2
RANTAI PENULARAN PENYAKIT INFEKSI
Agen Penyebab
Infeksi
Bakteri, Jamur, Virus,
Riketsia, Parasit
Cara Penularan:
Kontak; (langsung, tak langsung,
droplet; melalui Udara; mel.
Benda; Vektor
2-3
Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya infeksi di HD
2 yang terpenting di RS :
orang ( pasien,petugas,pengunjung )
objek yang terkontaminasi ( darah,
saliva,sputum,cairan nasal,cairan dari
luka,urin dan eksresi )
KEWASPADAAN ISOLASI
( isolation precautions )
kombinasi
Standard Precautions /Kewaspadaan Standar
gabungan dari
Universal Precautions/Kewaspadaan Universal
Body Substance Isolation/Isolasi zat tubuh
berlaku untuk semua pasien
Pemindahan pasien :
Minimalisasi transportasi pasien, pasangkan
masker pada pasien saat proses pemindahan
Edukasi bagi petugas
Jagalah kesehatan pribadi dengan
selalu melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat, istirahat yang
cukup, makan makanan yang
bergizi dan jangan merokok.
Cuci tangan pakai sabun dengan
air mengalir.
Praktekkan etika batuk dan bersin dengan baik.
Tutup mulut dan hidung dengan tangan untuk
mengurangi penyebaran kuman. Jika
menggunakan tisu, buanglah tisu itu sesegera
mungkin dan cuci tangan sesudahnya.
Gunakan masker yang menutup hidung dan
mulut bila sedang sakit.
Upayakan untuk menghindari kontak dengan
orang sakit.
Jika sakit dengan gejala demam, batuk dan
kesulitan bernafas segera berobat dan bila
mungkin tunda bepergian.
20
Skrining & imunisasi
Rekomendasi CDC : semua pasien HD harus diperiksa
terhadap HBV,HCV,HIV dan TB sebelum dilakukan tindakan
HD serta telah mendapat imunisasi HBV, MMR dan DPT
Cek MRSA hanya dilakukan bila diduga atau pada saat KLB
Semua petugas HD telah mendapat imunisasi MMR, DPT dan
HBV
Melakukan cek terhadap HBV, anti HBsAg, anti HCV dan
screening TB tiap tahun (sesuai dengan regulasi yang berlaku )
Penatalaksanaan terhadap pajanan
Kewaspadaan Di Ruang di
Ruang Isolasi
Immunokompromise
Hepatitis
Penempatan pasien :
B
Di ruangan dengan tekanan positif
termonitor , Ruang khusus pasien hepatitis
Penyediaan dan penyimpanan gelas ukur harus terpisah
Penggunaan mesin Hemodialisa khusus mesin pasien
hepatitis
Lakukan skrining hepatitis B setiap 6 bulan -1 tahun
sekali
Bila tdk memungkinkan single room, lakukan
(kohort) 1 mesin khusus pasien hepatitis
2-22
Penempatan pasien hepatitis B
23
Prinsip Perawatan Pasien
Standar ruangan : Tekanan positif
minimal : clean room
Hindari cross contamination pengaturan flow
Penggunaan APD sesuai standar untuk
mencegah penularan terhadap petugas
Penggunaan masker dan sarung tangan tidak
dibawa keluar walaupun hanya sebentar
Edukasi pada pasien dan keluarga leaflet
perawatan isolasi
Tujuan
26
Perawatan Pasien
1.Pengaturan tatalaksana klinis meminimalkan frekuensi
• keluar masuk petugas dan jumlah petugas
2. Kebersihan tangan rutin sebelum masuk dan saat keluar
ruangan, menggunakan antiseptik handrub berbasis
alkohol 70% (handrub standar RS) ;
3. Melakukan prosedur tindakan invasif harus hati –hari
untuk pencegah pajanan terhadapa petugas seperti arterial
line, IV line, CVC, kateter uretra, intubasi, dll
4. Tindakan medis invasif menggunakan antiseptik
khlorheksidin 0,5%=> wajib memaksimalkan
prinsip cleancare dan aseptik (antiseptik, peralatan
5 steril/sekali pakai, barier alat pelindung diri)
• 27
Bundle pencegahan HAI’s :
Kebersihan tangan secara efektif menggunakan antiseptik
berbasis alkohol 70% atau khlorheksidin 0,5% ;
Barier maksimal pada setiap perawatan luka dan tindakan
invasif (gaun bersih/steril, sarung tangan steril, masker,
topi) ;
Penggunaan antiseptik adekuat untuk pembersihan kulit :
pembilasan terakhir setelah mandi menggunakan
washlap antiseptik ;
Observasi dan pengawasan setiap hari seluruh akses
invasif (vaskuler line, kateter uretra, dll) ;
Segera aff setiap akses invasif bila sudah tidak ada
indikasi
Pengawasan ketat pada perawatan luka ;
Maksimalkan peralatan sekali pakai, dedikasikan
seluruh peralatan hanya untuk 1 pasien kecuali
sudah didekontaminasi. 28
Tanda-tanda peringatan untuk r.isolasi
perlindungan
29
PRINSIP PEMISAHAN & KOHORTING
Pemisahan area untuk pasien
Isolasi dengan ruang anteroom
Alur & proteksi transportasi pasien
Kohorting pasien kondisi sejenis
Implementasi KS secara ketat
Edukasi keluarga
30
Standar kondisi lingkungan dan pembersihan
ruangan
Suhu dan kelembaban sesuai standar untuk isolasi
perlindungan (suhu <240C, kelembaban <60%), dimonitor
setiap shift ;
Pembersihan seluruh permukaan lingkungan ruangan
dilakukan oleh petugas kebersihan 3x sehari menggunakan
desinfektan untuk ruang risiko sangat tinggi
Pembersihan permukaan seluruh peralatan medis dan
keperawatan yang terdapat di dalam ruangan dilakukan oleh
perawat ruangan minimal 2x sehari atau setiap kali
digunakan/kotor dan dilabel jam
Linen diganti setiap hari atau setiap kali kotor/terkena cairan
tubuh, penggantian dengan linen steril yang terjaga
kelembabannya ;
Penggantian gordyn 1x/bulan, atau setiap kali terlihat kotor
atau terkena cairan tubuh
31
Edukasi petugas
32
PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR
UNIVERSAL PRECAUTION + BSI
3
4
SPILL KIT : membersihkan
tumpahan darah
Spill kit berisi :
1. Celemek
2. Kacamata
3. Masker
4. Sarung tangan
5. Tisu / koran bekas / kain
bekas
6. Penjepit
7. Plastik Medis
8. Khlorine / Bayclin
9. Sprayer
10. Gelas ukur
11. Lap bersih
Pasien Meninggal di Rumah
b.Persiapan pemakaman :
Minimalkan kontaminasi
Jenazah di tempatkan dalam peti tertutup
APD PETUGAS
Kewaspadaan Isolasi mengalami perubahan
Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari
program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Kewaspadaan Isolasi terdiri dari dua lapis:
Kewaspadaan Standar dan
Kewaspadaan berdasarkan Transmisi
Kewaspadaan berdasarkan transmisi merupakan
lapis kedua /tambahan dari kewaspadaan
standar diterapkan pada pasien yang terinfeksi
atau diduga infeksi
44