Anda di halaman 1dari 26

OBAT TRADISIONAL

OLEH
MUTIARA PRIMA DIANA
1710312038
Defenisi OT
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992, TENTANG KESEHATAN
Adalah bahan atau ramuan bahan, yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.
Jadi, OT :
Obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan
resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat.
Prinsip dasar pengawasan obat dan makanan

Masyarakat
Pemerintah

Pelaku Usaha Legal


Badan POM

Lintas Sektor
PP 72/th 1998 ttg Obat, Bahan Obat, Obat Tradisional, Kosmetika dan Alkes
Sediaan Farmasi
Badan POM
PRE-MARKET POST-MARKET
Konsistensi - Pemeriks aan sarana
Sarana Produksi Mutu produksi & distribusi
- Sampling dan
pengujian
Pengembangan Produk
Konsistensi MESO/MESOT/
Persetujuan izin edar Keamanan MESKOT, KIPI,
Registrasi & Persetujuan PMS
(data khasiat, informasi produk dan Konsistensi Pengawasan
keamanan dan mutu) penandaan/label informasi Promosi/iklan dan
Penandaan
Keterangan : 1) CPB = Cara Pembuatan yang Baik; 2) MESO = Monitoring Efek Samping Obat; MESOT = Monitoring Efek
Samping Obat Tradisional; MESKOS = Monitoring Efek Samping Kosmetik; KIPI = Kejadian Ikutan Paska Imunisasi; PMS = Post
Marketing Surveilance
Nomor Izin Obat Tradisional
X X 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TR 123456789
TR : Obat Tradisional Lokal
Bentuk sediaan:
TI : Obat Tradisional Impor 1 : rajangan
TL : Obat Tradisional Lisensi 2 : serbuk
3 : kapsul
HT : Obat Herbal Terstandar 4 : pil, granul, boli pastilles, jenang, tablet/kaplet
FF : Fitofarmaka 5 : dodol, majun
6 : cairan
Tahun Izin Edar 7 : salep; krim
8 : pleseter/koyok
9 : bentuk lain
IZIN EDAR PADA JAMU SERINGKALI
PALSU/ FIKTIF
SANGAT DIPERLUKAN CEK MELALUI APLIKASI CEK
BPOM
PEMBUKTIAN EMPIRIS
TURUN TEMURUN JAMU
(PEMILIHAN SIMPLISIA)

OBAT TRADISIONAL,
UJI PRA - KLINIK SEDIAAN ESKTRAK
SIMPLISIA TELAH ALAM
TERSTANDARISASI

YANKES FORMAL

UJI KLINIK FITOFARMAKA


Pandangan hukum
SK Badan POM RI No. HK.00.05.4.1380 tentang Pedoman Cara Pembuatan
Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). (LAMP_CPOTB.pdf)

– Produsen Obat Tradisional dalam seluruh aspek dan rangkaian kegiatan wajib
berpedoman pada CPOTB

