Anda di halaman 1dari 53

&

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

ISMU KUSUMANTO
PENGERTIAN

• Laporan keuangan merupakan hasil


pencatatan transaksi yang terjadi pada
periode tertentu yang berguna untuk
evaluasi dan perencanaan.
• Laporan keuangan utama terdiri dari,
1. Laporan R/L (income statement)
2. Laporan neraca (balance sheet)
LAPORAN RUGI-LABA

• Laporan R/L merupakan laporan seluruh


transaksi perusahaan yang menunjukkan
kinerja perusahaan dalam periode
tertentu.
• Informasi utama dari laporan R/L adalah
profitabilitas perusahaan
INCOME STATEMENT

Sales : xxx.xxx
HPP : xxx.xxx
Laba kotor : xxx.xxx
Biaya Operasional: xxx.xxx
Laba Operasi : xxx.xxx
Depresiasi : xxx.xxx
EBIT : xxx.xxx
Interest : xxx.xxx
EBT : xxx.xxx
Tax : xxx.xxx
EAT : xxx.xxx
EXAMPLE

LAPORAN KEUANGAN BULAN JANUARI


Sales : 384.000.000
HPP : 288.000.000
Laba kotor : 96.000.000
Biaya Operasional : 35.200.000
Laba Operasi : 60.800.000
Depresiasi : 0
EBIT : 60.800.000
Interest : 15.800.000
EBT : 45.000.000
Tax (10 %) : 4.500.000
EAT : 40.500.000
Pertanyaan ?

• Mengapa yang dicantumkan dalam laporan


keuangan cicilan bunga (interest) kredit dan
tidak termasuk cicilan pokok kredit ?

Karena,
Pokok kredit digunakan untuk membeli mesin yang
menghasilkan keuntungan sehingga cicilan kredit
dibayar oleh kinerja mesin itu sendiri. Sehingga,
cicilan pokok bukan biaya operasional.
Sedangkan bunga merupakan biaya administrasi
bagi hasil yang harus dikeluarkan sebagai akibat
kredit yang dipinjam.
ALUR PINJAMAN

PINJAMAN = POKOK + BUNGA

BARANG HASIL USAHA

DEPRESIASI CICILAN BUNGA

TERCATAT DLM LAPORAN


MARGIN

Margin dapat pula disebut laba kotor,


dimana margin menunjukkan persentase
laba kotor yang diterima.
Ex.
Margin 2 %
Artinya, laba kotor yang diterima adalah
sebesar 2 % dari harga jual.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Laporan Kinerja
Keuangan

Produktivitas

Pemasaran

Harga Pokok

Efisiensi

Margin
ANALISA LAPORAN
KEUANGAN
• Cheklist,
NO KRETERIA STANDAR KONDISI
1 Produktivitas 80 unit 81 unit (Bagus)
2 Efisiensi 85 % 62 % (Kurang)
3 Profitabilitas 100 juta 98 juta (sedang)

Apanya yang salah ??

Peralatan/mesin Harga Pokok Produksi

- Mesin tua -Bahan baku mahal


- Manual -Gaji tidak sesuai
- Mesin tidak standar -Overhead tinggi
LAPORAN NERACA

• Laporan neraca merupakan laporan


keuangan yang mencatat posisi modal
dan distribusi modal perusahaan.
• Informasi utama laporan neraca adalah
komposisi sumber modal dan
penggunaan modal.
STRUKTUR FISIK BALANCE SHEET

PASIVA
AKTIVA
(LIABILITIES)

Aktiva -Kas Kewajiban -Hutang


Lancar -Investasi jk pendek Lancar -Estimasi hutang pajak
-Piutang -Kewajiban jk panjang
-Persediaan yg akan jatuh tempo
-Uang muka pajak
-Beban dibayar dimuka

Aktiva -Aset tetap Kewajiban -Kewajiban jk panjang


Tetap -ada pengurangan pada Jk panjang
akumulasi depresiasi

Modal -Saham
-Laba ditahan
Langkah Menyusun Neraca

• Bila terdapat modal 1 juta maka menjadi komponen


Passiva.

PASIVA
AKTIVA
(LIABILITIES)
Aktiva Kewajiban Lancar
Lancar
Aktiva Kewajiban Jk
Tetap panjang
Modal 1,000,000

Untuk apa modal 1 juta ?


Langkah Menyusun Neraca

Modal 1 juta digunakan untuk membeli persediaan 250,000 dan alat produksi
400,000. Sisa 350,000 disimpan pada kas

AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
-Kas TOTAL KEWAJIBAN
-Persediaan 350,000 LANCAR 0
= bahan 250,000
TOTAL AKTIVA LANCAR 600,000

Aset Tetap Kewajiban jangka panjang


-Mesin & peralatan 400,000 Kewajiban jangka
panjang 0
TOTAL ASET TETAP 400,000 Modal
-TOTAL MODAL
1,000,000
TOTAL AKTIVA TOTAL PASIVA
1,000,000 1,000,000
Langkah Menyusun Neraca
Perusahaan mendapat hutang dagang dalam bentuk bahan persediaan sebesar
500,000 dan pinjaman bank sebesar 1,000,000 untuk membeli mesin produksi

AKTIVA PASIVA

Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

-Kas 350,000 -Hutang usaha 500,000


-Persediaan
= bahan 750,000
TOTAL AKTIVA LANCAR TOTAL KEWAJIBAN
1,100,000 LANCAR 500,000
Aset Tetap Kewajiban jangka panjang
-Mesin & peralatan 1,400,000 Kewajiban jangka
panjang 1,000,000
TOTAL ASET TETAP Modal
1,400,000
-TOTAL MODAL
1,000,000
TOTAL AKTIVA TOTAL PASIVA
2,500,000 2,500,000
ANALISA RASIO
Ismu Kusumanto, MT
Pengertian

Pola hubungan dari dua unsur secara


matematis untuk mengetahui gambaran
posisi suatu variabel dibandingkan ukuran
standar tertentu.
VARIABEL PEMBANDING

1. Rasio rata-rata industri sejenis


2. Rasio berdasarkan standar yang telah
ditentukan sebelumnya
3. Rasio historis
4. Rasio berdasarkan perusahaan market
leader atau kompetitor tertentu.
Kelompok Analisis

1. Financial Ratio : rasio berdasarkan pada


laporan neraca (balance sheet)
a. Rasio Likuiditas (liquidity ratio)
b. Rasio Solvabilitas (Solvency ratio)
Contoh Neraca Keuangan (x1000)
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
-Kas 183,000 -Hutang usaha 553,000
-Surat Berharga 76,000 -Estimasi hutang pajak 35,700
-Piutang 313.100 -Kewajiban jk panjang yg 20,000
-Persediaan akan jatuh tempo
= barang jadi 68,700 TOTAL KEWAJIBAN 608,700
= barang dlm proses 234,300 LANCAR
= bahan 135,300
438,300 438,300
-Beban dibayar dimuka 15,800
TOTAL AKTIVA LANCAR 1,026,200

Aset Tetap Kewajiban jangka panjang


-Tanah 41,500 Kewajiban jangka panjang 204,400
-Bangunan 580,600
-Mesin & peralatan 1,643,000
2,223,600
(-) akumulasi penyusutan 1,010,700 1,212,900
Modal
TOTAL ASET TETAP 1,254,400
-Saham 528,000
-Laba ditahan 939,500
TOTAL MODAL 1,467,500

TOTAL AKTIVA 2,280,600 TOTAL PASIVA 2,280,600


Kelompok Analisis

2. Financial Operation Ratio : rasio


berdasarkan pada laporan R/L (income
statement)
a. Rasio Aktivitas (activity ratio)
b. Rasio Profitabilitas (profitability ratio)
atau rasio rentabilitas
c. Rasio Pasar (market ratio)
CONTOH LAPORAN KEUANGAN

Sales : 3.840.000.000
HPP : 2.880.000.000
Laba kotor : 960.000.000
Biaya Operasional : 352.000.000
Laba Operasi : 608.000.000
Depresiasi : 8.000.000
EBIT : 600.000.000
Interest : 150.000.000
EBT : 450.000.000
Tax (10 %) : 45.000.000
EAT : 405.000.000
Rasio Likuiditas

Untuk mengetahui kemampuan


perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendek (kurang dari 1 tahun)
Metode :
1. Current ratio
2. Acid test (Quick) ratio
3. Capital working turn over
Current Ratio

Perbandingan antara current assets (aktiva


lancar) dengan current liabilities (hutang lancar)
Rumus :
CR = CA / CL
Rasio ini menunjukkan tingkat keamanan bagi
kreditur. Nilai CR yang baik > 1
Rasio lancar yang tinggi tidak akan bermanfaat
bila terdapat persediaan yang banyak dan tidak
dapat dicairkan dalam waktu singkat
Acid Test (Quick ) Ratio
Perbandingan antara aktiva lancar (diluar persediaan)
dengan hutang lancar. Beberapa ahli menyebutkan
aktiva lancar hanya terdiri dari kas dan surat berharga.
Rumus :

(CA  Inventory)
ATR 
CL

Nilai ATR yang baik > 1


Namun bagaimana jika ATC besar sekali, baikkah??
No Credit Internal
Ini menunjukkan jumlah hari yang dapat dicover oleh
liquiditas yang tersedia untuk membiayai modal
kerja.

(Aktiva Lancar-Kewajiban lancar)


NCI =
Biaya operasi harian

Biaya operasi harian = Sales-(EBT+depr)


365
Satuan NCI adalah hari
Contoh Soal

3.840.000.000  (450.000.000  8.000.000)


BOH 
365
338.200.000
BOH 
365
BOH  9.265.753
1.026.200.000  608.700.000
NCI 
9.265.753
417.500.000
NCI   45hari
9.265.753

Bagaimana pendapat Anda, baik atau jelekkah NCI >> 45


Capital Working Turn Over

Penilaian dapat mempertimbangkan :


1. Rasio aktiva lancar dengan total aktiva
2. Rasio hutang lancar dengan total hutang
3. Rasio total penjualan dengan jumlah
modal kerja rata-rata (modal awal dan
akhir dibagi dua)
Rasio Solvabilitas

Adalah rasio untuk mengukur kemampuan


perusahaan memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka panjangnya
Macam-macam rasio solvabilitas adalah:
• Rasio total hutang terhadap total aset
• Rasio hutang terhadap modal
• Times interest Earned
Rasio Solvabilitas – Debt Ratio

• Rasio total hutang terhadap total aset (RHTA)


RHTA = Total Kewajiban/Total Aktiva
• Digunakan untuk menghitung seberapa besar
porsi dana disediakan oleh kreditur untuk
investasi aset
• Jika RHTA adalah 0.66 artinya setiap
Rp 0,66 hutang dijamin oleh Rp 1 aset
Solvabilitas - Debt-to-Equity Ratio
(DER)

• Debt-to-Equity Ratio : Jumlah rupiah yang


dipinjam untuk investasi ekuitas
• Rasio ini sering disebut dengan rasio leverage
• DER dianggap tinggi jika diatas 100%
• DER yang tinggi menunjukkan risiko
perusahaan yang tinggi karena dominannya
sumber dana dari unsur utang

Total Liabilities
Debt-to-Equity Ratio =
Total Equity
Rasio Solvabilitas -TIE
• Rasio Times Interest Earned
TIE = EBIT / beban bunga
EBIT = laba + biaya pajak + beban bunga

• Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan


membayar beban tetap bunga dengan laba sbl pajak.
• Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman.
Rasio yang rendah memerlukan perhatian manajemen
• Satuan TIE adalah kali (times). TIE 2 kali dianggap
sangat rendah, TIE 3 kali dianggap rendah
• Rasio ini menurut Wild dkk bukan rasio yang efektif
melihat hubunga laba dengan beban tetap.
Rasio Aktivitas

• Adalah rasio untuk melihat tingkat


aktivitas tertentu pada kegiatan tertentu
• Ada 4 macam rasio aktivitas:
- Rata-rata umur piutang
- Rata-rata umur persediaan
- Perputaran aktiva tetap
- Perputaran total aktiva
Rasio Aktivitas -Turn Over Receivable
(Umur Piutang)
Rata-rata umur piutang adalah rasio untuk melihat
berapa lama (hari) yang diperlukan untuk melunasi
piutang (merubah piutang menjadi kas)

Rata umur piutang dapat diketahui setelah dilakukan


perhitungan terhadap perputaran piutang (TOR)

Perbandingan penjualan dengan rata-rata piutang.


Rumus :
TOR = Tot Sales/Average Receivable

Average Receivable merupakan piutang awal tahun


ditambah akhir tahun dibagi dua.
Rasio Aktivitas – umur piutang

Dari TOR dapat pula diketahui umur piutang


(Account Receivable/RA)
Rumus :
AR = 360 / TOR
Dimana,
• Jk umur piutang 96,8 hari berarti diperlukan waktu
96,8 hari dari piutang menjadi kas.
• TOR tinggi akan berakibat AR rendah
• Nilai TOR idealnya tinggi dan AR rendah (<30 hr)
• Angka penjualan sebaiknya penjualan kredit
• Bagaimana jika TOR > NCI dan TOR < NCI ??
Rasio Aktivitas –Merchandise Turn
Over (umur persediaan )
Membandingkan harga pokok penjualan dengan rata-rata
persediaan. Tujuannya untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menjual produk maupun untuk melihat
berapa lama dana tertanam dalam bentuk persediaan
(merubah persediaan menjadi penjualan).

Untuk mendapatkan Account Inventory (Umur


Persediaan) maka dihitung perputaran persediaan (MTO)
Rumus :
MTO = HPPenjualan/persediaan rata-rata

Persediaan rata-rata 
Persediaan _ Awal  Persediaan _ Akhir
2
Semakin besar nilai MTO maka semakin baik. Penilaian
dilakukan dengan industri sejenis maupun data historis.
Rasio Aktivitas – umur persediaan
Umur persediaan (Account Inventrory) dapat dihitung
dengan rumus :

AI = 360 hari/MTO

Umur persediaan 91,25 hari berarti diperlukan waktu


91,25 hari dari persediaan menjadi penjualan.

Semakin kecil nilai umur persediaan (AI) maka


semakin baik, namun jika terlalu kecil dibanding
leadtime maka akan menimbulkan bad stock
Rasio Aktivitas – Perputaran Aktiva
Tetap

• aktiva tetap adalah rasio untuk mengukur sejauh


mana kemampuan perusahaan menghasilkan
penjualan berdasarkan aktiva tetap yg dimiliki
perusahaan
• Perputaran aktv tetap = Sales/aktv tetap rata-rata
• Aktv tetap rata-rata = (AT awal + AT akhir)/2
• Perputaran Aktiva tetap 5,1 kali dlm setahun berarti
aktiva tetap menghasilkan penjualan 5 x.
Rasio Aktivitas – Perputaran Total
Aktiva

• Total aktiva adalah rasio untuk mengukur sejauh


mana kemampuan perusahaan menghasilkan
penjualan berdasarkan total aktiva yg dimiliki

• Perputaran total aktv = Sales/TA rata-rata


• Total Aktv rata-rata = (TA awal + TA akhir)/2
• Perputaran total Aktiva 1,3 kali dlm setahun berarti
aktiva menghasilkan penjualan 1,3 x.
Rasio Profitabilitas

• Adalah rasio untuk mengukur


kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat
penjualan, aset, dan modal saham
tertentu.
• Ada 3 jenis rasio:
• Net Profit Margin
• Return on total Asset
• Return on Equity
Rasio Profitabilitas – Net PM
• Net Profit Margin adalah rasio utk menghitung
seberapa besar kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pd tingkat penjualan
tertentu
Net PM = laba bersih/penjualan
• Net PM 0,049 atau 4,9% artinya dari setiap Rp 1
penjualan perusahaan mampu menghasilkan laba
Rp 0,049.
• Atau laba perusahaan adalah 4,9% dari penjualan
Rasio Profitabilitas – Net PM

• Net PM yang tinggi menandakan kemampuan


perusahaan yang tinggi menghasilkan laba pd
tingkat penjualan tertentu
• Net PM yg rendah cenderung menunjukkan
ketidakefisienan perusahaan.
• Net PM suatu industri berbeda dgn industri yang
lain.
• Profit margin sering juga dinyatakan dalam
gross profit margin, operating profit margin
ataupun pretax profit margin
Rasio Profitabilitas - ROA
• Return on Aset (ROA) adalah rasio utk mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset tertentu
• ROA juga sering disebut dengan ROI (return on
investment)
ROA = laba bersih / Total aset rata-rata

• ROA 6,3% artinya dari setiap Rp 1 aset perusahaan


mampu menghasilkan laba Rp 0,063.
• ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset
• Laba bersih yang menggambarkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dinyatakan dalam rumus
laba bersih + biaya bunga (1-tarif pajak)
Rasio Profitabilitas - ROE

• Return on Equity (ROE) adalah rasio utk mengukur


kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan modal saham tertentu
ROE = laba bersih / Modal saham rata-rata

• ROA 6,3% artinya dari setiap Rp 1 aset


perusahaan mampu menghasilkan laba Rp 0,063.
• ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi
manajemen aset
Rasio Pasar

Adalah rasio yang mengukur harga pasar


relatif terhadap nilai buku
Didasarkan pada sudut pandang investor
Ada beberapa macam rasio pasar :
• Price Earning Rasio
• Dividend yield
• Dividen pay out
• Earnings yield
• Price to book value
Rasio Pasar - PER

• Price Earning Rasio adalah rasio untuk melihat harga


saham relatif terhadap earningnya
PER = harga pasar per lembar / Earning perlembar

• Earning per sheet (EPS) = EAT / jml saham beredar


• PER 10,5 kali berarti harga pasar perlembar saham
mencapai 10,5x dari EPS
• PER yg tinggi menunjukkan prospek tumbuh perusahaan
yg tinggi (kalau terlalu tinggi tdk baik karena mungkin
harga saham tdk akan naik lagi dan kemungkinan
memperoleh capital gain akan lebih kecil)
• PER yang rendah menunjukkan prospek tumbuh yang
rendah
Rasio Pasar – Dividend Yield

• Dividend Yield adalah rasio untuk melihat


bagian dari harga pasar saham yang akan
diperoleh investor
DY = Dividen per lbr / Harga pasar per lbr
• Dividen yield 0.0034% berarti sebanyak
0,0034% dari harga pasar saham akan
menjadi bagian investor.
• Perusahaan dgn prospek tumbuh yang tinggi
cenderung punya DY rendah & PER tinggi
Rasio Pasar – DPR

• Rasio pembayaran Dividend (Dividend pay out


ratio) adalah rasio untuk melihat bagian EPS yang
dibayarkan sebagai dividen kepada investor.
DPR = Dividen per lbr / Earning per lbr

• Dividen yield 35,3% berarti sebanyak 35,3% dari


EPS akan menjadi bagian investor.
• Perusahaan dgn prospek tumbuh yang tinggi
cenderung punya pembayaran dividen rendah
ANALISA TREND

• Adalah metode sederhana untuk mencatat rasio


dan biaya setiap periode waktu untuk evaluasi
kinerja keuangan perusahaan
• Analisa trend menggunakan perbandingan
perhitungan keuangan berapa tahun (umumnya
3 tahun)
• Penetapan tahun dasar :
- tahun paling awal
- tahun dengan kinerja paling baik
- tahun dengan kinerja standar
AVR
Pengeluaran Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Industri
Jumlah % Jumlah % Jumlah % %
Penjualan 7,000 100 7,250 100 7,500 100 100
HPP 5,000 71.4 5,220 72 5,400 72 75
Laba kotor 2,000 28.6 2,030 28 2,100 28 25
Upah 1,300 18.6 1,430 19.7 1,390 18.4 15
Angkutan 70 1.0 110 1.5 90 1.2 t.a
Piutang Ragu-ragu 40 0.6 40 0.6 30 0.5 0.3
Utilitas 70 1.0 70 0.9 76 1 0.4
Penyusutan 40 0.6 40 0.6 40 0.5 1.0
Asuransi 70 1.0 70 0.9 75 1.0 0.6
Pajak 30 0.4 35 0.5 37 0.5 0.7
Iklan 30 0.4 35 0.5 37 0.5 0.7
Bunga 100 1.4 80 1.1 52 1.1 1.0
Lain-lain 42 0.6 45 0.6 55 0.7 4.0
1,842 26.3 2,005 27.7 1,925 25.7 23.0
Pendapatan usaha 158 2.3 25 0.3 1,750 2.3 1.8
Pendapatan lain-lain 5 0 7 0.1 9 0.1 0.6
Pendapatan sebelum pajak 163 2.3 32 0.4 184 2.5 2.4
AVG
RASIO TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 INDUSTRI
Aktiva lancar
Kewajiban lancar 1,7 x 1,9 x 1,9 x 1,8 x
Penjualan bersih
Modal kerja 5,9 x 6,5 x 6,7 x 11,9 x
Total hutang
Modal pemegang saham 3,2 x 2,5 x 2,0 x 1,9 x
Pendapatan usaha
Penjualan bersih 2,3 % 3% 2,3 % t.a
Pendapatan sebelum pajak
Total aktiva 3,9 % 0,8 % 4,4 % 5,7 %
Pendapatan sebelum pajak
Modal pemegang saham 16,3 % 3,2 % 18,4 % 31,5 %
Piutang dagang x 365
Penjualan bersih 4 hari 38 hari 46 hari 33 hari
HPP
Persediaan rata-rata 2,4 x 3,7 x 4,0 x 7,2 x
Penjualan bersih
Aktiva tetap 5,6 x 8,0 x 10,0 x 29,2 x

Anda mungkin juga menyukai