Anda di halaman 1dari 17

Oleh kelompok 1:

1. Anton Riadi
2. Budi
3. Winda Sevyllia
4. Khairunnisa Tanjung
5. Okta Viana Sari
6. Rully Sherlyza
7. Meiliana Aryanti Mandala
kanker kolon adalah tumbuhya sel-sel
ganas di permukaan dalam usus besar
(kolon) atau rektum. Lokasi tersering
timbulnya kanker kolon adalah di bagian
sekum, asendens, dan kolon sigmoid
Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui.
Faktor resiko telah teridentifikasi untuk kanker
kolon:
 Usia lebih dari 40 tahun
 Darah dalam feses
 Riwayat polip rektal atau polip kolon
 Adanya polip adematosa atau adenoma villus
 Riwayat keluarga dengan kanker kolon atau
poliposis dalam keluarga
 Riwayat penyakit usus inflamasi kronis
 Diet tinggi lemak, protein, daging dan rendah
serat.
 Perubahan kebiasaan defekasi.
 Pasase darah dalam feses
 anemia yang tidak diketahui penyebabnya, anoreksi,
atau penurunan berat badan dan keletihan.
 Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah
kanan adalah nyeri dangkal abdomen dan melena
(feses hitam, seperti teh).
 Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah
kiri adalah yang berhubungan dengan obstruksi (nyeri
abdomen dan kram, penipisan feses, konstipasi dan
distensi) serta adanya darah merah segar dalam feses.
 Gejala yang dihubungakan dengan lesi rektal adalah
evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi,
konstipasi dan diare bergantian, serta feses berdarah.
1. Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan
obstruksi usus parsial atau lengkap.
2. Metastase ke organ sekitar, melalui hematogen,
limfogen dan penyebaran langsung.
3. Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang
pembuluh darah sekitar kolon yang
menyebabkan hemorragi.
4. Perforasi usus dapat terjadi dan mengakibatkan
pembentukan abses.
5. eritonitis dan atau sepsis dapat menimbulkan
syok.
6. Pembentukan abses
1. Konsumsi makanan berserat.
2. Asam lemak omega-3, yang terdapat
dalam ikan tertentu.
3. Kosentrasi kalium, vitamin A, C, D, dan E
dan betakarotin.
4. Susu yang mengandung lactobacillus
acidophilus.
5. Berolahraga dan banyak bergerak
6. Hidup rileks dan kurangi stress.
A. Penatalaksanaan medis
Terapi ajuran biasanya diberikan selain
pengobatan bedah yaitu mencakup kemoterapi,
terapi radiasi dan atau imunoterapi
B. Penatalaksanaan bedah
Pembedahan adalah tindakan primer untuk
kebanyakan kanker kolon dan rektal. Kanker yang terbatas
pada satu sisi dapat diangkat dengan kolonoskop.
Kolostomi laparoskopik dengan polipektomi merupakan
suatu prosedur yang baru dikembangkan untuk
meminimalkan luasnya pembedahan pada beberapa kasus.
Laparoskop digunakan sebagai pedoman dalam membuat
keputusan dikolon, massa tumor kemudian di eksisi.
C. Penatalaksanaan Keperawatan
 Dukungan adaptasi dan kemandirian.
 Meningkatkan kenyamanan.
 Mempertahankan fungsi fisiologis
optimal.
 Mencegah komplikasi.
 Memberikan informasi tentang
proses/ kondisi penyakit, prognosis,
dan kebutuhan pengobatan.
 Endoskopi.
 Radiologi. Pemeriksaan radiologi yang dapat
dikerjakan antara lain adalah : foto dada dan
foto kolon (barium enema).
 Ultrasonografi (USG).
 Histopatologi/ Selain melakukan endoskopi
sebaiknya dilakukan biopsi di beberapa
tempat untuk pemeriksaan histopatologis guna
menegakkan diagnosis.
 Laboratorium
 Scan (misalnya, MR1. CZ: gallium)
A. PENGKAJIAN
Pada pengkajian akan didapatkan sesuai
stadium kanker kolon , keluhan sangat
