Anda di halaman 1dari 32

Kebutuhan air irigasi

 Selain kebutuhan air untuk pertumbuhan


tanaman yang sangat dibutuhkan dalam
penyelenggaraan irigasi, beberapa faktor perlu
mendapatkan perhatian seperti, pengolahan
tanah yang berkaitan dengan penyiapan lahan.
 Perkolasi yang berkaitan dengan jenis tanah.
 Curah hujan
 Pola dan tata tanam yang berkaitan dengan jenis
tanaman dan waktu tanam.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 1


Perkolasi
Perkolasi adalah kehilangan air di petak sawah
baik yang ke arah samping maupun ke arah
bawah

Besaran Perkolasi Tergantung


•Tekstur tanah
Tanah yang mempunyai tekstur halus
(clay) mempunyai perkolasi rendah,
sedang tanah yang mempunyai tekstur
ringan (pasir) perkolasinya besar.
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 2
 Permeabilitas tanah
Permeabilitas tanah erat hubungannya dengan
perkolasi, permeabilitas tanah besar perkolasi
besar demikian pula sebaliknya.
 Tebal lapisan tanah atas (Top Soil)
Tebal top soil terhadap lapisan permeabel di
bawahnya, makin tipis lapisan top soil makin
kecil/rendah perkolasinya.
 Letak permukaan air tanah
Makin dalam letak muka air tanah makin tinggi
perkolasinya. Demikian pula sebaliknya.
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 3
Hasil penelitian Perkolasi
Penelitian di Jepang mengenai perkolasi
ini untuk berbagai jenis tanah sawah
dengan tebal top soil 50 cm

Macan Tanah Perkolasi


(mm/hari)
Sandy Loam 3–6
Loam 2–3
Clay Loam 1–2
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 4
Pengukuran Evaporasi di
lapangan
 Peta Topografi, peta ini berguna untuk
mengetahui batas dari dari daerah
penelitian.
 Peta Air Tanah, peta yang menunjukkan
kedudukan muka air tanah terhadap muka
tanah.
 Soil Profil Map, peta yang di dalamnya
terdapat petunjuk mengenai tebal lapisan
top soil. Serta tekstur tanah dari sub soil.
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 5
Alat ukur perkolasi

 Cylinder Methode.
Alat ini berbentuk cylinder yang dibuat dari
besi atau plastik, diameter bagian dalam
10 s/d 15 cm dan panjangnya 50 cm
 Quick Methode
Alat ini berupa silinder dari bahan logam
seperti alat cylinder methode namun
panjangnya 60 cm dan dimasukkan ke
dalam tanah 40 cm
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 6
Alat ukur Perkolasi
tanki

50 cm 40 cm
H1
H2
12 cm

60 cm

Alat Cylinder Methode 12 cm

Gambar Alat ukur Perkolasi


Alat Quick Methode

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 7


a 2 x3L h L
P . . log  1 .86400
A t2  t1  h2  L 

Formula yang disediakan adalah

di mana
P = Perkolasi cm/hari.
a = Luas penampang gelas Cm2.
A = Luas penampang silinder Cm2.
L = Panjang silinder yang masuk ke dalam tanah.
Hn = Hydro-static head (cm) di dalam gelas pada
satuan waktu tn

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 8


Pedoman PSA 010
Untuk lahan datar perkolasinya 1 mm/hari.
Untuk lahan kemiringan >5% perkolasinya 2-5
mm/hari.
Bila didasarkan pada tekstur tanah, hasil
pengamatan di lapangan menurut Fukuda dan
Tsutsui 1969 sebagai berikut :
 Tanah lempung 1 – 2 mm/hari.
 Tanah lempung pasiran 2 – 3 mm/hari.
 Tanah pasiran 3 – 6 mm/hari.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 9


Di Indonesia beberapa proyek-
proyek

 Irigasi Sempor perkolasinya 0,65 mm/hari


 Irigasi Kali Progo perkolasinya 2 - 5 mm/hari
 Irigasi Way Seputih perkolasinya 0,70 mm/hari
 Irigasi Sadang perkolasinya 0,90 mm/hari

