Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS

RASIOKEUANGAN
LANJUTAN
Analis Keuangan Sistem Dupont
dan Analisis Rentabilitas Ekonomi

Analisis Dupont system merupakan tingkat


pengembalian aktiva yang dapat diperoleh dari
perkalian marjin laba bersih (Net Profit Margin)

dengan perputaran Total Asset (Total Assets Turnover)


Rasio-rasio yang digunakan dalam
analisisi Dupont system

1. NET PROFIT MARGIN

Rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur


persentase laba bersih pada perusahaan terhadap
penjualan bersihnya

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


NPM =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Contoh Menghitung NPM
Pendapatan Penjualan Bersih : Rp. 27.063.310,-.
Laba Bersih setelah Pajak : 2.064.650,-
Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) : ??

Marjin Laba Bersih = Rp. 2.064.650,- / Rp.


27.063.310.,-
Marjin Laba Bersih = 7,63%
2. TOTAL ASSET TURNOVER (TATO)
Perputaran total asset merupakan cerminan efesiensi
relatif penggunaan asset perusahaan untuk
menghasilkan penjualan

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
TATO =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Penjualan bersih = Rp. 100.000.000,-
Total Aset awal tahun = Rp. 100.000.000,-
Total Aset akhir tahun = Rp. 200.000.000,-
Rasio Perputaran Total Aset = ?

Jawaban :
Rasio Perputaran Total Aset = Penjualan / ((total Aset awal tahun +
total Aset akhir tahun) / 2) Rasio Rasio Perputaran Total Aset =
Rp. 100.000.000,- / ((Rp. 100.000.000,- + Rp. 200.000.000,- ) / 2)
Rasio Perputaran Total Aset = Rp. 100.000.000,- / Rp.
150.000.000,-
Rasio Perputaran Total Aset = 0,6 kali.
3. Tingkat PengembalianInvestasi (ROI)
Rasio Profitabilitas yang menghubungkan laba dengan
investasi penghasilan
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
ROI =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

ROI Dupont = NPM X TATO

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ


X
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Diketahui :
Investasi sebesar Rp.10.000.000 menghasilkan penjualan
sebesar Rp.15.000.000
Berarti diperoleh laba (15.000.000 - 10.000.000 = 5.000.000)
Hitunglah ROI nya

Jawab :
ROI = 5.000.000/10.000.000 X 100%
= 0,50
= 50%
RASIO YANG DIGUNAKAN DALAM DUPON SYSTEM

4. Tingkat Pengembalian Equitas (ROE)


Rasio yang menujukan seberapa besar
perusahaan dapat menghasilkan laba dari hasil
pengelolaan modal
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
EM =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

ROE Dupont = 𝑅𝑂𝐼 (𝑑𝑢𝑝𝑜𝑛𝑡) X EM


Berdasarkan Laporan Keuangan yang diterbitkan per tanggal
31 Des 2000 PT.AABB yang bergerak disektor konstruksi memiliki
laba bersih setelahPajak sebesar Rp.500.000.000, total equitas
para pemegang saham sebanyakRp.800.000.000.
hitunglah Rasio pengembalian Equitasnya atau ROE

Jawab :
ROE = Laba bersih setelah pajak / Equitas
= 500.000.000 / 800.000.000
= 0,62
= 62%
1.NPM

NPM
PERUSAHAAN 2013 2014 2015 Rata-rata
Alam Sutra.Tbk 24,14% 32,41% 24,58% 27,05%
Bumi Serpong Damai 50,61% 71,73% 37,87% 53,40%
Lippo Karawaci. Tbk 25,71% 11,49% 6,58% 20,78%
PP(Persero) 6,58% 7,40% 9,06% 7,68%
Pakuwon Jati Tbk 37,51% 67,12% 30,28% 44,97%
Waskita Karya Tbk 3,80% 4,87% 7,40% 5,36%
2.TATO

TATO
PERUSAHAAN 2013 2014 2015 Rata-rata
Alam Sutra.Tbk 0,255 0,215 0,149 0,206
Bumi Serpong Damai 0,254 0,198 0,172 0,208
Lippo Karawaci. Tbk 0,213 0,309 0,216 0,246
PP(Persero) 0,939 0,850 0,743 0,844
Pakuwon Jati Tbk 0,326 0,231 0,246 0,268
Waskita Karya Tbk 1,102 0,820 0,467 0,796
RATA-RATA 0,515 0,437 0,322
3.ROI
ROI
PERUSAHAAN 2013 2014 2015 Rata-rata
Alam Sutra.Tbk 6,17% 6,95% 3,66% 5,59%
Bumi Serpong Damai 12,87% 14,20% 6,53% 11,20%
Lippo Karawaci. Tbk 5,36% 7,49% 2,48% 5,26%
PP(Persero) 6,18% 6,29% 6,73% 6,40%
Pakuwon Jati Tbk 12,22% 15,50% 7,46% 11,73%
Waskita Karya Tbk 4,19% 4,00% 3,46% 3,88%
RATA-RATA 7,83% 9,15% 5,05%
4.ROE

Equity Multiplier (EM)


PERUSAHAAN 2013 2014 2015 Rata-rata
Alam Sutra.Tbk 2,706 2,656 2,834 2,732
Bumi Serpong 1,683 1,523 1,630 1,612
Damai
Lippo Karawaci. Tbk 2,208 2,140 2,185 2,177
PP(Persero) 6,256 6,113 3,737 5,368
Pakuwon Jati Tbk 2,255 2,025 1,986 2,092
Waskita Karya Tbk 3,687 4,403 3,123 3,738
RATA-RATA 3,134 3,134 2,582
ROE
PERUSAHAAN 2013 2014 2015 Rata-rata
Alam Sutra.Tbk 16,68% 18,47% 10,36% 15,17%
Bumi Serpong Damai 21,66% 21,63% 10,64% 17,98%
Lippo Karawaci. Tbk 11,82% 16,98% 5,41% 11,41%
PP(Persero) 38,64% 38,47% 25,15% 34,09%
Pakuwon Jati Tbk 27,70 31,38% 14,81% 24,63%
Waskita Karya Tbk 15,44% 17,59% 10,80% 14,61%
RATA-RATA 21,99% 24,09% 12,86%
Pengertian Analisis Common Size

Analisis Common Size adalah Teknik analisis yang


menggunakan penyederhanaaan angka-angka
yang terdapat dalam laporan keuangann.

Analisis Common Size adalah analisis dengan


pembacaan data-data keuangan untuk beberapa
periode (untuk mencari tren-tren tertentu)
NERACA COMMON SIZE
31 Desember 2000 dan 2001
(dalam ribuan rupiah)

Neraca 31 Desember Common Size (%)


2000 2001 2000 2001
Kas 1.300 1.200
Piutang Dagang 1.200 1.000
Persediaan 2.200 2.600
Tanah 2.300 3.700
Gedung 4.000 4.000
Mesin 4.000 5.000
Akum Peny (1.000) (1.500)
Total Aktiva 14.000 16.000

Utang Lancar 2.500 2.200


Utang J Panjang 4.500 6.000
Modal 7.000 7.800
Total Pasiva 14.000 16.000
LABA RUGI COMMON SIZE
31 Desember 2000 dan 2001
(dalam ribuan rupiah)

LABA RUGI 31 Desember Common Size (%)


2000 2001 2000 2001
Penghasilan 150.000 200.000
HPP 50.000 60.000
Laba Kotor 100.000 140.000
Biaya Pemasaran (25.000) (34.000)
Biaya Administrasi (20.000) (28.000)
Biaya Bunga (10.000) (14.000)
Laba Sblm Pajak 45.000 64.000
Pajak (15%) (6.750) (9.600)
Laba Bersih 38.250 54.400
Latihan Laporan Common Size Sisi Aktiva
Dalam Jutaan Rupiah