ditentukan oleh lokasi kanker , tahap
penyakit sekarang dan fungsi segmen usus
tempat kanker kolon berlokasi.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul :
 Pre Operasi
1. Nyeri akut b.d obstruksi tumor pada usus dengan kemungkinan
menekan organ yang lain
2. kecemasan pasien dan keluarga b/d prognosis penyakit ,rencana
pembedahan
3. intoleransi aktivitas b/d cepat lelah , kelemahan fisik umum
sekunder dari anemia
4. pemeriksaan informasi b/d adanya intervensi kemoterapi ,
radioterapi, rencana pembedahan dam rencanan perawatan
rumah
 Post Operasi
1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (insisi pembedahan)
2. Risiko infeksi b.d tindakan invasif, insisi post pembedahan
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan untuk mencerna makanan
4. gangguan konsep diri ( gambaran diri ) b/d kolostomi permanen
Nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera fisik (insisi pembedahan)
 Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam pasca
bedah nyeri berkurang atau berpartisipasi
 Kriteria Hasil :
 Secara subjektif pernyataan nyeri
berkurang atau beradaptasi
 Skala nyeri 0-1 ( 0-4 )
 TTV dalam batas normal
 wajah pasien rileks
No Intervensi Rasional
1 Jelaskan dan bantu • Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan
pasien dengan nonfarmakologi lainnya telah menunjukkan
tindakan pereda keefektifan dalam mengurangi nyeri
nyeri
2 Lakukan manajemen • Pendekatan PQRST dapat secara komprehensif
nyeri keperawatan , menggali kondisi nyeri pasien, apabila pasien
meliputi : mengalami skala nyeri 3 ( 0-4), keadaan ini
•Kaji nyeri dengan merupakan yang perlu perawat waspadai karena
pendekatan PQRST memberikan manifestasiklinik yang bervariasi dari
•Beri oksigen nasal komplikasi pascabedah reseksi kolon
apabila skala nyeri ≥ • Pemberian oksigen dilakukan untuk memenuhi
3 ( 0-4) kebutuhan oksigen pada saat pasien mengalami
•Istirahatkan pasien nyeri pascabedah yang dapat mengganggu kondisi
pada saat nyeri hemodinamik
muncul • Istirahatkan secara fisiologis akan menurunkan
•Atur posisi fisiologis kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme basal
• Pengaturan posisi semiflower dapat membantu
merelaksasi oto-otot abdomen pascabedah
sehingga dapat menurunkan stimulas nyeri dari
luka pascabedah
NO Intervensi Rasional
•Ajarkan teknik relaksasi •Meningkatkan intake oksigen sehingga akan
pernafasan dalam pada menurunkan nyeri sekunder dari penurunan
saat nyeri muncul oksigen lokal
•Ajarkan teknik distraksi •Distraksi dspst menurunkan stimulus internal
pada saat nyeri •Manajemen sentuhan pada saat nyeri berupa
•Lakukan manajemen sentuhan dukungan psikologis dapat
sentuhan membantu menurunkan nyeri

3. Kolaborasi dengan tim medis • Analgetik diberikan untuk membantu


untuk pemberian : menghambat stimulus nyeri ke pusat persepsi
•Analgetik melalu intravena nyeri dikonteks serebri sehingga nyeri berkurang
Hasil yang diharapkan setelah melakukan
tindakan keperawatan adalah sebagai berikut
1. Infromasi kesehatan terpenuhi
2. Tidak mengalami injuri pascaprosedur bedah
reseksi kolon
3. Nyeri berkurang atau teradaptasi
4. Intake nutrisi optimal sesuai tingkat toleransi
individu
5. Infeksi luka operasi tidak terjadi
6. Kecemasan berkurang
7. Peningkatan konsep diri atau gambaran diri
8. Peningkatan aktivitas
Sekian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai