Anda di halaman 1dari 42

Focus Case : Gigi Tiruan Sebagian

Lepasan
Preseptor : drg. Madi Saputra Sp.Pros

Presented by :

Salsabila Milatina A.
Herlin Ika Yuni A.
Nama : SF
Umur : 24 tahun
Alamat : Ds. Arang-arang air hitam hulu,
kec. Kendawang Kalimantan
Barat.
No RM : 000984
Pasien berusia 24 tahun kehilangan gigi rahang
bawah Klas III Applegate Kennedy modifikasi 1P,
dengan kehilangan gigi 34,35 dan 46 yang akan
dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan. Kondisi
pasien baik dan tidak memiliki penyakit sistemik.
Pasien sudah sejak 3 tahun yang lalu tidak
memiliki gigi karena kondisi giginya yang
berlubang dan sudah dicabut kemudian pasien
merasa kesulitan untuk mengunyah makanan.
Untuk itu pasien ingin dibuatkan gigi tiruan
sebagian lepasan rahang bawah sehingga fungsi
pengunyahan dapat normal kembali.
Rahang Atas Rahang Bawah
 Klasifikasi Kelas III Kennedy
 Klasifikasi Kelas III Applegate Kennedy modifikasi 1P
Karies  pulpitis  nekrosis  radises  exodonsia  missing
Kehilangan gigi dapat mengakibatkan:
 Migrasi dan rotasi gigi

 Ekstrusi

 Penurunan efisiensi kunyah

 Gangguan pada sendi temporo mandibula

 Beban berlebih pada jaringan pendukung

 Kelainan bicara

 Memburukbya penampilan

 Terganggunya kebersihan mulut

 Atrisi

 Efek terhadap jaringan lunak mulut


1. Anamnesa Pasien
 Pasien mengeluh giginya banyak yang berlubang kemudian dilakukan
pencabutan 3 tahun yang lalu dan sekarang ompong di rahang bawah, pasien
merasakan kesulitan untuk mengunyah dan ingin dibuatkan gigi palsu.
2. Pemeriksaan Ekstra oral
Bentuk muka : oval, simetris, t.a.k.
Pipi : simetris, t.a.k
Bibir : sedang, simetris, t.a.k

3. Pemeriksaan Intra oral


Mukosa : normal, t.a.k
 Gingiva : normal, t.a.k
 Lidah : normal, t.a.k
 Palatum : U , normal, t.a.k
Keadaan gigi geligi :
Gigi yang terdapat di RB adalah gigi
31,32,33,34,37,38,41,42,43,44,45,47,48
Gigi yang terdapat di RA adalah gigi
11,12,13, 14,15,16,17,18,21,22,23,24,25,26,27,28.
Jumlah : 29
Warna : putih kekuningan
Bentuk : normal
Oral hygiene : baik
AKIBAT
KEHILANGAN
GIGI

TAHAPAN DEFINISI
KERJA

GTSL
FUNGSI
PRINSIP

KLASIFIKASI
KENNEDY DAN
MACAM APPLEGATE
KENNEDY
 Migrasi dan rotasi gigi
 Ekstrusi
 Penurunan efisiensi kunyah
 Gangguan pada sendi temporo mandibula
 Beban berlebih pada jaringan pendukung
 Kelainan bicara
 Memburukbya penampilan
 Terganggunya kebersihan mulut
 Atrisi
 Efek terhadap jaringan lunak mulut
 GTSL dikenal pula dengan sebutan partial denture
prosthetic atau Removable Partial Prosthetics.
 GTS adalah suatu alat yang berfungsi untuk
mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan
dukungan utama adalah jaringan lunak dibawah plat
dasar dan dukungan tambahan dari gigi asli yang masih
tertinggal dan terpilih sebagai gigi pilar

 (Applegate, 1960)
KELAS I
 DTG : Berupa sadel berujung bebas (free end) pada
kedua sisi.
 IP : Protesa lepasan, dua sisi (bilateral) dan
dengan perluasan basis ke distal.

KELAS II
 DTG : Berupa sadel berujung bebas (free end) satu
sisi.
 IP : Protesa lepasan, dua sisi dan dengan
perluasan basis ke distal.
 KELAS III
DTG : Berupa sadel tertutup (paradental), kedua
gigi tetangganya kuat tetapi tidak mampu
memberikan dukungan (support)
sepenuhnya.
IP : Protesa lepasan, dua sisi dan dengan
dukungan dari gigi.

 KELAS IV
DTG : Berupa sadel tertutup dan melewati garis
tengah.
IP : Protesa cekat atau lepasan, dua sisi.
 Kelas I
a. Daerah yang tidak bergigi sama dengan klasifikasi
Kennedy.
b.Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan
biasanya telah beberapa tahun kehilangan gigi.
c. Secara klinis dijumpai:
1.Derajat resorbsi residual ridge bervariasi
2.Tenggang waktu pasien tidak bergigi akan
mempengaruhi stabilitas gigi tiruan yang akan
dipasang.
3.Jarak antar lengkung rahang bagian posterior biasanya
sudah mengecil.
4. Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi kedalam
berbagai posisi.
5. Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat
6. Jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior
umumnya sekitar 6-10 gigi.
7. Ada kemungkinan dijumpai kelainan sendi
temporomandibula.
 Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian
lepasan dengan desain bilateral dan perluasan basis distal
Kelas II
Daerah tidak bergigi sama dengan kelas II Secara klinis
dijumpai keadaan :
1.Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak
2.Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.
3.Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada
gigi antagonis.
4.Pada kasus ekstrim karena tertundanya pembuatan gigi
tiruan untuk jangka waktu tertntu karena perlu pencabutan
satu atau lebih gigi antagonis.
5.Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan
sendi temporomandibula.
Indikasi pelayanan prostodonsia:
Gigi tiruan sebagianlepasan disain bilateral perluasan basis
distal.
Kelas III
Keadaan tidak bergigi paradental dengan kedua
gigi tetangga, tidak lagi mampu memberi dukungan
kepada gigi tiruan secara keseluruhan. Secara klinis
dijumpai keadaan:
1. Daerah tidak bergigi sudahpanjang
2. Bentuk dan panjang akar gigikurang memadai
3.Tulang pendukung mengalamiresorbsi cervikal dan
atau disertai goyangnya gigi secara berlebihan.
4. Beban oklusal berlebihan

Indikasi pelayanan prostodonsi; Gigitiruan sebagian


lepasan dukungan gigi dengan desain bilateral.
Klas IV
 Daerah tidak bergigi sama dengan klas IV Kenne
 Pada umumnya untuk klas inidapat dibuat gigi tiruan
sebagian lepasan bila:
1.Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada
kasus akibat trauma
2.Gigi harus disusun dengan"overjet" besar, sehingga
dibutuhkan banyak gigi pendukung.
3. Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak
gigi penahan, pada pasien dengan daya kunyah besar.
4.Diperlukan dukungan dan retensi tambahan dari gigi
penahan
5.Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan
sayap untuk memenuhi faktor estetik
 Indikasi pelayanan Prosthodontic KlasIV :
a) Geligi tiruan cekat, bila gigi-gigi tetangga
masih kuat
b) Geligi tiruan sebagian lepasan dengan
desain bilateral dan dukungan gigi atau
jaringan atau kombinasi
c) Pada kasus meragukan sebaiknya dibuat
GTSL
Kelas V
Daerah tak bergigi paradental, dimana gigiasli
anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi penahan
atau tak mampu menahan daya kunyah
Kasus seperti ini banyak dijumpai pada
rahang atas karena gigi caninus yangdicabut
karena malposisi atau terjadinya kecelakaan
Gigi bagian anterior kurang disukai sebagai
gigi penahan, biasanya karena salah satu alasan
berikut ini :
 1.daerah tak bergigi sangat panjang
 2.daya kunyah pasien berlebihan
3. Bentuk atau panjang akar gigi penahan kurang
memadai
4. Tulang pendukung lemah
5. Penguatan dengan splin tidak diharapkan,dan
sekalipun dilakukan tetap tidak memberikan dukungan
yang memadai,tetapi tetap dirasakan perlunya
mempertahankan geligi yang masihtinggal ini
 Indikasi pelayanan Prosthodontik kelas V:
Geligi tiruan sebagian lepasan dengandesain bilateral dan
prinsip basis berujung bebas tetapi di bagian anterior.
Kelas VI
 Daerah tak bergigi paradental dengan ke dua gigi
tetangga gigi asli dapat dipakai sebagai gigi
penahan. Kasus seperti ini sering kali merupakan
daerah tak bergigi yang terjadi pertama kalinya
dalam mulut
 Biasanya dijumpai keadaan klinis :
1. daerah tak bergigi yang pendek
2. bentuk atau panjang akar gigi tetangga
memadai sebagai pendukung penuh
3. sisa processus alveolaris memadai
4. daya kunyah pasien tidak besar
Indikasi pelayanan prosthodontik kelas VI
geligi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi
dan desain unilateral (protesa sadel)
1. Pemulihan fungsi estetik
2. Peningkatan fungsi bicara
3. Perbaikan dan peningkatan fungsi
pengunyahan
4. Pencegahan migrasi gigi
5. Peningkatan distribusi beban kunyah
 Menurut jaringan pendukungnya :
a. Tooth supported
b. Mucosa supported
c. Mucosa and tooth suported
 Berdasarkan pemasangan :
a. Convensional protesa
b. Immediete protesa
 Menurut bahan :
a. Akrilik
b. Logam
c. Vulkanik
 Jaringan pendukung gigi
 Retensi
 Stabilisasi
 Oklusi
 Estetik
 Tahap I : Menentukan kelas dari masing-masing daerah
tak bergigi (sadel)
RB : Klasifikasi Applegate Kennedy Kelas III mod.
1P
 Tahap II : Menentukan macam dukungan dari setiap
sadel
RB : Dukungan dipilih dari gigi dan mukosa
 Tahap III : Menentukan macam penahan
RB : menggunakan klamer C pada gigi 35,37 dan
47
 Tahap IV : Menentukan macam konektor
RB : Protesa
Treatment Planning :
 KUNJUNGAN I
( Membuat studi model RA dan RB )
 Sendok cetak : perforated stock tray No.2
 Bahan cetak : alginat
 Cara mencetak : mukostatik
 Studi model ini dipergunakan untuk
mempelajari :
 Letak gigi abutment
 Letak klamer
 Jumlah gigi yang hilang
 Perluasan basis protesa
• KUNJUNGAN II
Membuat desain gigi tiruan sebagaian lepasan
Tahap 1 :
Menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi (sadel).
Berdasarkan gigi yang hilang pada rahang bawah maka kasus ini termasuk
klasifikasi kennedy klas III modifikasi 1P. Gigi yang diganti 35, 36, 46. Indikasi
protesa adalah protesa lepasan desain bilateral, tanpa perluasan basis distal
Tahap 2 :
Menentukan macam dukungan dari setiap sadel.
Dukungan dengan menggunakan gigi dan mukosa
Tahap 3 :
Menentukan macam penahan
Penahan langsung : Cengkram C pada gigi 35,37 dan 47..
Tahap 4 :
Menentukan macam konektor
Konektor yang digunakan yaitu konektor mayor : dengan bahan resin akrilik
sebagai plat lingual dengan tambahan sayap bukal gigi 35, 36 dan 46.
 Keterangan :
 1. Cengkeram C
klamer (0,7 mm)
 3. Anasir gigi
 4. Bukal flange
 5. Plat dasar akrilik
 KUNJUNGAN III
Membuat model kerja
 Tahap klinis :
1. Membuat model kerja
2. Pencocokan warna gigi dengan shade guide
3. Membuat gigitan sentrik
fungsi : untuk mendapatkan hubungan yang
tepat antara gigi geligi RA dan RB sesuai
oklusi sentrik.
 Tahap laboratoris :
1. Memasang model kerja pada artikulator
2. Pembuatan klamer dan adam klamer
3. Pembuatan model malam
4. Pemasangan anasir gigi
5. Flasking
6. Boiling out
7. Packing
8. Processing
9. Deflasking
10. Finsihing dan polisihing
Kunjungan IV
Insersi
 part of insertion and part of removement
 Retensi
 Stabilisasi
 Oklusi
 Estetik
Kunjungan V
 Kontrol 1 dalam waktu 1 minggu pasca insersi
 Kontrol 2 dalam waktu 2 minggu pasca insersi
Dilakukan untuk mengoreksi adanya kesalahan
yang mungkin terjadi setelah pemakaian GTS.
 Decision Making :
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, maka pasien perlu
segera dibuatkan gigi tiruan sebagian akrilik
 Diagnosis :

RB : - Klasifikasi Kelas III Applegate Kennedy modifikasi 1P


 Treatment :

a. DHE
b. Pencetakan negatif dan positif
c. Pembuatan GTSL
d. Insersi
e. Kontrol

Anda mungkin juga menyukai