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 10


Menurut RIJ. OTCA 1973
banyaknya tempat
D I (Ha) Banyaknya sample
0 - 20 3
20 - 40 4
42 - 60 5
60 - 80 6
80 - 100 7
100 - 150 8
150 - 200 9
200 - 250 10
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 11
Pengolahan tanah (Puddling
Requirement)

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 12


Banyak air untuk pengolahan
tanah
Wp = {A.s + 0,5 A.d (n-1)}.10 m3
Di mana
Wp = Banyak air yang diperlukan saat
pengolahan tanah
A = Luas daerah yang diolah
s = Tinggi air untuk pengolahan
d = Unit water requirement (mm) =
evapotranspirasi + perkolasi
n = Jumlah hari pengolahan tanah
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 13
Jumlah air untuk pengolahan
tanah pada sesuatu hari

Wpx = A s/n + (x-1) d 10 m3


Contoh n = 7 hari, s = 200 mm, d = 15 mm,
A = 2100 Ha
Maka akan didapat Wp = 5.145.000 m3.
Jumlah air yang dibutuhkan untuk
pengolahan tanah pada hari ke 7 akan
didapatkan Wpx = 870 000 m3.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 14


Menurut pedoman PSA 010
IR = M ek / e^(k-1)
Di mana
IR = Kebutuhan air saat pengolahan tanah.
M = Eo + P.
Eo = Evaporasi.
P = Perkolasi.
K = MT/S.
T = jangka waktu penyiapan lahan.
S = air yang dibutuhkan untuk penjenuhan tanah ditambah
50 mm
= 200 – 250 mm.
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 15
Untuk tanaman palawija

 Untuk tanaman palawija, besarnya


pengolahan tanah 50 mm selama 15 hari
(3,33 mm/hari). Untuk tanaman tebu 100 mm
selama 30 hari.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 16


Curah hujan Efektif (Re)
Curah hujan efektif adalah curah hujan dari keseluruhan
hujan yang secara efektif tersedia untuk kebutuhan air
tanaman untuk tumbuh secara normal.

Curah hujan efektif di daerah irigasi sebaiknya data dari


stasiun yang terletak di daerah irigasi, bila tidak ada,
gunakan kaidah hidrologi al rata-rata aljabar, polygon
Thyesen dsb.
Data yang dipakai dalam perhitungan curah hujan efektif
adalah data curah hujan harian. Dari data tersebut
dijumlah tiap 2 mingguan sesuai pereode tanam.
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 17
Harsa Engineering Comp. Int
Curah hujan efektif berdasarkan pada
R80 = Rainfall equal or exceeding in 8 year out
of 10 year.
Dengan rumusan statistik
Dengan merangking data curah hujan dari kecil
ke besar, didapat curah hujan efektif pada
rangking ke n/5 + 1 atau
R80 = n/5 +1
Di mana
R80 = Hujan efektif (1 in 5 dry).
n = Jumlah data curah hujan
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 18
Distribusi Normal
R80 = Rrt + k Sd
Di mana
R80 = Curah hujan efektif (1 in 5 dry).
Rrt = Curah hujan rerata.
Sd = Standar deviasi.
k = Coefisien /faktor frekwensi untuk 1 in 5 dry
= - 0,842

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 19


Hujan efektif untuk tanaman padi
Dari pedoman PSA 010 untuk tanaman padi
satu golongan sangat tergantung dari
sumber air yang didapat

Untuk pengambilan dari bendung


70 % hujan tengah bulanan 20% kering (1 in 5
dry) selama pengolahan tanah.
40 % hujan tengah bulanan 20% kering (1 in 5
dry) selama pertumbuhan.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 20


Untuk Irigasi dengan waduk.
 70 % hujan tengah bulanan 20% kering
(1 in 5 dry) selama pengolahan tanah.
 60 % hujan tengah bulanan 20% kering
(1 in 5 dry) selama pertumbuhan.