– IOT wajib menerapkan sejak 1 Jan 2010


Kalisifikasi OT
• Jamu adalah obat tradisional, berdasarkan pengalaman empiris secara turun temurun,
yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya dari generasi ke generasi. Bentuk
obat umumnya disediakan dalam berbagai bentuk serbuk, minuman, pil, cairan dari
berbagai tanaman.
Tolak Angin
 Pil Binari
 Curmaxan
 Diacinn
Saintifikasi jamu
Jamu harus memenuhi kriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang khusus untuk itu
b. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris yang ada; dan
c. Memenuhi persyaratan mutu yang khusus untuk itu.
Jamu yang diberikan kepada pasien dalam rangka penelitian berbasis pelayanan kesehatan hanya dapat
diberikan setelah mendapatkan persetujuan tindakan ( informed consent) dari pasien.
Saintifikasi jamu dalam penelitian berbasis pelayanan kesehatan hanya dapat dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan yang telah mendapatkan izin atau sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
• Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang telah teruji berkhasiat
secara pra-klinis (terhadap hewan percobaan), lolos uji toksisitas akut
maupun kronis, terdiri dari bahan yang terstandar (Seperti ekstrak yang
memenuhi parameter mutu), serta dibuat dengan cara higienis.
Kiranti
Psidii
Diabmeneer
• Fitofarmaka adalah obat tradisional yang telah teruji khasiatnya melalui uji
pra-klinis (pada hewan percobaan) dan uji klinis (pada manusia), serta
terbukti aman melalui uji toksisitas, bahan baku terstandar, serta diproduksi
secara higienis, bermutu, sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Peranan OT
• Zat yang terkandung dalam alang-alang : manitol, glukosa, sukrosa, citric acid ,
damar, , saponin, tanin, dan polifenol. Manfaat dan khasiat alang-alang antara lain
; sebagai obat penurun panas, (diuretik), menghentikan pendarahan
(hemostatik), sariawan, panas dalam, mengatasi muntah darah, menghentikan
mimisan dll.
• Asam jawa mengandung yaitu gula invert, tartaric acid, citric acid, serine, beta
alanin, vitamin B3, peptin dll . Kulit pohon asam jawa mengandung tanin .
Asam jawa berkhasiat untuk mengobati batuk, bisul, gangguan pencernaan,
karang gigi, sariawan, menurunkan berat badan, reumatik, luka lebam, radang
payudara, mencegah rambut rontok.
• kandungan zat pada bengkuang antara lain vitamin B1,dan vitamin C. fosfor,
besi, vitamin A dll. Memiliki efek mengobati beri-beri, obat nyeri perut,
menghaluskan kulit, meredakan demam, diabetes mellitus, sariawan, eksim,
wasir dan obat sakit kulit.
Peran Obat Tradisional
• Pada penyakit infeksi

Anti dangue

STUDI HEMATOLOGIS POTENSI


METABOLIK
JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.)
PADA PENDERITA DEMAM
BERDARAH DENGUE
Centella asiatica
• Asiaticoside telah dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri terhadap
Mycobacterium tuberculosis, Bacillus leprae dan Entamoeba histolytica, sementara
oxyasiaticoside aktif terhadap tubercle bacillus. Namun demikian, jus C.
asiatica segar dilaporkan tidak memiliki aktivitas antibakteri.
• Pada penyakit degeneratif
1. KUNYIT(Curcuma domestica Val)
Khasiat : antiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadap peptic ulcer, antitoksik,
antihiperlipidemia, dan antikanker
2. JAHE MERAH (Zingiber officinale)
khasiat : melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghangatkan tubuh,
antiradang dan penambah nafsu makan dan sangat apabila dikonsumsi oleh wanita yang sedang dalam
masa menstruasi.
3. MENIRAN (Phyllanthus niruri L)
Khasiat : malaria, sariawan, maag, mencret, penyakit kuning (jaundice), diabetes mellitus, kencing
nanah, gangguan menstruasi, gangguan pada kulit seperti bengkak dan gatal-gatal. (Jaka Sulaksana,2004)
4. Manggis (Garcinia mangostana L)
5. Gingseng (panax)
Khasiat : Akar tanaman ini dapat memperbaiki aliran darah dan meningkatkan produksi sel darah
merah, serta membantu pemulihan dari penyakit, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, atasi
gangguan ereksi
Kelebihan OT
1). Efek samping relatif kecil bila digunakansecara benar dan tepat
2). Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat
tradisional/komponen bioaktif tanaman obat
3). Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi
4). Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan
degeneratif
Kelemahan OT
1. Efek farmakologisnya lemah
2. Bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis
3. Belum dilakukan uji klinik
4. Mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.
Tips Terhindar OT Berbahaya

 Gunakan OT yang sudah memiliki izin edar BPOM.


 Jangan gunakan OT bersama obat kimia (resep dokter).
 Jika minum OT menimbulkan efek cepat, patut dicurigai ada
penambahan BKO.
 Selalu periksa tanggal kedaluwarsa.
 Kunjungi website Badan POM (www.pom.go.id) untuk
mengetahui OT mengandung BKO di “public warning”.
 Perhatikan informasi “Peringatan/Perhatian”.
 Baca aturan pakai sebelum mengonsumsi OT.
SUMBER : KP BLOK 4.3
SUMBER : KP BLOK 4.3
WASSALAM 
 TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai