah : 170/120 mmHg
Nadi : 94 x/menit
Respiratory Rate : 22 x/menit
Suhu : 36,60C
Pemeriksaan kepala
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), edem palpebra -/-
Hidung : discharge (-/-), napas cuping hidung (-/-)
Mulut : sianosis (-)
Pemeriksaan leher
Tiroid : tak ada kelainan
Pemeriksaan dada
Cor : S1>S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : SD vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
Dinding dada : Simetris, ketinggalan gerak (-/-)
Pemeriksaan abdomen
Dinding perut : cembung gravid
Hepar/lien : tidak teraba pembesaran
Usus : bising usus (+) normal
Pemeriksaan ekstremitas : Edema -/-/+/+
Pemeriksaan limphonodi : tak ada pembesaran kelenjar getah
bening
Pemeriksaan reflek : reflek fisiologis (+), reflek patologis (-)
Pemeriksaan turgor kulit : capillary refill < 2 detik
Pemeriksaan akral : hangat +/+/+/+
PEMERIKSAAN LOKAL
Pemeriksaan Obstetri
TFU : 27 cm
Leopold 1 : Teraba bagian bulat lunak pada bagian fundus uteri
(bokong)
Leopold 2 : Teraba tahanan memanjang pada bagian kiri ibu (puki)
Leopold 3 : Teraba bagian bulat keras (kepala)
Leopold 4 : konvergen
TBJ : 2325 gram
DJJ : 121x/m, reguler
His : (+) jarang
Pemeriksaan Genitalia
Inspeksi
Rambut pubis tersebar merata, edema vulva (-), benjolan (-), varises (-),
fluor (-), perdarahan (+)
Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
Hasil Pemeriksaan DARAH NORMAL
06/07/2017 Darah Lengkap
Hemoglobin 9,8 L 11.7-15.5 g/dL
Leukosit 12430 H 3600-11000 U/L
Hematokrit 30 L 35-47 %
Eritrosit 3,6 L 3.8-5.2 10^6/uL
Trombosit 113.000 L 150000-440000 /uL
Kimia Klinik
Ureum darah 25,4 14.98-38.52 mg/dL
Kreatinin darah 0,62 0.55-1.02 mg/dL
SGOT 42 H 15-37 U/L
SGPT 35 14-59 U/L
LDH 517 H 81-234 U/L
GDS 95 ≤200 mg/dL
PT 9,3 9,3-11,4 detik
APTT 26,0 29,0-40,2 detik
Pemeriksaan urin
Protein 1000 negatif
Hasil Pemeriksaan 06/07/2017
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
DARAH NORMAL
Darah Lengkap
Hemoglobin 7,6 L 11.7-15.5 g/dL
Leukosit 25480 H 3600-11000 U/L
Hematokrit 23 L 35-47 %
Eritrosit 2,8 L 3.8-5.2 10^6/uL
Trombosit 110.000 L 150000-440000 /uL

Hasil Pemeriksaan 07/07/2017


PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
DARAH NORMAL
Darah Lengkap
Hemoglobin 6,9 L 11.7-15.5 g/dL
Leukosit 9750 H 3600-11000 U/L
Hematokrit 22 L 35-47 %
Eritrosit 2,5 L 3.8-5.2 10^6/uL
Trombosit 68.000 L 150000-440000 /uL
Hasil Pemeriksaan 10/07/2017
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
DARAH NORMAL
Darah Lengkap
Hemoglobin 8,4 L 11.7-15.5 g/dL
Leukosit 9770 H 3600-11000 U/L
Hematokrit 26 L 35-47 %
Eritrosit 3,1 L 3.8-5.2 10^6/uL
Trombosit 156.000 L 150000-440000 /uL
DIAGNOSA KLINIK
Gravida 3 Para 2 Abortus 0 Usia 28 Tahun Hamil 33 Minggu 5 Hari
dengan Perdarahan Antepartum, Preeklampsia Berat, Riwayat
Sectio Caesarean 2x
TINDAKAN DAN TERAPI
• Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) pasien mengenai penyakitnya dan rencana
terapi atau tindakan yang akan diberikan
• Inj Kalnex 1g
• Injeksi dexamethasone 2x6mg
• Protab MgSO4 bolus 4g
• Inj Ketorolac 1amp
• Nifedipin 3x10mg
• Dopamet 3x500mg
• Konsul Sp.PD
• EKG
• SC CITO
DIAGNOSA AKHIR
Para 3 Abortus 0 Usia 28 Tahun post SCTP + MOW + β
Lynch Procedure a.i Plasenta Previa, Uterus Couvelaire,
Preeklampsia Berat, Riwayat SC 2x

PROGNOSIS
Prognosis ibu  plasenta previa dipengaruhi oleh jumlah dan
kecepatan perdarahan serta kesegeraan pertolongannya.
Kematian pada ibu dapat dihindari apabila penderita segera
memperoleh transfusi darah dan segera lakukan pembedahan
seksio sesarea seperti ada kasus ini. Prognosis terhadap janin
lebih buruk oleh karena kelahiran yang prematur. Solusio
plasenta mempunyai prognosis yang buruk baik bagi ibu hamil
dan lebih buruk lagi bagi janin jika dibandingkan dengan plasenta
previa.
DISKUSI MASALAH
1. Pre Eklamsia Berat
2. Plasenta Previa
3. Solutio Plasenta dan
Uterus Couvelaire
4. Sterilisasi MOW
PRE EKLAMPSIA
DEFINISI

Akibat :
hipoperfusi
Terjadi organ,
pada usia hipertensi,
kehamilan edema,
> 20 proteinuria
Kelainan minggu
malfungsi
endotel
MANIFESTASI KLINIS
E. PENEGAKKAN DIAGNOSIS
PLASENTA PREVIA
• plasenta yang berimplantasi pada bagian SBR,
sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
DEFINISI jalan lahir

• perdarahan uterus yang dapat keluar melalui vagina


tanpa adanya rasa nyeri pada kehamilan trimester
TANDA terakhir, khususnya pada bulan kedelapan

• Terjadi pada keadaan endometrium yang kurang


baik, misalnya karena atrofi endometrium atau
ETIOLOGI kurang baiknya vaskularisasi desidua
KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA
SOLUSIO PLASENTA
Penegakan diagnosis

Anamnesis : Pemeriksaan Fisik


: PP : USG untuk
PPV berwarna gelap menyingkirkan DD
disertai nyeri dan nyeri tekan pada plasenta previa
perut tegang perut
METODE OPERASI WANITA
Tubekomi atau Sterilisasi merupakan
metode kontrasepsi permanen

metode kontrasepsi permanen yang hanya diperuntukkan


bagi mereka yang memang tidak ingin atau tidak boleh
memiliki anak (karena alasan kesehatan).

Disebut permanen karena metode kontrasepsi ini hampir tidak


dapat dibatalkan
Kontra Indikasi (Noviawati dan Sujiyati,2009)
Wanita yang
tidak boleh Wanita yang
hamil (sudah
menjalani terdeteksi atau
proses dicurigai)
pembedahan

Wanita yang
Wanita dengan belum
perdarahan
pervaginam memberikan
yang belum persetujuan
jelas tertulis
penyebabnya

Wanita yang
kurang pasti Wanita dengan
mengenai infeksi sistemik
keinginan atau pelvis
fertilitas yang akut
dimasa depan
KESIMPULAN
 Diagnosis awal  G3P2A0 Usia 28 Tahun Hamil 33 Minggu 5 Hari dengan
Perdarahan Antepartum, Preeklampsia Berat dan Riwayat SC 2x

 Diagnosis akhir  P3A0 Usia 28 Tahun post SCTP + MOW + β Lynch Procedure
a.i Plasenta Previa, Uterus Couvelaire, Preeklampsia Berat, Riwayat SC 2x

 PEB  kelainan malafungsi endotel yang menyebabkan terjadi vasospasme


setelah usia kehamilan 20 minggu, mengakibatkan terjadinya hipertensi,
dan dijumpai proteinuria 300mg per 24 jam atau 30mg/dl (+1 pada dipstick).

 Plasenta previa  plasenta yang berimplantasi pada bagian segmen


bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir
yang ditandai dengan perdarahan uterus yang dapat keluar melalui vagina
tanpa adanya rasa nyeri pada kehamilan trimester terakhir,
 Solusio plasenta  terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan
maternal plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada
sebelum waktunya yakni antara minggu 20 dan lahirnya anak.

 Terdapat hubungan yang berimplikasi antara pre eklampsia berat,


plasenta previa, solusio plasenta dan uterus couvellaire

 MOW  tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan dan kiri
yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati saluran telur, dengan
demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma laki laki sehingga
tidak terjadi kehamilan
ANY
QUESTIONS ?
THANKYOU !

Anda mungkin juga menyukai