Anda di halaman 1dari 33

MODUL 3

GANGGUAN HAID
KELOMPOK 13
Kelompok 13

Andi Fatihah Rizki Salsabilah R 11020160108


Amirullah 11020160113
Ninadiyah Nurul Azizah 11020160118
Andi Nurul Fadillah 11020160123
Dinda Pratiwi Basri 11020160115
Halisa Rahmasari 11020160133
Fauzia Suparjo 11020160138
Rani Apriliani Sanni 11020160143
Achmad Fauzi 11020160163
Nur Rahma Amiruddin 11020160173
Skenario 1

Seorang perempuan berusia 14 tahun, nona. Datang


ke poliklinik dengan keluhan tidak haid selama 5
bulan, HPHT tanggal 1 Oktober 2018. Riwayat
menarche di usia 13 tahun dan sebelumnya haid
teratur.
Kata Sulit dan Kata kunci

 Kata Sulit
Menarche : Periode menstruasi yang pertama terjadi pada masa pubertas seorang anak
perempuan, biasanya terjadi pada usia 10-16 tahun.

 Kata Kunci
1. Perempuan usia 14 tahun, Nona
2. Tidak haid selama 5 bulan
3. HPHT 1 Oktober 2018
4. Riwayat menarche usia 13 tahun
5. Sebelumnya haid teratur
Apa jenis gangguan yang terjadi pada
pasien sesuai skenario ?
Gangguan haid
• Hipermenorea (menoragia)
berdasar lama dan • Hipomenorea
jumlah darah haid

• Polimenorea
Gangguan haid • Oligomenorea
berdasarkan siklus • Amenorea

Gangguan
perdarahan diluar • Menometroragia,
siklus haid

Referensi : Prawirohardjo, sarwono.2011. Ilmu kandungan. Jakarta.


Apa yang menyebabkan seseorang
tidak haid selama 5 bulan ?
ETIOLOGI
Keadaan Penyakit medis Perdarahan
Patologi Panggul sistemik uterus disfungsi

• Gangguan haid tanpa


• Mioma uteri • Trombositopenia ditemukan keadaan
• Adenomiosis • Gangguan platelets patologi pada panggul
• Polip endometrium • Gangguan hipotalamus dan penyakit sistemik
• Hiperplasia endometrium dan hipofisis • Abortus
• Kehamilan ektopik

Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi. Ilmu Kandungan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2007.4.
FAKTOR PREDISPOSISI

Penyakit pada Gangguan produksi Olahraga yang Gangguan produksi


ovarium atau rahim hormon berlebihan hormon

Kelainan bawaan Penyakit yang berat


Penurunan berat
pada sistem misalnya penyakit
badan yang drastis
kehamilan ginjal kronik

Kelainan kromosom Obat-obatan

Pengangkatan kandung
rahim (hysterectomy)
atau indung telur (ovarium)
Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi. Ilmu Kandungan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2007.4.
Bagaimana mekanisme gangguan
pada skenario ?

1. Siklus Ovarium
a. Fase Folikular
b. Fase Luteal

2. Siklus Endometrium
a. Fase Proliferasi
b. Fase Sekresi
c. Fase Menstruasi
Prof.dr.Mochamad Anwar, MmedSC, SpOG (K). Ilmu Kandungan Ed.3. 2011. Jakarta : PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prof.dr.Mochamad Anwar, MmedSC, SpOG (K). Ilmu Kandungan Ed.3. 2011. Jakarta : PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Mekanisme gangguan haid berdasarkan Penyebabnya
(Kehamilan)

Pada saat terjadi ovulasi sel telur akan dibuahi oleh sel sperma
sehingga menyebabkan terjadinya implantasi. pada saat ini
hipotalamus akan memberikan sinyal untuk mempertahankan
kopus luteum agar tidak menjadi korpus albicans, sehingga
endometrium tidak akan meluruh (tidak terjadi haid)

Prof.dr.Mochamad Anwar, MmedSC, SpOG (K). Ilmu Kandungan Ed.3. 2011. Jakarta : PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Mekanisme gangguan haid berdasarkan Penyebabnya
(Faktor Stress)

Sistem ini akan menstimulasi pelepasan hormon dari hipotalamus yaitu corticotropic
releasing hormone (CRH). Peningkatan CRH akan menstimulasi pelepasan endorfin
dan adrenocorticotropic hormone (ACTH) ke dalam darah. Endorfin sendiri diketahui
merupakan opiat endogen yang peranannya terbukti dapat mengurangi rasa nyeri.
Peningkatan kadar ACTH akan menyebabkan peningkatan pada kadar kortisol
darah. Pada wanita dengan gejala amenore hipotalamik menunjukkan keadaan
hiperkortisolisme yang disebabkan adanya peningkatan CRH dan ACTH. Hormon-
hormon tersebut secara langsung dan tidak langsung menyebabkan penurunan
kadar GnRH, dimana melalui jalan ini maka stres menyebabkan gangguan siklus
menstruasi.

Prof.dr.Mochamad Anwar, MmedSC, SpOG (K). Ilmu Kandungan Ed.3. 2011. Jakarta : PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Mekanisme gangguan haid berdasarkan Penyebabnya
(Obesitas)

pada wanita yang obesitas, estrogen ini tidak hanya berasal dari ovarium
tapi juga dari lemak yang berada di bawah kulit. Hal inilah yang
menyebabkan keluarnya luitenizing hormone (LH) sebelum waktunya. LH
yang terlalu cepat keluar menyebabkan telur tidak bisa pecah dan
progesteron tidak terangsang, sehingga pada suatu waktu siklusnya menjadi
berantakan. Kejadian ini bisa dilihat dari siklus haid yang tidak teratur, jumlah
haid yang keluar cukup banyak, dan juga masa haid yang lebih lama.

Prof.dr.Mochamad Anwar, MmedSC, SpOG (K). Ilmu Kandungan Ed.3. 2011. Jakarta : PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Bagaimana langkah-langkah
diagnosis sesuai skenario ?
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
fisik Penunjang
•Identitas pasien : • Pemeriksaan status • Pemeriksaan
nama,umur,jenis gizi ginekologi
kelamin,alamat • Pemeriksaan IMT
•Keluhan utama • Pap smear
• Palpasi abdomen
•Hal-hal yang • Pemeriksaan
• pemeriksaan
berkaitan dengan
pembesaran
laboratorium
fungsi reproduktif.
kelenjar tiroid • USG
•Riwayat penyakit
terdahulu • Tanda kehamilan
•Riwayat penyait • Melihat apakah
keluarga terdapat
•Riwayat pengunaan perubahan
obat-obatan payudara

Suwito Tjondro Hudono. Pemeriksaan Ginekologi dalam Sarwono Prawirohardjo. Ed.Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka, 2011
Penyakit – Penyakit apa saja yang
berhubungan dengan skenario ?
Definisi
• suatu kondisi yang menyerang wanita yang sebelumnya mengalami perdarahan
massif/berat (sampai mengancam nyawanya) saat melahirkan atau paska melahirkan.

Etiologi
• terjadi kerusakan pada kelenjar hipofisis
• perdarahan karena kehamilan
• Nekrosis hipofisis pasca persalinan
• Syok hipovolemik
• Hipopituitarisme pascapartum
• Hipotensi
• Koagulasi intravaskular diseminata
Epidemiologi

 sering terjadi pada wanita dengan kelainan darah hebat selama


atau paska melahirkan, hipovolemia, dan hipotennsi saat
melahirkan
 salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas di negara-negara
berkembang meskipun jarang terjadi di negara maju
Patogenesis

 Diawali karena adanya kerusakan kelenjar hipofise total oleh trauma, tumor atau lesi vaskuler
menghilangkan semua stimuli yang normalnya diterima oleh tiroid, kelenjar gonad, dan kelenjar
adrenal
 Menurunnya pasokan darah akibat pendarahan masif dan menyebabkan infark hipofisis
anterior
 Volume hipofisis meningkat dua kali lipat selama kehamilan. Pembesaran kelenjar hipofisis dapat
menekan pembuluh darah yang mendukung
 Hal yang diyakini bahwa fungsi yang diubah oleh SS yang paling sering adalah sekresi prolaktin
dan GH. Namun, sekresi hormon lain juga mungkin akan terpengaruh.
 SS dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut biasanya jarang. Diagnosis SS biasanya dibuat
beberapa bulan hingga tahunan setelah perdarahan postpartum. Alasan keterlambatan dalam
diagnosis adalah bahwa sebagian besar pasien tidak memiliki gejala yang menunjukkan
diagnosis pada periode awal penyakit.
Gejala Klinis
Tidak menstruasi (amenore) atau jarang terjadi menstruasi (oligomenorrhea)

Kesulitan menyusui atau produksi ASI menurun (hipoprolaktinemia)

Rambut aksila dan pubis berkurang (rontok)

Hipotensi , Bradikardi

Kelelahan dan Berat badan menurun

Anemia Normokromik

Kulit kering, pucat dan agak mengkerut


Diagnosis

ANAMNESIS Ditemukan adanya riwayat pendarahan hebat saat atau


setelah proses persalinan.

Tidak menstruasi selama minimal 3 bulan berturut-turut atau


menstruasi tetapi jumlahnya sedikit dan siklus tidak teratur

Perubahan fisik akibat hormonal seperti rontoknya rambut di


bawah ketiak dan di kemaluan, produksi ASI berkurang

Tanda-tanda anemia seperti badan lemas, pucat, pusing,


dan mudah lelah
Pemeriksaan Fisis
(Tes Dehidrasi)
Pemeriksaan Tanda Vital : Saat dehidrasi, denyut nadi dapat meningkat dan tekanan darah dapat turun
karena darah kurang cairan. Suhu dapat diukur untuk menilai demam

Pemeriksaan Kulit untuk melihat apakah Turgor kulit menurun (tidak elastis), apakah ada keringat dan menilai tingkat
elastisitas (turgor). Mulut bisa menjadi kering

Pengukuran berat badan dapat membantu dalam menilai berapa banyak air telah hilang dengan
keadaan akut.

Capillary Nail Refill Time : merupakan tes yang dilakukan cepat pada daerah kuku untuk memonitor dehidrasi dan
jumlah aliran darah ke jaringan (perfusi).

Nail Blanch Test : Tes ini dilakukan dengan memegang tangan pasien lebih tinggi dari jantung (mencegah refluks vena ), lalu tekan lembut kuku
jari tangan atau jari kaki sampai putih, kemudian dilepaskan. Catatlah waktu yang dibutuhkan untuk warna kuku kembali normal (memerah)
setelah tekanan dilepaskan. Jika aliran darah baik ke daerah kuku, warna kuku kembali normal kurang dari 2 detik
Pemeriksaan Penunjang

Kimia Faal
Darah Ginjal
Kelainan Kadar Blood
elektrolit : Na, Urea Nitrogen
Cl, K (BUN) ↑

Kadar
Kreatinin ↑
Pemeriksaan Penunjang

Complete
Urinalisis
Blood Count

Mengetahui jumlah sel


darah yang Menentukan
terkonsentrasi dalam konsentrasi urin
tubuh

Kadar Hb, Eritrosit dan


SADT untuk melihat Semakin pekat urin
apakah ada tanda mengindikasi adanya
anemia normositik dehidrasi
normokrom
Terapi

Terapi sulih
hormon
(hormone
replacement
therapy=HRT)
Kortikosteroid :
Levo-Tiroxin
Prednisone,
0,1-0,2
Pemberian Hidrokortison 25
mg/hari
ACTH, mg/hari
Hormon
Estrogen,
Growth
Hormon

kadar hormon diperiksa setiap beberapa minggu atau bulan pada awal pengobatan HRT, selanjutnya setahun sekali
Hymen Imperforata

Definisi
Hymen Imperforata adalah selaput dara yang tidak menunjukan lubang (Hiatus Himenalis) sama
sekali. Kemungkinan besar kelainan ini tidak dikenal sebelum menarche. Sesudah itu molimina
menstrualia (rasa sakit saat waktunya menstruasi tanpa diikuti pengeluaran darah) dialami tiap
bulan, tetapi darah haid tidak keluar.

Epidemiologi
Himen imperforata adalah kelainan kongenital yang relatif jarang terjadi,Penderita yang mengalami
himen imperforata frekuensinya tidak begitu banyak, yaitu 1 dalam 4000 kelahiran 1 dalam 4000
sampai 10.000 kelahiran.
Hymen Imperforata

Etiologi
Kelainan kongenital himen imperforata secara pasti belum jelas, akan tetapi beberapa
peneliti ada yang menganggap karena adanya gangguan pada gen autosomal resesif ,
gangguan pada transmitted sex-linked autosommal dominant.
Tanda dan gejala
 Nyeri perut siklik tanpa haid
 Amenorea
 Nyeri pelvis
 Nyeri punggung belakang
 Perut terasa tegang (spasme perut)
 Timbul hymen buldging
 Gangguan miksi berupa disuria
 Gangguan defekasi
Hymen Imperforata

Diagnosis
Pemeriksaan fisik
 Terlihat abdomen membesar dan tegang
 Inspeksi vulva kelihatan atresia himen berwarna kebiru – biruan biasanya menonjol  Hymen
Buldging
 Massa di abdomen bawah dengan nyeri tekan dan massa kistik di pelvis
 Keluhan miksi mungkin polakisuri sebab kapasitas buli – buli menjadi kecil
Pemeriksaan penunjang
 Foto abdomen (BNO-IVP), dapat memberikan gambaran imaging untuk uterovaginal anomali.
 USG dapat segera didiagnosis hematokolpos atau hematometrokolpos,
 MRI untuk mengetahui apakah ada kongenital anomali traktus urinaria yang menyertai.
Hymen Imperforata

Penatalaksanaan
 Tindakan pembedahan (hymenectomi )
Apabila hymen imperforata dijumpai sebelum pubertas, membran hymen
dilakukan insisi/ hymenotomi dengan cara sederhana dengan melakukan
insisi silang atau dilakukan pada posisi 2, 4, 8 dan 10 arah jarum jam
disebut insisi stellate.
Kista Ovarium

 Definisi
Kista berarti kantung yang berisi cairan. Kista ovarium (kista indung telur)berarti kantung berisi cairan,
normalnya berukuran kecil, yang terletak di indung telur (ovarium). Kista indung telur dapat terbentuk
kapan saja.

 Etiologi
• Kista ovarium disebabkan oleh gangguan (pembentukan) hormon pada hipotalamus, hipofisis, dan
ovarium
• Faktor penyebab terjadinya kista antara lain adanya penyumbatan pada saluran yang berisi cairan
karena adanya infeksi bakteri dan virus
• Faktor makanan ; lemak berlebih atau lemak yang tidak sehat yang mengakibatkan zat-zat lemak tidak
dapat dipecah dalam proses metabolisme sehingga akan meningkatkan resiko tumbuhnya kista
• Faktor genetik
Kista Ovarium

 Patofisiologi

Ovarium dapat berfungsi menghasilkan estrogen dan progesteron yang normal. Hal
tersebut tergantung pada sejumlah hormon dan kegagalan pembentukan salah satu
hormon dapat mempengaruhi fungsi ovarium. Ovariumtidak akan berfungsi dengan
secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon hipofisis dalam jumlah
yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal dapat menyebabkan penimbunan folikel
yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal
mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur. Dimana, kegagalan tersebut
terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium dan hal tersebut dapat
mengakibatkan terbentuknya kista di dalam ovarium, serta menyebabkan infertilitas
pada seorang wanita.
Kista Ovarium

A. Kista Ovarium Non-neoplastik B. KISTA OVARIUM NEOPLASTIK


1. Kista folikel
1. Kistoma Ovarium Simpleks
2. Kista lutein
2. Kista Dermoid
3. Kista stain levental ovary
3. Kista endometriosis
4. Kista korpus luteum
4. Kista denoma ovarium musinosum

5. Kista denoma ovarium serosum


Kista Ovarium

 Gejala Klinik
1. Tidak nyaman pada perut bagian bawah
2. Siklus menstruasi terganggu atau tidak teratur
3. Nyeri saat melakukan hubungan seksual
4. Nyeri pinggul
5. Rasa penuh atau berat pada tubuh
Kista Ovarium

 Penatalaksanaan
1. Pemberian obat anti inflamasi non steroid seperti ibu
profen dapat diberikan kepada pasien dengan
penyakit kista untuk mengurangi rasa nyeri
2. Jika kista tidak menghilang setelah beberapa episode
menstruasi semakin membesar, lakukan pemeriksaan
ultrasound, dokter harus segera mengangkatnya.Ada 2
tindakan pembedahan yang utama yaitu: laparaskopi
dan laparatomi.
Apa tatalaksana awal sesuai skenario ?

 Uji dengan menggunakan progestogen, (uji P)


Jenis-jenis progestogen yang dapat digunakan ialah medroksiprogesteron asetat (MPA),
noretisteron, didrogesteron, atau nomegestrol asetat. Dosis progestogen untuk uji P ialah
5-10 mg/hari dengan lama pemberian 7 hari.

 Uji dengan menggunakan estrogen dan progestogen (uji E + P)


Cara melakukan uji E+P ialah dengan memberikan estrogen, seperti etinil estradiol 50 µg,
atau estrogen valerianat 2 mg, atau estrogen equin konjugasi 0, 625 mg selama 21 hari
dan dari hari ke 12 sampai hari ke 21 diberikan progestogen 10 mg/hari.

Baziad A. Amenorea sekunder. In Endokrinologi Ginekologi (3rd ed). Jakarta: Media Aesculapius, 2008.
Speroff L, Marc AF. Amenorrhea. In: Clinical Gynecologic Endocrinology & Infertility (7th ed). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2005
Perspektif Islam

Allah SWT berfirman:

Artinya :
"Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, Itu adalah sesuatu
yang kotor. Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum
mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang
diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang
yang menyucikan diri."

Anda mungkin juga menyukai