Untuk Irigasi air tanah


70 % hujan tengah bulanan 20% kering
(1 in 5 dry) selama pengolahan tanah
maupun pertumbuhan.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 21


Untuk irigasi sistem golongan

½ bulanan 2 gol 3 gol 4 gol 5 gol 6 gol


1 0.18 0.12 0.09 0.07 0.06
2 0.53 0.36 0.26 0.21 0.18
3 0.55 0.48 0.36 0.29 0.24
4 0.40 0.50 0.46 0.37 0.31
5 0.40 0.40 0.48 0.45 0.37
6 0.40 0.40 0.40 0.46 0.44
7 0.40 0.40 0.40 0.40 0.45
8 0.20 0.27 0.40 0.32 0.33
9 0.13 0.20 0.24 0.27
10 0.10 0.16 0.20
11 0.08 0.13
12 0.07

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 22


Hujan efektif untuk palawija
Tabel Efektif rainfall factor for non Rice (palawija)
Rerata hujan mm 12.5 25 37.5 50 62.5 75 87.5 100 112.5 125 137.5 150 162.5 175 162.5187.5
bulanan
25 8 16 24
50 8 17 25 32 39 46
75 9 18 27 34 41 48 56 62 69
100 9 19 28 35 43 52 59 66 73 80 87 94 100
Rerata Et 125 10 20 30 31 46 54 62 70 76 85 92 98 107 116 120 120
150 10 21 31 39 49 57 66 74 81 89 97 104 112 119 127 127
175 11 23 32 42 52 61 69 78 86 95 103 111 118 126 134 134
200 11 24 33 44 54 64 73 82 91 100 109 117 125 134 142 142
225 12 25 35 47 59 68 78 87 96 106 115 124 132 141 150 144.5
250 13 25 38 50 61 72 84 92 102 112 121 132 140 150 158 158

Contoh
Hujan rata-rata bulanan =100 mm
Et = 150 mm
Efektif Rain fall = 74 mm
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 23
Koreksi kedalaman air
Efektif Storage 20 25 37.5 50 62.5 75 100 125 150 175 200
Storage Faktor 0.73 0.77 0.86 0.93 0.97 1 1.02 1.04 1.06 1.07 1.08

Contoh Hujan rerata bulanan = 100 mm


Et = 100 mm
Efektif Storage = 100 mm
Efektif Rainfall =1.07 x 66 = 70.6 mm

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 24


Tinggi Genangan (w)
 Penggantian air genangan diperlukan untuk
penyiangan, pemberian pupuk pada tanaman.
Besarnya adalah 50 mm selama setengah bulan
atau 3,33 mm/hari pada bulan ke – 1 dan ke – 2.
 Dari penelitian Pengaruh Tinggi genangan
terhadap hasil panen menyebutkan bahwa, tinggi
genangan 2,5 cm akan menghasilkan 55% lebih
tinggi daripada yang digenangi 10 Cm
(IRRI,Philipina) bahkan tinggi genangan melebihi
10 Cm akan mengurangi hasil padi.

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 25


Di Indonesia
Dari laporan penelitian di Cimanuk bahwa
tinggi genangan 22,5 Cm dan 27,5 Cm untuk
padi Si Gadis tumbuh lebih tinggi dan
pertumbuhan anakan tertahan, sedangkan
hasil jerami lebih berat dan gabah kurang. Padi
Si Gadis ternyata memberikan hasil optimal
pada tinggi genangan 2,5 Cm. ( Yusuf, 1969).

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 26


Efisiensi Irigasi
 Untuk daerah irigasi yang luas, seluruh jaringan
dipakai 60 s/d 65%
 Untuk daerah irigasi yang kecil dan pemberian
airnya diatur dengan baik atau air irigasi
diambil dari waduk atau air keluar (buangan)
dapat dipakai lagi dalam jaringan tersebut,
besar efisiensi dapat ditetapkan sedikit lebih
besar namun tidak melebihi 75%
 Bila suatu derah irigasi sudah diadakan
penelitian mengenai efisiensi irigasi maka
harus dipakai angka hasil penelitian tersebut.
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 27
Untuk daerah irigasi yang umum
digunakan 60 - 65%.

 Kehilangan dari pintu sadap sampai ke


petak 20-25%
 Kehilangan di saluran sekunder 10-15%
 Kehilangan di saluran induk 5-10%

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 28


Pola Tanam dan Tata Tanam
 Pola tanam
Pola tanam adalah jenis atau rangkaian
penanaman tanaman selama satu tahun
Padi - padi - palawija bila air mencukupi.
Padi - padi – bero bila air pada musim kemarau
tidak ada.
Padi - palawija - palawija bila air cukup pada musim
penghujan saja.
Padi – palawija – bero bila air kurang pada musim
tanam ke dua dan kemarau tida ada air
Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 29
Sebaiknya penanaman padi pada areal irigasi
dalam satu tahun tidak secara terus–menerus
walaupun airnya cukup melimpah. Hal ini
dimaksudkan untuk memutus siklus hama
tanaman padi
Bila dimungkinkan untuk menyingkat atau
menyiasati curah hujan yang pereodenya pendek,
misalnya musim hujan kurang dari 6 bulan dapat
dimungkinkan pada musim tanam kedua tanpa
olah tanah (TOT). Hal ini bisa dilakukan apabila
jenis tanahnya memenuhi syarat/lunak

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 30


Tata tanam

Sehubungan curah hujan sebagai sumber air


dalam penyelenggaraan irigasi tidak serentak.
Hal ini disebabkan oleh sifat hujan itu sendiri
maka dimungkinkan satu daerah irigasi dengan
daerah irigasi lainnya tidak sama saat mulai
tanam

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 31


Pola tanam dan tata tanam

Kebutuahn Air Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Septe Oktob Nop Des
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

Gol0ngan i LP Padi II LP Palawija (Jagung) LP Padi I

Sal Tersier 0.13 0.27 0.95 0.64 0.55 0.77 0.89 0.78 0.24 0.22 0.46 0.17 0.13 0.37 0.51 0.50 0.40 - 1.17 1.13 0.65 0.89 1.09 0.79
Sal Sekunder 0.15 0.31 1.09 0.74 0.63 0.89 1.03 0.90 0.27 0.26 0.53 0.20 0.15 0.42 0.59 0.58 0.46 - 1.34 1.30 0.75 1.03 1.26 0.90
Sal Induk 0.17 0.34 1.20 0.81 0.69 0.98 1.13 0.99 0.30 0.28 0.59 0.22 0.17 0.47 0.65 0.63 0.51 - 1.48 1.43 0.82 1.13 1.38 0.99

Gol0ngan iI LP Padi II LP Palawija (Jagung) LP Padi I

Sal Tersier 0.73 0.13 0.33 0.61 0.95 0.30 0.77 0.97 0.78 0.25 0.22 0.46 0.21 0.13 0.49 0.51 0.42 0.40 - 1.13 1.08 0.65 0.65 1.09
Sal Sekunder 0.84 0.15 0.37 0.70 1.09 0.34 0.89 1.12 0.90 0.29 0.26 0.53 0.24 0.15 0.56 0.59 0.48 0.46 - 1.30 1.24 0.75 0.75 1.26
Sal Induk 0.92 0.17 0.41 0.77 1.20 0.37 0.98 1.23 0.99 0.32 0.28 0.59 0.26 0.17 0.61 0.65 0.53 0.51 - 1.43 1.36 0.82 0.83 1.38

Rerata
Sal Tersier 0.43 0.20 0.64 0.63 0.75 0.53 0.83 0.88 0.51 0.24 0.34 0.32 0.17 0.25 0.50 0.51 0.41 0.20 0.58 1.13 0.86 0.77 0.87 0.94
Sal Sekunder 0.48 0.21 0.66 0.67 0.82 0.56 0.89 0.95 0.57 0.26 0.36 0.35 0.19 0.26 0.53 0.54 0.44 0.23 0.58 1.21 0.94 0.82 0.92 1.02
Sal Induk 0.54 0.24 0.75 0.75 0.92 0.63 1.00 1.07 0.63 0.29 0.41 0.39 0.21 0.30 0.60 0.61 0.50 0.25 0.67 1.36 1.06 0.93 1.04 1.14

Pertemuan 4 Kebutuhan Air Tanaman 32

Anda mungkin juga menyukai