Aktiva 2012 2013 2012 2013 Agregat


Kas 6.970.522 11.331.941
Investasi 1.751.645 1.373.649
Piutang 26.957.190 36.362.254
P. Qard 6.133.646 5.554.738
Pembyn 10.210.577 10.752.404
Aset Ijarah 191.464 267.552
Aset Tetap 743.598 787.871
Aset Lain 1.270.749 1.534.948
Total 54.229.395 63.965.361
Aktiva

Sumber Laporan Keuangan BSM periode 2012 dan 2013


Pasiva 2012 2013 2012 2013 Agregat
Utg Lancar 746.363 753.630
Basil DST 39.952 56.965
Simpanan 7.332.436 9.115.336
wadiah
Simpanan 37.976 28.199
Bank lain
Utg Pajak 112.464 47.180
Pebiayaan 600.000 600.000
diterima
Estimasi 2.971 2.694
kerugian
Liabilitas 296.466 425.678
lain-lain
S Berharga 500.000 500.000
Jml DST 40.380.074 47.573.677
Ekuitas 4.180.690 4.861.998
Total Pasiva 54.229.395 63.965.361
Analisis Indeks
Analisis ini merubah semua angka dalam suatu laporan
keuangan pada tahun dasar menjadi 100. Analisis ini bertujuan
membandingkan perkembangan dari waktu ke waktu. Laporan
yang diperbandingkan adalah neraca tahun x1 dan
x2...umumnya laba rugi tidak diperbandingkan karena hanya
satu tahun pelaporan. Ini menjelaskan bahwa hasil laporan laba
rugi tahun x1 sudah include di tahun x2.
PT ABCDEFGHIJK
NERACA
PERIODE 31 DESEMBER 1990 DAN 1991
AKTIVA 1990 1991 PASIVA 1990 1991
Kas 22 25 Hutang dagang 91 89
Sekuritas 10 15 Hutang Wesel 40 20
Piutang 170 176 Hutang Pajak 30 32
Peresediaan 117 112 Hutang Bank 120 120
Total A Lancar 319 328 Kewajiban Lancar 281 261
Aktiva Tetap 700 700 Hutang J Panjang 200 100
Akumpeny (100) (150) Total Hutang 481 361
Akt Tetap Net 600 550 Modal Sendiri
Saham 300 300
Labaditahan 138 217
Total Modal 438 517
Total Aktiva 919 817 Total Pasiva 919 817
PT ABCDEFGHIJK

NERACA

PERIODE 31 DESEMBER 1990 DAN 1991

AKTIVA 1990 1991 PASIVA 1990 1991

Kas 100 113,6% Hutang dagang 100 97,8%

Sekuritas 100 150,0% Hutang Wesel 100 50,0%

Piutang 100 103,5% Hutang Pajak 100 106,7%

Peresediaan 100 95,7% Hutang Bank 100 100%

Total A Lancar 100 328% Kewajiban Lancar 100 92,9%

Aktiva Tetap 100 100 Hutang J Panjang 100 50%

Akumpeny 100 150% Total Hutang 100 75,1%

Akt Tetap Net 100 91,7% Modal Sendiri

Saham 100 100%

Labaditahan 100 157,2%

Total Modal

Total Aktiva 100 95,5% Total Pasiva 100 95,5%


• Tahun x1 sebagai tahun dasar.
• Angka 113,6% diperoleh dari perbandingan kas x2 dengan x1.
• Penyajian dengan cara indeks menunjukkan bahwa hampir
semua komponen aktiva lancar meningkat sedangkan untuk
aktiva tetap menurun. Hal ini bukan berarti perusahaan telah
menjual aktiva tetap akan tetapi penurunan disebabkan
karena adanya depresiasi/penyusutan.
• Pada sisi pasiva peningkatan mencolok terjadi pada laba
ditahan, dan terjadi penurunan pada hutang bank dan hutang
jangka panjang,
• Kesimpulan yaitu permodalan perusahaan semakin baik dan
menguat.

Anda mungkin juga menyukai